Peramalan dengan Metode Croston

PENENTUAN M ODEL PERSEDIAAN DENGAN MEMPERTIM BANGKAN TERJADINYA Wakhid Ahmad Jauhari 1 Pendahuluan

1. Peramalan dengan Metode Croston

SPARE PART BACKORDER Abstract : Keywords : In this paper we consider single inventory model for s e part management with probabilistic demand and deterministic lead time. Models are fed with parameters estimated by a procedure Croston Meth d that forecasts demand sizes and time between demand occurrences separately intermittent demand.A solution procedure is suggested for solving the proposed model and numerical examples are used to illustrate the performance of model. A sensitivity analysis is performed to explore the effect of key parameters on l size, safety stock, expected total inventory cost. inventory, spare part, probabilistic demand, Croston Method service level service level trade off spare part spare part intermittent intermittent spare part intermittent supply chain intermittent spare part backorder policy lead time demand backorder supply chain backorder intermittent spare part intermittent backorder intermittent Persediaan merupakan asset penting yang dimiliki suatu perusahaan guna memenuhi permintaan pelanggannya. Salah satu alat ukur manajemen persediaan adalah total biaya persediaan dan . Pihak manajemen perlu merencanakan kebijakan persediaan yang dimilikinya guna mengoptimalkan biaya persediaan dan . Hal ini tidak akan mudah dilakukan, mengingat kedua tujuan tersebut merupakan suatu . Persediaan berupa memiliki ciri yang unik dibandingkan dengan persediaan pada umumnya. Permintaan umumnya bersifat . Oleh karenanya pengelolaannya perlu mempertimbangkan sifat tersebut. Strijbosch et al 1998 menyarankan untuk menggunakan metode peramalan Croston dalam meramalkan tingkat permintaan suatu . Kaldchschmidt et al 2003 mengemukakan pentingnya mengadopsi metode Croston dalam meramalkan permintaan yang bersifat dalam suatu . Integrasi model peramalan yang sesuai dengan sifat ke dalam manajemen persediaan akan memudahkan pihak manajemen dalam mengambil keputusan yang tepat. Manajemen umumnya mempertimbangkan adanya . Dengan adanya kebijakan ini memungkinkan permintaan yang tidak dipenuhi pada periode tertentu akan dipenuhi pada periode berikutnya. Namit dan Chen 1998 mengembangkan model persediaan Q,r policy dengan berdistribusi gamma dan mempertimbangkan terjadinya . Beberapa peneliti juga mengembangkan model persediaan dalam dengan mempertimbangkan terjadinya , diantaranya : Ben -Daya dan Hariga 2004, Chang et al 2004, Hoque dan Goyal 2005, Ouyang et a 2004, Pan et al 2002, dan Pan dan Yang 2002. Penelitian -penelitian yang telah dilakukan belum ada yang mengintegrasikan model peramalan untuk permintaan ke dalam model persediaan. Penelitian ini bermaksud untuk mengintegrasikan model peramalan dengan permintaan ke dalam model persediaan yang membolehkan terjadinya . Metode Croston pada dasarnya memisahkan permintaan suatu item yang menjadi 2 bagian, yaitu ukuran permintaan dan waktu antar kedatangan 1 Teknik Industri, Institut T eknologi Sepuluh Nopember IT S Surabaya, email : wachid_ajyahoo.com Wakhid Ahmad Jauhari, Penentuan Mode l Pe rsediaan dengan .. 7 Spare Part permintaan. Misalkan suatu proses dapat dirumuskan dengan : dimana 2 , Jika permintaan positif pada periode terjadi dengan probabilitas , maka distribusi dari adalah 1 , 1 1 dengan 2 1 , 1 Nilai proses dan dalam hal ini diasumsikan independent. Dengan menggunakan prosedur untuk proses dan , maka akan didapatkan : 1 ˆ 1 ˆ 1 ˆ 1 ˆ Parameter pada umumnya memenuhi 3 , dan 3 , . Nilai estimasi dari standar deviasi dari diperoleh dengan melakukan terhadap rata -rata deviasi dari dan dikalikan 1,25 : 1 1 1 ˆ Sehingga hasil permintaan pada suatu periode dapat dihitung dengan menggunakan rumus : ˆ ˆ ˆ Biaya persediaan pada umumnya terdiri dari biaya pemesanan, biaya penyimpanan dan biaya . Adapaun notasi yang dipakai sebagai berikut : = Permintaan tahunan = Standar deviasi permintaan = Biaya pemesanan = pada = Permintaan selama = Biaya penyimpanan = Biaya = = Pemesanan Besarnya biaya pemesanan dalam kurun waktu tertentu merupakan perkalian antara ekspektasi frekuensi pemesanan dengan biaya setiap kali pemesanan , sehingga dapat dirumuskan : 1 3.1 Formulasi biaya penyimpanan produk pada pembeli mengacu pada model Tersine 1994. Besarnya biaya penyimpanan produk merupakan perkalian antara rata -rata persediaan ditambah dengan , dengan biaya penyimpanan selama waktu tertentu . dapat dirumuskan sebagai perkalian antara faktor pengaman dengan standar deviasi selama periode pengiriman. Sehingga biaya penyimpanan dapat dirumuskan : 2 2 3.2 Penurunan rumus untuk mencari ekspektasi jumlah mengikuti model yang sudah ada pada Tersine 1994 dan Chopra dan Meindl 2001. Besarnya biaya dapat dicari dengan mengalikan biaya per unit dengan ekspektasi jumlah selama kurun waktu tertentu. Misalkan variabel random kontinyu berdistribusi normal dengan rata -rata dan standar deviasi maka z D z z a D z z Var E t p z A k p p k A P k z p p A Var p A E z z z D z A single exponential smoothing z D z A z z z D D D z z z A A A smoothing forecast error z D smoothing absolute forecast error z z z MAD D D MAD forecast z z t A D D backorder D A SS Safety stock X lead time h b backorder ROP Reorder Point q Lot L = Lead Time k =Safety Factor q D A A q D TC B safety stock h b Safety stock k L k q h TC b B backorder backorder backorder backorder X e s e e a a b b a b w w t s p s p m s + = = = ≥ − = = − − = = − − + = − − + = ≤ ≤ − − − + − = =     =       + =

2. Pengembangan Model Persediaan yang Mempertimbangkan