Bukti PT-3; Kadin dalam 3 ModelSistem di 4 Negara; 4. Bukti PT-4; National Chambers of Commerce;
11 yaitu dimulai dari pembentukan Kamers van Koophandel en Nijvereheid
in Nederlandsch lndie berdasarkan Besluit van den Gouverneur Generaal van Nederlandsch lndie van den 29sten October 1863. Setelah
kemerdekaan lndonesia dibentuk Dewan Perniagaan dan Perusahaan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1956, kemudian
diubah menjadi Badan Musyawarah Pengusaha Nasional Swasta Bamunas berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 1964.
Akhirnya, pada Pemerintahan orde baru sesuai dengan perkembangan dunia, dibentuklah Kadin melalui Keppres Nomor 49 Tahun 1973 dan
selanjutnya dibentuk melalui Undang-undang Nomor 1 Tahun 1987. Dengan demikian adanya suatu wadah terorganisir bagi pengusaha
lndonesia adalah suatu kebutuhan sehingga menjadi sangatlah keliru dan tidak tepat bila kemudian ada asosiasi pengusaha yang ingin
mendapatkan status yang sama sebagai Kadin dengan alasan tidak terakomodasi kepentingannya.
11. Bahwa diperlukan Kadin Indonesia yang satu dikarenakan lingkup kegiatan Kadin lndonesia bersifat lintas sektoral, terpadu, regional dan
internasional untuk menjembatani penyelenggaran peningkatan dan pengembangan hubungan kerja sama saling menguntungkan antar
pengusaha Indonesia termasuk keterkaitan antar bidang usaha yang dimaksudkan untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional yang tentu
saja tidak akan efektif dilakukan oleh satu sektor usaha secara sendiri- sendiri tanpa arahan dan ketertiban.
12. Bahwa dengan demikian, pendirian Kadin lndonesia yang satu berdasarkan Pasal 4 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1987 dan
Keputusan Presiden Nomor 14 Tahun 2004 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga Kadin
lndonesia sama sekali tidak menghambat kebebasan untuk berserikat atau menghambat orang untuk bekerja dan mendapatkan penghasilan
yang adil, dan atau menghambat kepastian hukum, tetapi justru sebaliknya Kadin Indonesia dimaksudkan untuk memberikan ketertiban
hukum, ketertiban bisnis sekaligus sebagai wadah perwujudan keikutsertaan pengusaha lndonesia untuk mengembangkan kehidupan
perekonomian nasional secara bersama sama atas asas kekeluargaan dalam upaya mencapai tujuan pembangunan nasional. Hal ini sesuai
dengan ketentuan Pasal 28J UUD Negara Rl Tahun 1945 yang dengan jelas menyatakan dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap
orang harus tunduk pula dalam pembatasan yang telah ditetapkan oleh undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
nilai-nilai agama, keamanan, ketertiban umum dalam suatu masyarakat yang demokratis.
13. Berdasarkan uraian di atas jelas, Pasal 4 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1987 sama sekali tidak bertentangan dengan ketentuan Pasal
28E ayat 3, Pasal 28D ayat 1 dan 2 UUD 1945 sehingga permohonan Pemohon harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan
tidak dapat diterima niet onvantkelijke verklaard.
Berdasarkan seluruh uraian di atas, maka dengan ini Kadin lndonesia mohon kiranya Mahkamah Konstitusi berkenaan memutus
sebagai berikut: - Menolak Permohonan Pemohon khusus berkaitan dengan permohonan uji
materiil atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 1987; - Menyatakan Pasal 4 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar
Dagang dan Industri tidak bertentangan dengan Pasal 28E ayat 3, Pasal 28D ayat 1 dan 2 UUD 1945.
Atau, apabila Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya ex aequo et bono.
Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil keterangannya, Pihak Terkait telah menyerahkan alat bukti sebagai berikut:
1. Bukti PT-1; Foto copy UU Nomor1 Tahun 1987 tentang Kadin, Keppres
Nomor 14 Tahun 2004 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Kadin;
2. Bukti PT-2; PenjelasanTanggapan Kadin terhadap Draft RUU Perubahan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kadin;