Pengembangan Trainer Digital Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sistem Digital Di Kelas X AV SMK Negeri 1 Balige.
Pengembangan Trainer Digital Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Sistem Digital Di Kelas X AV SMK
Negeri 1 Balige
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Teknik Elektro
Oleh :
B.JEKSON NAINGGOLAN
NIM. 5103131003
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
(2)
(3)
(4)
(5)
ABSTRAK
B.JeksonNainggolan, Nim 5103131003. Pengembangan Trainer Digital Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sistem Digital Di Kelas X AV SMK Negeri 1 Balige Tahun Pelajaran 2016/2017
Penelitianini bertujuan untuk mengembangkan trainer digital dan menguji efektivitasnya dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sistem digital di kelasX AV SMK Negeri 1 BaligeTahunPelajaran 2016/2017.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development ( R&D), yang mana dalam pelaksanaannya dilakukan pengembangan trainer dengan merancang, membangun dan memvalidasi trainer kepada ahli trainer, ahlimateri, guru, siswa. Setelah itu dilakukan pengujian efektivitas trainer dengan membandingkan hasil belajar siswa kelas uji coba dengan siswa kelas bandingan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Program Keahlian Audio Video SMK Negeri 1 Balige. Teknik pengambilan sampel digunakan dengan cara teknik random, dimana yang terpilih sebagai kelas Uji coba adalah siswa kelas X AV1 SMK Negeri 1 Balige yang berjumlah 32 orang, sedangkan yang terpilih sebagai kelas bandingan adalah siswakelas X AV 2 SMK Negeri 1 Balige yang berjumlah 32 orang. Teknik pengumpulan data dijaring dengan menggunakan angket, tes dan observasi.Teknik analisis data yang digunakan adalah validitas test, indeks kesukaran soal, reliabilitas test, pengolahan data, dan teknik analisis data. Penelitian ini dilakukan selama 4 pertemuan.
Nilai rata-rata pada kelompok Uji coba sebesar 82 dan nilai rata-rata pada kelompokbandingansebesar 73. Untuk menguji homogenitas data digunakan uji-F. Uji homogenitas data hasil belajar siswa Sistem Digital diperoleh Fhitung < Ftabel atau 1,478 < 1,775 maka kedua kelompok sampel (kelasUji Coba dan kelas Bandingan) berasal dari populasi yang sama atau homogen. Pengujian hipótesis dihitung menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi 5% diperoleh thitung >ttabel atau 7,04 >1,665 maka dikatakan bahwa terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa kelompok uji coba dengan hasil belajar kelompok bandingan pada taraf
= 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima, dengan demikian hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sistem Digital yang melakukan pembelajaran dengan menggunakan trainer dan jobsheet di kelas X AV1 SMK Negeri 1 Balige lebih tinggi daripada hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sistem Digital yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional di kelas X AV2 SMK Negeri 1 Balige. Dengan demikian, hipotesis:”Hasil pengembangan Trainer digital efektif untuk meningkatkan hasilbelajar siswa pada mata pelajaran sistem digital”teruji kebenarannya. Kata kunci : Trainer digital, sistem digital, hasil belajar.
(6)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini mengungkap pengembangan trainer digital dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMK Negeri 1 Balige.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan dorongan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. Panahatan, S.T., M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu, mengarahkan,membimbing dan memberi dorongan sampai Skripsi ini terwujud.
2. Bapak Prof.Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universits Negeri Medan.
3. Bapak Prof.Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Dr. Baharuddin, S.T, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan sekaligus Dosen Penguji saya. 5. Bapak Dr. Salman Bintang, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro Universitas Negeri Medan
6. Bapak Dr. Adi Sutopo, S.T., M.Pd, selaku Dosen Penguji saya. 7. Bapak Drs. Jongga Manullang, M.Pd, selaku Dosen Penguji saya. 8. Bapak Arwadi Sinuraya, S.T., M.T, selaku Dosen Saksi saya.
9. Terkhusus kepada kedua orangtuaku,kakak dan abang serta adik ku yang selalu memberikan kepercayaan dan dukungan moril maupun materil serta doa-doa.
10. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan, khususnya teman-teman stambuk 2010 yang selalu setia memberikan dukungan dan saran-saran dalam penyusunan Skripsi ini.
(7)
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberi manfaat terhadap pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan dunia pendidikan pada khususnya.
Medan, Januari 2017
(8)
DAFTAR ISI
Abstrak ... i
Kata Pengantar ... ii
Daftar Isi ... iii
Daftar Tabel ... iv
Daftar Gambar ... v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah... 5
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KERANGKA TEORITIS,KERANGKA BERPIKIR, PENELITIAN YANG RELEVAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoritis ... 8
1. Hakikat Belajar ... 8
2. Hakikat Pengembangan Trainer Digital ... 16
B. Penelitian Yang Relevan ... 19
C. Kerangka Berpikir ... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26
B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 26
C. Metode Penelitian ... 26
D. Instrumen Pengumpulan Data ... 28
1. Instrumen Pengumpulan Data Pengembangan Trainer ... 28
2. Instrumen Pengumpulan Data Untuk Melihat Efektifitas Trainer ... 30
E. Teknik Analisis DataUji Instrumen ... 33
1. Analisis Data Tes Kognitif ... 33
2. Analisis Data Tes Psikomotor ... 36
F. Teknik Analisis Data Pengembangan Trainer ... 36
G. Teknik Analisis Data Untuk Melihat Efektivitas Trainer (Efektivitas Hasil Belajar Menggunakan Trainer Jika Dibandingkan dengan Hasil Belajar Konvensional ) ... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Studi Pendahuluan ... 39
1. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 39
2. DeskripsiData Kompetensi Dan Garis- Besar Besar Topik Materi Pembelajaran .... 41
(9)
C. Deskripsi Data Uji Coba ... 46
1. Deskripsi Data Uji Coba Terbatas terhadap 5 siswa ... 46
2. Deskripsi Data Uji Coba Utama ... 47
3. Efektifitas Trainer Pembelajaran Sistem digital... 50
D. Pengujian Hipotesis Penelitian Pengembangan ... 50
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 53
B. Saran ... 53
Daftar Pustaka ... 55 Lampiran
(10)
DAFTAR GAMBAR
Gambar2.1.Langkah-langkah Pengembangan Trainer Digital ... 24
Gambar4.1.Histogram Distribusi frekuensi hasil belajar
sistem digital pada kelompok Uji Coba ... 48 Gambar4.2.Histogram Distribusi frekuensi hasil belajar
(11)
Daftar Tabel
Tabel 1.1: Skor Siswa ... 3
Tabel 3.1: Angket Pendapat Ahli Teknologi Pendidikan ... 29
Tabel 3.2: Angket Pendapat Ahli Bidang Studi ... 30
Tabel 3.3: Angket Pendapat Siswa ... 30
Tabel 3.4: Kisi-Kisi Instrumen Tes Bidang Kognitif Sistem Digital ... 31
Tabel 3.5: Kisi-Kisi Instrumen Tes Bidang Psikomotor ... 32
Tabel 3.6: Keterangan Skala Penskoran Tes Bidang Psikomotor ... 32
Tabel 3.7: Kriteria Penilaian Pengembangan Trainer ... 37
Tabel 4.1: Hasil Observasi Lapangan Terhadap Data Kebutuhan Trainer Digital ... 39
Tabel 4.2: Data Kebutuhan Trainer Dan Jobsheet Menurut Guru ... 40
Tabel 4.3: Data Kebutuhan Trainer Menurut Siswa ... 41
Tabel 4.4: Hasil Analisis Data Kompetensi Dan Garis-Garis Besar Topik Bahasan Pelajaran Sistem Digital ... 42
Tabel 4.5: Data Hasil Angket Pendapat Ahli Trainer ... 44
Tabel 4.6: Data Hasil Angket Pendapat Ahli Materi ... 45
Tabel 4.7: Data Hasil Angket Uji Coba Terbatas ... 46
Tabel 4.8: DistribusiFrekuensi Hasil Belajar Siswa Kelompok Uji Coba ... 47
Tabel 4.9: DistribusiFrekuensi Hasil Belajar Siswa Kelompok Bandingan ... 49
(12)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah pendidikan senantiasa menjadi topik pembicaraan yang menarik bagi masyarakat baik pada lingkungan guru, orangtua maupun di lingkungan pakar pendidikan. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar karena setiap orang berkepentingan dan menginginkan pendidikan yang terbaik bagi siswa. Terlebih lagi dalam masalah pembelajaran di sekolah selalu menjadi sorotan karena masih rendahnya prestasi belajar siswa. Menurut Rosyada (dalam Hasratuddin, 2009:1), dunia pendidikan saat ini sedang dihadapkan pada dua masalah besar yakni mutu pendidikan yang rendah dan sistem pembelajaran disekolah yang kurang memadai.
