KETENTUAN LAIN KETENTUAN PENUTUP
Bangunan Gedung
9.1 Bangunan Gedung
pada Umumnya 9.2 Bangunan
Gedung Tertentu
Lampiran 10 Contoh Formulir Permohonan Izin Mendirikan Bangunan Gedung 10.1 Bangunan
Gedung pada Umumnya
10.2 Bangunan Gedung Fungsi Khusus Lampiran 11 Contoh Rumus Penghitungan Retribusi dan Tabel Komponen
Retribusi 11.1 Rumus Penghitungan Retribusi IMB
11.2 Tabel Komponen Retribusi untuk Penghitungan Besarnya Retribusi IMB
Lampiran 12 Contoh Indeks Sebagai Faktor Pengali Harga Satuan Retribusi IMB
Lampiran 13 Tabel Penetapan Indeks Terintegrasi Penghitungan Besarnya Retribusi IMB untuk Bangunan Gedung
Lampiran 14 Contoh Penetapan Indeks Terintegrasi Penghitungan Besarnya Retribusi IMB untuk Bangunan Gedung
Lampiran 15 Tabel Penetapan Indeks Penghitungan Besarnya Retribusi IMB untuk Prasarana Bangunan Gedung
Lampiran 16 Daftar Kode dan Indeks Penghitungan Besarnya Retribusi IMB Lampiran 17 Tabel Satuan Retribusi IMB
Lampiran 18 Contoh Dokumen Izin Mendirikan Bangunan Gedung 18.1 Keputusan GubernurBupatiWalikota tentang Izin
Mendirikan Bangunan Gedung 18.2 Fungsi dan Klasifikasi Bangunan Gedung Lampiran a
18.3 Gambar Situasi Lampiran b 18.4 Pembekuan dan Pencabutan Izin Mendirikan Bangunan
Gedung Lampiran c 18.5 Penghitungan Besarnya Retribusi Izin Mendirikan
Bangunan Gedung Lampiran d
v
K E T E N T U A N U M U M
PENGERTIAN
Dalam pedoman teknis ini yang dimaksud dengan: 1.
Pedoman teknis adalah acuan teknis yang merupakan penjabaran lebih
lanjut dari Peraturan Pemerintah dalam bentuk ketentuan teknis penyelenggaraan bangunan gedung.
2. Standar teknis adalah standar yang dibakukan sebagai standar tata cara,
standar spesifikasi, dan standar metode uji baik berupa Standar Nasional Indonesia maupun standar internasional yang diberlakukan dalam
penyelenggaraan bangunan gedung. 3.
Pemohon adalah orang atau badan hukum, kelompok orang, atau
perkumpulan yang mengajukan permohonan Izin Mendirikan Bangunan Gedung kepada pemerintah kabupatenkota, kecuali Provinsi DKI Jakarta
adalah pemerintah provinsi, atau kepada pemerintah, untuk bangunan gedung fungsi khusus.
4. Pemilik bangunan gedung adalah orang, badan hukum, kelompok orang,
atau perkumpulan, yang menurut hukum sah sebagai pemilik bangunan gedung.
5. Pengguna bangunan gedung adalah pemilik bangunan gedung danatau
bukan pemilik bangunan gedung berdasarkan kesepakatan dengan pemilik bangunan gedung, yang menggunakan danatau mengelola
bangunan gedung atau bagian bangunan gedung sesuai dengan fungsi yang ditetapkan.
6. Klasifikasi bangunan gedung adalah klasifikasi dari fungsi bangunan
gedung sebagai dasar pemenuhan tingkat persyaratan administratif dan persyaratan teknisnya.
1
7. Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang
menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas danatau di dalam tanah danatau air, yang berfungsi
sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian