PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENGETAHUANKONSEPTUAL SISWAPOKOK BAHASAN SUHU DANKALORFISIKA SMK KELAS X SEMESTER II T.P. 2015/2016.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENGETAHUAN KONSEPTUAL
SISWA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR FISIKA SMK KELAS X SEMESTER II T.P. 2015/2016
Oleh : Lisnayanti 4122121009
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2017
(2)
(3)
ii
RIWAYAT HIDUP
Lisnayanti dilahirkan di Bonan Dolok pada tanggal 29 April 1994. Ayah bernama Kariaman dan Ibu Fatimah, penulis merupakan anak ke-Empat dari lima bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Impres Bonan Dolok dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Siabu, dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di SMK Negeri 3 Panyabungan dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2012, penulis diterima di Universitas Negeri Medan Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Pada tahun 2017, penulis menyelesaikan studinya di Universitas Negeri Medan.
(4)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENGETAHUAN KONSEPTUAL
SISWA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR FISIKA SMK KELAS X SEMESTER II T.P 2015/2016
Oleh
Lisnayanti (4122121009) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) untuk mengetahui hasil belajar konseptual fisika siswa pada materi suhu dan kalor jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experiment. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Kelas eksperimen adalah kelas X TPTU-2 yang berjumlah 35 siswa dan kelas kontrol adalah kelas X TSM-1 yang berjumlah 35 siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes pilihan ganda konseptual dan lembar observasi siswa, tes belajar dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal jawaban yang sebelumnnya telah divalidkan. Sebelum diberikan perlakuan diadakan pretes terlebih dahulu dengan hasil kemampuan kedua kelas adalah sama. Kemudian diberi perlakuan yaitu kelas eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation (GI) dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Selama
proses pembelajaran dikelas eksperimen pengetahuan konseptual siswa diperoleh dengan rata-rata pretes kelas yang menggunakan model pembelajaran Group
Investigation adalah 35,19 dan kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional
adalah 33,65 sedangkan rata-rata postes kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation adalah 54 dan kelas pembelajaran konvensional adalah 42. Peningkatan hasil belajar pengetahuan konseptual sebesar 28,57%. Dari hasil tersebut diperoleh nilai gain untuk kelas konvensional adalah 0,12 sedangkan untuk kelas yang menggunakan model kooperatif tipe Group Investigation adalah 0,29. Hasil uji hipotesis uji t dengan thitung > ttabel (13,95 > 1,997) menunjukkan bahwa pengetahuan konseptual siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Group Investigation (GI) lebih baik daripada pembelajaran konvensional.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) terhadap hasil belajar pengetahuan konseptual siswa.
(5)
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Pengetahuan Konseptual Siswa Pokok Bahasan Suhu dan Kalor Fisika SMK Kelas X Semester II T.P 2015/2016” dapat terselesaikan.
Adapun skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA Unimed dan Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S, M.M selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal hingga akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada bapak Dr.Ridwan A.Sani,M.Si Muhammad Kadri, M,Sc Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd selaku dosen penguji I, II, dan III, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Drs.Jonny Haratua Panggabean, M,Si selaku dosen Pembimbing Akademik, yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama masa perkuliahan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Kasni, M.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Bapak Sukirman S.Pd selaku kepala waka ketenagaan serta Ibu Susila Ningsi S.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.
