PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SETS (SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJARSISWA PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP DI KELAS XI IPS 2SMA NEGERI 17 MEDAN T.A 2015/2016.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SETS (SCIENCE,

ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY )

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR

KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATERI LINGKUNGAN HIDUP DI KELAS

XI IPS 2 SMA NEGERI 17 MEDAN

T.A 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

RINI FITRIYANI BR. GURUSINGA

NIM. 3113131057

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Rini Fitriyani Br. Gurusinga, NIM. 311313131057, Penerapan Model

Pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology, and Society) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Lingkungan Hidup di Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 17 Medan T.A 2015/2016. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2016.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan: (1) kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan model pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology and Society) pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 17 Medan T.A 2015/2016. (2) hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology and Society) pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 17 Medan T.A 2015/2016.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di SMA Negeri 17 Medan dengan subjek penelitian yaitu siswa SMA Kelas XI IPS 2 yang berjumlah 41 orang. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Tes Hasil Belajar berbentuk Pilihan Berganda. Teknik analisis data penelitian ini adalah deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis sebesar 11,12% dari siklus I 61,29% menjadi 72,41% pada siklus II. (2) hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan sebesar 26,83 dari siklus I 58,54% menjadi 85,37% pada siklus II.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan kasih setia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: Penerapan Model Pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology, and Society) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Lingkungan Hidup di Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 17 Medan T.A 2015/2016 . Penulisan skripsi ini bertujuan untuk gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai kekurangan, namun atas bantuan dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Beliau juga merupakan Dosen Pembimbing skripsi penulis yang telah banyak memberikan waktu dan banyak masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.


(7)

5. Bapak Drs. Nahor Simanungkalit, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan waktu dan saran untuk membantu penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Bapak Drs. M. Arif, M.Pd dan Ibu Dra. Elfayetti, M.P selaku Dosen penguji yang telah memberikan waktu dan saran untuk membantu penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Bapak/Ibu Dosen di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu dan didikan yang berharga kepada penulis selama perkuliahan.

8. Bapak Hayat Siagian selaku Tata Usaha Jurusan Pendidikan Geografi yang

selalu membantu pemberkasan dan memberikan informasi yang tepat.

9. Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan beserta seluruh stafnya.

10. Bapak Soagahon Simanungkalit selaku Kepala SMA Negeri 17 Medan.

11. Bapak Drs. Tinus Gultom dan Ibu Dra. Suria Minda Purba selaku guru mata pelajaran Geografi di SMA Negeri 17 Medan yang telah memberikan waktu dan masukkan bagi penulis selama penelitian.

12. Teristimewa kepada Orangtua Penulis yang terkasih Bapak Rikardo Gurusinga dan Ibu Marintan Pinem, S.Pd, kakak yang terkasih, Rina Pratiwi Gurusinga, S.Si dan adik yang tersayang Rendi Kurniawan Gurusinga untuk doa, semangat, motivasi, dukungan moril maupun materi dan kasih sayang yang tak terhingga senantiasa diberikan sehingga penulis dapat menjalani pendidikan untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan.

13. Keluarga besar dari Bapak (Kel. Gurusinga) dan Ibu (Kel. Pinem) yang selalu membantu dalam doa dan memberikan motivasi kepada penulis.


(8)

14. Sahabat-sahabat terbaik Luat Purba, Iraninsi Munte, Dewi Situmorang, Putri Sebayang, Hilda Pinem, Sintha Ginting, Tanesia Sinaga, Margareth Sianipar, Pricilia Harianja, Rahia Sembiring yang selalu memberi semangat.

15. Teman-teman sekelas penulis di B Reguler 2011 yang telah belajar bersama-sama dan untuk setiap kenangan indah selama masa perkuliahan, pelajaran berharga yang mendewasakan penulis.

16. Keluarga baruku selama PPLT, mahasiswa/i PPLT UNIMED 2014 di SMP

Negeri 2 Berastagi, Bapak/Ibu Guru SMP Negeri 2 Berastagi, Siswa/I SMP Negeri 2 Berastagi, masyarakat Jl. Kejora Berastagi

17. PERMATA Immanuel GBKP Jadimeriah Km. 9, PERMATA Sektor

Omega dan Guru KA-KR GBKP Jadimeriah Km. 9 Medan yang selalu memberi semangat dan doa terkhusus saat proses pengerjaan skripsi. 18. Mahasiswa di Jurusan Pendidikan Geografi abang/kakak dan adik

stambuk yang telah membantu Penulis.

