Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Program Pembangunan Desa (Studi Pada Desa Selotong Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat)

BAB II
METODE PENELITIAN

2.1.

Bentuk Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2012:35)
metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri atau lebih (independen) tanpa membuat
pertandingan atau menggabungkan antara variabel satu dengan yang lain. Bentuk
deskriptif adalah bentuk penelitian yang memusatkan pada masalah-malasah atau
fenomena-fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan,
kemudian

menggambarkan

fakta-fakta

tentang


masalah

yang

diselidiki

sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi yang rasional dan akurat
(Nawawi, 1990:64)
Penelitian yang dimaksudkan untuk mengukur suatu fenomena sosial
tertentu dengan mengembangkan konsep dan menghimpun data tetapi tidak
melakukan pengujian hipotesa (Singarimbun dan Effendi, 1989:17).
Menurut pandangan Bogdan dan Taylor dalam Lexy J. Maleong (2011:4)
menyatakan penelitian kualitatif adalah pendekatan yang diarahkanpada latar dan
individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh
mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi
perlu memandangnya sebagai bagian dari suati keutuhan. Pandangan ini juga
diperkuat oleh Sugiyono (2012:287) bahwa dalam kualitatif, gejala itu bersifat
holistic (menyeluruh, tidak dapat dipisah-pisahkan), sehingga peneliti kualitatif


Universitas Sumatera Utara

tidak akan menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan variabel penelitian, tetapi
keseluruhan situasi sosaial yang diteliti yang meliputi aspek tempat, pelaku, dan
aktivitas yang berinteraksi secara sinergis. Selanjutnya menurut Kirk dan Miller
(Moleong 2007:4) penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung padaoengamatan
terhadap manusia dan kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang
tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya.

2.2.

Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Desa Selotong, Kecamatan Secanggang,

Kabupaten Langkat.

2.3.

Informan Penelitian

Informan penelitian adalah orang yang diperkirakan menguasai dan

memahami data, informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian. Adapun
informan dalam penelitian adalah :
1. Informan Kunci yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai
informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian.
2. Informan Utama yaitu mereka yang terlibat langsung dalam interaksi
sosial yang diteliti.
Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi informan dalam penelitian
ini adalah :
1. Informan Kunci adalah Kepala Desa Selotong dan Perangkat Desa
Selotong serta BPD Desa Selotong.

Universitas Sumatera Utara

2. Informan Utama adalah beberapa masyarakat Desa Selotong yang dipilih
berdasarkan atas rekomendasi dari setiap kepala dusun yang ada di Desa
Selotong.

2.4.


Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh keterangan atau data dan informasi yang dibutuhkan

dalam penelitian, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data seperti
berikut ini:
1. Teknik Pengumpulan Data Primer yaitu teknik pengumpulan data yang
dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data
primer dapat dilakukan dengan instrumen sebagai berikut:
1) Observasi, yaitu kegiatan melakukan pengamatan secara langsung
terhadap objek penelitian kemudian mencatat gejala-gejala yang terjadi
di lapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan sebagai acuan
yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Adapun yang menjadi
objek observasi dalam penelitian ini adalah bagaimana partisipasi dari
masyarakat Desa Selotong dalam pelaksanaan program pembangunan
yang ada di Desa tersebut.
2) Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
tanya jawab secara langsung antara peneliti dengan informan yang
telah dijadikan sumber data sehingga diperoleh informasi yang
berkenaan dengan penelitian.

2. Teknik pengumpulan data sekunder, yaitu teknik pengumpulan data yang
dilakukan

dengan

menelaah

sejumlah

buku,

karya

ilmiah,

dan

Universitas Sumatera Utara

dokumen/arsip


yang

berhubungan

dengan

masalah

yang diteliti.

Pengumpulan data sekunder yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan instrumen sebagai berikut:
1) Studi

kepustakaan,

yaitu

teknik


pengumpulan

data

dengan

menggunakan berbagai literatur seperti buku, jurnal, karya ilmiah,
internet dan laporan penelitian yang berkaitan dengan objek penelitian.
2) Studi

dokumentasi,

yaitu

teknik

pengumpulan

data


dengan

menggunakan catatan-catatan atau dokumen-dokumen yang ada di
lokasi penelitian atau sumber-sumber lain yang terkait dengan objek
penelitian juga dilakukan dengan melakukan proses merekam suara
informan penelitian dengan alat perekam.

2.5.

Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisa data kualitatif

yaitu analisa terhadap data yang diperoleh dengan menyajikan data yang dimulai
dengan menelaah seluruh data yang terkumpul, menyusunnya dalam satukesatuan dan kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya serta memeriksa
keabsahan dan menafsirkannya dengan analisis berdasarkan kemampuan nalar
peneliti untuk membuat kesimpulan penelitian.
Melalui teknik analisa data, peneliti menguji kemampuan nalar dalam
menghubungkan fakta data dan informasi yang diperoleh. Dan selanjutnya akan
dianalisis sehingga peneliti dapat memperoleh informasi dan kebenaran dari setiap

permasalahan yang ada dalam penelitian. Menurut Miles dan Huberman dalam
(Sugiyono, 2009:246) kegiatan analisis data terdiri dari tiga alur kegiatan yaitu :

Universitas Sumatera Utara

1. Reduksi data : yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabsahan transformasi data “kasar” yang muncul dari
catatan-catatan tertulis di lapangan.
2. Penyajian data : penyajian data yang baik adalah cara utama bagi analisia
kualitatif yang valid yang meliputi : berbagai jenis matrik, grafik, jaringan,
dan bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang
tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih.
3. Menarik kesimpulan : penarikan kesimpulan ini hanyalah sebagian dari
satu kegiatan konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga
diverifikasi selama penelitian berlangsung.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Program Pembangunan Desa (Studi Pada Desa Selotong Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat)

5 34 127

Efektivitas Koordinasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Pemerintah Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Pada Desa Selotong Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat)

3 20 133

Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Program Pembangunan Desa (Studi Pada Desa Selotong Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat)

0 1 9

Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Program Pembangunan Desa (Studi Pada Desa Selotong Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat)

0 0 1

Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Program Pembangunan Desa (Studi Pada Desa Selotong Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat)

0 0 3

Efektivitas Koordinasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Pemerintah Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Pada Desa Selotong Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat)

0 0 11

Efektivitas Koordinasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Pemerintah Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Pada Desa Selotong Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat)

0 0 1

Efektivitas Koordinasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Pemerintah Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Pada Desa Selotong Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat)

0 0 41

Efektivitas Koordinasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Pemerintah Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Pada Desa Selotong Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat)

0 0 5

Efektivitas Koordinasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Pemerintah Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Pada Desa Selotong Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat)

0 0 2