PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X MAN 1 MEDAN TP. 2015/2016.

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN

MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X

M A N 1 M E D A N T.P. 2015/2016

Oleh : Ibnu Hafiz NIM. 4112141005

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2016


(2)

(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Ibnu Hafiz dilahirkan di Medan, pada tanggal 11 Oktober 1992. Ibu bernama Siti Hafizah dan Ayah bernama Baharuddin Effendi dan merupakan anak pertama dari tujuh bersaudara. Pada tahun 1999 penulis masuk SD Budi Mulia Medan dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005 penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 11 Medan dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui jalur undangan bidik misi dan lulus ujian mempertahankan skripsi pada tanggal 29 Maret 2016. Riwayat Organisasi penulis selama mengikuti pendidikan di Universitas Negeri Medan adalah diamanahkan sebagai Koordinator Umum Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Ar Rahmaan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unimed 2011-2012, dan diamanahkan juga sebagai Ketua Bidang Keilmuan dan Penalaran Senat Mahasiswa Fakultas (SEMAF) FMIPA Unimed 2012-2013, diamanahkan sebagai Ketua Bidang Kesejahteraan Mahasiswa Senat Mahasiswa (SEMA) Universitas Negeri Medan 2013-2015. Penulis juga diamanahkan sebagai Ketua Bidang Kaderisasi Forum Studi Islam Biologi (FOSTIBI) 2013-2014.


(4)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN

MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

DI KELAS X MAN 1 MEDAN TP. 2015/2016

Ibnu Hafiz NIM. 4112141005

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan model pembelajaran Langsung pada materi Pencemaran Lingkungan di Kelas X MAN 1 Medan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Jurusan IPA MAN 1 Medan yang terdiri dari 420 Siswa. Sampel kelas dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik Cluster random sampling. Sampel kelas terdiri atas kelas yang diberi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan kelas yang diberi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Langsung. Teknik pengumpulan data hasil belajar menggunakan metode tes. Teknik analisis data untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t-dua pihak. Berdasarkan hasil uji persyaratan data, diketahui bahwa data hasil belajar siswa pada kelas Model pembelajaran berbasis masalah dan kelas Model pembelajaran Langsung dinyatakan berdistribusi normal dan memiliki varians yang seragam.

Sementara berdasarkan hasil perolehan hasil belajar siswa terlihat adanya perbedaan yang signifikan dimana rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah sebesar 72,50 sedangkan rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Langsung sebesar 60,63. Adapun perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan model pembelajaran langsung sebesar 16,37 %. Adanya perbedaan hasil belajar siswa pada kedua kelas penelitian tersebut dibuktikan melalui uji hipotesis dengan menggunakan uji-t dengan taraf kepercayaan (α = 0,05), dimana thitung < ttabel yaitu 4,479 < 1,666, yang berarti Ha diterima dan menolak Ho yang berarti Ada perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan model pembelajaran Langsung pada materi Pencemaran Lingkungan di kelas X MAN 1 Medan T.P 2015/2016.


(5)

(6)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkah dan ridhoNya yang memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Model Pembelajaran Langsung Pada Kelas X MAN 1 Medan TP. 2015/2016” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Ibu Dr. Martina Restuati, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Hasrudin M.Pd., Ibu Dra. Erlintan Sinaga M.Kes., dan Ibu Endang S. Gultom, S.Si.,M.Si.,Apt, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Tidak lupa juga ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak dan Ibu dosen beserta staf pegawai jurusan Biologi FMIPA Unimed yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian penelitian dan penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada guru-guru sekolah yang telah mendidik penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru Biologi Ibu Herawati Dongoran S.Ag., M.Pd dan siswa/i kelas X IPA 7 dan X IPA 4 MAN 1 Medan yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.

Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada kedua orang tua, Ayahanda tercinta Baharuddin Effendi, dan Ibunda tercinta Siti Hafizah yang merupakan motivator dan inspirasi dalam hidup saya, yang berjuang keras dalam mendidik dan menyekolahkan saya, hanya bisa penulis balas dengan senyuman kecil indah ketika anak kalian ini bisa menyandang gelar sarjana.


