Persepsi petani terhadap kebijakan pemerintah daerah dalam upaya pengembangan agribisnis sayuran ( kasus petani sayuran peserta program pengembangan kawasan agropolitan desa sindang jaya kecamatan cipanas kabupaten cianjur )

PERSEPSI PETANI TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH
DAERAH DALAM UPAYA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS
SAYURAN (Kasus Petani Sayuran Peserta Program
Pengembangan Kawasan Agropolitan Desa
Sindang Jaya Kecamatan Cipanas
Kabupaten Cianjur)

AWALUDIN SOFWANTO

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2006

1

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul :
Persepsi Petani Terhadap Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Upaya
Pengembangan Agribisnis Sayuran (Kasus Petani Sayuran Peserta Program

Pengembangan Kawasan Agropolitan Desa Sindang Jaya Kecamatan Cipanas
Kabupaten Cianjur)
Adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum dipublikasikan. Semua
sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jela s dan dapat
diperiksa kebenarannya.

Bogor ,

Januari 2006

Yang menyatakan

Awaludin Sofwanto
NRP : P 051030051

2

ABSTRAK
AWALUDIN SOFWANTO. Persepsi Petani Terhadap Kebijakan Pemerintah
Daerah dalam Upaya Pengembangan Agribisnis Sayuran ( Kasus Petani Sayuran

Peserta Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Desa Sindang Jaya
Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur ). Dibimbing oleh BASITA GINTING
SUGIHEN dan DJOKO SUSANTO.
Kebijakan pemerintah daerah dalam upaya pengembangan agribisnis
sayuran melalui program pengembangan kawasan agropolitan. Adanya program
pengembangan kawasan agropolitan yang telah dan sedang dilaksanakan perlu
adanya penelitian untuk mengetahui apakah program pengembangan kawasan
agropolitan dapat mendukung dan meningkatkan sistem dan usaha agribisnis
sayuran di wilayah tersebut.
Tujuan penelitian ini : (1) Mengkaji persepsi petani sayuran terhadap
kebijakan pemerintah daerah dalam upaya pengembangan agribisnis di kawasan
agropolitan, (2) Menjelaskan upaya petani meningkatkan agribisnis sayuran
berkaitan dengan program pengembangan kawasan agropolitan, (3) Mengukur
keeratan antara faktor internal dan eksternal petani dengan persepsi petani terhadap
kebijakan pemerintah daerah dalam upaya pengembangan kawasan agropolitan, (4)
Mengukur keeratan hubungan persepsi petani terhadap kebijakan pemerintah
daerah dalam upaya pengembangan kawasan agropolitan dengan upaya petani
meningkatkan agribisnis sayuran, dan (5) Mengkaji sistem dan usaha agribisnis
petani sayuran dalam meningkatkan pendapatan petani dan upaya pembangunan
pertanian yang berorientasi agribisnis.

Metode penelitian ini adalah deskriptif korelasi yang mengumpulkan
informasi tentang keadaan nyata sekarang serta menganalisis hubungan antara
beberapa peubah terpilih dari karakteristik individu dengan persepsi petani
terhadap upaya petani meningkatkan agribisnis sayuran. Beberapa hasil penelitian
ini yang penting adalah: (1) Persepsi petani terhadap kebijakan pemerintah daerah
dalam upaya pengembangan kawasan agropolitan tergolong tinggi dalam upaya
meningkatkan agribisnis sayuran petani, (2) Tingkat upaya petani meningkatkan
agribisnis sayuran tinggi, terutama peningkatan kemitraan petani dengan
pengusaha, (3) Faktor internal petani dan eksternal petani yang berhubungan nya ta
positif dengan persepsi petani terhadap kebijakan pemerintah daerah dalam upaya
pengembangan kawasan agropolitan adalah jumlah tanggungan keluarga,
pengalaman berusahatani, penguasaan lahan, motivasi intrinsik, kekosmopolitan
dan akses terhadap sumber informasi lain, interaksi petani dengan penyuluh
pertanian, dan informasi pasar, (4) Tingkat upaya petani meningkatkan agribisnis
sayuran berhubungan nyata positif dengan faktor internal pada kekosmopolitan,
penguasaan lahan, dan motivasi intrinsik serta berhubungan nyata negatif dengan
umur petani. Tingkat upaya petani meningkatkan agribisnis sayuran yang
mempunyai hubungan nyata dengan faktor eksternal adalah informasi pasar dan
akses terhadap sumber informasi lain, dan (5) Sistem dan usaha agribisnis petani
sayuran lebih baik setelah masuknya program dibandingkan sebelum masuknya

program pengembangan kawasan agropolitan di Desa Sindang Jaya.
Sub sistem jasa pendukung perlu ditingkatkan yaitu : lembaga keuangan
mikro, pendidikan dan pelatihan pertanian, penyuluhan pertanian, fasilitasi oleh
pemerintah daerah melalui pembelian tempat usaha sayuran di pasar induk Jakarta.
3

PERSEPSI PETANI TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH
DAERAH DALAM UPAYA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS
SAYURAN (Kasus Petani Sayuran Peserta Program
Pengembangan Kawasan Agropolitan Desa
Sindang Jaya Kecamatan Cipanas
Kabupaten Cianjur)

AWALUDIN SOFWANTO

Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan


SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2006

4

Judul Tesis

: Persepsi Petani Terhadap Kebijakan Pemerintah Daerah
Dalam Upaya Pengembangan Agribisnis Sayuran (Kasus
Petani Sayuran Peserta Program Pengembangan Kawasan
Agropolitan Desa Sindang Jaya Kecamatan Cipanas
Kabupaten Cianjur)

Nama

: Awaludin Sofwanto

NRP


: P 051030051

Program Studi

: Ilmu Penyuluhan Pembangunan

Menyetujui
Komisi Pembimbing

Dr.Ir.Basita Ginting Sugihen, MA
Ketua

Prof. Dr. Djoko Susanto, SKM. APU
Anggota

Mengetahui

Ketua Program Studi
Ilmu Penyuluhan Pembangunan


Dr. Ir. Amri Jahi, M.Sc

Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof. Dr. Ir. Syafrida Manuwoto, M.Sc

Tanggal Ujian : 13 Oktober 2005

Tanggal Lulus :