Terimakasih untuk semua pihak yang telah memberikan dorongan dan masukkan kepada penulis yang tidak dapat diuraikan secara keseluruhan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca terkhusus bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.

Medan, Juni 2016 Penulis,


(9)

DAFTAR ISI

Hal LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR GAMBAR ...ix

DAFTAR LAMPIRAN ...x

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Identifikasi Masalah ...4

C. Pembatasan Masalah ...4

D. Rumusan Masalah ...4

E. Tujuan Penelitian ...5

F. Manfaat Penelitian ...5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...7

A. Kajian Teori ...7

B. Penelitian Relevan ...29

C. Kerangka Berpikir ...33

D. Hipotesis Penelitian ...34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...35

A. Lokasidan Waktu Penelitian ...35

B. Subjek Penelitian ...35

C. Objek Penelitian ...35

D. Variabel Penelitan ...35

E. Defenisi Operasional ...36


(10)

G. Prosedur Penelitian...37

H. Teknik Pengumpulan Data ...42

I. Pengembangan Instrumen Penelitian ...43

J. Analisis Data ...47

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Fisik ...50

B. Keadaan Non Fisik ...53

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...60

B. Pembahasan ...78

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...84

B. Saran ...84

DAFTAR PUSTAKA ...86

LAMPIRAN ...88 RIWAYAT HIDUP


(11)

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ... 39

2. Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 43

3. Kisi Tes Hasil Belajar pada Materi Lingkungan Hidup ... 45

4. Kisi Tes Hasil Belajar setelah divalidasi ... 45

5. Kriteria Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 48

6. Keadaan Siswa SMA Negeri 17 Medan T.A 2015/2016 ... 56

7. Keadaan Guru Mata Pelajaran di SMA Negeri 17 Medan ... 57

8. Perlengkapan Kegiatan Pembelajaran di SMA Negeri 17 Medan ... 58

9. Ruangan di SMA Negeri 17 Medan Tahun 2015... 58

10.Kemampuan berpikir kritis siswa per sub indikator Siklus I ... 66

11.Kemampuan berpikir kritis Siklus I ... 67

12.Frekuensi Skor Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I di Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 17 Medan Tahun 2016 ... 67

13.Kemampuan berpikir kritis siswa per sub indikator Siklus II ... 74

14.Kemampuan berpikir kritis siswa Siklus II ... 75

15.Frekuensi Skor Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I di Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 17 Medan Tahun 2016 ... 76


(12)

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Model Pembelajaran SETS ... 19

2. Skema Kerangka Berfikir Penelitian ... 33

3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas... 37

4. Gedung Sekolah SMA Negeri 17 Medan ... 50

5. Denah Sekolah SMA Negeri 17 Medan ... 51

6. Peta Administrasi Lokasi Penelitian ... 52

7. Struktur Organisasi SMA Negeri 17 Medan Tahun 2016 ... 55

8. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan materi pelajaran ... 62

9. Siswa sedang melakukan diskusi kelompok siklus I... 63

10.Siswa mempresentasikan hasil diskusi... 64

11.Siswa mengerjakan tes hasil belajar siklus I ... 65

12.Grafik Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I di Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 17 Medan Tahun 2016 ... 68

13.Siswa mempersentasikan hasil diskusinya dan ditanggapi kelompok lain di Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 17 Medan Tahun 2016 ... 72

14.Siswa sedang mengamati lingkungan sekolah dan merapikan susunan pot bunga yang berada di depan kelas XI IPS 2 SMA Negeri 17 Medan ... 73

15.Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis per sub indikator pada Siklus I dan Siklus II ... 75

16.Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus II di Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 17 Medan Tahun 2016 ... 76

17.. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Per Indikator dari Siklus I ke Siklus II di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 17 Medan Tahun 2016 77

18.Grafik Peningkatan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II di Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 17 Medan Tahun 2016 ... 78


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Tabel Uji Validitas Tes ... 88

