BENTUK LAGU LIR-ILIR DALAM PERNIKAHAN MASYARAKAT JAWA DI DESA PASAR 12 KECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT.

BENTUK LAGU LIR-ILIR DALAM PERNIKAHAN MASYARAKAT
JAWA DI DESA PASAR 12 KECAMATAN SECANGGANG
KABUPATEN LANGKAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

CHAIRANI MATONDANG
NIM 209442003

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK
Chairani Matondang. NIM. 209442003. Bentuk Lagu Lir-Ilir dalam

Pernikahan Masyarakat Jawa di Desa Pasar 12 Kecamatan Secanggang
Kabupaten Langkat. Skripsi. Medan : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan, 2016.
Penelitian ini membahas bentuk lagu lir-ilir dalam pernikahan
masyarakat Jawa di Desa Pasar 12 Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Bentuk musik pada lagu lir-ilir dalam
pernikahan masyarakat Jawa di Desa Pasar 12 Kecamatan Secanggang Kabupaten
Langkat.
Landasan Teori yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teori
bentuk, fungsi, pengertian lagu dan pernikahan pada masyarakat Jawa.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Populasi
dalam penelitian ini adalah Masyarakat Jawa di Kabupaten Langkat. Sampel dari
penelitian merupakan Masyarakat Jawa yang ada di Desa Pasar 12 kecamatan
Secanggang. Untuk melengkapi data-data dalam penelitian ini, peneliti melakukan
observasi lapangan, studi kepustakaan, dokumentasi berupa video dan foto-foto
serta melakukan wawancara.
Hasil penelitian berdasarkan data yang terkumpul, Adapun kesimpulan
dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :Asal usul lagu Lir-ilir dahulu
digunakan oleh para Walisongo untuk menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.
Bentuk Penyajian lagu Lir-ilir dilakukan pada prosesi saat bidan manten (bidan

pengantin) membacakan nasehat-nasehat untuk menjalankan kehidupan berumah
tangga dan diiringi musik gamelan. Fungsi lagu Lir-ilir pada pernikahan
masyarakat jawa sebagai ajaran yang telah ada dan turun terumurun pada
masyarakat Jawa. Alat musik pengiring yang digunakan pada iringan lagu Lir-ilir
pernikahan masyarakat Jawa terdiri dari ; Rebab, bonang, kenong, seruling,
gambang, gender, gong, kempul, saron, selenthem, siter, ketuk dan kenong.
Kata kunci: Bentuk, Lagu Lir-ilir, Pernikahan Jawa.

i

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Adapun judul Skripsi ini adalah “Bentuk Lagu Lir-Ilir dalam Pernikahan
Masyarakat Jawa di Desa Pasar 12 Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat”.
Skripsi ini dibuat sebagai persyaratan yang telah di tetapkan untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan. Selama
proses penelitian, penulis selalu menghadapi berbagai kendala. Tetapi selama
menghadapi kendala – kendala tersebut penulis sangat terbantu oleh beberapa
pihak baik moral maupun materil. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan

kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih yang tiada terhingga kepada:
 Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd Rektor Universitas Negeri Medan,
 Dr. Isda Pramuniati, M.Hum Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan,
 Uyuni Widyastuti, M.Pd Ketua Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa Dan
Seni Universitas Negeri Medan.
 Dra. Pita HD Silitonga, M.Pd Sekertaris Jurusan Sendratasik FBS Universitas
Negeri Medan sekaligus Dosen Pembimbing II
 Dr. Pulumun P. Ginting, S.Sn., M.Sn Ketua Prodi Pendidikan Musik,
sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi 1,
 Mukhlis Hasbullah, M.Sn selaku Dosen Pembimbing Akademik
 Seluruh Dosen di Jurusan Sendratasik FBS Universitas Negeri Medan yang
selama ini mendidik penulis dalam perkuliahan.
 Kedua orangtua tercinta, Bapak T. Matondang dan ibu tercinta Farida Hanum
Hasibuan yang selalu mendidik, memberikan semangat, memberikan kasih
sayang yang tak terhingga mendukung baik secara moril maupun
materil,mendoakan dengan tulus yang tiada hentinya demi kesuksesan penulis
untuk meraih gelar Sarjana ini.
 Quinsa Alya dan Teguh likamdani yang senantiasa memberikan semangat
sangat berharga untuk penulis.

 Ketiga Saudara Kandung penulis Wirdah Ulfa Matondang, Mahyudin
Matondang, dan Ahmad Khojali Matondang yang selalu mendoakan,
memberikan dorongan dan semangat buat penulis,
 Pak Dol (selaku narasumber), teman-teman sendratasik terkhusus Program
Studi Seni Musik yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu
 Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
Penulis juga menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari yang
diharapkan, baik segi kalimat, isi dan juga teknik penguraiannya.Oleh sebab itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan Skripsi ini.

ii

Akhir kata, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya dibidang Pendidikan Musik.

Medan
Penulis,


Agustus 2016

Chairani Matondang
NIM. 209442003

iii

DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii
BAB I

BAB II

BAB III

BAB IV


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................
B. Identifikasi Masalah ...................................................................
C. Pembatasan Masalah ..................................................................
D. Perumusan Masalah ...................................................................
E. Tujuan Penelitian ........................................................................
F. Mamfaat Penelitian .....................................................................

1
4
5
6
7
7

LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL
A. Landasn Teoritis .........................................................................
1. Teori Bentuk ..........................................................................
2. Teori Fungsi ...........................................................................

3. Pengertian Lagu Lir-Ilir .........................................................
4. Pernikahan Masyarakat Jawa ................................................
B. Kerangka Konseptual .................................................................

9
10
11
11
12
21

METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian .......................................................................
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................
C. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................
1. Populasi .................................................................................
2. Sampel ...................................................................................
D. Teknik Pengumpulan Data .........................................................
1. Observasi Lapangan atau Pengamatan ..................................
2. Wawancara ............................................................................

3. Dokumentasi ..........................................................................
4. Studi pustaka ..........................................................................
E. Teknis Analisis Data ...................................................................

23
24
24
24
25
25
25
26
27
27
28

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Geografi Kependudukan .............................................................
1. Asal usul Desa Pasar Gunung/pasar 12 .................................
2. Sistem Religi ..........................................................................

B. Hasil Penelitian ...........................................................................
1. Bentuk Penyajian dan Bentuk Lagu Lir-Ilir ..........................
2. Instrumen yang Digunakan Mengiringi lagu Lir-Ilir Pada
Acara Pernikahan ...................................................................

iv

30
31
31
32
32
33

3. Fungsi dan Makna Lagu Lir-Ilir ............................................ 42
a. Fungsi Lagu Lir-Ilir .......................................................... 42
b. Makna Lagu Lir-Ilir ........................................................... 43
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................. 49
B. Saran ........................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 51

v

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Penduduk Menurut Agama .............................................................. 31

vi

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Gambar 4.6

Gambar 4.7
Gambar 4.8
Gambar 4.9
Gambar 4.10
Gambar 4.11
Gambar 4.12

Peta Konseptual ..........................................................................
Proses Pernikahan Adat jawa ......................................................
Rebab Byur dan Rebab phontang ...............................................
Bonang Penerus dan Bonang Panembung ..................................
Kendang .......................................................................................
Seruling .......................................................................................
Gambang......................................................................................
Gender ........................................................................................
Gong dan Kempul .......................................................................
Perangkat Saron ..........................................................................
Selenthem ....................................................................................
Siter .............................................................................................
Kenong dan Ketuk ......................................................................

vii

22
33
35
35
36
37
37
38
39
40
40
41
42

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Gambar 4.6
Gambar 4.7
Gambar 4.8
Gambar 4.9
Gambar 4.10
Gambar 4.11
Gambar 4.12

Peta Konseptual ..........................................................................
Proses Pernikahan Adat jawa ......................................................
Rebab Byur dan Rebab phontang ...............................................
Bonang Penerus dan Bonang Panembung ..................................
Kendang .......................................................................................
Seruling .......................................................................................
Gambang......................................................................................
Gender ........................................................................................
Gong dan Kempul .......................................................................
Perangkat Saron ..........................................................................
Selenthem ....................................................................................
Siter .............................................................................................
Kenong dan Ketuk ......................................................................