5

PRAKATA

Alhamdulillah puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
karuniaNya sehingga karya ilmiah dengan judul “Persepsi Petani Terhadap
Kabijakan Pemerintah Daerah Dalam Upaya Pengembangan Agrisbisnis Sayuran
(Kasus Petani sayuran Peserta Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Desa
Sindang Jaya Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur)“ ini dapat diselesaikan.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dr.Ir. Basita Ginting
Sugihen, MA dan Prof. Dr. Djoko Susanto, SKM.APU selaku pembimbing yang
telah banyak memberikan arahan dan saran dalam penulisan karya ilmiah ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Dr.Ir. Soenarmo Hatmodjo
Soewito selaku dosen penguji luar komisi dan Ketua Program Studi serta seluruh
Dosen Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan.
Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan penghargaan dan rasa
terima kasih kepada orang tua, istri dan seorang putri yang dengan caranya masingmasing telah membantu kelancaran studi maupun penulisan tesis ini serta rekanrekan mahasiswa yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini.
Akhirnya penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat dan dapat
dimaknai secara positif oleh para pembaca.

Bogor,

Januari 2006

Penulis

6

RIWAYAT HIDUP


Penulis dilahirkan di Jambi pada tanggal 17 April 1969 sebagai anak
sulung dari tujuh bersaudara pasangan Bapak Drs.H. Imam Sofwan dan Ibu Hj.
Fatimah. Pendidikan SDN ditempuh di Bangko, SMPN di Arjawinangun Cirebon
dan SMAN 4 di Jambi. Pendidikan Sarjana ditempuh di Universitas Jambi
Jkurusan Budidaya Pertanian lulus tahun 1994.
Pada tahun 1999 penulis menikah dengan Susi Marleni.SP dan dikarunia
seorang putri Zulfa Khoiriyah ( 5,5 tahun ).
Penulis mulai bekerja pada tahun 2000 di Dinas Pertanian Kabupaten
Batanghari Provinsi Jambi. Tahun 2003 penulis mendapatkan izin belajar dari
Pemerintah Kabupaten Batanghari untuk melanjutkan pendidikan ke Program
Magister Sains pada program studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan Sekolah
Pascasarjana Istitut Pertanian Bogor.

7

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL .......................................................................................


ix

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................

xi

PENDAHULUAN .........................................................................................

1

Latar Belakang ....................................................................................

1

Masalah Penelitian ............................................................................


4

Tujuan Penelitian ..............................................................................

6

Kegunaan Penelitian ..........................................................................

6

DEFINISI ISTILAH ...................................................................................

8

TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 14
Petani ................................................................................................. 14
Karakteristik Petani .......................................................................... 14
Pengertian Persepsi ........................................................................... 21
Pembentukan Persepsi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ....... 23
Pengertian Agribisnis ........................................................................ 24
Perilaku Agribisnis ............................................................................ 28
Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Pembangunan Pertanian ........ 29
Program Pengembangan Kawasan Agropolitan ............................... 31
KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ................ 35
Kerangka Berpikir ............................................................................. 35
Hipotesis Penelitian ........................................................................... 38
METODE PENELITIAN .......................................................................... 39
Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 39
Populasi dan Sampel ......................................................................... 39
Rancangan Penelitian

....................................................................... 40

Data dan Instrumentasi

..................................................................... 41

Data .......................................................................................... 41
Instrumen ................................................................................. 46

8

Validitas ....................................................................... 46
Reliabilitas ................................................................... 47
Analisa Data ...................................................................................... 48
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 49
Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................. 49
Sejarah Singkat dan Gambaran Umum Program Pengembangan
Kawasan Agropolitan ........................................................................ 53
Faktor Internal Responden ................................................................ 56
Faktor Eksternal Responden .............................................................. 61
Persepsi Petani Terhadap Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam
Upaya Pengembangan Kawasan Agropolitan ................................... 64
Upaya Petani Meningkatkan Agribisnis Sayuran

............................. 66

Hubungan Faktor Internal Petani dengan Persepsi Petani ................ 69
Hubungan Faktor Eksternal Petani dengan Persepsi Petani

............. 73

Hubungan Faktor Internal Petani dengan Upaya Petani
Meningkatkan Agribisnis Sayuran .................................................... 76
Hubungan Faktor Eksternal Petani dengan Upaya Petani
Meningkatkan Agribisnis Sayuran .................................................... 79
Hubungan Persepsi Petani dengan Upaya Petani Meningkatkan
Agribisnis Sayuran ............................................................................ 83
SIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 86
Simpulan ........................................................................................... 86
Saran ................................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 88
LAMPIRAN .................................................................................................. 93

9

DAFTAR TABEL
Halaman
1. Jumlah penduduk desa Sindang Jaya menurut umur tahun 2004

............

50

2. Jumlah penduduk desa Sindang Jaya menurut tingkat pendidikan ..........

51

3. Jumlah penduduk desa Sindang Jaya menurut mata pencaharain ............

52

4. Sebaran faktor internal responden ............................................................

56

5. Sebaran faktor eksternal responden

.........................................................

62

6. Sebaran persepsi responden .....................................................................

64

7. Sebaran upaya petani untuk meningkatkan agribisnis sayuran .................

66

8. Nilai korelasi faktor internal dengan persepsi petani terhadap
kebijakan pemerintah daerah dalam upaya pengembangan kawasan
agropolitan ................................................................................................

69

9. Nilai korelasi faktor eksternal dengan persepsi petani terhadap
kebijakan pemerintah daerah dalam upaya pengembangan kawasan
agropolitan ...............................................................................................

73

10.Nilai korelasi faktor internal petani dengan upaya petani meningkatkan
agribisnis sayuran ....................................................................................

77

11.Nilai korelasi faktor eksternal petani dengan upaya petani meningkatkan
agribisnis sayuran ....................................................................................

80

12.Nilai korelasi persepsi petani terhadap kebijakan pemerintah daerah
dalam upaya pengembangan kawasan agropolitan dengan upaya petani
meningkatkan agribisnis sayuran .............................................................

83

13.Matrik hubungan beberapa variabel hasil penelitian ................................