(6)
v
Teristimewa ucapan terima kasih kepada Ayahanda Kariaman dan Ibunda tercinta, Fatimah, yang selalu memberikan semangat, motivasi, doa, kepercayaan serta kasih sayang yang tiada hentinya, dan tidak lupanya penulis ucapkan terima kasih kepada semua sanak saudara Abang yang paling besar Arfan Harahap kakak kedua Nuranisah Harahap kakak ketiga Yusrida Harahap dan Adek tersayang Mahmuddin Harahap. Terimakasih telah berperan banyak dalam memberikan dorongan dan doa yang tulus kepada penulis, kepada keluarga tulang Muhammad Sulaiman Nst, S.Pd.I sebagai orang tua kedua penulis selama perkuliahan yang juga selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan studi di Unimed hingga selesainya skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman terdekat penulis, terutama, Diah Syahmawati Nst S.Pd, Juliani Batubara S.Pd, Annisa Pulungan S.Pd, Hambali Batubara S.Pd, Khoiruddin Pulungan S.Pd, Dedy Anto Hasibuan, Rifka Annisa Girsang S.Pd, yang selalu memberikan nasehat, masukan serta perhatian kepada penulis. Dan tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan Fisika Dik C 2012 teristimewa kepada Group Five Chay Dahlia Sitompul, Saliwannur, Ruhaini Hamidah dan Risky Ulfah terima kasih untuk kebersamaan, kasih sayang, dukungan, persahabatan dan kekeluargaan serta semua hal yang telah diberikan kepada penulis selama menjalani perkuliahan. Serta kepada Nurlela, Ida Manik, Endang, Martini, semasa PPL yang telah memberikan semangat kepada penulis, dan juga kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun, penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu bagi pembaca dan dunia pendidikan.
Medan, 2017 Penulis,
Lisnayanti NIM. 4122121009
(7)
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 3
1.3 Batasan Masalah 3
1.4 Rumusan Masalah 4
1.5 Tujuan Penelitian 4
1.6 Manfaat Penelitian 4
1.7 Definisi Operasional 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoretis 6
2.1.1 Model Pembelajaran 6
2.1.2 Model Pembelajaran kooperatif 7
2.1.3 Sintak Model Pembelajaran Kooperatif 9 2.1.4 Model Pembelajaran kooperatif Tipe Group Investigation (GI) 10 2.1.5 Kelebihan dan Kekurangan Model Kooperatif Tipe Group
Investigation (GI) 11
2.1.6 Sistem Sosial Model Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) 12 2.1.7 Peran/Tugas Guru dalam Model Kooperatif Tipe Group
Investigation (GI) ) 12
2.1.8 Pembelajaran Konvensional 13
2.1.9 Pengertian Teori Belajar 14
2.1.10 Pengertian Hasil Belajar 15
(8)
iv
2.2.1 Suhu dan Pemuaian 22
2.2.2 Kalor dan Perubahan Wujud 27
2.2.3 Perpindahan Kalor 30
2.3 Hasil Penelitian yang Relevan Dengan Kooperatif Tipe (GI) 34
2.4 Kerangka Konseptual 36
2.5 Hipotesis Penelitian 36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 37
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 37
3.3 Variabel Penelitian Dan Instrumen Penelitian 37
3.4 Instrumen Penalitian 37
3.4.1 Instrumen Tes Hasil Belajar 37
3.4.2 Validitas Tes 38
3.5 Jenis dan Desain Penelitian 38
3.5.1 Jenis Penelitian 38
3.5.2 Desain Penelitian 39
3.6 Prosedur Penelitian 40
3.7 Teknik Analisa Data 41
3.7.1 Uji Normalitas 41
3.7.2 Uji Homogenitas 42
3.7.3 Pengujian Hipotesis (Uji t) 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 45
4.1.1 Data Hasil Penelitian 45
4.1.2 Analisa Data 46
4.1.2.1 Uji Normalitas 46
4.1.2.2 Uji Homogenitas 47
4.1.2.3 Uji Hipotesis 48
4.1.2.4 Perlakuan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI 48 4.1.2.5 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 50
4.1.3 Analisa Data Postes 51
4.1.3.1 Uji Normalitas 51
4.1.3.2 Uji Homogenitas 52
(9)
v
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 63
5.2 Saran 63
(10)
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Hasil Belajar dan Berbagai Faktor yang Berpengaruh
Menurut John M. Keller 19
Gambar 2.2 Cahaya Putih Bola Lampu 22
Gambar 2.3 Thermometer 23
Gambar 2.4 Konversi Skala Celcius, Fahrenheit, Reamur dan Kelvin 24
Gambar 2.5 Rel Kreta Api 25
Gambar 2.6 Pemuaian Panjang 25
Gambar 2.7 Pemuaian Luas 26
Gambar 2.8 Pemuaian Volume 27
Gambar 2.9 Air yang di Panaskan 27
Gambar 2.10 Perubahan Wujud Zat 29
Gambar 2.11 Perpindahan Kalor Secara Konduksi 30
Gambar 2. 12 Konduksi Kalor T1 dan T2 30
Gambar 2.13 Perpindahan Kalor Secara Konveksi 32 Gambar 2. 14 Perpindahan Kalor Secara Radiasi 32
Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian 36
Gambar 4.1 Grafik Nilai pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 46 Gambar 4.2 Diagram Perkembangan Afektif Siswa Kelas Eksperiemen 49 Gambar 4.3 Garfik Nilai postes kelas Eksperimen dan kontrol 51
(11)
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif 9 Tabel 2.2 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (GI) 10 Tabel 2.3 Fase - Fase Pembelajaran Langsung 14
Tabel 2.4 Induksi Termal Sebagai Zat 31
Tabel 2.5 Hasil-hasil Penelitian dengan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Group Investigation (GI) 34
Tabel 3.1 Spesifikasi Tes Hasil Belajar 38
Tabel 3.2 Desain Penelitian Two Group ( Pretest dan Posttest ) 39 Tabel 4.1 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen 45
Table 4.2 Data Nilai Pretes Kelas Kontrol 45
Table 4.3 Uji Normalitas Data Pretes 47
Table 4.4 Uji Homogenitas Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 47
Table 4.5 Uji Hipotesis Data Pretes 48
Table 4.6 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen 50
Table 4.7 Data Nilai Postes Kelas Kontrol 51
Table 4.8 Uji Normalitas Data Postes 52
Table 4.9 Uji Homogenitas Postes kelas Eksperimen dan Kontrol 52
(12)
Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 61 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 81 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 95
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa I 103
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa II 107
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa III 110
Lampiran 7 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Pengetahuan Konseptual 113 Lampiran 8 Ruprik Penilaian Afektif Siswa 128 Lampiran 9 Lembar Penilaian Afektif Siswa 131 Lampiran 10 Rata-rata Nilai Afektif Siswa 133
Lampiran 11 Tabel Uji Validitas Tes 135
Lampiran 12 Tabel Uji Reliabilitas Tes 137
Lampiran 13 Tabel Uji Tingkat Kesukaran Tes 139
Lampiran 14 Tabel Uji Daya Pembeda 142
Lampiran 15 Perhitungan Validitas Tes 144
Lampiran 16 Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 148 Lampiran 17 Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol 150 Lampiran 18 Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen 152 Lampiran 19 Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen 153 Lampiran 20 Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretest Kelas Kontrol 154 Lampiran 21 Rekapitulasi Hasil Jawaban Postest Kelas Kontrol 155 Lampiran 22 Perhitungan Rata, Varians, dan Standar Deviasi 166
Lampiran 23 Uji Normalitas 160
Lampiran 24 Uji Homogenitas 162
Lampiran 25 Uji Hipotesis 165
Lampiran 26 Dokumentasi Penelitian 170
Lampiran 27 Tabel Harga Kritik dan r product moment 173 Lampiran 28 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 174 Lampiran 29 Tabel Wilayah Luas Dibawah Kurva Normal 0 ke z 175 Lampiran 30 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 176
(13)
Lampiran 31 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 178 Lampiran 32 Validasi Instrumen Tes Oleh Validator 179 Lampiran 33 Jawaban Postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 183 Lampiran 34 Surat Keterangan Telah melakukan Penelitian 189
Lampiran 35 Surat Izin Penelitian 190
Lampiran 36 Surat Keterangan Pembimbing Skripsi 191
(14)
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Sebagai negara yang berkembang Indonesia masih jauh ketinggalan dari negara-negara lain dalam pendidikan. Ini dapat dilihat berdasarkan data survey pada tahun 2014, sebuah lembaga pemeringkatan dunia, memaparkan jika Indonesia menduduki posisi akhir dalam mutu pendidikan diseluruh dunia. Indonesia menempati posisi ke- 40 dengan indeks rangking dan nilai secara keseluruhan yaitu -1,84. Sementara pada kategori kemampuan kognitif indeks rangking 2014, Indonesia diberi nilai-1,71. Sedangkan nilai untuk mencapai pendidikan yang dimiliki Indonesia diberi skor -2,11. Posisi Indonesia ini menjadikan yang terburuk. Dimana Meksiko, Brazil, Argentina, Kolombia dan Thailand, menjadi lima negara dengan rangking terbawah yang berada diatas Indonesia. (Okezone News.6 Desember 2014).
