BAB 25 PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SALDO KAS

BAB 25
PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SALDO KAS

Tugas resume ini dibuat untuk memenuhi Mata Kuliah:
PENGAUDITAN 2

Nama: Riska Fadhilah
NIM: 20140170321
Kelas: 4A2

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2016
DESKRIPSI KAS
Kas terdiri dari uang tunai (uang logam dan uang kertas), pos wesel, certified check,
cashier check, cek pribadi dan bank draft, serta dana yang disimpan dibank yang
pengambilannya tidak dibatasi oleh bank atau perjanjian yang lain.
Kas yang dicantumkan dineraca terdiri dari 2 unsur, yaitu sebagai berikut:
1. Kas ditangan perusahaan, yang terdiri dari penerimaan kas yang belum disetor ke bank dan

saldo kas kecil
2. Kas di bank, yang berupa simpanan di bank berbentuk rekening giro.

PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM DALAM PENYAJIAN KAS
DI NERACA
Prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian kas di neraca yaitu sebagai berikut:

1. Kas yang dicantumkan dineraca
2. Kas dalam bentuk valuta asing harus di cantumkan di neraca sebesar nilai kurs yang berlaku
pada tanggal neraca.

3. Unsur-unsur berikut harus disajikan secara terpisah dari unsur kas di neraca jika jumlahnya
material:
 Tabungan di bank.
 Dana untuk perluasan pabrik, dana pelunasan hutang, atau dana lain yang tidak
digunakan untuk keperluan modal kerja.

 Saldo bank minimun yang disyaratkan oleh bank dalam suatu perjanjian penarikan
kredit.


 Saldo di bank luar negeri yang tidak digunakan dalam hubungannya dengan kegiatan
bisnis di luar negeri dan tidak dapat segera diubah ke dalam mata uang rupiah karena
batasan-batasan.

 Persekot biaya perjalanan atau persekot lain kepada karyawan.

TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP KAS
Tujuan pengujian substantif terhadap kas adalah sebagai berikut:
1.

Memperoleh keyakinan terhadap keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan
kas.

2.

Membuktikan keberadaan kas dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan kas yang

3.
4.
5.

6.

dicantumkan di neraca.
Membuktikan kelengkapan kas yang dicantumkan di neraca.
Membuktikan hak kepemilikan klien atas kas yang dicantumkan di neraca.
Membuktikan kewajaran penilaian kas yang tercantum dineraca.
Membuktikan kewajaran panyajian dan pengungkapan kas di neraca.

PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP KAS
1. Prosedur Audit Awal
1. Usut saldo kas yang tercantum di neraca ke saldo akun kas yang bersangkutan di dalam
buku besar.
2. Hitung kembali saldo akun kas di buku besar.
3. Usut saldo awal akun kas ke kertas kerja tahun yang lalu.
4. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun
kas.
5. Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun kas ke jurnal yang bersangkutan.
2. Prosedur Analitik
Ratio berikut ini sering digunakan auditor dalam pengujian analitik:
Ratio

Formula
Ratio kas dengan aktiva lancar
Saldo piutang usaha ÷ Aktiva lancar
3. Pengujian terhadap Transaksi Rinci
1. Verifikasi Pisah Batas (cutoff).

2. Buatlah Daftar Transfer Bank dalam Periode Sebelum dan Sesudah Tanggal Neraca untuk
Menemukan Kemungkinan Terjadinya Check Kitting.
3. Buatlah dan Lakukan Analisis terhadap Rekonsiliasi Bank Empat Kolom.
4. Periksa Adanya Kemungkinan Penggelapan Kas dengan Cara Lapping Penerimaan dan
Pengeluaran Kas.
4. Pengujian terhadap Akun Rinci
1. Hitung kas yang ada di tangan klien.
2. Rekonsiliasi catatan kas klien dengan rekening koran bank yang bersangkutan.
3. Lakukan konfirmasi saldo kas di bank.
4. Periksa cek yang beredar pada tanggal neraca ke dalam rekening koran bank.
5. Verifikasi Penyajian Kas di Neraca
1. Periksa jawaban konfirmasi dari bank mengenai batasan yang dikenakan terhadap
pemakaian rekening tertentu klien di bank.
2. Lakukan wawancara dengan manajemen mengenai batasan pengguna kas klien.