Berbagai analisis menunjukkan bahwa pendidikan nasional saat ini sedang dihadapkan pada berbagai krisis yang perlu mendapatkan penanganan secepatnya. Diantaranya berkaitan dengan masalah relevansi atau kesesuaian antara pendidikan
dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan.
Pada umumnya pendidikan dilakukan melalui proses pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dalam proses belajar mengajar terdapat interaksi antara guru dan siswa. Dimana siswa akan menerima pengetahuan yang diajarkan oleh guru. Guru mengajar dengan merangsang, menginformasikan serta mengarahkan siswa belajar.
(13)
Masalah yang sering dijumpai dalam pembelajaran pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari rata-rata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan( seperti yang di tunjukkan pada tabel 1.1). Prestasi ini tentunya merupakan efek dari kondisi pembelajaran yang masih bersifat ekspositori. Pembelajaran ini menjadikan suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga
siswa menjadi pasif . Meskipun demikian, banyak guru lebih suka menerapkan pembelajaran tersebut karena cukup dengan menjelaskan konsep-konsep yang ada pada buku ajar. Masalah pembelajaran yang bersifat pasif ini telah menjadi penyakit yang sering di jumpai didalam dunia pendidikan. Untuk menghindari ke-pasif-an siswa dalam pembelajaran, maka guru perlu melakukan inovasi pembelajaran yang berguna dalam mencapai iklim PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Salah satu inovasi pembelajaran yang bisa dilakukan pendidik adalah pengembangan suatu media yang mendukung proses belajar dan bisa membuat siswa menjadi aktif. Inovasi yang dilakukan pendidik ditujukan agar materi pembelajaran yang disampaikan mampu diserap dan dimengerti dengan mudah oleh peserta didik. Pengembangan media tersebut bisa diupayakan agar pembelajaran bisa membuat siswa dapat secara aktif melakukan proses pembelajaran, dimana peran siswa tidak hanya sebagai penerima, tetapi juga secara aktif mendapatkan pengalaman belajar bermakna.
Berdasarkan pengamatan penulis sewaktu melaksanakan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPL-T) di sekolah SMK Negeri 1 Balige tahun
(14)
2013, menunjukkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sistem Digital masih kurang memuaskan. Ketika ulangan harian,ujian semester dan praktek sekitar 60 % siswa belum tuntas mencapai KKM yang sudah ditentukan yaitu 75. Skor yang di dapat siswa diperlihatkan pada tabel 1.1 :
Tabel 1.1. Skor Siswa
Skor Jumlah siswa Persentase
50-74 20 orang 60,6 %
75-85 13 orang 39,4 %
Total 33 orang 100 %
Sumber: Hasil Ujian Siswa sewaktu pelaksanaan PPL-T di SMK N1 Balige
Rendahnya hasil belajar siswa seperti yang ditunjukkan pada tabel 1.1 di atas menurut pengamatan penulis akibat kurangnya motivasi, minat belajar siswa dan kurangnya pemberian pengalaman praktek mengajar oleh guru. Menurut Hutajulu (2011:2), kondisi keterbatasan alat dan bahan di SMK sangat mempengaruhi tingkat pencapaian hasil belajar siswa, dimana siswa tidak hanya belajar berdasarkan teori melainkan juga harus dengan praktek langsung guna membentuk pengalaman kerja yang sesungguhnya.