85

10

PERSEPSI PETANI TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH
DAERAH DALAM UPAYA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS
SAYURAN (Kasus Petani Sayuran Peserta Program
Pengembangan Kawasan Agropolitan Desa
Sindang Jaya Kecamatan Cipanas
Kabupaten Cianjur)

AWALUDIN SOFWANTO

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2006

1

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul :
Persepsi Petani Terhadap Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Upaya
Pengembangan Agribisnis Sayuran (Kasus Petani Sayuran Peserta Program
Pengembangan Kawasan Agropolitan Desa Sindang Jaya Kecamatan Cipanas
Kabupaten Cianjur)
Adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum dipublikasikan. Semua
sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jela s dan dapat
diperiksa kebenarannya.

Bogor ,

Januari 2006

Yang menyatakan

Awaludin Sofwanto
NRP : P 051030051

2

ABSTRAK
AWALUDIN SOFWANTO. Persepsi Petani Terhadap Kebijakan Pemerintah
Daerah dalam Upaya Pengembangan Agribisnis Sayuran ( Kasus Petani Sayuran
Peserta Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Desa Sindang Jaya
Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur ). Dibimbing oleh BASITA GINTING
SUGIHEN dan DJOKO SUSANTO.
Kebijakan pemerintah daerah dalam upaya pengembangan agribisnis
sayuran melalui program pengembangan kawasan agropolitan. Adanya program
pengembangan kawasan agropolitan yang telah dan sedang dilaksanakan perlu
adanya penelitian untuk mengetahui apakah program pengembangan kawasan
agropolitan dapat mendukung dan meningkatkan sistem dan usaha agribisnis
sayuran di wilayah tersebut.
Tujuan penelitian ini : (1) Mengkaji persepsi petani sayuran terhadap
kebijakan pemerintah daerah dalam upaya pengembangan agribisnis di kawasan
agropolitan, (2) Menjelaskan upaya petani meningkatkan agribisnis sayuran
berkaitan dengan program pengembangan kawasan agropolitan, (3) Mengukur
keeratan antara faktor internal dan eksternal petani dengan persepsi petani terhadap
kebijakan pemerintah daerah dalam upaya pengembangan kawasan agropolitan, (4)
Mengukur keeratan hubungan persepsi petani terhadap kebijakan pemerintah
daerah dalam upaya pengembangan kawasan agropolitan dengan upaya petani
meningkatkan agribisnis sayuran, dan (5) Mengkaji sistem dan usaha agribisnis
petani sayuran dalam meningkatkan pendapatan petani dan upaya pembangunan
pertanian yang berorientasi agribisnis.
Metode penelitian ini adalah deskriptif korelasi yang mengumpulkan
informasi tentang keadaan nyata sekarang serta menganalisis hubungan antara
beberapa peubah terpilih dari karakteristik individu dengan persepsi petani
terhadap upaya petani meningkatkan agribisnis sayuran. Beberapa hasil penelitian
ini yang penting adalah: (1) Persepsi petani terhadap kebijakan pemerintah daerah
dalam upaya pengembangan kawasan agropolitan tergolong tinggi dalam upaya
meningkatkan agribisnis sayuran petani, (2) Tingkat upaya petani meningkatkan
agribisnis sayuran tinggi, terutama peningkatan kemitraan petani dengan
pengusaha, (3) Faktor internal petani dan eksternal petani yang berhubungan nya ta
positif dengan persepsi petani terhadap kebijakan pemerintah daerah dalam upaya
pengembangan kawasan agropolitan adalah jumlah tanggungan keluarga,
pengalaman berusahatani, penguasaan lahan, motivasi intrinsik, kekosmopolitan
dan akses terhadap sumber informasi lain, interaksi petani dengan penyuluh
pertanian, dan informasi pasar, (4) Tingkat upaya petani meningkatkan agribisnis
sayuran berhubungan nyata positif dengan faktor internal pada kekosmopolitan,
penguasaan lahan, dan motivasi intrinsik serta berhubungan nyata negatif dengan
umur petani. Tingkat upaya petani meningkatkan agribisnis sayuran yang
mempunyai hubungan nyata dengan faktor eksternal adalah informasi pasar dan
akses terhadap sumber informasi lain, dan (5) Sistem dan usaha agribisnis petani
sayuran lebih baik setelah masuknya program dibandingkan sebelum masuknya
program pengembangan kawasan agropolitan di Desa Sindang Jaya.
Sub sistem jasa pendukung perlu ditingkatkan yaitu : lembaga keuangan
mikro, pendidikan dan pelatihan pertanian, penyuluhan pertanian, fasilitasi oleh
pemerintah daerah melalui pembelian tempat usaha sayuran di pasar induk Jakarta.
3

PERSEPSI PETANI TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH
DAERAH DALAM UPAYA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS
SAYURAN (Kasus Petani Sayuran Peserta Program
Pengembangan Kawasan Agropolitan Desa
Sindang Jaya Kecamatan Cipanas
Kabupaten Cianjur)

AWALUDIN SOFWANTO

Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2006

4

Judul Tesis

: Persepsi Petani Terhadap Kebijakan Pemerintah Daerah
Dalam Upaya Pengembangan Agribisnis Sayuran (Kasus
Petani Sayuran Peserta Program Pengembangan Kawasan
Agropolitan Desa Sindang Jaya Kecamatan Cipanas
Kabupaten Cianjur)

Nama

: Awaludin Sofwanto

NRP

: P 051030051

Program Studi

: Ilmu Penyuluhan Pembangunan

Menyetujui
Komisi Pembimbing

Dr.Ir.Basita Ginting Sugihen, MA
Ketua

Prof. Dr. Djoko Susanto, SKM. APU
Anggota

Mengetahui

Ketua Program Studi
Ilmu Penyuluhan Pembangunan

Dr. Ir. Amri Jahi, M.Sc

Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof. Dr. Ir. Syafrida Manuwoto, M.Sc

Tanggal Ujian : 13 Oktober 2005

Tanggal Lulus :

5

PRAKATA

Alhamdulillah puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
karuniaNya sehingga karya ilmiah dengan judul “Persepsi Petani Terhadap
Kabijakan Pemerintah Daerah Dalam Upaya Pengembangan Agrisbisnis Sayuran
(Kasus Petani sayuran Peserta Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Desa
Sindang Jaya Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur)“ ini dapat diselesaikan.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dr.Ir. Basita Ginting
Sugihen, MA dan Prof. Dr. Djoko Susanto, SKM.APU selaku pembimbing yang
telah banyak memberikan arahan dan saran dalam penulisan karya ilmiah ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Dr.Ir. Soenarmo Hatmodjo
Soewito selaku dosen penguji luar komisi dan Ketua Program Studi serta seluruh
Dosen Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan.
Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan penghargaan dan rasa
terima kasih kepada orang tua, istri dan seorang putri yang dengan caranya masingmasing telah membantu kelancaran studi maupun penulisan tesis ini serta rekanrekan mahasiswa yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini.
Akhirnya penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat dan dapat
dimaknai secara positif oleh para pembaca.

