Governance, Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP UNTAN, Volume I, Nomor 01 Tahun 1, Januari 2013
12
2. Semakin rapinya sistem administrasi dan makin
efektifnya manajemen
yang dilakukan.
3. Semakin meningkatnya aktivitas-aktivitas manusiawi atau aspek sosial yang lebih
human sifatnya. Dengan memperhatikan ketiga indikator
tersebut, penulis
berpendapat bahwa
kepemimpinan Kepala Desa Suka Mulya sudah berhasil diterapkan dengan baik, karena ketiga
indikator tersebut telah dilaksanakan di Desa Suka Mulya. Pelayanan yang diberikan oleh
kepala desa kepada masyarakat meningkat jika dibandingkan
dengan pelayanan
kepada masyarakat pada masa pemerintahan kepala
desa sebelumnya. Administrasi yang semakin tertib serta berbagai prestasi yang diraih oleh
Desa Suka
Mulya menunjukkan adanya
peningkatan dalam pengelolaan administrasi. Tingginya
partisipasi masyarakat
dalam kegiatan partisipatif serta dalam penyampaian
ide-ide masukan, maupun saran kepada kepala desa.
Kepemimpinan kepala desa menjadi faktor penting untuk menggerakkan masyarakat. Oleh
karena itu, kepemimpinan yang meliputi syarat- syarat
kepemimpinan, karakteristik
kepemimpinan, gaya
kepemimpinan, tipe
kepemimpinan, teknik kepemimpinan, dan metode kepemimpina harus dapat dipenuhi dan
diterapkan. Kepala
desa harus
dapat menerapkan kemampuan memimpinnya sesuai
dengan situasi dan kondisi yang dialaminya oleh karena itu penerapan kepemimpinan akan
bervariatif pada waktu dan individu yang berbeda. Pemahaman karakteristik masyarakat
juga
menjadi bagian
penting bagi
kepemimpinan kepala desa karena dengan mengetahui karakteristik masyarakat kepala
desa dapat menetukan gaya kepemimpinan, tipe kepemimpinan, teknik kepemimpinan, dan
metode kepemimpinan yang efektif dan efisien untuk diterapkan di daerahnya. Pemahaman
kepala desa tentang peran dan fungsi pemimpin serta
pencapaian indikator
keberhasilan kepemimpinan menjadi kunci dari peran
kepemimpinan kepala desa.
2. Partisipasi Masyarakat
Masyarakat merupakan ujung tombak pelaksanaan pembangunan di desa. Agar
pembangunan desa dapat mencapai hasil yang maksimal diperlukan partisipasi aktif dari
masyarakat. Secara umum partisipasi yang terjadi di masyarakat dibedakan menjadi dua
yaitu partisipasi horizontal dan partisipasi vertikal. Partisipasi horizontal adalah partisipasi
yang terjadi diantara sesama warga atau anggota masyarakat, sedangkan partisipasi vertikal
adalah partisipasi antara masyarakat dengan pemerintah. Di Desa Suka Mulya partisipasi
horizontal terjadi pada saat kegiatan gotong- royong yang dilakukan di lingkungan desa.
Dalam pengerjaan jalan maupun kerja bakti. Partisipasi Vertikal terjadi ketika timbul
komunikasi
antara masyarakat
dengan pemerintah dalam memberikan masukan, saran,
usulan, maupun kritik kepada pemerintah. Cohen dan Uphoff dalam Dwiningrum,
2011:61-62 membedakan partisipasi menjadi empat jenis yaitu: “1 partisipasi dalam
pengambilan keputusan; 2 partisipasi dalam pelaksanaan; 3 partisipasi dalam pengambilan
pemanfaatan; dan 4 partisipasi dalam evaluasi.