2. Perhitungan Validitas Tes ... 89

3. Perhitungan Reliabilitas Tes ... 90

4. Silabus ... 91

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 93

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 97

7. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I ... 101

8. Lembar Kerja Siswa Siklus (LKS) II ... 107

9. Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I... 109

10.Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus (LKS) II ... 113

11.Validitas Tes Hasil Belajar ... 115

12. Tes Hasil Belajar Siklus I ... 124

13.Tes Hasil Belajar Siklus II ... 126

14.Jawaban Tes Hasil Belajar ... 128

15.Nama-nama Kelompok XI IPS 2 T.A 2015/2016 ... 129

16.Kemampuan Berpikir Kritis Berdasarkan LKS Siklus I ... 131

17.Kemampuan Berpikir Kritis Berdasarkan LKS Siklus II ... 133

18.Tes Hasil Belajar Siklus I ... 137

19.Tes Hasil Belajar Siklus II ... 139

20.Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I ... 141


(14)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Eksistensi manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial meniscayakan dirinya berusaha mengetahui sesuatu di luar dirinya, inilah yang kemudian dikenal dengan istilah belajar. Belajar bukan hanya suatu kegiatan sebatas memperoleh informasi dan memahami sesuatu melalui pemaknaan terhadap sesuatu yang diperolehnya dan dipelajarinya, namun menyangkut proses membuat keterkaitan antara apa yang dipelajari dengan masalah kehidupan nyata di masyarakat, kemudian menggunakan pengetahuan tersebut dalam kehidupan bermasyarakat, serta turut memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak lepas dari kegiatan berpikir. Berpikir merupakan proses kejiwaan yang menghubung-hubungkan atau membanding-bandingkan antara situasi fakta, ide atau kejadian dengan fakta, ide atau kejadian lainnya. Setelah proses berpikir itu seseorang memperoleh suatu kesimpulan hasil pemikirannya. Shukor (dalam Muhfahroin, 2009:2), menyatakan bahwa untuk menghadapi perubahan dunia yang begitu pesat adalah dengan membentuk budaya berpikir kritis di masyarakat. Berpikir kritis adalah keharusan dalam usaha menyelesaikan masalah, membuat keputusan, dan menganalisis asumsi-asumsi. Berpikir kritis diterapkan kepada siswa untuk belajar memecahkan masalah secara sistematis, inovatif, dan mendesain solusi yang mendasar. Dengan berpikir kritis, peserta didik menganalisis apa yang mereka pikirkan, mensintesis


(15)

2

informasi, dan menyimpulkannya. Kemampuan berpikir perlu dilatih dan dikembangkan karena semakin baik kemampuan berpikir peserta didik maka semakin baik pula cara peserta didik dalam menyikapi suatu permasalahan yang terjadi dalam kehidupan nyata nantinya.

Kemampuan berpikir kritis melatih peserta didik untuk membuat keputusan dari berbagai sudut pandang secara cermat, teliti, dan logis. Dengan kemampuan berpikir kritis peserta didik dapat mempertimbangkan pendapat orang lain serta mampu mengungkapkan pendapatnya sendiri. Oleh karena itu pembelajaran di sekolah sebaiknya melatih peserta didik untuk menggali kemampuan dan keterampilan dalam mencari, mengolah, dan menilai berbagai informasi secara kritis.

Selama ini dalam proses pembelajaran, peserta didik kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir karena dominan mengunakan metode diskusi dan ceramah. Proses pengembangan di kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal informasi. Peserta didik dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya, ketika peserta didik lulus dari sekolah mereka pintar teoritis tetapi miskin aplikasi yang dapat dipakai dalam masyarakat.

Keadaan ini juga tampak di SMA Negeri 17 Medan, karena ketika dalam proses pembelajaran peserta didik digugah dengan pertanyaan, namun hanya beberapa peserta didik saja yang dapat menjawab pertanyaan dari guru dengan tegas. Peran serta peserta didik dalam proses pembelajaran masih kurang, yakni


(16)

3

hanya sedikit peserta didik yang menunjukkan keaktifan berpendapat dan bertanya. Pertanyaan yang dibuat peserta didik juga belum menunjukkan pertanyaan-pertanyaan kritis berkaitan dengan materi yang dipelajari. Kemudian jawaban dari pertanyaan masih sebatas ingatan dan pemahaman saja, belum terdapat cara berpikir kritis peserta didik yang menunjukkan jawaban analisis terhadap pertanyaan guru.