vii

22
33
35
35
36
37
37
38
39
40
40
41
42

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan yang beraneka ragam
yang tersebar mulai dari sabang sampai merauke. Kekayaan yang dimiliki oleh
masyarakat Indonesia tersebut bukan hanya berupa kekayaan sumber alam saja,
tetapi masyarakat Indonesia juga memiliki kekayaan lain seperti kekayaan akan
kebudayaan suku bangsa yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia. Salah satu
kekayaan kebudayaan Indonesia adalah adat istiadat. Hampir di setiap daerah di
Indonesia memiliki adat istiadat sendiri-sendiri, dan juga memiliki ciri
kedaerahannya masing-masing sebagai bentuk perilaku budaya kelompok etnis
tertentu. Salah satu kekayaan kebudayaan orang-orang Jawa adalah upacara
pernikahan adat Jawa. Adat istiadat pernikahan Jawa ini merupakan salah satu
tradisi yang bersumber dari Keraton. Misalnya, kebudayaan tersebut adalah
adanya tradisi Lir-Ilir.
Lagu Lir-Ilir merupakan salah satu karya besar Sunan Kalijaga, yang
merupakan salah satu Wali Songo yang menggunakan Lagu Lir-Ilir sebagai sarana
dakwah. Karyanya ini sangat dikenal oleh para masyarakat terdahulu hingga kini,
karena lagu ini mengandung makna yang patut untuk diteladani dan mudah
dicerna orang zaman dahulu karena mengandung unsur kebudayaan Jawa. Di
samping alunan musiknya, tiap bait dari syair Lagu Lir-Ilir sendiri mengandung
makna yang menggambarkan bahwa kala itu Islam baru saja berkembang di pulau
Jawa.

1

2

Lagu Lir-Ilir sendiri umumnya dimainkan dengan iringan musik gamelan,
mengingat asal muasal lagu ini sendiri dari tanah Jawa. Seperangkat gamelan
terdiri dari beberapa alat musik, diantaranya satu set alat musik serupa drum yang
disebut kendang, rebab dan celempung, gambang, gong dan seruling bambu.
Komponen utama yang menyusun alat-alat musik gamelan adalah bambu, logam,
dan kayu. Masing-masing alat memiliki fungsi tersendiri dalam pagelaran musik
gamelan, misalnya gong berperan menutup sebuah irama musik yang panjang dan
memberi keseimbangan setelah sebelumnya musik dihiasi oleh irama gending.
Semua iringan musik ini menjadi indah ketika dimainkan dalam adat pernikahan
Jawa karena memiliki makna yang mendalam.
Pernikahan Masyarakat Jawa ini berbentuk tradisi iringan Lagu Lir-Ilir. Di
dalam tradisi ini terdapat beberapa unsur lagu yang saling terkait dalam
membangun

kekentalan

adat

istiadatnya,

seperti

misalnya:

unsur

bait

nyanyiannya. Dalam pengamatan penulis bahwa Bentuk Lagu Lir-Ilir dalam
pernikahan masyarakat Jawa ini memiliki makna yang terkandung dari bait-bait
yang terefleksi dari kebudayaan nenek moyang zaman dahulu. Berhubungan
dengan hal tersebut Damianto (2004:5) di dalam catatannya menjelaskan bahwa
keberadaan adalah mencari sesuatu yang sudah lama ada, namun masih perlu
diangkat atau diselidiki kembali. Dalam hal ini yaitu, keberadaan Lagu Lir-Ilir
dalam pernikahan adat Jawa yang memang sudah jarang ditampilkan dalam acara
pernikahan adat Jawa tersebut.
Di Pulau Sumatera khususnya di Sumatera Utara terdapat banyak
penduduk etnis Jawa. Dan, dalam kehidupan mereka pernikahan dengan