Dengan pengalaman penulis saat malakukan program pengalaman lapangan terpadu (PPLT) di SMK Negeri 2 Kisaran menemukan beberapa fakta yang berhubungan dengan permasalahan pendidikan masa kini baik lingkungan masyarakat maupun lingkungan sekolah. Permasalahan yang penulis temui dalam masyarakat yaitu minat belajar masyarakat terhadap pendidikan masih rendah. Permasalahan disekolah penulis dapatkan yaitu siswa kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran fisika.
Sebelumnya peneliti pernah menggunakan beberapa model pembelajaran saat melakukan PPLT diantaranya PBL, dan Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dengan dua model ini terlihat jelas perbedaannya, dimana saat diberi model pembelajaran PBL siswa kurang mampu berpikir tingkat tinggi dan memecahkan masalah yang diberikan pada saat pembelajaran, dan menggunakan model GI siswa lebih aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung.
(15)
2
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada guru fisika menyatakan bahwa hasil belajar fisika siswa selama 3 tahun terakhir hanya ± 25% dari 35 orang siswa yang mampu mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM, yaitu 68. Faktor yang menyebabkan belum tercapainya hasil belajar siswa adalah metode dan model belajar fisika kurang bervariasi dan siswa kurang berani untuk mengemukakan pendapat sehingga siswa cenderung kurang aktif.
Amdani (2014:185) menyatakan bahwa salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah di atas adalah melakukan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif sekaligus melatih kerja sama yang baik diantara mereka, yakni menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Group Investigation (GI). Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation merupakan sebuah model yang tidak mengedepankan siswa menghapal fakta-fakta dan rumus-rumus, tetapi membimbing para siswa mengidentifikasi topik, merencanakan investigasi di dalam kelompok, melaksanakan penyelidikan, melaporkan, dan mempresentasikan hasil penyelidikannya. Model pembelajaran ini melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation telah berhasil di terapkan dalam penelitian: Rosmeidani (2014) dengan tingkat keberhasilan pada aktivitas belajar siswa sebesar 71,61 secara klasikal, Amdani (2014) dengan tingkat keberhasilan pada rara-rata pretes 87,67 dan postes 62,14. Dari hasil penelitian sebelumnya jelas terlihat bahwa ada pengaruh hasil belajar siswa dengan model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran khususnya model pembelajaran kooperatip tipe Group Investigation karena itu siswa dituntut untuk lebih aktif dan bisa menemukan konsep baru dari setiap proses pembelajaran.
Pada penelitian di atas Rosmeidani menyarankan agar peneliti lainnya menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada sub pokok bahasan yang berbeda karena dalam penelitian sebelumnya hanya terbatas
(16)
3
pada materi hukum newton. Untuk mengatasi hal ini, peneliti akan menggunakan materi suhu dan kalor kelas X SMK.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa dengan mengangkat judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Pengetahuan Konseptual Siswa Pokok Bahasan Suhu dan Kalor Fisika SMK Kelas X Semester II T.P. 2015/2016
1.2Identifikasi Masalah
Sebagaimana yang telah diterangkan pada latar belakang masalah di atas, maka, yang menjadi identifikasi masalah pada penelitian ini adalah:
1. Penerapan model pembelajaran masih bersifat (teacher centered).
2. Penerapan guru yang domain menyebabkan siswa menjadi pasif dalam proses pembelajaran dan kemampuan bekerja sama yang rendah.