Hal ini dikuatkan dengan hasil wawancara dengan salah satu guru bidang studi geografi Ibu Suria Minda Purba, S.Pd bahwa siswa-siswa yang mendapat pembelajaran geografi tersebut cenderung kurang aktif dalam pembelajaran, kurang kritis dalam pembelajaran. Dalam menjawab soal dan pertanyaan juga masih berpaku pada bahasa dan penjelasan yang persis sama dengan buku cetak yang dipakai. Hasil belajar salah satu kelas, yaitu kelas XI IPS 2 untuk tahun ajar 2015/2016 dalam pembelajaran materi lingkungan hidup tergolong rendah belum memenuhi ketuntasan klasikal. Data yang diperoleh dari daftar nilai geografi kelas XI IPS 2 SMA Negeri 17 Medan Kriteria Ketuntasan Minimum adalah 75. Dari jumlah siswa kelas XI IPS 2 sebanyak 35 orang siswa, yang lulus KKM hanya sebanyak 21 orang siswa dengan presentasi 60%.

Dari masalah yang ada, perlu dilakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology, and Society) dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa pada materi lingkungan hidup, karena model ini memberikan pemahaman tentang kaitan sains teknologi dan masyarakat, melatih kepekaan penilaian peserta didik terhadap dampak lingkungan sebagai akibat perkembangan sains dan teknologi


(17)

4

serta menjembatani kesenjangan antara kemajuan IPTEK, membanjirinya informasi ilmiah dalam dunia pendidikan dan nilai-nilai IPTEK itu sendiri dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dan hasil belajar pada mata pelajaran geografi materi lingkungan hidup.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka masalah yang ditemukan dapat diidentifikasikan sebagai berikut:(1) Pembelajaran masih menggunakan pembelajaran yang konvensional, (2) Peserta didik kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, (3) Peserta didik masih kesulitan dalam menerapkan pengetahuan yang dimiliki dalam kehidupan sehari-hari. (4) Hasil belajar siswa yang belum mencapai ketuntasan / masih rendah.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology and Society) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 17 Medan T.A 2015/2016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah seperti yang telah disebutkan, maka dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah dengan penerapan model pembelajaran SETS (Science, Environment,


(18)

5

materi lingkungan hidup di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 17 Medan T.A 2015/2016?

2. Apakah dengan penerapan model pembelajaran SETS (Science, Environment,

Technology and Society) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 17 Medan T.A 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa dengan menggunakan model

pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology and Society) pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 17 Medan T.A 2015/2016

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology and Society) pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 17 Medan T.A 2015/2016

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Pemerintah, sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan

kemampuan berpikir kritis peserta didik di sekolah sehingga menghasilkan generasi penerus bangsa yang mampu mengahadapi tantangan jaman.


(19)

6

2. Bagi Universitas Negeri Medan khususnya Jurusan Pendidikan Geografi, sebagai sumbangan pemikiran dan implementasi dari ilmu pengetahuan pendidikan yang telah diberikan.

3. Bagi peneliti, sebagai tugas akhir untuk syarat mendapatkan gelar sarjana pendidikan geografi. menambah pengetahuan mengenai pembelajaran menggunakan model SETS (Science, Environment, Technology and Society). 4. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam memilih model pembelajaran yang

sesuai untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.

5. Bagi siswa, sebagai masukan untuk lebih meningkatkan kemampuan berpikir dan hasil belajar.

6. Bahan referensi atau bahan perbandingan bagi peneliti lainnya dalam objek yang sama pada lokasi dan waktu yang berbeda.


(20)

84

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan Model Pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology and

Society) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi lingkungan hidup sebesar 11,12% dari siklus I 61,29 % menjadi 72,41% pada siklus II.

2. Penerapan Model Pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology and

Society) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi lingkungan hidup sebesar 26,83% dari hasil siklus I 58,54% menjadi 85,37% pada siklus II.

B.Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dan disarankan sebagai berikut:

1. Bagi guru dan calon guru khususnya guru geografi hendaknya menggunakan model pembelajaran SETS pada materi pemanfaatan lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan di dalam proses belajar mengajar, sehingga diharapkan dengan penggunaan isu-isu atau artikel lingkungan hidup dan pemanfaatan teknologi melalui media pembelajaran tersebut, kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa dapat terus ditingkatkan.


(21)

85

2. Bagi guru dan calon guru diharapkan melakukan identifikasi dan pencatatan secara teratur tentang permasalahan-permasalahan yang dijumpai pada setiap pembelajaran, hal ini sangat dibutuhkan untuk menemukan tindakan perbaikan yang tepat guna perbaikan proses pembelajaran.