Bogor,

Januari 2006

Penulis

6

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jambi pada tanggal 17 April 1969 sebagai anak
sulung dari tujuh bersaudara pasangan Bapak Drs.H. Imam Sofwan dan Ibu Hj.
Fatimah. Pendidikan SDN ditempuh di Bangko, SMPN di Arjawinangun Cirebon
dan SMAN 4 di Jambi. Pendidikan Sarjana ditempuh di Universitas Jambi
Jkurusan Budidaya Pertanian lulus tahun 1994.
Pada tahun 1999 penulis menikah dengan Susi Marleni.SP dan dikarunia
seorang putri Zulfa Khoiriyah ( 5,5 tahun ).
Penulis mulai bekerja pada tahun 2000 di Dinas Pertanian Kabupaten
Batanghari Provinsi Jambi. Tahun 2003 penulis mendapatkan izin belajar dari
Pemerintah Kabupaten Batanghari untuk melanjutkan pendidikan ke Program
Magister Sains pada program studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan Sekolah
Pascasarjana Istitut Pertanian Bogor.

7

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL .......................................................................................

ix

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................

xi

PENDAHULUAN .........................................................................................

1

Latar Belakang ....................................................................................

1

Masalah Penelitian ............................................................................

4

Tujuan Penelitian ..............................................................................

6

Kegunaan Penelitian ..........................................................................

6

DEFINISI ISTILAH ...................................................................................

8

TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 14
Petani ................................................................................................. 14
Karakteristik Petani .......................................................................... 14
Pengertian Persepsi ........................................................................... 21
Pembentukan Persepsi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ....... 23
Pengertian Agribisnis ........................................................................ 24
Perilaku Agribisnis ............................................................................ 28
Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Pembangunan Pertanian ........ 29
Program Pengembangan Kawasan Agropolitan ............................... 31
KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ................ 35
Kerangka Berpikir ............................................................................. 35
Hipotesis Penelitian ........................................................................... 38
METODE PENELITIAN .......................................................................... 39
Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 39
Populasi dan Sampel ......................................................................... 39
Rancangan Penelitian

....................................................................... 40

Data dan Instrumentasi

..................................................................... 41

Data .......................................................................................... 41
Instrumen ................................................................................. 46

8

Validitas ....................................................................... 46
Reliabilitas ................................................................... 47
Analisa Data ...................................................................................... 48
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 49
Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................. 49
Sejarah Singkat dan Gambaran Umum Program Pengembangan
Kawasan Agropolitan ........................................................................ 53
Faktor Internal Responden ................................................................ 56
Faktor Eksternal Responden .............................................................. 61
Persepsi Petani Terhadap Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam
Upaya Pengembangan Kawasan Agropolitan ................................... 64
Upaya Petani Meningkatkan Agribisnis Sayuran

............................. 66

Hubungan Faktor Internal Petani dengan Persepsi Petani ................ 69
Hubungan Faktor Eksternal Petani dengan Persepsi Petani

............. 73

Hubungan Faktor Internal Petani dengan Upaya Petani
Meningkatkan Agribisnis Sayuran .................................................... 76
Hubungan Faktor Eksternal Petani dengan Upaya Petani
Meningkatkan Agribisnis Sayuran .................................................... 79
Hubungan Persepsi Petani dengan Upaya Petani Meningkatkan
Agribisnis Sayuran ............................................................................ 83
SIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 86
Simpulan ........................................................................................... 86
Saran ................................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 88
LAMPIRAN .................................................................................................. 93

9

DAFTAR TABEL
Halaman
1. Jumlah penduduk desa Sindang Jaya menurut umur tahun 2004

............

50

2. Jumlah penduduk desa Sindang Jaya menurut tingkat pendidikan ..........

51

3. Jumlah penduduk desa Sindang Jaya menurut mata pencaharain ............

52

4. Sebaran faktor internal responden ............................................................

56

5. Sebaran faktor eksternal responden

.........................................................

62

6. Sebaran persepsi responden .....................................................................

64

7. Sebaran upaya petani untuk meningkatkan agribisnis sayuran .................

66

8. Nilai korelasi faktor internal dengan persepsi petani terhadap
kebijakan pemerintah daerah dalam upaya pengembangan kawasan
agropolitan ................................................................................................

69

9. Nilai korelasi faktor eksternal dengan persepsi petani terhadap
kebijakan pemerintah daerah dalam upaya pengembangan kawasan
agropolitan ...............................................................................................

73

10.Nilai korelasi faktor internal petani dengan upaya petani meningkatkan
agribisnis sayuran ....................................................................................

77

11.Nilai korelasi faktor eksternal petani dengan upaya petani meningkatkan
agribisnis sayuran ....................................................................................

80

12.Nilai korelasi persepsi petani terhadap kebijakan pemerintah daerah
dalam upaya pengembangan kawasan agropolitan dengan upaya petani
meningkatkan agribisnis sayuran .............................................................

83

13.Matrik hubungan beberapa variabel hasil penelitian ................................

85

10

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Kerangka berpikir hubungan antara faktor- faktor internal dan eksternal
dengan persepsi petani terhadap kebijakan pemerintah daerah .................

37

11

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
1. Peta Lokasi Penelitian ..............................................................................