3. Model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi. 4. Sarana belajar yang kurang memadai.
5. Guru dominan menyajikan materi Fisika dengan menonjolkan persamaan-persamaan matematik yang terkesan sulit bagi siswa.
1.3Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas batasan masalah adalah:
1. Model pembelajaran dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) untuk kelas eksperimen dan konvensional untuk kelas kontrol.
2. Subjek penelitian hanya dibatasi pada siswa Kelas X .
3. Materi yang di ajarkan dalam penelitian ini adalah materi Suhu dan Kalor. 4. Hasil belajar yang akan diteliti hanya pada aspek afektif, kognitif dan
(17)
4
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil belajar pengetahuan konseptual siswa yang di ajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) ? 2. Bagaimana hasil belajar pengetahuan konseptual siswa siswa yang di ajarkan
menggunakan pembelajaran konvensional ?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar pengetahuan konseptual siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation
(GI) dengan menggunakan pembelajaran konvensional?
1.5Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar pengetahuan konseptual siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) pada materi pokok Suhu dan Kalor di SMK.
2. Untuk mengetahui hasil belajar pengetahuan konseptual siswa menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok Suhu dan kalor di SMK. 3. Untuk mengetahui apakah hasil belajar pengetahuan konseptual siswa
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
1.6Manfaat Penelitian
1. Sebagai sumber informasi hasil belajar siswa yang di pengaruhi oleh model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI).
2. Sebagai sumber informasi yang alternatif untuk pemilihan tipe model pembelajaran dan topik yang sama.
(18)
5
1.7Defenisi Operasional
Defenisis operasional dari kata atau istilah dalam kegiatan ini adalah
1. Belajar dapat didefenisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman (Ratna Wilis, 2006).
2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2005).
3. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain (Joyce, 1992).
4. Model pembelajaran Kooperatif Group Investigation adalah model yang dirancang untuk membimbing siswa dalam memperjelas masalah, menelusuri berbagai perspektif dalam masalah tersebut, dan mengkaji bersama untuk menguasai informasi, gagasan, dan kemampuan yang simultan (Joyce, 2009: 36).
5. Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang lazim diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari yang sudah terbiasa dilakukan di kelas, sifatnya berpusat pada guru dan kurang memperhatikan keseluruhan situasi belajar siswa. (Menurut Sanjaya 2006 : 261).
(19)
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil belajar pengetahuan konseptual siswa pada kelas yang menggunakan model kooperatif tipe Group Investigation (GI) diperoleh nilai rata-rata pretes adalah 35,19 nilai rata-rata postes adalah 54 dengan gain sebesar 0,29 meningkatnya hasil belajar pengetahuan konseptual siswa adalah dalam kategori “sedang”.
2. Hasil belajar pengetahuan konseptual siswa pada kelas menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh nilai rata-rata pretes adalah 33,65 nilai rata-rata postes adalah 42 dengan gain sebesar 0,12 meningkatnya hasil belajar pengetahuan konseptual siswa adalah dalam kategori “rendah”.
3. Hasil uji hipotesis uji t dengan thitung > ttabel ( 13,95 > 1,997) menunjukkan bahwa pengetahuan konseptual siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) terhadap hasil belajar pengetahuan konseptual siswa.
5.2Saran
1. Implementasi dalam menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe
Group Investigation (GI) dapat membantu guru dalam menambah
wawasan dan sebagai bahan untuk di perpustakaan.
2. Dalam penerapan model pembelajaran Group Investigation (GI) melatih siswa agar lebih aktif dalam menginvestigasi dan mencari solusi dari suatu permasalahan, sehingga siswa lebih semangat, dan lebih aktif dalam proses pembelajaran.