(7)

v

v Ucapan terima kasih kepada adik-adik tercinta Khairul Azhar, Rizka Fadillah, M. Fajar Rinaldy, M. Rifanil Kautsar, Raihan Alfaridzi, dan Aqila Nadin Zaskia, yang selalu memberikan do’a dan semangat kepada penulis. Terkhusus terima kasih penulis ucapkan kepada Bulek Siti Zubaidah yang selalu memberikan perhatian, motivasi kepada penulis pada saat penelitian dan penyusunan skripsi.

Teristimewa juga kepada sahabat-sahabat saya Didi, Tama, Bg Andi, Kk Sugi, Husen, Ahyar, Joko, April, Shafni, Nisa, Manajemen di Primagama Jemadi dan seluruh sahabat Biologi Dik A’11 yang turut memberikan dukungan serta

do’anya kepada penulis dalam studi dan penulisan skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2016 Penulis,


(8)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 3

1.3.Batasan Masalah 3

1.4.Rumusan Masalah 4

1.5.Tujuan Penelitian 4

1.6.Manfaat Penelitian 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 5

2.1.1. Pengertian Belajar dan Teori Belajar 5

2.1.2. Hasil Belajar 6

2.1.3. Pendekatan Saintifik 7

2.1.3.1 Konsep Dasar Pembelajaran Berbasis Masalah 9 2.1.3.2 Prinsip Model Pembelajaran Berbasis Masalah 10 2.1.3.3 Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah 11 2.1.3.4 Keunggulan dan kelemahan model pembelajaran berbasis masalah 13

2.1.4. Model Pembelajaran Kontekstual 14

2.1.4.1 Konsep Dasar Pembelajaran Konseptual 15

2.1.4.2 Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Kontekstual 16

2.1.5 Materi Pokok: Pencemaran lingkungan 16

2.2. Kerangka konseptual 20

2.3. Hipotesis penelitian 20

2.3.1 Hipotesis verbal 20

2.3.2 Hipotesis statistik 21

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 22

3.1.1 Lokasi Penelitian 22

3.1.2 Waktu Penelitian 22

3.2. Populasi dan Sampel 22

3.2.1. Populasi 22

3.2.2. Sampel 22

3.3. Variabel Penelitian 22

3.4. Jenis Penelitian 22

3.5. Design Penelitian 23


(9)

vii

3.7. Prosedur Penelitian 25

3.7.1. Tahap Persiapan 25

3.7.2. Tahap Pelaksanaan 25

3.7.3. Tahap Analisis Data 25

3.8. Uji Persyaratan Analisis Data 26

3.8.1. Untuk Menentukan Mean 27

3.8.2. Untuk Menentukan Simpangan Baku 27

3.8.3. Normalitas 27

3.8.4. Homogenitas 28

3.9. Uji Hipotesis 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Data 30

4.1.1. Deskripsi Data Penelitian 30

4.1.1.1 Nilai Pretest Siswa Kelas PBL dan CTL 31 4.1.1.2 Nilai Postest Siswa Kelas PBL dan CTL 32

4.1.2 Uji Persyaratan Analisis Data 33

4.2 Pengujian Hipotesis 35

4.3 Pembahasan 36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 37

5.2 Saran 37


(10)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Sintaks model pembelajaran berbasis masalah 13

Tabel 3.1. Skema Rancangan Pengambilan Data 23

Tabel 3.2. Kisi-kisi soal 24

Tabel 4.1 Perbandingan Nilai Pretest 31

Tabel 4.2 Perbandingan Nilai Postest 32

Tabel 4.3 Pengujian Normalitas Data Penelitian 33 Tabel 4.4 Pengujian Homogenitas Data Penelitian 34


(11)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian 26

Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Nilai Pretest 32 Gambar 4.2 Diagram Perbandingan Nilai Postest 33


