Analisis penerimaan ijin mendirikan gedung IMB

http://epserv.fe.unila.ac.id

ABSTRAK
Analisis Penerimaan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Bandar Lampung
(studi kasus Kecamatan Sukarame)
oleh :
Puja Panduwinata

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan merupakan salah satu sumber penerimaan bagi
daerah yang dapat meningkatkan pendapatan Kota Bandar Lampung. Untuk itu dengan
diberikannya hak otonomi kepada daerah, maka baik daerah propinsi maupun
kabupaten/kota diharapkan mampu untuk terus menggali potensi daerahnya masingmasing sesuai dengan kewenangannya sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan
sumber-sumber penerimaan bagi pendapatan daerah.

Dinas Tata Kota Bandar Lampung mempunyai kewenangan dalam mengelola retribusi
IMB berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No.7 tahun 1997. oleh karena itu kemampuan
Dinas Tata Kota dalam mengelola retribusi ini sangat berpengaruh bagi terealisasinya
penerimaan. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan merupakan salah satu retribusi yang
potensial untuk terus dapat ditingkatkan. Retribusi daerah Kota Bandar Lampung selama
priode 2000-2005 memberikan sumbangan rata-rata sebesar 30,18 persen kepada

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandar Lampung. Akan tetapi jika dilihat

kontribusinya terhadap PAD, sumbangan retribusi IMB selama priode tahun 2000 sampai
dengan 2005 mengalami fluktuasi, ini dapat dilihat pada tahun 2000 sumbangannya
retribusi IMB kepada PAD sebesar 4,14%, kemudian pada tahun 2001 mengalami
peningkatan sebesar 6,07 % dan tahun 2002 kembali turun menjadi 4,83 %, jadi rata-rata
penerimaan retribusi IMB terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah 4,59 %.

Memperhatikan kondisi di atas, maka masalah yang diteliti dalam tulisan ini adalah
seberapa besar penerimaan yang seharusnya diterima oleh dinas Tata Kota Bandar
Lampung serta untuk mengetahui sistim pengelolaan tersebut dilihat dari aspek
perencanaan, pelaksanaan serta pengawasannya. Adapun tujuannya

adalah untuk

mengetahui penyebab tidak terealisasinya target penerimaan dari retribusi Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) serta untuk mengetahui bagaimana sistim pengelolaan
penerimaan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Kota Bandar Lampung.

Pendekatan analisis dalam penulisan ini secara umum adalah analisis deskriptif.

Pendiskripsian yang mula-mula dilakukan adalah Analisis Tabel yaitu untuk
menganalisis besarnya target dan realisasi penerimaan retribusi Izin Mendirikan
Bangunan (IMB). Kedua, Analisis penerimaan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
(IMB) hal ini dilakukan dengan menggunakan metode perhitungan yang ada dalam
Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 7 Tahun 1997. Ketiga, Analisis
Realisasi Penerimaan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang didasarkan pada
besarnya selisih antara nilai target Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dengan realisasii
Penerimaan Reribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

ABSTRAK
ANALISIS PENERIMAAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN
(IMB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA BANDAR
LAMPUNG
(Studi kasus Kecamatan Sukarame)

Oleh
PUJA PANDUWINATA

Dalam pelaksanaan otonomi daerah, tiap-tiap daerah harus mampu mengelola sumbersumber keuangannya tanpa membebani pemerintah pusat terutama yang merupakan
komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satu sumber penerimaan yang

memberikan sumbangannya terhadap PAD adalah retribusi Izin Mendirikan Bangunan
(IMB).

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui besarnya penerimaan dan kontribusi retribusi
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang dapat disumbangkan kepada Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Kota Bandar Lampung. Alat analisis yang digunakan adalah analisis
kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif yaitu menganalisis masalah dan mencari
pemecahannya dengan menggunakan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti.

Sedangkan analisis kuantitatif , untuk mengetahui besarnya penerimaan dan kontribusi
retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Propinsi Lampung. Sedangkan untuk mengetahui besarnya penerimaan dan kontribusi
retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB), dengan menggunakan metode perhitungan
yang ada dalam Peraturan Daerah Propinsi Lampung Nomor 7 Tahun 1997 tentang
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Permasalahan yang dirumuskan dalam penulisan ini adalah “Seberapa besar penerimaan
yang seharusnya diterima dari retribusi Izin Mendirikan Bangunan di Kecamatan
Sukarame,serta seberapa besar kontribusi IMB di Kecamatan Sukarame Terhadap PAD

Kota Bandar Lampung”

Berdasarkan hasil pembahasan diketahui rata-rata kontribusi penerimaan yang diberikan
Kecamtan Sukarame terhadap PAD dari tahun 2003-2005 sebesar 0,3%

Hasil perhitungan penerimaan yang seharusnya diterima PAD dari retribusi IMB di
Kecamatan Sukarame sebesar Rp16.181.097 akan tetapi yang tercatat hanya Rp
13.062.202, berarti terdapat selisih Rp. 3.118.895, dari
retribusi IMB di Kecamatan Sukarame yang tidak tersumbangkan ke PAD Kota Bandar
Lampung.