Keadaan Transformator Beban Nol Keadaan Transformator Berbeban

Dimana : e = gaya gerak listrik ggl [ volt ] N = jumlah lilitan dt φ d = perubahan fluks magnet

II.4.1 Keadaan Transformator Beban Nol

Bila kumparan primer suatu transformator dihubungkan dengan sumber tegangan V 1 yang sinusoidal, akan mengalirkan arus primer Io yang juga sinusoid dan dengan menganggap belitan N 1 reaktif murni. Io akan tertinggal 90 dari V 1 . Arus primer Io menimbulkan fluks Ф yang sefasa dan juga berbentuk sinusoid. Pada Gambar 2.3 dapat dilihat suatu transformator tanpa beban. V 1 I 1 N 1 E 1 E 2 N 2 V 2 φ Gambar 2.3 Transformator dalam keadaan tanpa beban. [8] Universitas Sumatera Utara Fluks yang sinusoid ini akan menghasilkan tegangan. Induksi е 1 Hukum Faraday [8] [8] Dimana : = gaya gerak listrik induksi N 1 = jumlah belitan di sisi primer ω = kecepatan sudut putar Φ = fluks magnetik Harga efektifnya [8] Universitas Sumatera Utara [8] Dimana : = gaya gerak listrik induksi efektif f = frekuensi Bila rugi tahanan dan adanya fluksi adanya fluksi bocor di abaikan akan terdapat hubungan : [8] Apabila, a 1, maka transformator berfungsi untuk menaikkan tegangan step up a 1, maka transformator berfungsi untuk menurunkan tegangan step down Dimana : = ggl induksi di sisi primer Volt = ggl induksi di sisi sekunder Volt = tegangan terminal di sisi primer Volt = tegangan terminal di sisi sekunder Volt = jumlah belitan di sisi primer = jumlah belitan di sisi sekunder Universitas Sumatera Utara a = faktor transformasi

I1.4.2 Keadaan Transformator Berbeban

Apabila kumparan sekunder di hubungkan dengan beban Z L , I 2 mengalir pada kumparan sekunder, dimana I 2 = V 2 Z L dengan θ 2 = faktor kerja beban, seperti pada Gambar 2.4. φ 2 V 1 I 1 N 1 E 1 E 2 N 2 I 2 V 2 Z φ 1 φ 2 ’ Gambar 2.4 Transformator dalam keadaan berbeban. Arus beban I 2 ini akan menimbulkan gaya gerak magnet ggm N 2 I 2 yang cenderung menentang fluks Ф bersama yang telah ada akibat arus pemagnetan Im. Agar fluks bersama itu tidak berubah nilainya, pada kumparan primer harus mengalir arus I 2 ’ , yang menentang fluks yang dibangkitkan oleh arus beban I 2 , hingga keseluruhan arus yang mengalir pada kumparan primer menjadi : Universitas Sumatera Utara [8] Bila komponen arus rugi tembaga Ic diabaikan, maka Io = Im, sehingga : [8] Dimana: I 1 = arus pada sisi primer ampere I o = arus penguat ampere I m = arus pemagnetan ampere I c = arus rugi-rugi tembaga ampere

I1.5 Rangkaian Ekivalen Transformator