(12)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 40

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 46

Lampiran 3. Instrumen Soal 66

Lampiran 4. Kunci Jawaban 72

Lampiran 5. Perhitungan Validitas Tes 73

Lampiran 6. Tabel Validitas Tes 76

Lampiran 7. Perhitungan Reliabilitas 77

Lampiran 8. Tabel Reliabilitas 78

Lampiran 9. Perhitungan Tingkat Kesulitan Soal 79

Lampiran 10. Tabel Tingkat Kesukaran Soal 80

Lampiran 11. Perhitungan Daya Beda Soal 81

Lampiran 12. Tabel Daya Beda 84

Lampiran 13. Data Hasil Belajar 85

Lampiran 14. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, Varians Nilai Pretest 89 Lampiran 15. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, Varians Nilai Postest 92

Lampiran 16. Normalitas 93

Lampiran 17. Homogenitas 97

Lampiran 18. Pengujian Hipotesis 99

Lampiran 19. Lembar Validitas Soal 101


(13)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai kedudukan dan peranan yang sangat penting, sebab melalui pendidikan dapat dibentuk kepribadian seorang anak. Pendidikan juga merupakan salah satu kebutuhan manusia dalam mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang ada pada manusia tersebut. Untuk menuju ke arah efisiensi dalam mengelola pendidikan, kegiatan belajar mengajar di sekolah idealnya harus menekankan pada keaktifan dan kemandirian peserta didik. Menurut teori konstruktivisme, peserta didik harus dapat menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak sesuai lagi (Trianto, 2009). Pendidikan menjadi ukuran suatu bangsa apakah bangsa tersebut memiliki kesejahteraan masyarakat yang tinggi atau tidak, karena pendidikan memiliki peranan yang sentral dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Pendidikan yang memiliki kualitas akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, sumber daya manusia yang berkualitas akan mampu menghadapi tantangan kehidupan dan berkemampuan secara proaktif untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan zaman.

Dalam meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah Indonesia banyak melakukan revisi terhadap sistem pendidikan yang di dalamnya menyangkut struktur kurikulum dan pola pembelajaran yang akan dilaksanakan. Sebagaimana amanah yang tercantum dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional 2010-2014 dalam bidang pendidikan yang menyatakan bahwa salah satu substansi inti program bidang pendidikan adalah penataan ulang kurikulum sekolah sehingga dapat mendorong penciptaan hasil pendidikan yang mampu menjawab kebutuhan sumber daya manusia untuk mendukung pertumbuhan nasional dan daerah.

Di MAN 1 Medan, proses pembelajaran masih didominasi dengan metode hafalan materi dan ceramah. Proses pembelajaran yang demikian cenderung berpusat pada guru (teacher centered) dan siswa kurang ikut terlibat secara aktif


(14)

2

dalam proses pembelajaran seperti jarang bertanya, memberi jawaban, dan mengutarakan pendapat. Hal ini berdampak pada nilai siswa yang di bawah ketuntasan minimal (KKM) 80. Kondisi pembelajaran tersebut diduga menyebabkan hasil yang dicapai siswa belum maksimal karena siswa kurang aktif dalam mengikuti pelajaran dan mengembangkan potensinya.

Berdasarkan kenyataan di atas perlu dilakukan perubahan strategi dan paradigma pembelajaran yang disusun untuk memenuhi kebutuhan dan tantangan zaman yang terus berkembang. Paradigma pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan pada abad 21 ini adalah paradigma pendidikan berbasis saintifik yang bercirikan: (1). Merupakan pembelajaran yang mengarahkan dan mendorong siswa untuk mencari tahu sendiri dari berbagai sumber, bukan diberi tahu, (2). Pembelajaran diarahkan mampu merumuskan masalah (menanya), bukan hanya menyelesaikan masalah (menjawab), (3). Pembelajaran diarahkan untuk melatih berpikir analitis/ pengambilan keputusan, bukan berpikir mekanistis, (4). Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah (Sani, 2014). Belajar berarti berkreasi, bukan mengkonsumsi. Belajar bukanlah mengumpulkan informasi secara pasif melainkan menciptakan pengetahuan secara aktif. Oon-Seng Tan dalam (Sani, 2014) menegaskan bahwa untuk menghadapi tantangan abad 21 perlu diterapkan kurikulum dan pembelajaran yang salah satunya siswa diarahkan untuk belajar mandiri. Pembelajaran yang menekankan kepada proses diharapkan dapat mengaktifkan siswa dalam menemukan konsep-konsep sehingga pemahaman akan konsep pembelajaran lebih tertanam dengan kuat. Pembelajaran yang memfokuskan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa juga akan membuat siswa terbiasa menyelesaikan permasalahan dengan cara mereka sendiri, sehingga kemampuan dalam memahami dan memecahkan masalah akan meningkat. Salah satu model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif adalah model pembelajaran berbasis masalah.

Pencemaran lingkungan merupakan salah satu materi yang diajarkan pada mata pelajaran Biologi yang mempelajari tentang hubungan makhluk hidup dan lingkungannya. Jika siswa ingin memahaminya dengan baik, maka dibutuhkan fakta, realita, dan data yang objektif. Siswa harus benar-benar dapat melihat


(15)

3

dengan jelas serta mengalami sendiri suatu pengalaman belajar yang menuntunnya dalam mencapai indikator pembelajaran.

Dalam mewujudkan pembelajaran IPA Biologi yang efektif diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat sehingga ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam diri siswa dapat dikembangkan. Pemilihan lingkungan belajar khususnya pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran harus dapat mengakomodasi kemampuan siswa yang heterogen tersebut sehingga dapat memaksimalkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Pencemaran Lingkungan Di Kelas X MAN 1 Medan TP. 2015/2016”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dapat diidentifikasi berbagai permasalahan diantaranya sebagai berikut:

1. Penyampaian materi pelajaran yang cenderung monoton

2. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa hanya menerima informasi secara pasif

3. Pembelajaran dengan praktikum jarang dilakukan 4. Model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlampau meluas dan dapat terjangkau oleh kemampuan peneliti, maka peneliti membatasi masalah yaitu:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran Langsung

2. Materi yang disampaikan adalah materi Pencemaran lingkungan 3. Hasil belajar yang dianalisis adalah pada ranah kognitif


(16)

4

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi Pencemaran Lingkungan yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi Pencemaran Lingkungan yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Langsung?

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa pada materi Pencemaran Lingkungan yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan model pembelajaran Langsung?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X MAN 1 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 pada materi Pencemaran Lingkungan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X MAN 1 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 pada materi Pencemaran Lingkungan dengan menggunakan model pembelajaran Langsung.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas X MAN 1 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan model pembelajaran Langsung.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Sebagai bahan informasi bagi guru dalam pemilihan model pembelajaran yang

sesuai untuk menyajikan pembelajaran.

2. Sebagai bahan masukan bagi sekolah tempat berlangsungnya penelitian.

3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dalam melakukan penelitian selanjutnya.


(17)

37 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada materi Pencemaran Lingkungan dengan nilai rata-rata postest sebesar 72,50.

2. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran Langsung pada materi Pencemaran Lingkungan dengan nilai rata-rata postest sebesar 60,63.

3. Ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar menggunakan Model pembelajaran berbasis masalah dengan Model pembelajaran Langsung pada materi Pencemaran Lingkungan di Kelas X MAN 1 Medan.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti menyarankan hal-hal berikut :

1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan Model pembelajaran berbasis masalah dengan Model pembelajaran Langsung dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk pokok bahasan yang berbeda yang dapat digunakan sebagai langkah dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam bidang studi Biologi.

3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan masukan bagi pihak sekolah MAN 1 Medan mengenai hasil penerapan model pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.