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Abdurrahman, Prof.Dr. Mulyono. 2012. Anak Berkesulitan Belajar: Teori, Diagnosis dan Remediasinya. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya

Fisher, Alec. 2009. Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Jakarta

Gagne, Robert M. 1974. Prinsip-prinsip Belajar Untuk Pengajaran (Essential of Learning for Instruction). Surabaya: Usaha Nasional

Hasruddin. 2009. Memaksimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Pendekatan Kontekstual, Jurnal Tabularasa PPS Unimed 6 (1): 48-60, http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Article-24572-Hasruddin.pdf ( diakses 4 Febuari 2015)

Isjoni & Arif Ismail. 2008. Model-model Pembelajaran Mutakhir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kaula, Priyangga. 2013. Kemampuan Berpikir Kritis,

https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2013/05/02/kemampuan-berpikir-kritis/ (Diakses 10 April 2015)

Kowiyah. 2012. Kemampuan Berpikir Kritis, Jurnal Pendidikan Dasar 3(5): 175-179, http://journal.ppsunj.org/jpd/article/download/108/108( diakses 10 Maret 2015)

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jagakarsa : Rajawali Pers

Maimunah. 2014. Penggunaan Model Pembelajaran Science Environment Technology and Society (SETS) pada Materi Koloid untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Sikap Ilmiah Siswa. Skripsi. Semarang. FMIPA: Universitas Pendidikan Indonesia

Muhfahroin. 2009. Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis,

http://muhfahroyin.blogspot.com/2009/01/berpikir-kritis.html( diakses 13 Januari 2015)

Murti, Bhisma. 2009. Berpikir Kritis (Critical Thinking) Seri Kuliah Budaya Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Diakses dari alamat www.researchengenis.com pada Mei 2015


(23)

87

Nurwahyunani, Atip. 2011. Penerapan Pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, Society) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keterampilan Mengelola Lingkungan (Studi di SMP N 13 Semarang kelas VII pada pembelajaran Materi Pengelolaan lingkungan). Skripsi. Semarang. FMIPA: IKIP PGRI Semarang

Poedjiadi, Anna. 2005. Sains Teknologi Masyarat: Model Pembelajaran Kontekstual Bermuatan Nilai. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sari, Devi Diyas. 2012. Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik pada

Pembelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 5 Sleman. Skripsi. Yogyakarta. FMIPA: Universitas Negeri Yogyakarta

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Sihotang, Yunita Elina. 2012. Pendekatan SETS untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa Kelas X MAN 2 Model Medan T.A. 2011/2012 pada Materi Pokok Hidrokarbon. Skripsi. Medan. FMIPA: Universitas Negeri Medan

Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia

Sudjana. 2001. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sumarmi. 2012. Model-Model Pembelajaran Geografi. Malang: Aditya Media Publishing

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Surabaya: Kencana


(1)

materi lingkungan hidup di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 17 Medan T.A 2015/2016?

2. Apakah dengan penerapan model pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology and Society) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 17 Medan T.A 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa dengan menggunakan model pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology and Society) pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 17 Medan T.A 2015/2016

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology and Society) pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 17 Medan T.A 2015/2016

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Pemerintah, sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik di sekolah sehingga menghasilkan generasi penerus bangsa yang mampu mengahadapi tantangan jaman.


(2)

6

2. Bagi Universitas Negeri Medan khususnya Jurusan Pendidikan Geografi, sebagai sumbangan pemikiran dan implementasi dari ilmu pengetahuan pendidikan yang telah diberikan.

3. Bagi peneliti, sebagai tugas akhir untuk syarat mendapatkan gelar sarjana pendidikan geografi. menambah pengetahuan mengenai pembelajaran menggunakan model SETS (Science, Environment, Technology and Society). 4. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam memilih model pembelajaran yang

sesuai untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.

5. Bagi siswa, sebagai masukan untuk lebih meningkatkan kemampuan berpikir dan hasil belajar.

6. Bahan referensi atau bahan perbandingan bagi peneliti lainnya dalam objek yang sama pada lokasi dan waktu yang berbeda.


(3)

84 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan Model Pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology and Society) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi lingkungan hidup sebesar 11,12% dari siklus I 61,29 % menjadi 72,41% pada siklus II.

2. Penerapan Model Pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology and Society) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi lingkungan hidup sebesar 26,83% dari hasil siklus I 58,54% menjadi 85,37% pada siklus II.