4

2. Nonparametric Correlations ...................................................................... 95
3. Gambar Korelasi antara Variabel Penelitian ............................................. 96

12

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Tujuan pembangunan hortikultura khususnya komoditas tanaman sayuran
antara lain adalah meningkatkan produksi, meningkatkan volume dan nilai ekspor,
mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan kesejahteraan petani. Di
samping itu pemerintah juga memperhatikan komoditas hortikultura sayuran
mengingat permintaan produksi sayuran terus meningkat akibat jumlah penduduk
yang semakin bertambah dan adanya kesadaran gizi.
Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 2003, luas panen
tanaman sayuran secara nasional tanaman sayuran yang meliputi bawang merah,
bawang daun, kentang, kubis, petsai,dan wortel mencapai 304,6 ribu hektar pada
tahun 2002. Pada tahun 2003 luas panen tanaman sayuran diperkirakan sebesar
316,7 ribu hektar atau meningkat sekitar 3,99 persen dibandingkan tahun 2002.
Pada umumnya luas panen tanaman sayuran mengalami kenaikan kecuali luas
panen bawang daun yang menurun sekitar 5,45 persen.
Selanjutnya dilaporkan bahwa produksi tanaman sayuran tersebut pada
tahun 2002 mencapai 3,9 juta ton. Produksi sayuran tertinggi didominasi oleh
tanaman kubis sebesar 1,2 juta ton diikuti oleh kentang sebesar 0,9 juta ton.
Sementara produksi sayuran yang sama pada tahun 2003 diperkirakan mencapai
3,8 juta ton atau menurun sekitar 3,46 persen. Penurunan produksi ini terutama
terjadi pada sayuran petsai dan bawang daun masing- masing sebesar 16,40 persen
dan 13,79 persen. Penurunan produksi kedua sayuran ini akibat dari menurunnya
produktivitas. Produktivitas petsai menurun dari 10,1 ton per hektar (2002) menjadi

13

8,3 ton per hektar (2003), sedangkan bawang daun menurun dari 7,6 ton per hektar
(2002) menjadi 6,9 ton per hektar (2003).
Provinsi Jawa Barat memiliki luas panen komoditas sayuran seperti
bawang merah, bawang daun, kentang, kubis, petsai, dan wortel dengan total luas
panen 80.266 ha (2002) meningkat 4,75 persen menjadi 84.081 ha (2003).
Sedangkan total produksi tanaman sayuran tersebut 1,375 juta ton (2002) menurun
4,57 persen menjadi 1,32 juta ton (2003).
Penurun produksi ini terjadi sama dengan penurunan produksi sayuran
Indonesia yaitu terjadi terutama pada tanaman sayuran petsai dan bawang daun
yang masing- masing sebesar 16,40 persen dan 13,79 persen. Produktivitas sayuran
tersebut di Provinsi Jawa Barat lebih tinggi dibandingkan produktivitas sayuran
secara nasional di Indonesia terdapat pada sayuran bawang daun, kentang, kubis,
petsai, dan wortel, hanya lebih rendah produktivitas pada bawang merah. Hal ini
disebabkan produktivitas bawang merah tinggi pada penanaman di daerah dataran
rendah.
Fenomena peningkatan dan penurunan baik luas panen maupun produksi
sayuran tersebut dari tahun 2002 sampai dengan 2003 antara Provinsi Jawa Barat
dengan Indonesia adalah sama. Hal ini disebabkan persentase luas panen Provinsi
Jawa Barat terhadap luas panen secara nasional kontribusi sebesar 26,35 persen
(2002) dan 26,55 persen (2003). Adapun persentase produksi Provinsi Jawa Barat
terhadap produksi secara nasional kontribusi sebesar 34,81 persen (2002) dan 34,41
persen (2003). Dari persentase tersebut dapat digambarkan bahwa kontribusi luas
panen sayuran dari Provinsi Jawa Barat lebih dari seperempat luas panen sayuran
Indonesia. Begitu juga produksi bahwa kontribusi produksi sayuran dari Provinsi

14

Jawa Barat lebih dari sepertiga total produksi sayuran di Indonesia. Sehingga dapat
diduga bahwa penurunan luas panen dan produksi enam komoditas sayuran
Provinsi Jawa Barat sangat berpengaruh terhadap total luas panen dan produksi
sayuran di Indonesia.
Kabupaten Cianjur berdasarkan data Dinas Pertanian (2004) menghasilkan
sebanyak 19 jenis sayuran dengan total produksi 303.131 ton (2003) meningkat
36,5 persen menjadi 413.842 ton (2004). Khusus untuk enam komoditas sayuran
yang meliputi bawang merah, bawang daun, kentang, kubis, petsai, dan wortel
dapat dijelaskan bahwa luas panen sebesar 6.603 ha (2003) dengan produksi
sebesar 169.434 ton (2003). Untuk produktivitas enam komoditas tersebut di
Kabupaten Cianjur produktivitasnya lebih tinggi baik untuk Provinsi Jawa Barat
maupun secara nasional.
Namun demikian kontribusi enam komoditas sayuran dari Kabupaten
Cianjur tersebut sangat kecil baik terhadap Provinsi Jawa Barat maupun Indonesia.
Terhadap Provinsi Jawa Barat kontribusi luas panen dan produksi masing- masing
hanya 7,85 persen dan 12,91 persen. Sedangkan secara nasional kontribusi luas
panen dan produksi sayuran Kabupaten Cianjur masing- masing hanya sebesar 2,08
persen dan 4,44 persen. Angka tersebut menunjukkan bahwa Kabupaten Cianjur
belum menjadi penghasil yang memberi kontribusi utama di Provinsi Jawa Barat,
sehingga perlu upaya peningkatan produksi baik secara intensifikasi maupun
ekstensifikasi. Rendahnya produksi enam komoditas sayuran ini

disebabkan

beralih fungsinya penggunaan lahan pertanian menjadi lahan pemukiman, industri,
hotel dan lain- lain.

15

Pemerintah Kabupaten Cianjur melakukan upaya peningkatan produksi
sayuran melalui visinya yaitu : Terwujudnya Kabupaten Cianjur Sebagai Salah
Satu Pusat Agribisnis dan Pariwisata Andalan Jawa Barat di Era Otonomi Daerah.
Hal ini telah ditindaklanjuti melalui visi Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur yaitu :
Terwujudnya

Pembangunan

Pertanian

yang

berorientasi

Agribisnis

dan

Agrowisata.
Pelaksanaan kebijakan tersebut tercermin dari Program Pengembangan
Kawasan Agropolitan berbasis hortikultura sayuran yang dirintis sejak tahun 2002
sampai saat ini. Agropolitan yang dimaksud adalah kota pertanian yang tumbuh
dan berkembang karena berjalannya sistem dan usaha agribisnis serta mampu
melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan pertanian
(agribisnis) di wilayah sekitarnya (BPSDM Pertanian, 2002)

Masalah Penelitian
Agribisnis adalah sebagai salah satu pendekatan pembangunan pertanian
di Indonesia yang mampu berperan untuk : (1) meningkatkan pendapatan petani,
(2) meningkatkan penyerapan tenaga kerja , (3) meningkatkan ekspor, (4)
meningkatkan tumbuhnya industri yang lain, dan (5) meningkatkan nilai tambah
(Soekartawi 1994).
Program penge mbangan kawasan agropolitan merupakan salah satu
kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Cianjur dimana salah satu Desa di
Kecamatan Cipanas yaitu Desa Sindang Jaya dijadikan sebagai Desa Pusat
Pertumbuhan (DPP) kawasan agropolitan.

