memperoleh kembali kelebihan pembayaran tersebut,wajib pajak harus mengajukan permohonan tertulis kepada Dirjen Pajak atau pejabat yang ditunjuknya.
F. PKP HANYA DAPAT MENGAJUKAN PERMOHONAN PENGEMBALIAN RESTITUSI PADA AKHIR TAHUN BUKU
1. Apabila dalam suatu Masa Pajak, Pajak Masukan yang dapat dikreditkan lebih besar
daripada Pajak Keluaran, selisihnya merupakan kelebihan Pajak yang dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya.
2. PKP dapat mengajukan permohonan pengembalian atas kelebihan Pajak restitusi pada
akhir tahun buku. Bagi PKP Orang Pribadi yang dikecualikan dari kewajiban menyelenggarakan pembukuan, pengertian tahun buku adalah tahun kalender.
G. PKP YANG DAPAT MENGAJUKAN PERMOHONAN PENGEMBALIAN RESTITUSI PADA SETIAP MASA PAJAK
1. PKP yang melakukan ekspor BKP Berwujud;
2. PKP yang melakukan penyerahan BKP danatau penyerahan JKP kepadaPemungut PPN
3. PKP yang melakukan penyerahan BKP danatau penyerahan JKP yang PPN-nya tidak
dipungut; 4.
PKP yang melakukan ekspor BKP Tidak Berwujud; 5.
PKP yang melakukan ekspor JKP; danatau PKP dalam tahap belum berproduksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 2a
Undang-Undang PPN. Isi Pasal 9 ayat 2a UU PPN : Bagi Pengusaha Kena Pajak yang
Universitas Sumatera Utara
belum berproduksi sehingga belum melakukan penyerahan yang terutang pajak, Pajak Masukan atas perolehan danatau impor barang modal dapat dikreditkan.
H. Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Pertambahan Nilai
Dalam rangka pengembalian kelebihan pajak Direktorat Jenderal Pajak telah memberikan fasilitas pembayaran pendahuluan kelebihan pajak bagi Pengusaha Kena Pajak yang
memenuhi kriteria tertentu yang dilaksanakan tanpa melalui proses pemeriksaan. Sehingga dalam rangka pengembalian kelebihan pajak, Pengusaha Kena Pajak dapat dibedakan menjadi :
1. Pengusaha Kena Pajak berisiko rendah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 4c
Undang-Undang PPN. Pengusaha Kena Pajak berisiko rendah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 4c
Undang-Undang PPN adalah Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 4b dari huruf a sampai dengan huruf e Undang-Undang PPN sebagai berikut :
1.1 Pengusaha Kena Pajak yang melakukan ekspor Barang Kena Pajak Berwujud;
1.2 Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak danatau
penyerahan Jasa Kena Pajak kepada Pemungut Pajak Pertambahan Nilai; 1.3
Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak danatau penyerahan Jasa Kena Pajak yang Pajak Pertambahan Nilainya tidak dipungut;
1.4 Pengusaha Kena Pajak yang melakukan ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud;
1.5 Pengusaha Kena Pajak yang melakukan ekspor Jasa Kena Pajak; danatau
Ketentuan lebih lanjut mengenai Pengusaha Kena Pajak berisiko rendah yang dapat diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak diatur dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 71PMK.032010 Tentang Pengusaha Kena Pajak Berisiko Rendah Yang
Universitas Sumatera Utara
Diberikan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak. Yang dimaksud Pengusaha Kena Pajak Berisiko Rendah adalah :
1. Perusahaan Terbuka yang paling sedikit 40 empat puluh persen dari
keseluruhan saham disetornya diperdagangkan di bursa efek di Indonesia; 2.
perusahaan yang saham mayoritasnya dimiliki secara langsung oleh Pemerintah Pusat danatau Pemerintah Daerah, atau
3. Produsen selain Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b,
yang memenuhi persyaratan tertentu, yang tidak pernah dilakukan pemeriksaan bukti permulaan danatau penyidikan dalam jangka waktu 24 dua puluh empat
bulan terakhir. Yang dimaksud dengan persyaratan tertentu pada angka 3 adalah:
1. tepat waktu dalam penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan
Nilai selama 12 dua belas bulan terakhir; 2.
nilai Barang Kena Pajak yang dijual pada tahun sebelumnya paling sedikit 75 tujuh puluh lima persen adalah produksi sendiri ; dan
3. Laporan Keuangan untuk 2 dua tahun pajak sebelumnya diaudit oleh Akuntan
Publik dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian atau Wajar Dengan Pengecualian.
Untuk menjadi Pengusaha Kena Pajak Berisiko Rendah, Wajib Pajak harus mengajukan permohonan ke Kantor Pelayanan Pajak paling lambat 15 hari kerja sebelum masa Pengusaha
Kena Pajak dikukuhkan sebagai mempunyai risiko rendah, Direktorat Jenderal Pajak akan memberikan keputusan dalam jangka waktu 15 hari sejak permohonan diterima lengkap.
Universitas Sumatera Utara
Status Pengusaha Kena Pajak berisiko rendah berlaku untuk 24 masa pajak.Status sebagai Pengusaha Kena Pajak berisiko rendah tidak berlaku apabila kepada Wajib Pajak dilakukan
Pemeriksaan Bukti Permulaan atau dilakukan pemeriksaan menunjukan bahwa Wajib Pajak tidak memenuhi syarat penetapan sebagai Pengusaha Kena Pajak Berisiko Rendah.
2. Pengusaha Kena Pajak kriteria tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 C Undang-
Undang KUP;
PASAL 17C
WP KRITERIA TERTENTU
SKPPKP
Tepat waktu dalam menyampaikan SPT Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua
jenis pajak, kecuali tunggakan tsb telah memperoleh izin untuk mengangsurmenunda
LK diaudit dengan pendapat WTP selama 3 tahun berturut-turut
Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan dalam jangka waktu 5
tahun terakhir.
Universitas Sumatera Utara
DAPAT DIPERIKSA
PENELITIAN
SK Pengembalian
Pendahuluan Kelebihan
Pajak
WP KRITERIA TERTENTU
SKPPKP
PERMOHONA N
WP skp
3 Bulan 1 Bulan
PPh PPN
5
tahun
PASAL 17C
SKPKB SANKSI
KENAIKA N
100
3. Pengusaha Kena Pajak yang memenuhi persyaratan tertentu sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 17D Undang-Undang KUP; dan
PASAL 17D
WP PERSYARATAN TERTENTU
SKPPKP
WPOP yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas
WPOP menjalankan usaha
atau pekerjaan bebas WP Badan
PKP yang menyampaikan SPT
Masa PPN
Pembukuan dg omzet maksimal batas Norma
Penghitungan Pengh. Neto
LB = 0,5 omset atau LB 1 Juta
omset 5 Milyar LB 10 Juta
Penyerahan 400 Juta
LB 28 Juta
Universitas Sumatera Utara
DAPAT DIPERIKSA
PENELITIAN
SK Pengembalian
Pendahuluan Kelebihan
Pajak
WP PERSYARATAN TERTENTU
SKPPKP
PERMOHONA N
WP skp
3 Bulan 1 Bulan
PPh PPN
5
tahun
PASAL 17D
SKPKB SANKSI
KENAIKA N
100
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA