4.8 Analisis Data
Data yang diambil adalah data kuantitatif, yakni berupa angka hasil. Data yang telah diolah kemudian dianalisa sebagai bahan pertimbangan pengambilan
keputusan Setiadi, 2007. Analisis data bertujuan untuk menyusun data secara bermakna sehingga mudah dipahami. Analisis data yang dilakukan terdiri dari 2
jenis analisis yaitu analisis univariat dan analisis bivariat. 4.8.1 Analisis univariat
Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik setiap variabel yang diukur Notoatmodjo, 2010. Karakteristik responden yang
meliputi jenis kelamin, pendidikan, status pernikahan, dan pekerjaan merupakan data kategorik yang dianalisis untuk menghitung frekuensi dan persentase,
sedangkan usia merupakan data numerik yang dianalisis untuk menghitung mean, median, standar deviasi, confidence interval 95, nilai maksimal dan
minimal. Variabel penelitian terdiri dari dua variabel yaitu pelaksanaan fungsi
afektif keluarga dan harga diri klien kusta. Variabel pelaksanaan fungsi kelarga dikur dengan menggunakan skala likert. Hasil penilaian akan dikategorikan
menjadi dua yaitu fungsi afektif keluarga dilaksanakan dan tidak dilaksanakan Pengkategorian berdasarkan cut of point data yang dilihat dari distribusi data.
Distribusi data normal berarti distribusi suatu data bila nilai mean, median, dan nilai modus terletak dalam satu titik temu simetris, sedangkan distribusi data
tidak normal bila nilai mean, median, serta nilai modus tidak sama tidak simetris. Jika distribusi data normal maka cut of point menggunakan mean, jika
distribusi data tidak normal maka cut of point menggunakan median. Distribusi data normal berarti distribusi suatu data bila nilai mean, median, dan nilai modus
terletak dalam satu titik temu simetris, sedangkan distribusi data tidak normal bila nilai mean, median, serta nilai modus tidak sama tidak simetris. Variabel
harga diri klien kusta akan diukur dengan menggunakan skala likert. Penilaian akan dikategorikan menjadi dua yaitu harga diri tinggi dan harga diri rendah.
Variabel confounding dalam penelitian yaitu gambaran diri akan diukur dan dikategorikan menjadi dua kategori yaitu gambaran diri positif dan gambaran
diri negatif 4.8.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah analisa yang dilakukan pada dua variabel yang diduga saling berhubungan atau berkorelasi. Analisis bivariat pada penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel pelaksanaan fungsi afektif keluarga dan variabel harga diri klien kusta. Skala data yang digunakan pada
penilitian adalah ordinal untuk kedua variabel sehingga analisis yang digunakan adalah analisis non parametrik korelasi spearman rank Sugiyono, 2012. Data
yang berasal dari ke dua variabel penelitian yang dilakukan tidak harus membentuk distribusi normal. Kriteria uji Ho ditolak jika p value
α dan Ho diterima jika p value
α. Nilai signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Keeratan atau kuatnya hubungan antar variabel pada uji spearman rank
dapat dilihat dari nilai correlation coefficient. Nilai correlation coefficient =1 atau -1 maka hubungan tersebut sempurna yang berarti kejadian pada variabel
satu akan dapat dijelaskan atau diprediksi oleh variabel yang lain tanpa terjadi
kesalahan. Sebaliknya apabila nilai correlation coefficient = 0 maka keeratan hubungan kedua variabel semakin kecil atau semakin besar kesalahan untuk
membuat prediksi Sugiyono,2012. Analisis data bivariat akan dilakukan kembali setelah peneliti memilah sampel penelitian menjadi responden dengan
gambaran diri positif yang kemudian akan dilakukan analisis hubungan antara pelaksanaan fungsi afektif dengan harga diri klien kusta. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh dari variabel confounding terhadap hubungan antara variabel pelaksanaan fungsi afektif keluarga dengan harga diri klien kusta.
4.9 Etika Penelitian