Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian Tahapan Penelitian

20

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengendalian Hayati Fakultas Pertanian, lahan petani kentang di Desa Sumber Brantas Kabupaten Batu dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Biologi, Universitas Jember dengan waktu penelitian Mei – Oktober 2014.

3.2 Bahan dan Alat

3.2.1 Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Isolat P. diminuta, P. mallei, B. mycoides Koleksi Dr. Ir. Iis Nur Asyiah, MP, Program Studi Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Media bakteri NA padat, Media phikovskaya padat, ekstrak yeast, carboxymethyl cellulose CMC, larutan Nutrien Broth, talk, tepung gambut, tanah, sista NSK, kentang varietas granola generasi 0 G0, lactophenol warna, lactophenol kristal, dan media tanam kompos dan tanah steril. 3.2.2 Alat Peralatan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah botol rak tabung reaksi, tabung reaksi, plastik tahan panas, bunsen, petridish, kertas label, autoklaf, shaker, erlenmeyer, vortex, colony counter, jarum ose, mikropipet, hand counter, sprayer, laminar air flow, mikroskop, polybag, kamera digital, kain 10x10, kain kasa, tali rafia, papan nama, alat tulis, timbangan analitik, botol film, mikroskop.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan acak kelompok dengan 6 perlakuan, 1 kontrol dan 4 kali ulangan pada uji efektivitas. Perlakuan percobaan ini yaitu PDTG P. diminuta dalam Tepung Gambut, PMTG P. mallei dalam Tepung Gambut, BMTG B. mycoides dalam Tepung Gambut, PDT P.diminuta dalam Talk, PMT P.mallei dalam Talk, dan BMT B.mycoides dalam Talk.

3.4 Tahapan Penelitian

3.4.1 Peremajaan Isolat Bakteri Isolat P. diminuta, P. mallei dan B. mycoides yang sudah tersedia diremajakan pada media selektif yaitu media Phykovskaya selama 24-48 jam sehingga didapatkan isolat yang siap digunakan. 3.4.2 Preparasi Senyawa atau Bahan Pembawa Talk dan tepung gambut disterilkan pada suhu 121 C selama 30 menit kemudian dikeringkan secara aseptik pada gelas kaca selama 12 jam pada suhu 50 C sebelum digunakan. 3.4.3 Preparasi Bakteri Isolat bakteri dibiakkan pada medium NA. Setelah 2x24 jam dipanen dan disentrifuse pada kecepatan 600 rpm selama 15 menit. Sebelum digunakan dan diperbanyak, isolat disimpan di lemari pendingin. Konsentrasi yang digunakan adalah 10 8 cfuml. 3.4.4 Pembuatan Formula Isolat bakteri diperbanyak dengan menggunakan media nutrient broth. Pembuatan 1 satu liter media nutrient broth membutuhkan 13 gram nutrient broth. Media tersebut dimasukkan ke dalam erlenmeyer berukuran 250 ml sebanyak yang dibutuhkan dan dilarutkan dengan bantuan hot plate. Setelah larut, mulut erlenmeyer disumbat dengan kapas dan ditutup dengan aluminium foil. Selanjutnya dilakukan sterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu 121 C dengan tekanan 1 satu atm. Setelah media dingin, isolat bakteri dimasukkan ke dalam media nutrient broth dengan menggunakan jarum ose di dalam laminar air flow cabinet. Media yang telah diinokulasi bakteri diletakkan pada mesin shaker selama 48 jam. Pertumbuhan bakteri diketahui apabila media nutrient broth yang telah diinokulasi bakteri tersebut menjadi keruh. Pembuatan formula dilakukan setelah bakteri selesai dishaker. Pembuatan formula diawali dengan mencampur 1 ml larutan bakteri dari media nutrient broth kemudian dimasukkan dalam 400 ml aquades steril. Selanjutnya 1000 gram bahan pembawa, 0,25 ekstrak yeast 2,5 gram, dan 10 gram cmc dicampur dalam wadah steril. Setelah itu disimpan dalam plastik polypropilen atau plastik alumunium. 3.4.5 Komposisi Formula Komposisi formulasi sebagai berikut : No PERLAKUAN FORMULASI 1. PDT Suspensi P.diminuta 400 ml 9x 10 8 CFUml + Talk 1000 gr + 2,5gr YE + CMC 10 gr 2. PDTG Suspensi P.diminuta 400ml 9x 10 8 CFUml + Tepung Gambut 1000 gr + 2,5 gr YE + CMC 10 gr 3. PMT Suspensi P.mallei 400ml 9x 10 8 CFUml + Talk 1000gr + 2,5 gr YE + CMC 10 gr 4. PMTG Suspensi P. mallei 400ml 9x 10 8 CFUml + Tepung Gambut 1000 gr + 2,5 gr YE + CMC 10 gr 5. BMT Suspensi B. mycoides 400ml 9x 10 8 CFUml + Talk 1000 gr + 2,5 gr YE + CMC 10 gr 6. BMTG Suspensi B. mycoides 400ml 9x 10 8 CFUml + Tepung Gambut 1000 gr + 2,5 YE + CMC 10 gr Komposisi diatas berdasarkan penelitian Jorjani, et. al ,2011

3.5 Parameter Penelitian

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS DOSIS FORMULASI BAKTERI Pseudomonas diminuta (Leifson dan Hugh) DAN Bacillus mycoides (Flugge) DALAM MENGENDALIKAN NEMATODA SISTA KENTANG (Globodera rostochiensis (Woll.)) PADA TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum (L.))

0 5 60

EFEKTIVITAS FORMULASI BAKTERI BERBAHAN AKTIF Pseudomonas diminuta, Pseudomonas mallei, DAN Bacillus mycoides PADA BERBAGAI BAHAN PEMBAWA SEBAGAI BIONEMATISIDA UNTUK MENGENDALIKAN NEMATODA SISTA KENTANG (Globodera rostochiensis)

0 3 19

EFEKTIVITAS FORMULASI BAKTERI Pseudomonas mallei DAN Bacillus mycoides PADA

0 6 6

FORMULASI BIONEMATISIDA BARU BERBAHAN AKTIF Bacillus alvei, B. stearothermophilus DAN Pseudomonas diminuta UNTUK MENGENDALIKAN NEMATODA Globodera rostochiensis (TAHAP 2)

0 7 8

Sebaran spesies nematoda sista kentang (Globodera pallida (Stone) Behrens dan Globodera rostochiensis (Woll.) Behrens) berdasarkan ketinggian tempat di dataran tinggi Dieng Jawa Tengah

0 7 154

Formulasi tepung biofungisida berbahan aktif ganda pseudomonas fluorescens pg 01 dan bacillus polymixa bg 25

0 2 7

Keefektifan Formulasi Biopestisida Berbahan Aktif Staphylococcus epidermidis BC4 dan Pseudomonas fluorescens RH4003 Untuk Mengendalikan Layu Bakteri pada Tomat

0 22 36

Pengujian Waktu Tanam Asparagus Officinalis L. Dalam Menekan Perkembangan Nematoda Sista Kentang (Globodera Rostochiensis) Pada Tanaman Kentang.

0 0 29

Pengujian Sodium Hypochlorite (Naocl) Terhadap Perkembangan Nematoda Sista Kentang (Globodera Rostochiensis) Pada Tanaman Kentang.

0 0 21

Pengujian Ketahanan Kultivar Kentang Terhadap Nematoda Sista Kuning (Globodera Rostochiensis).

0 1 25