2.7 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual digunakan sebagai sistematika alur pemikiran penelitian yang dapat memaparkan variabel-variabel ekonomi yang mempunyai
korelasi dengan tujuan yang hendak dicapai. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh keterampilan, jumlah
tanggungan keluarga, pendapatan dan pendidikan terhadap keluarga miskin. Dalam kaitannya dengan uraian diatas maka dapat disajikan alur kerangka
konseptual yang dapat dipilih pada gambar dibawah ini:
Gambar. 2.3 Kerangka Konseptual
Tingkat kemiskinan di pedesaan memang sangat kompleks yang besar kecil tingkatannya dapat diketahui melalui analisis regresi linier berganda dengan
menghubungkan faktor-faktor penyebabnya seperti keterampilan, jumlah tanggungan keluarga, pendapatan dan pendidikan. Keterkaitan keterampilan dan
keluarga miskin sangat besar karena keterampilan dijadikan sebagai investasi modal manusia sehingga keterampilan sebagai sarana alternatif untuk memperoleh
suatu pendapatan. Jumlah tanggungan keluarga mempunyai hubungan erat dengan keluarga miskin.
Besarnya jumlah tanggungan keluarga atau jumlah anggota keluarga yang ikut makan secara tidak langsung akan memaksa tenaga kerja tersebut untuk
mencari tambahan pendapatan. Orang yang memiliki jumlah tanggungan keluarga
Jumlah Tanggungan Keluarga
Pendidikan Keterampilan
Keluarga Miskin
Pendapatan
banyak maka jumlah penghasilan yang dibutuhkan juga akan semakin besar, apabila penghasilan yang dibutuhkan tidak cukup maka akan mengalami
kemiskinan. Secara umum terlihat keluarga miskin cenderung memiliki jumlah anggota lebih banyak dibandingkan keluarga tidak miskin atau mampu. Kondisi
ini mengakibatkan mereka sangat sulit untuk mengubah taraf kehidupannya. Jumlah anggota keluarga yang bekerja dapat meningkatkan pendapatan suatu
keluarga. Akan tetapi pada tingkat pendapatan keluarga yang sama, besar kecilnya anggota keluarga tetap akan mempengaruhi pengeluaran, yang mana jumlah
anggota keluarga yang lebih sedikit dengan tingkat pendapatan yang sama tentu akan lebih terjamin kesejahteraannya dibandingkan dengan jumlah anggota
keluarga yang lebih banyak. Pendapatan yang berbentuk uang atau bentuk lain yang dapat diuangkan
dari hasil usaha yang dilakukan oleh anggota keluarga atau masyarakat luas dan digunakan untuk kebutuhan hidupnya baik moral maupun material atau dikatakan
kebutuhan primer dan sekunder. Seseorang yang mempunyai pendapatan yang rendah, maka tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Sedangkan seseorang yang mempunyai pendapatan yang banyak maka ia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Semakin tinggi pendapatan seseorang maka
semakin rendah tingkat kemiskinan.
Keterkaitan keluarga miskin dan pendidikan sangat besar karena pendidikan memberikan kemampuan untuk berkembang lewat penguasaan ilmu
dan keterampilan yang akan meningkatkan produktifitas. Semakin tinggi tingkat pendidikan, maka pengetahuan dan keahliannya akan meningkat, sehingga akan
mendorong produktivitas kerjanya. Pada akhirnya seseorang yang memiliki produktivitas yang tinggi akan memperoleh kesejahteraan yang lebih baik, yang
diperlihatkan melalui peningkatan pendapatan maupun konsumsinya.
2.8 Hipotesis Penelitian