SMK adalah sekolah yang ditujukan untuk menciptakan orang-orang yang berkompeten yang memampukan mereka bekerja. Oleh karena itu, siswa SMK harus dibekali dengan kemampuan bersaing terutama dibidangnya. Namun, apakah mereka dapat berkompeten jika dalam proses pembelajaran tidak ada peralatan dan bahan yang dibutuhkan?. Mengatasi hal itu maka diperlukanlah alat yang dapat dijangkau sekolah untuk mengadakannya. Peralatan tersebut dinamakan “Trainer”.
(15)
SMK Negeri 1 Balige adalah salah satu SMK yang minim peralatan/media pembelajaran praktikum sehingga pembelajaran yang dilangsungkan masih bersifat
teacher centered. Hal inilah yang menjadi alasan saya menjadikan sekolah tersebut
sebagai tempat penelitian. Objek penelitian yang saya pilih adalah “Mata Pelajaran
Sistem Digital” karena sesuai dengan penggunaan trainer. Pemilihan pengembangan
trainer digital cocok untuk diterapkan dalam penelitian di SMK Negeri 1 Balige.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul: “Pengembangan Trainer Digital Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sistem Digital Di Kelas X AV SMK
(16)
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Peralatan untuk praktek pelajaran sistem digital di sekolah sangat minim.
2. Pemberian pengalaman melakukan praktek pada pelajaran sistem digital sangat terbatas.
3. Inovasi Guru dalam pengembangan kegiatan pembelajaran tidak ada sehingga menyebabkan peserta didik pasif dalam belajar mata pelajaran Sistem Digital. 4. Siswa kurang aktif selama PBM karena proses belajar yang teacher centered
sehingga siswa kurang berminat dan tidak berkonsentrasi belajar mata pelajaran Sistem Digital
5. Rendahnya hasil belajar mata pelajaran Sistem Digital siswa disekolah.
C.Pembatasan Masalah
Berdasarkan pengenalan terhadap sejumlah masalah yang ada pada identifikasi masalah, maka pada penelitian ini akan dikembangkan trainer digital
dalam rangka memperoleh hasil belajar siswa yang optimal. Hasil belajar dalam penelitian ini, dibatasi pada hasil belajar ranah kognitif dan psikomotor bidang produktif. Hasil belajar kognitif dan psikomotorik pada penelitian ini akan dibandingkan dengan KKM dan hasil belajar pada kelas konvensional untuk dijadikan sebagai acuan instrumen efektifitas trainer.
(17)
D.Rumusan Masalah
1. Bagaimana trainer digital yang baik dan telah memenuhi persyaratan?
2. Apakah trainer digital efektif untuk digunakan dalam proses belajar mengajar?
E.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menghasilkan trainer digital yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa
2. Untuk mengetahui efektifitas trainer digital.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat secara teoritis dan praktis. Manfaat secara teoritis adalah:
1. Bagi siswa yaitu siswa lebih konsentrasi dan aktif dalam kegiatan PBM,
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk mengembangkan
trainer digital sehingga dapat memacu semangat dan motivasi siswa untuk
berkreasi dan aktif dalam pembelajaran.
3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lanjut yang ingin menyempurnakan trainer
(18)
Sedangkan manfaat secara praktis adalah:
1. Sekolah memiliki trainer digital yang mampu meningkatkan hasil belajar sistem
digital siswa.
2. Sebagai bahan masukan bagi para tenaga kependidikan dan Departemen Pendidikan Nasional untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
(19)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian ternyata trainer digital efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sistem digital. Hal ini
disebabkan penggunaan trainer dalam mendukung proses pembelajaran dapat
digunakan dengan mudah, uraian materi mudah dipahami, pengalaman melakukan praktek membantu siswa memahami materi pelajaran, soal latihan sesuai dengan uraian materi, dan petunjuk penggunaan trainer yang terdapat dalam jobsheet mudah
dipahami.
Penggunaan trainer dalam melakukan praktek mengakibatkan penguasaan
siswa terhadap mata pelajaran sistem digital lebih cepat karena dilengkapi Jobsheet
serta melakukan uji coba sifat gerbang logika dasar lebih mudah.