16

Adanya program yang tela h dan sedang dilaksanakan perlu adanya
penelitian untuk mengetahui apakah program pengembangan kawasan agropolitan
dapat mendukung dan meningkatkan sistem dan usaha agribisnis yang meliputi sub
sistem off farm hulu, sub sistem on farm, dan sub sistem off farm hilir para petani
yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani sayuran di
wilayah tersebut.
Berdasarkan uraian di atas beberapa masalah yang perlu diketahui untuk
pengembangan Agropolitan tersebut adalah :
(1) Bagaimana persepsi petani sayuran terhadap kebijakan pemerintah daerah
dalam upaya pengembangan agribisnis di kawasan agropolitan.
(2) Bagaimana upaya petani meningkatkan agribisnis sayuran berkaitan dengan
program pengembangan kawasan agropolitan.
(3) Bagaimana hubungan antara faktor internal dan eksternal petani dengan
persepsi petani terhadap kebijakan pemerintah daerah dalam upaya
pengembangan kawasan agropolitan.
(4) Bagaimana hubungan persepsi petani terhadap kebijakan pemerintah daerah
dalam upaya pengembangan kawasan agropolitan dengan upaya petani
meningkatkan agribisnis sayuran.
(5) Bagaimana sistem dan usaha agribisnis petani sayuran dalam meningkatkan
pendapatan petani dan upaya dalam pembangunan pertanian yang
berorientasi agribisnis.

17

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
(1) Mengkaji persepsi petani sayuran terhadap kebijakan pemerintah daerah
dalam upaya pengembangan agribisnis di kawasan agropolitan.
(2) Menjelaskan upaya petani meningkatkan agribisnis sayuran berkaitan dengan
program pengembangan kawasan agropolitan.
(3) Mengukur keeratan hubungan antara faktor internal dan eksternal petani
dengan persepsi petani terhadap kebijakan pemerintah daerah dalan upaya
pengembangan kawasan agropolitan.
(4) Mengukur keeratan hubungan persepsi petani terhadap kebijakan pemerintah
daerah dalam upaya pengembangan kawasan agropolitan dengan upaya
petani meningkatkan agribisnis sayuran.
(5)

Mengkaji sistem dan usaha agribisnis petani sayuran dalam meningkatkan
pendapatan petani dan upaya pembangunan pertanian yang berorientasi
agribisnis.

Kegunaan Penelitian
Hasil temuan yang diperoleh dari penelitian ini mempunyai kegunaan :
(1)

Secara akademik : diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dengan menambah khasanah keilmuan di bidang penyuluhan pembangunan
tentang pentingnya kebijakan pembangunan pertanian bagi petani.

(2) Secara praktis : diharapkan akan menjadi masukan yang sangat berarti bagi
ilmuwan, pemerintah, penyuluh, dan pihak-pihak terkait lainnya, dalam
upaya untuk lebih meningkatkan pengembangan sistem agribisnis sayuran.

18

(3) Khusus bagi penyuluhan pembangunan berguna dalam :
(a) Diketahuinya upaya- upaya yang dilakukan petani dalam beragribisnis
sayuran tersebut, menjadi masukan bagi penyuluh dalam merencanakan
penyuluhan guna meningkatkan kemampuan petani dalam beragribisnis
sayuran.
(b) Diketahuinya hubungan antara faktor- faktor internal dan eksternal dengan
persepsi

petani

terhadap

kebijakan

pemerintah

daerah

dalam

beragribisnis sayuran, menjadi pertimbangan penyuluh dan petani di
dalam meningkatkan keberhasilan agribisnis sayuran.

19

Definisi Istilah
Petani
Petani dalam penelitian ini adalah petani sayuran yang mengikuti
program pengembangan kawasan agropolitan yang berada di desa Sindang Jaya
Cipanas Kabupaten Cianjur, dalam pengambilan data sebagai responden yaitu
kepala keluarga.

Agribisnis
Agribisnis meliputi keseluruhan kegiatan manajemen bisnis pertanian
mulai dari perusahaan yang menghasilkan sarana produksi untuk usahatani, proses
produksi pertanian, serta perusahaan yang menangani pengolahan, pengangkutan,
penyebaran, penjualan secara borongan maupun penjualan eceran produk kepada
konsumen akhir.

Agropolitan
Agropolitan adalah kota pertanian yang tumbuh dan berkembang karena
berjalannya sistem dan usaha agribisnis serta mampu melayani, mendorong,
menarik, menghela kegiatan pembangunan pertanian (agribisnis) di wilayah
sekitarnya

Faktor Internal Petani
Faktor internal petani adalah ciri-ciri pribadi, status sosial dan ekonomi
petani (usahataninya) dalam periode waktu tertentu. Dalam penelitian ini ciri
pribadi dan sosial ekonomi petani yang diperhatikan antara lain adalah : (1) umur,
(2) pendidikan formal, (3) jumlah tanggungan keluarga, (4) pengalaman

20

berusahatani sayuran, (5) penguasaan lahan, (6) motivasi intrinsik, (7)
kekosmopolitan, dan (8) pendapatan.

Umur
Umur adalah lamanya usia petani sayuran ( responden) pada saat survei
atau interview dilakukan oleh pewawancara, dalam hal ini dibagi atas tiga kategori
yaitu : (1) muda (X- 32,1 tahun), (2) sedang (32,1 tahun < X < 50,3 tahun), dan (3)
tua (X > 50,3 tahun).

Pendidikan formal
Pendidikan formal adalah lamanya responden duduk di bangku sekolah
formal yang pernah dicapai oleh petani, dalam hal ini dibagi atas tiga kategori yaitu
: (1) rendah (X < 4,5 tahun), (2) sedang (4,5 tahun < X < 9,3 tahun), dan (3) tinggi
(X > 9,3 tahun).

