8. Gudang Garam Internasional dengan slogan Pria Punya Selera
9. Sampoerna dengan slogan Kompak Berkualitas
10. Sampoerna Hijau dengan slogan Teman Bisa Mendekatkan Jarak
11. Sejati dengan slogan Memang Bikin Bangga
12. Surya Slim dengan slogan Escape the Ordinary
13. Surya 12 Premium dengan slogan Taklukan Tantanganmu
14. Surya 16 Citra Eksklusif dengan slogan Sukses adalah Sebuah Pencapaian
15. X Mild dengan slogan Ekspresikan Aksimu
3.2 Metode dan Teknik Pegumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pada slogan iklan rokok yang terdapat di sepuluh televisi swasta di Indonesia Indosiar, TPI, Trans Tv, ANTV,
Global TV, RCTI, SCTV, TVOne, Metro TV, Trans TV. Oleh karena itu, metode yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah metode simak. Disebut metode simak
karena metode tersebut berupa penyimakan, yaitu menyimak pengguna bahasa Sudaryanto, 1993: 133. Dalam hal ini peneliti menyimak bahasa yang terdapat pada
iklan slogan rokok. Untuk mengembangkan metode simak digunakan teknik sadap sebagai teknik dasar. Dikatakan teknik dasar karena peneliti secara langsung membaca
slogan pada iklan rokok untuk mempelajari dan memeriksa penggunaan bahasa di dalamnya. Selanjutnya, digunakan teknik catat sebagai teknik lanjutan. Dalam teknik
catat, peneliti mencatat data iklan yang dipilih.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Metode dan Teknik Analisis Data
Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode agih yaitu metode yang memadankan sesuatu dengan objek penentu yang berasal dari bahasa itu
sendiri dan metode padan ialah metode yang memadankan, menyelaraskan sesuatu dengan alat penentu di luar bahasa Sudaryanto,1993:13. Metode agih digunakan untuk
menganalisis struktur pembentukan kata-kata pada slogan iklan rokok. Dalam hal ini teknik dasar yang digunakan adalah teknik bagi unsur langsung. Teknik bagi unsur
langsung digunakan untuk membagi satuan lingual datanya menjadi beberpa bagian atau unsur dan unsur yang bersangkutan dipandang sebagai bagian yang langsung membentuk
satuan lingual yang dimaksud, sedangkan metode padan digunakan untuk menganalisis makna yang terdapat pada slogan iklan rokok. Dalam hal ini teknik dasar yang digunakan
adalah teknik pilah unsur penentu. Sejalan dengan metode padan referensial, teknik ini menggunakan daya pilah referensial untuk membagi satuan lingual menjadi berbagai
jenis, maka perbedaan referen atau sosok yang ditunjuk oleh kata itu harus diketahui terlebih dahulu, dan untuk mengetahui perbedaan referen itu, daya pilah yang bersifat
mental harus dimiliki oleh peneliti. Lalu daya pilah itu dipandang sebagai alat sedangkan
penggunaan alat dipandang sebagai tekniknya.
Pada umumnya iklan mempergunakan bahasa sebagai alat utama untuk menyampaikan pesan yang ingin disampaikan oleh perusahaan tersebut. Selain
merupakan kegiatan pemasaran, iklan juga merupakan aktivitas komunikasi. Penulisan slogan dalam iklan dibuat dalam bentuk yang memikat hati untuk menarik perhatian
pembacanya. Contoh sebuah iklan rokok di televisi yaitu :
1. Rokok Class Mild
Universitas Sumatera Utara
Dalam iklan Class Mild menghadirkan orang yang sukses yaitu Ridwan Kamil. Dia bekerja keras dalam sebuah karya. Lahir dari semangat yang tidak lekas puas. Dia
menciptakan fungsi dan keindahan dari imajinasi menjadi karya.
“Talk Less do More sedikit berbicara banyak bekerja” Slogan tersebut terdiri atas kata sedikit, berbicara, banyak, dan bekerja.
I. Makna Leksikal Kata sedikit memiliki arti :
1. Tidak banyak 2. Tidak seberapa Alwi, 2003 : 1009.
Kata berbicara memiliki arti : 1. Berkata
2. Melahirkan pendapat dengan perkataan, tulisan, dan sebagainya 3. Berunding; merundingkan Alwi, 2003 : 148.
Kata banyak memiliki arti : 1. Besar jumlahnya; tidak sedikit
2. Jumlah bilangan 3. Amat; sangat; lebih-lebih Alwi, 2003 : 106.
Kata bekerja memiliki arti : 1.
Melakukan suatu pekerjaan perbuatan; berbuat sesuatu 2.
Mengadakan perayaan nikah dan sebagainya Alwi. 2003 : 554.
II. Makna Gramatikal
Universitas Sumatera Utara
Slogan tersebut terdiri atas empat kata yaitu talk artinya berbicara, less artinya kurangsedikit, do artinya melakukan dan more artinya lebih atau banyak. Kata berbicara
yang terdapat pada slogan di atas dibentuk dari kata dasar bicara. Secara leksikal makna kata bicara adalah akal budi, pikiran, berbahasa dan berkata. Setelah kata bicara
mengalami proses gramatikal yaitu proses afiksasi melekatnya awalan ber- pada kata bicara menjadi berbicara, maknanya berubah menjadi makna gramatikal, yaitu
menimbulkan makna mengeluarkan dan melekatnya awalan ber- pada kata bekerja menimbulkan makna melakukan perbuatan.
III. Makna Denotasi Makna denotasi pada slogan di atas ialah melakukan pekerjaan dengan baik dan
sungguh-sungguh.
IV. Makna Konotasi Makna konotasi pada slogan di atas ialah melakukan pekerjaan tanpa berbicara
dan disertai merokok Calss Mild maka akan merasa tenang.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Makna Leksikal, Gramatikal, Denotasi dan Konotasi pada Slogan Iklan Rokok di Televisi Swasta di Indonesia
Data mengenai slogan pada iklan rokok diambil dari stasiun televisi swasta di Indonesia yaitu INDOSIAR, TPI, TRANS TV, ANTEVE, GLOBAL TV, RCTI, SCTV,
TV One, METRO TV, dan TRANS 7 karena stasiun televisi swasta ini lebih sering menayangkan iklan, salah satunya iklan rokok. Tujuan dari iklan rokok mengenalkan
produk rokok tersebut. Namun, tampilan gambar rokok tidak boleh ditampilkan. Dari data yang dikumpulkan sejak 10 Maret sampai Mei 2010 terpilih 15 produk yang masing-
masing memiliki slogan yaitu rokok, Class Mild, Djarum Coklat, Djarum Super, Djarum 76, Djarum Black Menthol, Dji Sam Soe, Djinggo, Gudang Garam Internasional,
Sampoerna, Sampoerna Hijau, Sejati, Surya Slim, Surya 12 Premium, Surya 16 Citra Eksklusif, X Mild.
Di bawah ini jenis-jenis makna leksikal, gramatikal, denotasi, dan konotasi pada
slogan iklan rokok di televisi swasta di Indonesia.
2. Rokok Djarum Coklat
Dalam iklan rokok Djarum Coklat menghadirkan artis Nidji yaitu lima orang pemuda yang mempunyai karakter yang berbeda dengan gayanya yang terkesan macho.
Universitas Sumatera Utara