3

menggunakan adat Jawa menjadi bagian wahid dalam resepsinya. Tetapi,
sepertinya Lagu Lir-Ilir sudah jarang ditampilkan dalam acara pernikahan
tersebut. Padahal iringan lagu ini mengandung makna yang kuat bagi pengantin
yang baru mengikat janji sucinya. Dalam hal ini, pengamatan penulis di lapangan
menemukan keberadaan Lagu Lir-Ilir yang terdapat di daerah Kabupaten Langkat
yang masih aktif menampilkan lagu tersebut dalam acara pernikahan adat Jawa.
Ketertarikan atas fenomena budaya tersebut, penulis mencoba mencari
informasi tentang Bentuk Lagu Lir-Ilir dalam pernikahan masyarakat Jawa
tersebut. Sehingga, pada akhirnya penulis menemukan masih adanya keberadaan
Lagu Lir-Ilir dalam pernikahan masyarakat Jawa yang berada di Desa Pasar 12
Kecamatan Secanggang sebagai subjek pengamatan. Di Desa Pasar 12, ada
sebuah acara pernikahan Jawa yang masih menampilkan Lagu Lir-Ilir dalam acara
pernikahannya. Kemudian, dalam pengamatan sementara penulis bahwa
keberadaan lagu ini sering disebut sebagai tradisi oleh masyarakat setempat. Lagu
Lir-Ilir masih menjadi tradisi masyarakat Desa Pasar 12 disebabkan mengandung
makna yang sangat mendalam dan unsur religi yang kuat.
Dalam satu kesempatan keberadaan Lagu Lir-Ilir yang ditampilkan dalam
sebuah upacara dan ritual pernikahan keadatan masyarakat Jawa di daerah
tersebut, penulis kembali dapat menyaksikan fenomena budaya yang sangat
memunculkan keingintahuan atas bait atau syair yang dinyanyikan, seperti “tak ijo
royo-royo tak senggo temanten anyar”. Bait ini mengandung makna kalau
sudah berdzikir maka disitu akan didapatkan manfaat yang dapat menghidupkan
pohon yang hijau dan indah.

4

Sehubungan dengan peristiwa budaya tersebut, menurut penulis hal itu
adalah sebuah fenomena budaya yang sangat menarik untuk dapat diungkap
melalui sebuah penelitian ilmiah. Oleh karena itu, maka penulis tertarik untuk
meneliti penelitian mengenai “Bentuk Lagu Lir-Ilir dalam Pernikahan
Masyarakat Jawa di Desa Pasar 12 Kecamatan Secanggang Kabupaten
Langkat”.

B. Identifikasi Masalah
Identifkasi masalah merupakan hal hal yang menjadi pertanyaan bagi para
peneliti untuk di cari jawabannya. Untuk lebih mengarahkan penelitian serta
masalah yang di hadapi maka umum nya penelitian menggunakan identifikasi
masalah agar penelitian yang di lakukan menjadi lebih terarah serta cakupan
masalah yang diketahui tidak terlalu luas serta hasil dapat di capai semaksimal
mungkin.
Hal ini juga sejalan dengan pendapat M. Hariwijaya (2008:38) yang
mengatakan bahwa :
“Berikutnya adalah mencari titik masalah yang akan dikaji dalam
penelitian skripsi anda, sikap kritis dalam menemukan masalah merupakan hal
penting yang harus dimiliki oleh setiap peneliti, dan suatu penelitian selalu
diawali dengan langkah mengidentifikasi masalah”.
Berdasakan uraian latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan
dalam penelitian ini dapat
berikut:

diidentifikasikan menjadi beberapa hal, sebagai

5

1. Bagaimana Bentuk penyajian atau bentuk Lagu Lir-Ilir dalam pernikahan
masyarakat Jawa di Desa Pasar 12 Kecamatan Secanggang?
2. Bagaimana fungsi Lagu Lir-Ilir dalam pernikahan masyarakat Jawa di
Desa Pasar 12 Kec. Secanggang Langkat?
3. Apa makna Lagu Lir-Ilir dalam pernikahan adat Jawa di Desa Pasar 12
Kec. Secanggang Langkat?
4. Apa saja ragam alat musik tradisional yang di gunakan sebagai pengiring
Lagu Lir-Ilir dalam pernikahan adat Jawa di Desa Pasar 12 Kec.
Secanggang Langkat?
5. Bagaimana sejarah masuknya Lagu Lir-Ilir di Desa Pasar 12 Kec.
Secanggang Langkat?
6. Bagaimana apresiasi masyarakat terhadap Lagu Lir-Ilir dalam pernikahan
adat Jawa di Desa Pasar 12 Kec. Secanggang Langkat?