B.Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dan disarankan sebagai berikut:

1. Bagi guru dan calon guru khususnya guru geografi hendaknya menggunakan model pembelajaran SETS pada materi pemanfaatan lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan di dalam proses belajar mengajar, sehingga diharapkan dengan penggunaan isu-isu atau artikel lingkungan hidup dan pemanfaatan teknologi melalui media pembelajaran tersebut, kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa dapat terus ditingkatkan.


(4)

85

2. Bagi guru dan calon guru diharapkan melakukan identifikasi dan pencatatan secara teratur tentang permasalahan-permasalahan yang dijumpai pada setiap pembelajaran, hal ini sangat dibutuhkan untuk menemukan tindakan perbaikan yang tepat guna perbaikan proses pembelajaran.


(5)

86

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Abdurrahman, Prof.Dr. Mulyono. 2012. Anak Berkesulitan Belajar: Teori, Diagnosis dan Remediasinya. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya

Fisher, Alec. 2009. Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Jakarta

Gagne, Robert M. 1974. Prinsip-prinsip Belajar Untuk Pengajaran (Essential of Learning for Instruction). Surabaya: Usaha Nasional

Hasruddin. 2009. Memaksimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Pendekatan Kontekstual, Jurnal Tabularasa PPS Unimed 6 (1): 48-60, http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Article-24572-Hasruddin.pdf ( diakses 4 Febuari 2015)

Isjoni & Arif Ismail. 2008. Model-model Pembelajaran Mutakhir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kaula, Priyangga. 2013. Kemampuan Berpikir Kritis, https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2013/05/02/kemampuan-berpikir-kritis/ (Diakses 10 April 2015)

Kowiyah. 2012. Kemampuan Berpikir Kritis, Jurnal Pendidikan Dasar 3(5): 175-179, http://journal.ppsunj.org/jpd/article/download/108/108( diakses 10 Maret 2015)

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jagakarsa : Rajawali Pers

Maimunah. 2014. Penggunaan Model Pembelajaran Science Environment Technology and Society (SETS) pada Materi Koloid untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Sikap Ilmiah Siswa. Skripsi. Semarang. FMIPA: Universitas Pendidikan Indonesia

Muhfahroin. 2009. Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis, http://muhfahroyin.blogspot.com/2009/01/berpikir-kritis.html( diakses 13 Januari 2015)

Murti, Bhisma. 2009. Berpikir Kritis (Critical Thinking) Seri Kuliah Budaya Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Diakses dari alamat www.researchengenis.com pada Mei 2015


(6)

87

Nurwahyunani, Atip. 2011. Penerapan Pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, Society) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keterampilan Mengelola Lingkungan (Studi di SMP N 13 Semarang kelas VII pada pembelajaran Materi Pengelolaan lingkungan). Skripsi. Semarang. FMIPA: IKIP PGRI Semarang

Poedjiadi, Anna. 2005. Sains Teknologi Masyarat: Model Pembelajaran Kontekstual Bermuatan Nilai. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sari, Devi Diyas. 2012. Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik pada Pembelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 5 Sleman. Skripsi. Yogyakarta. FMIPA: Universitas Negeri Yogyakarta

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Sihotang, Yunita Elina. 2012. Pendekatan SETS untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa Kelas X MAN 2 Model Medan T.A. 2011/2012 pada Materi Pokok Hidrokarbon. Skripsi. Medan. FMIPA: Universitas Negeri Medan

Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia

Sudjana. 2001. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sumarmi. 2012. Model-Model Pembelajaran Geografi. Malang: Aditya Media Publishing

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Surabaya: Kencana


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 KARANGAN TRENGGALEK

0 5 24

PENGGUNAAN TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 WAY TENONG LAMPUNG BARAT 2 TAHUN PELAJARAN 2012-2013

0 19 59

PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL INKUIRI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII SMP

0 16 152

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI IPS SMA YP UNILA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2013-2014

1 19 59

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 1 10

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR

0 0 8

MODEL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS ETNOSAINS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 5 6

PENERAPAN METODE INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI BUMI DAN ALAM SEMESTA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

0 2 9

202 IMPLEMENTASI LKS DENGAN PENDEKATAN STEM (SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, AND MATHEMATICS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Diyah Ayu Budi Lestari , Budi Astuti, Teguh Darsono

0 1 6

PENERAPAN METODE STEM (SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, MATHEMATIC) BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI GAS IDEAL

1 4 22