(18)

38

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, M., Didik., Kartika., Soeripto., (2012), Penerapan Pendekatan Kontekstual dalam Upaya Peningkatan Pembelajaran PKN Siswa Kelas SD. Negeri Madyogando 3, FKIP PGSD, Universitas Sebelas Maret.

Arends, Richard I., (2008), Learning to Teach, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Gallgher, James J., Galagher, Shelaqh A. (2013). Using Problem- Based Learning to Explore Unseen Academic Potential Vol 7. Interdisciplinary Journal of Problem- Based Learning.

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.

Kardi, S. dan Nur M. (2000). Pengajaran Langsung. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya University Press.

Jati, Wijaya., (2007), Aktif Biologi, Ganeca Exact, Jakarta.

Laila, Siti., Sudjadi, Bagod., (2007), Biologi Sains dalam Kehidupan, Yudhistira, Jakarta.

Ngalimun., (2014), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo, Yogyakarta.

Nurhayati, Nunung., Mukhlis., Jaya, Agus., (2014), Biologi untuk SMA/MA Kelas X, Yrama Widya, Bandung.

Pandu, Leonardus B., (2013), Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran Komputer (kk6) di SMK N 2 Wonosari Yogyakarta, Jurnal tugas akhir skripsi Prodi Pendidikan Teknik Mekatronika UNY, Yogyakarta.

Pratiwi, D, A., Maryati, Sri., Srikini., Suharno., S, Bambang., (2007), Biologi untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.

Prawirohartono, S., Hidayati, S., (2007), Biologi SMA Kelas X, Bumi Aksara, Jakarta.

Ruseffendi., (1991), Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Mengajar Matematika untuk Meningkatkan CBSA, Tarsito, Bandung.

Sagala, S., (2012), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.

Sani, A.R., (2014), Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013, Bumi Aksara, Jakarta.


(19)

39

Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Sanjaya, W., (2010), Strategi Pembelajaran, Kencana, Jakarta.

Savery, John R., (2006), Overview of Problem- Based Learning: Definition and Distriction, Vol 1, Interdisciplinary Journal of Problem- Based Learning. Selcuk, Gamze S., (2010), The Effects of Problem Based Learning on Pre- Service

Teachers Achievment, Approaches and Attitudes Towards Learning Physics, Vol 5(6), pp 711-723,Department of Secondary Science and Mathematics Education, Docul eylul University, Turkey.

Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA Unimed, Medan.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktoryang mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Suharta dan Luthan,P.L.A., (2013), Application of Cooperative Problem-Based Learning Model to Develop Creativity and Foster Democracy, and Improve Student Learning Outcomes in Chemistry in High School, Journal of Education and Practice, ISSN 2222-1735 Vol.4, No.25. Department of Chemistry, Science Faculty, State University of Medan, Indonesia.

Sujarwanta, A., (2012), Mengkondisikan Pembelajaran IPA dengan Pendekatan Saintifik, Jurnal Nuansa Kependidikan vol. 16 Nomor 1.

Trianto, M.Pd., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Penerbit Kencana, Jakarta.

Wahyudi, Satria, Beni., Hariyadi, Slamet., Hariani, Sulifah, Aprilya., (2014), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Model Problem Based Learning pada pokok bahasan Pencemaran Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA N Grujugan Bondowoso, Pancaran, vol 3, No. 3, hal 83-92, FKIP Universitas Jember.

Wena, M, (2011), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Bumi Aksara, Jakarta.


(1)

2

dalam proses pembelajaran seperti jarang bertanya, memberi jawaban, dan mengutarakan pendapat. Hal ini berdampak pada nilai siswa yang di bawah ketuntasan minimal (KKM) 80. Kondisi pembelajaran tersebut diduga menyebabkan hasil yang dicapai siswa belum maksimal karena siswa kurang aktif dalam mengikuti pelajaran dan mengembangkan potensinya.