(20)
64
3. Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung di harapkan kepada guru/peneliti agar memberikan simulasi mengenai fase-fase pembelajaran yang menerapkan model kooperatif tipe Group Investigation (GI) dan langkah-langkah mengerjakan LKS dengan baik agar model dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang ditentukan
4. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) agar mengembangkan penelitian dengan model yang lain karena pada penelitian ini terbatas pada materi suhu dan kalor.
5. Pada saat presentasi kelompok masih ada siswa yang tidak mendengar dan menyimak. Bagi guru atau peneliti sebelum melakukan presentasi proses harus di jelaskan secara jelas dan menunjuk moderator pada setiap kelompok, sehingga moderator dapat bertanggung jawab pada kelompoknya.
6. Buat sekolah di harapkan melengkapi alat dan bahan dalam laboratorium khususnya mata pelajaran fisika agar praktikum berjalan secara efektif.
(21)
65
DAFTAR PUSTAKA
Adora, Nelia M., (2014), Group Investigation in Teaching Elementary Science, International
Journal of Humanities and Management Sciences(IJHMS), 2(3), 146-147, Catarman
Amdani dan K, dan Fransisca A, A, S, (2014), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Besaran Dan Satuan di Kelas X Semester I SMA Negeri I Sipoholon TP, 20013/2014, Jurnal Inpafi,
Vol, 2 (4),184-189
Arends, R, I, (2008), Learning to Teach Belajar untuk Mengajar Edisi Ketujuh. Yogyakarta, Pustaka Pelajar
Amri, S, (2013), Pengembangan dan Model Pembelajaran, Jakarta, prestasi pustakaraya Budi Ningsi, Asri, (2012), Belajar Dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Cunayah, C, dan I, E,I, (2014), 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Fisika. Bandung, Yrama Widya
Douglas C, Gioncoli, (2001), Fisika Edisi ke-5 Jilid 1, Erlangga, Jakarta Dahar, RA, (2006) Teori Belajar dan Pembelajaran, Erlangga, Bandung
H. M. (2014), Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 Kunci Sukses
Implementasi Kurikulum 2013, Bogor, Ghalia Indonesia
Hamalik, O, (2010). Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Bumi Aksara
Isjoni, (2011), Cooperative Learning, Mengembangkan Kemampuan Belajar Kelompok, Bandung, Alfabeta
Istarani. (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Medan, Media Persada
Joyce, B., Weil, M., and Calhoun, E. (2009). Models of Teaching (Eighth Edition). USA: New Jersey. Terjemahan Fawaid, A. dan Mirza, A. (2011). Models of Teaching Model-Model
Pengajaran (Edisi Delapan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kanginan, M, (2013), Fisika, Jakarta, Erlangga
Monika Sofia dkk, (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation
(GI) Berbantuan Media Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X Semester II Sma Negeri 10 Medan T.A. 2013/2014, Jurnal Inpafi. 2 (4), 97-104. Diakses dari http://jurnal.unimed.ac.id pada tanggal 30 Januari 2016
(22)
66
Sani, R, A, (2013), Inovasi Pembelajaran, Jakarta, PT Bumi Aksara
Sanjaya, Wina, (2006), Strategi Pembelajaran Beorientasi Standar Proses Pendidikan , Kencana, Jakarta
Sani, R. A, (2014), Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013, Jakarta, PT Bumi Aksara
Sanjana, H. W, (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta, Kencana
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor - faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, PT Rineka Cipta Slavin, R. E. (2005). Cooperative Learning : Theori, Research and Practice. London: Allymand
Bacon. Terjemahan Yusron, N. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Bandung, Tarsito
Sudjana, N, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT Remaja Rosdakarya Turnip B, M dan Harahap, R , (2014) pengaruh model pembelajaran kooperatip model group
investigation (GI) berbantu media Flash terhadap hasil belajar fisika siswa SMA, Jurnal
Inpafi,Vol, 2(3) 1-8
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Konsep, Landasan, dan
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta,Kencana
Pitoyo, A, J. H, Waluyo, Suwandi, S, dan Andayani, (2014), The Effect of Group Investigation
Learning Model, Accelerated Learning Team and Role Playing on Elementary School
Students’ Writing Skills Viewed from Cognitive Style, Journal of Education and Practice,
5 (1), 21 – 29, Diakses dari http://www.iiste.org pada tanggal 30 Januari 2016 Wiratana, I Ketut., Sadia, I W., Suma, K., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Investigasi Kelompok (Group Investigasi) Terhadap Keterampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar Sains Siswa SMP, e-journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha, 3, Singaraja
(1)
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil belajar pengetahuan konseptual siswa yang di ajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) ? 2. Bagaimana hasil belajar pengetahuan konseptual siswa siswa yang di ajarkan
menggunakan pembelajaran konvensional ?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar pengetahuan konseptual siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation
(GI) dengan menggunakan pembelajaran konvensional?