Jumlah tanggungan keluarga
Jumlah tanggungan keluarga adalah banyak orang baik keluarga maupun
tidak yang tinggal serumah dan menjadi tanggung jawabnya, dalam hal ini dibagi
atas tiga kategori yaitu : (1) kecil (X < 3,1 orang), (2) sedang (3,1 orang < X < 6,4
orang), dan (3) besar (X > 6,4 orang).
Pengalaman berusahatani sayuran
Pengalaman berusahatani sayuran adalah lamanya petani melakukan
kegiatan usahatani sayuran, dalam hal ini dibagi atas tiga kategori yaitu : (1)
kurang ( X < 7,7 tahun), (2) cukup (7,7 tahun) < X < 27,5 tahun), dan (3) banyak (
X > 27,5 tahun).

21

Penguasaan lahan
Penguasaan lahan adalah luasan tanah sawah atau tegalan milik petani
sendiri ataupun milik orang lain yang dapat dikelola atau dimanfaatkan untuk
usahatani oleh petani sayuran, dalam hal ini dibagi atas tiga kategori yaitu : (1)
sempit ( X < 392,3 m2 ), (2) sedang (392,3 m2 ) < X < 8283,3 m2 ), dan (3) luas
(X > 8283,3 m2 ).

Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah tekanan dari dalam diri petani yang
menimbulkan dorongan bagi petani, untuk upaya beragribisnis sayuran, dalam hal
ini dibagi atas tiga kategori yaitu : :(1) kurang ( X < skor 2,7), (2) cukup (skor 2,7
< X < skor 3,5), dan (3) baik (X > skor 3,5).

Kekosmopolitan
Kekosmopolitan merupakan sifat petani yang selalu berusaha mencari
informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan agribisnis sayuran, dalam hal ini
dibagi atas tiga kategori yaitu : (1) kurang ( X < skor 2,0), (2) cukup (skor 2,0 < X
< skor 2,9), dan (3) baik ( X > skor 2,9).

Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah penghasilan dalam rupiah yang diperoleh dari
petani, yang berasal dari: bapak, ibu dan anak dalam masa satu bulan atau satu
tahun sela ma masa mengikuti program agropolitan, dalam hal ini dibagi atas tiga
kategori yaitu : (1) menurun, (2) tetap, dan (3) meningkat.

22

Faktor Eksternal Petani
Faktor eksternal petani adalah ciri-ciri selain dari diri pribadi petani,
status sosial dan ekonomi petani (usahataninya) dalam periode waktu tertentu.
Dalam penelitian ini faktor eksternal yang diperhatikan antara lain adalah : (1)
interaksi dengan penyuluh pertanian, (2) akses terhadap sumber informasi lain, (3)
informasi pasar.

Interaksi dengan penyuluh pertanian
Interaksi dengan penyuluh pertanian adalah frekwensi (seringnya)
responden berinteraksi dengan penyuluh pertanian selama satu tahu masa program
agropolitan, dalam hal ini dibagi atas tiga kategori yaitu : (1) kurang ( X < skor
1,9), (2) sedang (skor 1,9 < X < skor 3,0) , dan (3) banyak ( X > skor 3,0 )

Akses terhadap sumber informasi lain
Akses terhadap informasi atau keterangan berita adalah frekwensi
(berapa kali) responden atau anggota keluarganya memperoleh informasi tentang
agribisnis sayuran melalui berbagai media, dalam hal ini dibagi atas tiga kategori
yaitu: (1) kurang ( X < skor 2,9), (2) cukup (skor 2,9 < X < skor 3,6), dan (3) baik
(X > 3,6 ).

Informasi Pasar
Informasi Pasar adalah menunjukkan bagaimana petani sayuran
mendapatkan berita harga pasar dan cara mendapatkannya,dalam hal ini dibagi atas
tiga kategori yaitu : (1) kurang ( X < skor 2,5), (2) cukup (skor 2,5) < X < skor
3,4), dan (3) baik ( X > skor 3,4).

23

Persepsi Petani Terhadap Kebijakan Pemerintah
Daerah dalam upaya Pengembangan Kawasan Agropolitan
Persepsi Petani Terhadap Kebijakan Pemerintah Daerah dalam upaya
pengembangan kawasan agropolitan adalah pandangan dan penilaian responden
terhadap kebijakan pemerintah daerah dalam upaya pengembangan kawasan
agropolitan yang meliputi: (1) dorongan petani untuk mengikuti program
agropolitan, (2) manfaat positif program agropolitan bagi petani , dan (3) solusi
jika hal negatif yang dihadapi oleh petani

Dorongan petani untuk mengikuti program agropolitan
Dorongan Petani terhadap Program Agropolitan adalah menunjukkan
seberapa besarnya petani sayuran program pengembangan kawasan agropolitan
untuk mengikuti program agropolitan tersebut, dalam hal ini dibagi atas tiga
kategori yaitu : (1) kurang ( X < skor 1,9 ), (2) cukup (skor 1,9 < X < skor 3,0),
dan (3) baik ( X > skor 3.0).

Manfaat positif program agropolitan bagi petani
Manfaat positif Program Agropolitan bagi Petani adalah menunjukkan
seberapa besar kegunaan yang diperoleh petani dengan adanya program tersebut
dibandingkan dengan belum adanya program pengembangan kawasan agropolitan
di desa penelitian, dalam hal ini dibagi atas tiga kategori yaitu : (1) kurang (X
skor 3,6).
Solusi jika hal negatif yang dihadapi oleh petani
Solusi jika negatif yang dihadapi oleh petani adalah bagaimana cara
petani mengatasi adanya hal negatif setelah mengikuti program agropolitan, dalam

24

hal ini dibagi atas tiga kategori yaitu : (1) kurang berusaha( X < skor 2,9), (2)
cukup berusaha (skor 2,9 < X < skor 4,1), dan (3) tinggi (X > skor 4,1).