B. Saran
Untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Kepala sekolah sebagai kreator dan motivator harus mampu melihat dan mau mendengar keinginan guru, mau belajar untuk menciptakan perubahan – perubahan penerapan teknologi pembelajaran sehingga dapa mengupayakan pengadaan dana untuk pengadaan modul dan trainer pembelajaran.
(20)
2. Belajar dengan praktek sebaiknya lebih banyak daripada teori, karena siswa akan lebih mudah memahami konsep suatu komponen jika melakukan.
3. Guru sebaiknya aktif mengikuti perkembangan teknologi pembelajaran
melalui membaca dan kreatif dalam memecahkan persoalan kesulitan belajar siswa, karena melalui keaktifan mengikuti perkembangan teknologi pembelajaran dapat diketahui strategi pembelajaran yang kemungkinan cocok untuk diterapkan dan melalui kreatifitas sesuatu yang baru dapat dihasilkan.
(21)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara. Didik Bayu Saputro. (2012). Trainer Mikrokontroller ATmega16 Sebagai Media
Pembelajaran Di SMK N 2 Pengasih. Skripsi. UNY, Yogyakarta.
Endri Sujatmiko. (2012). Trainer Voltmeter Digital Sebagai Media Pembelajaran Teknik Digital Sekuensial Pada Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video Di SMK N 2 Yogyakarta. Skripsi. UNY,Yogyakarta.
Magfirah Rasyid. (2012). Penelitian dan pengembangan. Diakses pada 28 Januari 2015 dari http://magfirahrasyid.blogspot.com/2012/04/penelitian-dan-pengembangan.html
Panahatan. (2009). Pengembangan Modul Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Elektronika Dasar Siswa Program Keahlian Audio Video SMK Swasta Teladan Medan.Tesis. Universitas Negeri Medan, Medan.
Rahmadiyah, I.P., & Sondang , M. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Trainer Elektronika Digital Untuk Mata Pelajaran Teknik Elektronika Dasar. Universitas Negeri Surabaya,Edisi Januari Vol. 4, pp. 145-153.
Rahman Ritonga. (1997). Statistika: Untuk Penelitian Psikologi dan Pendidikan.
Jakarta. Lembaga Penerbit Universitas Indonesia.
Reski Wati Salam. (2012). Penelitian pengembangan. Diakses pada 29 Januari 2015 dari
http://reskiwatisalam.blogspot.com/2012/12/penelitian-pengembangan.html
Rihendra, K. (2013). Kajian Awal Pengembangan Produk Dengan Menggunakan Metode Qfd (Quality Function Deployment) (Studi Kasus Pada Tang Jepit Jaw Locking Pliers). Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Edisi April Vol. 2, pp. 173-183.
Sardiman. (2011). Interaksi Dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Sihaloho, H. (2012). Pengembangan Pembelajaran Berbentuk Video Pada Materi Ajar Merakit Amplifier 400 Watt. Skripsi. Universitas Negeri Medan.
(22)
Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-faktor yang Memengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sudjana, N.(2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT. Remajaa Rosdakarya.
Sumadi. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: CV. ALFABETA.
Suryana. (2013). Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Internet Pada Berita Wacana Lisan Oleh Siswa/I Kelas VII SMP Negeri 2 Timang Gajah Tahun Pelajaran 2012/2013. Tesis.Universitas Negeri Medan.
Sutanto. (1989). Dasar Elektronika. Jakarta. UI-Press.
Yasaratodo, W. (2013). Profesi Kependidikan. Medan: Unimed Press Universitas Negeri Medan
(1)
D.Rumusan Masalah
1. Bagaimana trainer digital yang baik dan telah memenuhi persyaratan?
2. Apakah trainer digital efektif untuk digunakan dalam proses belajar mengajar?
E.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menghasilkan trainer digital yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
2. Untuk mengetahui efektifitas trainer digital.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat secara teoritis dan praktis. Manfaat secara teoritis adalah:
1. Bagi siswa yaitu siswa lebih konsentrasi dan aktif dalam kegiatan PBM,
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk mengembangkan trainer digital sehingga dapat memacu semangat dan motivasi siswa untuk berkreasi dan aktif dalam pembelajaran.