1.5Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar pengetahuan konseptual siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) pada materi pokok Suhu dan Kalor di SMK.
2. Untuk mengetahui hasil belajar pengetahuan konseptual siswa menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok Suhu dan kalor di SMK. 3. Untuk mengetahui apakah hasil belajar pengetahuan konseptual siswa
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
1.6Manfaat Penelitian
1. Sebagai sumber informasi hasil belajar siswa yang di pengaruhi oleh model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI).
2. Sebagai sumber informasi yang alternatif untuk pemilihan tipe model pembelajaran dan topik yang sama.
(2)
1.7Defenisi Operasional
Defenisis operasional dari kata atau istilah dalam kegiatan ini adalah
1. Belajar dapat didefenisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman (Ratna Wilis, 2006).
2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2005).
3. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain (Joyce, 1992).
4. Model pembelajaran Kooperatif Group Investigation adalah model yang dirancang untuk membimbing siswa dalam memperjelas masalah, menelusuri berbagai perspektif dalam masalah tersebut, dan mengkaji bersama untuk menguasai informasi, gagasan, dan kemampuan yang simultan (Joyce, 2009: 36).
5. Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang lazim diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari yang sudah terbiasa dilakukan di kelas, sifatnya berpusat pada guru dan kurang memperhatikan keseluruhan situasi belajar siswa. (Menurut Sanjaya 2006 : 261).
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil belajar pengetahuan konseptual siswa pada kelas yang menggunakan model kooperatif tipe Group Investigation (GI) diperoleh nilai rata-rata pretes adalah 35,19 nilai rata-rata postes adalah 54 dengan gain sebesar 0,29 meningkatnya hasil belajar pengetahuan konseptual siswa adalah dalam kategori “sedang”.
2. Hasil belajar pengetahuan konseptual siswa pada kelas menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh nilai rata-rata pretes adalah 33,65 nilai rata-rata postes adalah 42 dengan gain sebesar 0,12 meningkatnya hasil belajar pengetahuan konseptual siswa adalah dalam kategori “rendah”.
3. Hasil uji hipotesis uji t dengan thitung > ttabel ( 13,95 > 1,997) menunjukkan bahwa pengetahuan konseptual siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) terhadap hasil belajar pengetahuan konseptual siswa.
5.2Saran
1. Implementasi dalam menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe
Group Investigation (GI) dapat membantu guru dalam menambah
wawasan dan sebagai bahan untuk di perpustakaan.
2. Dalam penerapan model pembelajaran Group Investigation (GI) melatih siswa agar lebih aktif dalam menginvestigasi dan mencari solusi dari suatu permasalahan, sehingga siswa lebih semangat, dan lebih aktif dalam proses pembelajaran.
(4)
3. Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung di harapkan kepada guru/peneliti agar memberikan simulasi mengenai fase-fase pembelajaran yang menerapkan model kooperatif tipe Group Investigation (GI) dan langkah-langkah mengerjakan LKS dengan baik agar model dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang ditentukan
4. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) agar mengembangkan penelitian dengan model yang lain karena pada penelitian ini terbatas pada materi suhu dan kalor.