C. Pembatasan Masalah
Batasan masalah merupakan upaya menetapkan batas-batas permasalahan
dengan jelas memungkinkan kita untuk mengidentifikasi faktor mana saja yang
termaksud kedalam ruang lingkup permasalahan. Mengingat ada keterbatasan
waktu, dana, tenaga, teori dan agar penelitian dapat dilakukan lebih mendalam.
Hal ini sejalan dengan yang digunakan oleh Winarno Surakhmad (1982:31) yaitu:
“Sebuah masalah yang di rumuskan terlalu luas tidak perlu dipakai
sebagai masalah penyelidikan, oleh karena tidak akan pernah jelas batas–batas
masalahnya. Pembatasan ini perlu bukan saja untuk mempermudah atau

6

menyederhanakan maslah bagi penyelidik, tetapi juga untuk menetapkan lebih
dulu segala sesuatu yang diperlukan untuk memecahkan masalah, tenaga, waktu,
dana, dan lain-lain yang timbul dari rencana tertentu”.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka peneliti membatasi masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana Bentuk penyajian atau Bentuk Lagu Lir-Ilir dalam pernikahan
masyarakat Jawa di Desa Pasar 12 Kecamatan Secanggang?
2. Bagaimana fungsi dan Makna Lagu Lir-Ilir dalam pernikahan masyarakat
Jawa di Desa Pasar 12 Kec. Secanggang Langkat?

D. Rumusan Masalah
Dari identifikasi masalah seperti yang telah di ungkapkan sebelumnya,
maka akan di jelaskan rumusan masalah penelitian ini. Rumusan masalah
merupakan pernyataan yang lengkap dan terperinci mengenai ruang lingkup
permasalahan yang akan di teliti berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan
masalah. Rumusan umumnya ditulis atau dinyatakan dalam kalimat pernyataan
untuk menambah ketajaman perumusan (Cholid & Abu, 1997:162). Dalam
perumusan masalah kita akan mampu untuk lebih memperkecil batasan-batasan
masalah yang sekaligus lebih mempertajam arah penelitian rumusan masalah
tersebut:
1. Bagaimana Bentuk penyajian atau Bentuk Lagu Lir-Ilir pada acara
pernikahan masyarakat Jawa di Desa Pasar Kec. Secanggang 12 Langkat?

7

2. Bagaimana fungsi dan makna Lagu Lir-Ilir pernikahan masyarakat Jawa di
Desa Pasar 12 Kec. Secanggang Langkat?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan suatu pemikiran yang bertujuan untuk
mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil yang diperoleh atau dapat
dikatakan sebagai tolak ukur berhasil atau tidaknya kegiatan penelitian. Hal ini
sesuai dengan pendapat yang di kemukakan oleh Ali (1984:9), yaitu:
“Kegiatan seseorang dalam merumuskan tujuan penelitian sangat
mempengaruhi keberhasilan penelitian yang dilaksanakan, karena
penelitian pada dasrnya merupakan titik beranjak ke titik tuju yang
akan dicapai seseorang dalam kegiatan penelitian yang dilakukan. Itu
sebabnya tujuan peneliti harus mempunyai rumusan yang tegas,
jelas, dan operasional”.
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan bentuk penyajian atau bentuk Lagu Lir-Ilir dalam resepsi
pernikahan masyarakat Jawa di Desa Pasar 12 Kecamatan Secanggang
Kab. Langkat.
2. Mendeskripsikan fungsi dan Makna Lagu Lir-Ilir dalam resepsi pernikahan
adat Jawa di Desa Pasar 12 Kecamatan Secanggang Kab. Langkat.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian diharapkan dapat mengisi kebutuhan segala komponen
masyarakat, baik dari instansi yang diberikan dengan lembaga kesenian maupun
praktisi kesenian serta bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat luas.
Manfaat penelitian dalam penelitian ini adalah:

8

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya sumber
bacaan di lingkungan Fakultas Bahasa dan Seni, khususnya Pendidikan
Seni Musik.
2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
bagi masyarakat Jawa terhadap lagu lir-ilir dalam resepsi penikahan.
3. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
penulis terhadap bentuk lagu lir-ilir dalam resepsi penikahan masyarakat
Jawa.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bentuk Penyajian lagu Lir-ilir dilakukan pada prosesi saat bidan manten
(bidan pengantin) membacakan nasehat-nasehat untuk menjalankan
kehidupan berumah tangga dan dengan memutarkan Cd lagu lir ilir
2. Bentuk lagu lir ilir meliputi: A,B A,B A,B C
3. Fungsi lagu lir ilir dalam masyarakat jawa sebagai nasehat pengantin baru
sebagai raja sehari dalam menjalani kehidupan berumah tangga dalam
syariat islam
4. Makna lagu lir ilir dalam pernikahan adat Jawa di desa Pasar 12
Secanggang adalah:
a. Makna zikir orang jawa dalam kehidupan agama islam
b. Taraf penyerapan raja raja Jawa yang baru masuk islam dalam berzikir
masih dalam taraf pemula
c. Penggembala dalam jalan yang benar menjalani 5 rukun islam sebagai
pengangan hidup orang islam ( Raja Raja Jawa)
d. 5 rukun islam sebagai pembersih jiwa, dalam menjalankannya penuh
dengan rintangan namun tetap harus dilaksanakan sebagai salah satu
pedoman hidup.

49

50

B. Saran
Dari beberapa kesimpulan diatas dapat mengajukan beberapa saran sebagai
berikut :
1. Lagu Lir-ilir yang digunakan pada pernikahan etnis Jawa harus tetap
mempertahankan penggunaan alat musik gamelan sebagai pengiring
sampai kapanpun agar kesenian Jawa di Sumatera Utara khususnya di
Langkat tidak akan menghilang seiring berjalannya waktu.
2. Kepada masyarakat Jawa maupun masyarakat lainnya kita harus tetap
melestarikan alat musik tradisional karena itu akan menjadi bekal kita
untuk dikenal di seluruh dunia dan menjadi ciri khas suku Jawa.
3. Kemajuan teknolgi memang sangat penting tetapi janganlah kita
mengganti alat musik tradisional kita dengan kemajuan teknologi
walaupun kemajuan teknologi membuat semuanya menjadi mudah tetapi
kesannya akan tetap berbeda daripada alat musik tradisional yang asli.
4. Perlunya kesadaran setiap para remaja atau pemuda untuk dapat mencintai
alat musik tradisional serta kesenian tradisional sendiri. Kita dapat
mencintainya dengan cara kita peduli dan mempelajari alat musik dan
kesenian tradisional kita sendiri.

51

DAFTAR PUSTAKA
Gertz, Clifford. 1993. Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa. Terj
Aswab Mahasin. Jakarta: Pustaka Jaya.
Irma khairani sambas, 2007. Skripsi.
Iskandar. 2008 . Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jambi: GP Press.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (KBBI 2008) Pengertian Keberadaan.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Balai Pustaka.
Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Antropologi. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Maryaeni
Sinar. 1996. Pengantin Musik. Jakarta : Kamus Besar Bahasa Indonesi. Balai
Pustaka.
Siburian, Herlina. 2014. Pembelajaran Musik Tradisional Batak Toba sebagai
Ektrakurikuler Bagi Peserta Didik Tunanetra di Yayasan Pendidikan
Tunanetra Sumatera (YAPENTRA) Tanjung Morawa: FBS UNIMED.
Suroso, Panji. 2012. Ketoprak Dor di Helvetia. Medan: CV. Budi Utomo.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suharto.

1991 . Pengertian Musik. Jakarta : Kamus Bahasa Indonesia.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Balai Pustaka.

Suragin. 2004. Pengertian keberadaan. Jakarta: Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Balai Pustaka.
Http://google.com/diakses_Oktober2014_jam:20.00.