Didalam penentuan program pembangunan desa,
pengambilan keputusan
dilakukan bersama-sama dengan pelaksaksanaan evaluasi
program, demikian
pula halnya
dengan penetapan iuran desa dan penetapan sumber
pendapatan asli desa. Pengambilan keputusan dan evaluasi dilakukan dalam forum resmi
seperti rapat atau musyawarah desa. Peserta rapat tersebut terdiri dari kepala desa beserta
perangkat desa, BPD beserta anggota, ketua RT dan RW, kepala dusun, tokoh masyarakat, tokoh
agama, dan tokoh adat. Dalam pelaksanaan rapat, kepala desa menyampaikan usulan
program kepada peserta rapat kemudian kepala desa menghimpun masukan dan saran yang
disampaikan oleh peserta. Usulan program yang disampaikan oleh kepala desa dapat berupa
usulan dari masyarakat maupun hasil pemikiran kepala desa. Setelah keseluruhan masukan dan
saran telah dihimpun, kemudian dipilih program mana yang menjadi prioritas untuk dilaksanakan
sebagai program desa. Dalam penentuan program desa juga didasarkan dari hasil
perencanaan program pada tahun sebelumnya yang
belum dapat
dilaksanakan tetapi
mempunyai prioritas tinggi untuk dilaksanakan. Bantuk
partispasi yang
diberikan masyarakat antara lain 1 Partisipasi uang; 2
Partisipasi harta; 3 Partisipasi tenaga; 4 Partisipasi keterampilan 5 Partisipasi buah
fikiran; dan 6 Partisipasi sosial. Tumpuan utama pembangunan Desa Suka Mulya masih
mengharapkan dana ADD dari pemerintah, namun karena keterbatasan dana ADD yang
diberikan pemerintah, kepala desa berinisiatif untuk memberlakukan pungutan desa yang
Rabiul Andri Fathowari; Peran Kepemimpinan
13
sumber dananya berasal dari masyarakat. Penetapan pungutan desa dilakukan dengan cara
musyawarah kemudian ditetapkan dengan peraturan desa sehingga ada kekuatan hukum
yang mengikat bagi masyarakat. Penetapan pungutan desa dikenakan secara bervariasi
kepada
masyarakat, tidak
semua warga
dibebankan pungutan dengan nominal yang sama tergantung dari kondisi ekonomi warga.
Patisipasi dalam bentuk harta tidak banyak dilakukan di Desa Suka Mulya tetapi masih ada.
Bentuk secara nyata yang diberikan oleh masyarakat adalah sumbangan material bahan
bangunan seperti pasir dan batu yang digunakan untuk perbaikan jalan desa serta dalam
pembuatan jalan menuju perkuburan desa.
Partisipasi tenaga
yang diberikan
masyarakat juga terjadi di Desa Suka Mulya. Ada hal yang menarik dalam pelaksanaan
partisipasi tenaga di Desa Suka Mulya dimana dalam pelaksanaan perbaikan jalan, setiap RT
mendapatkan peta kerja yang menjadi tanggung jawab dalam penyelesaiaan pekerjaan masing-
masing. Dengan adanya peta kerja seperti ini akan menimbulkan pengawasan secara saling
silang antara masing-masing RT. Jika terdapat RT
yang belum
menjalankan tanggung
jawabnya maka akan timbul rasa malu karena tidak bisa mengerahkan masyarakat dan
dianggap tidak bertanggung jawab serta tidak memiliki kemampuan dalam bekerja. Hal ini
akan menumbuhkan persaingan yang positif dalam membangun desa.
Partisipasi buah fikiran terjadi dalam pelaksanaan forum-forum yang diselenggarakan
secara resmi seperti rapat atau musyawarah desa, namun hal tersebut terjadi dalam lingkup
yang terbatas. Dalam lingkup yang lebih luas partisipasi buah fikiran terjadi dalam kehidupan
sehari-hari kepala desa. Komunikasi yang aktif antara kepala desa dengan masyarakat tentang
permasalahan-permasalahan yang dialami oleh desa serta keinginan-keinginan masyarakat yang
disampaikan dalam kesempatan nonformal atau dalam
kesempatan pada
saat pemberian
pelayanan kepada
masyarakat. Terkadang
kepala desa aktif dalam meminta pendapat kepada
masyarakat tentang
pandangan- pandangan yang dimilikinya.
Partisipasi sosial juga terjadi dengan baik di Desa Suka Mulya. Setiap terjadi musibah
terhadap warga Desa Suka Mulya, masyarakat mengumpulkan
bantuan sebagai
wujud kepedulian terhadap musibah yang dialami.
Bentuk lain partisipasi sosial yang ada di Desa Suka Mulya adalah pengadaan ambulance desa
yang dilakukan secara swadaya masyarakat dengan bantuan dana ADD dari desa. Dalam
kegiatan sosial yang lain seperti gotong royong masyarkat juga aktif berpartisipasi.
Pelaksanaan kegiatan pembangunan di Desa
Suka Mulya
dilaksanakan secara
berjenjang dimana kepala desa berperan sebagai pengawas. Kepala desa memberikan instruksi
kepada kepala dusun kemudian kepala dusun menyampaikan kepada ketua RT, setelah itu
ketua RT menggerakkan warga.
D. SIMPULAN DAN KETERBATASAN