5. Pada saat presentasi kelompok masih ada siswa yang tidak mendengar dan menyimak. Bagi guru atau peneliti sebelum melakukan presentasi proses harus di jelaskan secara jelas dan menunjuk moderator pada setiap kelompok, sehingga moderator dapat bertanggung jawab pada kelompoknya.
6. Buat sekolah di harapkan melengkapi alat dan bahan dalam laboratorium khususnya mata pelajaran fisika agar praktikum berjalan secara efektif.
(5)
Adora, Nelia M., (2014), Group Investigation in Teaching Elementary Science, International
Journal of Humanities and Management Sciences(IJHMS), 2(3), 146-147, Catarman
Amdani dan K, dan Fransisca A, A, S, (2014), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Besaran Dan Satuan di Kelas X Semester I SMA Negeri I Sipoholon TP, 20013/2014, Jurnal Inpafi,
Vol, 2 (4),184-189
Arends, R, I, (2008), Learning to Teach Belajar untuk Mengajar Edisi Ketujuh. Yogyakarta, Pustaka Pelajar
Amri, S, (2013), Pengembangan dan Model Pembelajaran, Jakarta, prestasi pustakaraya Budi Ningsi, Asri, (2012), Belajar Dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Cunayah, C, dan I, E,I, (2014), 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Fisika. Bandung, Yrama Widya
Douglas C, Gioncoli, (2001), Fisika Edisi ke-5 Jilid 1, Erlangga, Jakarta Dahar, RA, (2006) Teori Belajar dan Pembelajaran, Erlangga, Bandung
H. M. (2014), Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 Kunci Sukses
Implementasi Kurikulum 2013, Bogor, Ghalia Indonesia
Hamalik, O, (2010). Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Bumi Aksara
Isjoni, (2011), Cooperative Learning, Mengembangkan Kemampuan Belajar Kelompok, Bandung, Alfabeta
Istarani. (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Medan, Media Persada
Joyce, B., Weil, M., and Calhoun, E. (2009). Models of Teaching (Eighth Edition). USA: New Jersey. Terjemahan Fawaid, A. dan Mirza, A. (2011). Models of Teaching Model-Model
Pengajaran (Edisi Delapan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kanginan, M, (2013), Fisika, Jakarta, Erlangga
Monika Sofia dkk, (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation
(GI) Berbantuan Media Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X Semester II Sma Negeri 10 Medan T.A. 2013/2014, Jurnal Inpafi. 2 (4), 97-104. Diakses dari http://jurnal.unimed.ac.id pada tanggal 30 Januari 2016
(6)
Sani, R, A, (2013), Inovasi Pembelajaran, Jakarta, PT Bumi Aksara
Sanjaya, Wina, (2006), Strategi Pembelajaran Beorientasi Standar Proses Pendidikan , Kencana, Jakarta
Sani, R. A, (2014), Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013, Jakarta, PT Bumi Aksara
Sanjana, H. W, (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta, Kencana
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor - faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, PT Rineka Cipta Slavin, R. E. (2005). Cooperative Learning : Theori, Research and Practice. London: Allymand
Bacon. Terjemahan Yusron, N. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Bandung, Tarsito
Sudjana, N, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT Remaja Rosdakarya Turnip B, M dan Harahap, R , (2014) pengaruh model pembelajaran kooperatip model group
investigation (GI) berbantu media Flash terhadap hasil belajar fisika siswa SMA, Jurnal
Inpafi,Vol, 2(3) 1-8
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Konsep, Landasan, dan
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta,Kencana
Pitoyo, A, J. H, Waluyo, Suwandi, S, dan Andayani, (2014), The Effect of Group Investigation
Learning Model, Accelerated Learning Team and Role Playing on Elementary School
Students’ Writing Skills Viewed from Cognitive Style, Journal of Education and Practice,
5 (1), 21 – 29, Diakses dari http://www.iiste.org pada tanggal 30 Januari 2016 Wiratana, I Ketut., Sadia, I W., Suma, K., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Investigasi Kelompok (Group Investigasi) Terhadap Keterampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar Sains Siswa SMP, e-journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha, 3, Singaraja