Berdasarkan kenyataan di atas perlu dilakukan perubahan strategi dan paradigma pembelajaran yang disusun untuk memenuhi kebutuhan dan tantangan zaman yang terus berkembang. Paradigma pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan pada abad 21 ini adalah paradigma pendidikan berbasis saintifik yang bercirikan: (1). Merupakan pembelajaran yang mengarahkan dan mendorong siswa untuk mencari tahu sendiri dari berbagai sumber, bukan diberi tahu, (2). Pembelajaran diarahkan mampu merumuskan masalah (menanya), bukan hanya menyelesaikan masalah (menjawab), (3). Pembelajaran diarahkan untuk melatih berpikir analitis/ pengambilan keputusan, bukan berpikir mekanistis, (4). Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah (Sani, 2014). Belajar berarti berkreasi, bukan mengkonsumsi. Belajar bukanlah mengumpulkan informasi secara pasif melainkan menciptakan pengetahuan secara aktif. Oon-Seng Tan dalam (Sani, 2014) menegaskan bahwa untuk menghadapi tantangan abad 21 perlu diterapkan kurikulum dan pembelajaran yang salah satunya siswa diarahkan untuk belajar mandiri. Pembelajaran yang menekankan kepada proses diharapkan dapat mengaktifkan siswa dalam menemukan konsep-konsep sehingga pemahaman akan konsep pembelajaran lebih tertanam dengan kuat. Pembelajaran yang memfokuskan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa juga akan membuat siswa terbiasa menyelesaikan permasalahan dengan cara mereka sendiri, sehingga kemampuan dalam memahami dan memecahkan masalah akan meningkat. Salah satu model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif adalah model pembelajaran berbasis masalah.

Pencemaran lingkungan merupakan salah satu materi yang diajarkan pada mata pelajaran Biologi yang mempelajari tentang hubungan makhluk hidup dan lingkungannya. Jika siswa ingin memahaminya dengan baik, maka dibutuhkan fakta, realita, dan data yang objektif. Siswa harus benar-benar dapat melihat


(2)

dengan jelas serta mengalami sendiri suatu pengalaman belajar yang menuntunnya dalam mencapai indikator pembelajaran.

Dalam mewujudkan pembelajaran IPA Biologi yang efektif diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat sehingga ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam diri siswa dapat dikembangkan. Pemilihan lingkungan belajar khususnya pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran harus dapat mengakomodasi kemampuan siswa yang heterogen tersebut sehingga dapat memaksimalkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Pencemaran Lingkungan Di Kelas X MAN 1 Medan TP. 2015/2016”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dapat diidentifikasi berbagai permasalahan diantaranya sebagai berikut:

1. Penyampaian materi pelajaran yang cenderung monoton

2. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa hanya menerima informasi secara pasif

3. Pembelajaran dengan praktikum jarang dilakukan 4. Model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlampau meluas dan dapat terjangkau oleh kemampuan peneliti, maka peneliti membatasi masalah yaitu:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran Langsung

2. Materi yang disampaikan adalah materi Pencemaran lingkungan 3. Hasil belajar yang dianalisis adalah pada ranah kognitif


(3)

4

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi Pencemaran Lingkungan yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi Pencemaran Lingkungan yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Langsung?

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa pada materi Pencemaran Lingkungan yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan model pembelajaran Langsung?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X MAN 1 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 pada materi Pencemaran Lingkungan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X MAN 1 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 pada materi Pencemaran Lingkungan dengan menggunakan model pembelajaran Langsung.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas X MAN 1 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan model pembelajaran Langsung.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Sebagai bahan informasi bagi guru dalam pemilihan model pembelajaran yang

sesuai untuk menyajikan pembelajaran.

2. Sebagai bahan masukan bagi sekolah tempat berlangsungnya penelitian.

3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dalam melakukan penelitian selanjutnya.


(4)

37 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada materi Pencemaran Lingkungan dengan nilai rata-rata postest sebesar 72,50.

2. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran Langsung pada materi Pencemaran Lingkungan dengan nilai rata-rata postest sebesar 60,63.

3. Ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar menggunakan Model pembelajaran berbasis masalah dengan Model pembelajaran Langsung pada materi Pencemaran Lingkungan di Kelas X MAN 1 Medan.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti menyarankan hal-hal berikut :

1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan Model pembelajaran berbasis masalah dengan Model pembelajaran Langsung dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk pokok bahasan yang berbeda yang dapat digunakan sebagai langkah dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam bidang studi Biologi.

3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan masukan bagi pihak sekolah MAN 1 Medan mengenai hasil penerapan model pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.


(5)

38

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, M., Didik., Kartika., Soeripto., (2012), Penerapan Pendekatan Kontekstual dalam Upaya Peningkatan Pembelajaran PKN Siswa Kelas SD. Negeri Madyogando 3, FKIP PGSD, Universitas Sebelas Maret.

Arends, Richard I., (2008), Learning to Teach, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Gallgher, James J., Galagher, Shelaqh A. (2013). Using Problem- Based Learning to Explore Unseen Academic Potential Vol 7. Interdisciplinary Journal of Problem- Based Learning.

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.

Kardi, S. dan Nur M. (2000). Pengajaran Langsung. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya University Press.

Jati, Wijaya., (2007), Aktif Biologi, Ganeca Exact, Jakarta.

Laila, Siti., Sudjadi, Bagod., (2007), Biologi Sains dalam Kehidupan, Yudhistira, Jakarta.

Ngalimun., (2014), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo, Yogyakarta.

Nurhayati, Nunung., Mukhlis., Jaya, Agus., (2014), Biologi untuk SMA/MA Kelas X, Yrama Widya, Bandung.

Pandu, Leonardus B., (2013), Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran Komputer (kk6) di SMK N 2 Wonosari Yogyakarta, Jurnal tugas akhir skripsi Prodi Pendidikan Teknik Mekatronika UNY, Yogyakarta.

Pratiwi, D, A., Maryati, Sri., Srikini., Suharno., S, Bambang., (2007), Biologi untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.

Prawirohartono, S., Hidayati, S., (2007), Biologi SMA Kelas X, Bumi Aksara, Jakarta.

Ruseffendi., (1991), Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Mengajar Matematika untuk Meningkatkan CBSA, Tarsito, Bandung.

Sagala, S., (2012), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.

Sani, A.R., (2014), Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013, Bumi Aksara, Jakarta.


(6)

Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Sanjaya, W., (2010), Strategi Pembelajaran, Kencana, Jakarta.

Savery, John R., (2006), Overview of Problem- Based Learning: Definition and Distriction, Vol 1, Interdisciplinary Journal of Problem- Based Learning. Selcuk, Gamze S., (2010), The Effects of Problem Based Learning on Pre- Service

Teachers Achievment, Approaches and Attitudes Towards Learning Physics, Vol 5(6), pp 711-723,Department of Secondary Science and Mathematics Education, Docul eylul University, Turkey.

Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA Unimed, Medan.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktoryang mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Suharta dan Luthan,P.L.A., (2013), Application of Cooperative Problem-Based Learning Model to Develop Creativity and Foster Democracy, and Improve Student Learning Outcomes in Chemistry in High School, Journal of Education and Practice, ISSN 2222-1735 Vol.4, No.25. Department of Chemistry, Science Faculty, State University of Medan, Indonesia.

Sujarwanta, A., (2012), Mengkondisikan Pembelajaran IPA dengan Pendekatan Saintifik, Jurnal Nuansa Kependidikan vol. 16 Nomor 1.

Trianto, M.Pd., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Penerbit Kencana, Jakarta.

Wahyudi, Satria, Beni., Hariyadi, Slamet., Hariani, Sulifah, Aprilya., (2014), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Model Problem Based Learning pada pokok bahasan Pencemaran Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA N Grujugan Bondowoso, Pancaran, vol 3, No. 3, hal 83-92, FKIP Universitas Jember.

Wena, M, (2011), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Bumi Aksara, Jakarta.