Faktor Upaya Petani Meningkatkan agribisnis sayuran
Upaya petani dalam beragribisnis sayuran adalah tindakan atau tingkah
laku petani sehari-hari dalam melakukan kegiatan sistem agribisnis sayuran, yang
terdiri atas : (1) manajemen usahatani , (2) manajemen pemasaran, dan (3)
kemitraan dengan pengusaha.
Manajemen usahatani
Manajemen

usahatani

adalah

segala

aktivitas

merencanakan,

mengorganisasikan, melaksanakan dan mengontrol usahatani yamg meliputi
benih/bibit,pupuk,pestisida, tenaga kerja, teknologi dan budidaya), dalam hal ini
dibagi atas tiga kategori yaitu : (1) kurang ( X < skor 1,9), (2) cukup (skor 1,9 ) < X
< skor 3,7 ), dan (3) baik ( X > skor 3,7).
Manajemen pemasaran
Manajemen

pemasaran

adalah

segala

aktivitas

ekonomi

guna

memasarkan dan mengolah komoditi primer yang dihasilkan oleh subsektor
usahatani dan adanya posisi tawar bagi petani dalam memasarkan produk, dalam
hal ini dibagi atas tiga kategori yaitu : (1) kurang ( X < skor 2,8), (2) cukup (skor
2,8 < X < skor 3,6), dan (3) baik ( X > skor 3,6 ).
Kemitraan dengan pengusaha
Kemitraan dengan pengusaha adalah upaya petani untuk mengadakan
kerjasama saling menguntungkan yang berkelanjutan dengan pengusaha , dalam hal
ini dibagi atas tiga kategori yaitu : (1) kurang ( X < skor 1,9), (2) cukup (skor 1,9 <
X < skor 3,9), dan (3) baik ( X > skor 3,9).
25

TINJAUAN PUSTAKA

Petani
Petani adalah orang yang mengubah tanam- tanaman dan hewan serta
sifat-sifat tubuhtanah supaya lebih berguna baginya dan manusia lainnya (Mosher,
1965). Selanjutnya dijelaskan petani adalah lebih dari hanya seorang jurutani dan
manager. Ia adalah seorang manusia dan menjadi anggota dari dua kelompok
manusia yang penting baginya. Ia anggota suatu keluarga dan iapun anggota suatu
masyarakat setempat atau rukun tetangga.

Karakteristik Petani
Karakteristik petani menentukan pemahaman petani terhadap informasi
pertanian. Karakteristik petani yang dimaksud dalam penelitian ini terbagi dua
yaitu faktor internal adalah umur, pendidikan formal, jumlah tanggungan keluarga
pengalaman berusahatani sayuran, penguasaan lahan, motivasi intrinsik,
kekosmopolitan dan pendapatan dan faktor eksternal adalah interaksi dengan
penyuluh pertanian, akses terhadap sumber informasi lain dan informasi pasar.

Umur
Salkind (1985) menyebutkan bahwa umur menurut kronologi dapat
memberikan petunjuk untuk menentukan tingkat perkembangan individu, sebab
umur menurut kronologi relatif lebih mudah dan akurat untuk ditentukan. Menurut
Padmowihardjo (1994) umur bukan merupakan faktor psikologis, tetapi apa yang
diakibatkan oleh umur adalah faktor psikologis. Disebutkan bahwa terdapat dua
faktor yang menentukan kemampuan seseorang berhubungan dengan umur. Faktor
pertama ialah mekanisme belajar dan kematangan otak, organ-organ sensual, dan
otot organ-organ tertentu. Faktor kedua adalah akumulasi pengalaman dan bentukbentuk proses belajar yang lain.
26

Pendidikan
Slamet

(2003)

mendefinisikan

pendidikan

sebagai

usaha

untuk

menghasilkan perubahan-perubahan pada perilaku manusia. Menurut Soeitoe
(1982) pendidikan adalah suatu proses yang diorganisir dengan tujuan mencapai
sesuatu hasil yang nampak sebagai perubahan dalam tingkah laku.
Soekanto (2002) menyatakan pendidikan mengajarkan kepada individu
aneka macam kemampuan.

Pendidikan memberikan nilai- nilai tertentu bagi

manusia, terutama dalam membuka pikiran serta menerima hal- hal baru dan juga
bagaimana cara berpikir secara ilmiah.

Menurut Vaizey (1978) tujuan utama

pendidikan adalah mengembangkan kapasitas untuk dapat menikmati hidup yang
biasa.

Sejalan dengan hal tersebut, Rusell (1993) mengemukakan bahwa

pendidikan senantiasa mempunyai dua sasaran, yaitu pengajaran dan pelatihan
perilaku yang baik.

Jumlah Tanggungan Keluarga
Jumlah tanggungan keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang
ditanggung kehidupannya.

Menurut Soekartawi (1986) banyaknya tanggungan

keluarga akan berdampak pada pemenuhan kebutuhan keluarga. Jumlah keluarga
yang semakin besar menyebabkan seseorang memerlukan tambahan pengeluaran
atau kebutuhan penghasilan yang lebih tinggi untuk membiayai kehidupannya.
Besarnya jumlah anggota keluarga yang akan menggunakan jumlah pendapatan
yang sedikit akan berakibat pada rendahnya tingkat konsumsi. Hal ini berpengaruh
terhadap produktivitas kerja, kecerdasan, dan menurunya kemampuan berinvestasi
(Hernanto, 1993).
27

Pengalaman Usahatani
Menurut Padmowihardjo (1994) pengalaman adalah suatu kepemilikan
pengetahuan yang dialami seseorang dalam kurun waktu yang tidak ditentukan.
Dalam otak manusia dapat digambarkan adanya pengaturan pengalaman yang
dimiliki oleh seseorang sebagai hasil belajar selama hidupnya. Dalam proses
belajar, seseorang akan berusaha menghubungkan hal yang dipelajari dengan
pengalaman yang dimiliki.

Secara psikologis seluruh pemikiran manusia,

kepribadian dan temperamen ditentukan oleh pengalaman indera. Tohir (1983)
menyatakan dalam mengelola usahataninya, petani masih banyak mempergunakan
sendiri atau pengalaman orang lain dan perasaan (feeling).

Luas Lahan
Menurut Tjakrawiralaksana (1983) lahan merupakan manifestasi atau
pencerminan dari faktor-faktor alam yang berada di atas dan di dalam permukaan
bumi. Berfungsi sebagai (1) tempat diselenggarakan kegiatan produksi pertanian
seperti bercocok tanam dan memelihara ternak atau ikan, (2) tempat pemukiman
keluarga tani. Hernanto (1993) menyatakan luas lahan usahatani dapat
digolongkan menjadi tiga bagian yaitu (1) sempit dengan luas lahan