(2)
Sedangkan manfaat secara praktis adalah:
1. Sekolah memiliki trainer digital yang mampu meningkatkan hasil belajar sistem digital siswa.
2. Sebagai bahan masukan bagi para tenaga kependidikan dan Departemen Pendidikan Nasional untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
(3)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian ternyata trainer digital efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sistem digital. Hal ini
disebabkan penggunaan trainer dalam mendukung proses pembelajaran dapat
digunakan dengan mudah, uraian materi mudah dipahami, pengalaman melakukan praktek membantu siswa memahami materi pelajaran, soal latihan sesuai dengan uraian materi, dan petunjuk penggunaan trainer yang terdapat dalam jobsheet mudah dipahami.
Penggunaan trainer dalam melakukan praktek mengakibatkan penguasaan siswa terhadap mata pelajaran sistem digital lebih cepat karena dilengkapi Jobsheet
serta melakukan uji coba sifat gerbang logika dasar lebih mudah.
B. Saran
Untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut :
(4)
2. Belajar dengan praktek sebaiknya lebih banyak daripada teori, karena siswa akan lebih mudah memahami konsep suatu komponen jika melakukan.
3. Guru sebaiknya aktif mengikuti perkembangan teknologi pembelajaran
melalui membaca dan kreatif dalam memecahkan persoalan kesulitan belajar siswa, karena melalui keaktifan mengikuti perkembangan teknologi pembelajaran dapat diketahui strategi pembelajaran yang kemungkinan cocok untuk diterapkan dan melalui kreatifitas sesuatu yang baru dapat dihasilkan.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara. Didik Bayu Saputro. (2012). Trainer Mikrokontroller ATmega16 Sebagai Media
Pembelajaran Di SMK N 2 Pengasih. Skripsi. UNY, Yogyakarta.
Endri Sujatmiko. (2012). Trainer Voltmeter Digital Sebagai Media Pembelajaran Teknik Digital Sekuensial Pada Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video Di SMK N 2 Yogyakarta. Skripsi. UNY,Yogyakarta.
Magfirah Rasyid. (2012). Penelitian dan pengembangan. Diakses pada 28 Januari 2015 dari http://magfirahrasyid.blogspot.com/2012/04/penelitian-dan-pengembangan.html
Panahatan. (2009). Pengembangan Modul Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Elektronika Dasar Siswa Program Keahlian Audio Video SMK Swasta Teladan Medan.Tesis. Universitas Negeri Medan, Medan.
Rahmadiyah, I.P., & Sondang , M. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Trainer Elektronika Digital Untuk Mata Pelajaran Teknik Elektronika Dasar. Universitas Negeri Surabaya,Edisi Januari Vol. 4, pp. 145-153.
Rahman Ritonga. (1997). Statistika: Untuk Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Jakarta. Lembaga Penerbit Universitas Indonesia.
Reski Wati Salam. (2012). Penelitian pengembangan. Diakses pada 29 Januari 2015 dari
http://reskiwatisalam.blogspot.com/2012/12/penelitian-pengembangan.html
Rihendra, K. (2013). Kajian Awal Pengembangan Produk Dengan Menggunakan Metode Qfd (Quality Function Deployment) (Studi Kasus Pada Tang Jepit Jaw Locking Pliers). Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Edisi April Vol. 2,
(6)
Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-faktor yang Memengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sudjana, N.(2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT. Remajaa Rosdakarya.
Sumadi. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: CV. ALFABETA.
Suryana. (2013). Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Internet Pada Berita Wacana Lisan Oleh Siswa/I Kelas VII SMP Negeri 2 Timang Gajah Tahun Pelajaran 2012/2013. Tesis.Universitas Negeri Medan.
Sutanto. (1989). Dasar Elektronika. Jakarta. UI-Press.
Yasaratodo, W. (2013). Profesi Kependidikan. Medan: Unimed Press Universitas Negeri Medan