Farmasi Klinis Pasien KBE

Daftar Permintaan dan Penggunaan Farmasi yang dapat dilihat pada lampiran 25. Permintaan ini dilakukan seminggu sekali yaitu pada hari senin. Pengadaan barang berasal dari gudang instalasi farmasi yang biasanya diamprah seminggu sekali dengan menggunakan formulir B2 Permintaan dan Pengeluaran Farmasi. Pemasukan barang dari gudang dan pengeluaran ke ruangan didokumentasikan dalam buku pemasukan dan pengeluaran, kemudian dipindahkan ke kartu Apotek dengan sistem alfabet untuk tiap jenis barang.

3.3.4 Farmasi Klinis

Instalasi Farmasi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan memiliki Sub Instalasi Farmasi Klinik yang dipimpin oleh seorang Apoteker, yang merupakan koordinator Farmasi Klinik yang membawahi beberapa bidang, diantaranya Pelayanan Informasi Obat PIO, pendidikan dan pengembangan serta konsultasi obat. Adapun bagian dari farmasi klinis yang telah berjalan adalah:

3.3.4.1 Pelayanan Informasi Obat PIO

Pemberian informasi obat dilakukan terhadap pasien yang mengambil obatnya di Unit Pelayanan Farmasi Rawat Jalan. Dengan adanya informasi, diharapkan pasien mengerti tentang cara penggunaan obat, mewaspadai efek samping obat yang mungkin timbul selama penggunaan obat, mengetahui manfaat pengobatan sehingga dapat meningkatkan kepatuhan pasien dan tujuan pengobatan yang optimal dapat tercapai. Adapun formulir PIO dapat dilihat pada Lampiran 26. Farmasis juga melakukan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit PKMRS yang merupakan bagian dari Pelayanan Informasi Obat PIO yaitu: Universitas Sumatera Utara • di ruang tunggu Apotek Rawat Jalan JamkesmasMedan SehatPemprovsu dengan materi penyuluhan tentang pengobatan yang aman, • di ruang tunggu Apotek Rawat InapRawat Jalan dengan materi tentang informasi-informasi yang harus diketahui oleh pasien mengenai obatnya • di depan Poli Mata dan THT dengan materi cara pemakaian obat yang benar.

3.3.4.2 Pencampuran Obat Sitostatika

Pelayanan farmasi di ruang sitostatika dipimpin oleh Apoteker sebagai penanggung jawab. Sebelumnya pencampuranpengoplosan obat suntik dilaksanakan oleh perawat di ruang perawat non aseptis, jadi tidak terjamin sterilitas produk akhir sitostatikanya. Sekarang sudah ada perubahan paradigma yang baru bahwa pada pencampuranpengoplosan obat suntik dilaksanakan oleh apoteker atau asisten apoteker di Instalasi Farmasi di ruang aseptis, jadi bukan perawat lagi yang mencampurnya. Disini peran apoteker dan asisten apotekerlah yang diminta dalam menyiapkan obat sitostatik. Sebelum melakukan pencampuran obat kanker, terlebih dahulu dilakukan penghitungan dosis dan volume cairan yang diambil, yang dapat dilihat pada tabel di bawah: Universitas Sumatera Utara Tabel 3. Form Pencampuran Kemoterapi Sitostatik FORM PENCAMPURAN OBAT KEMOTERAPI SITOSTATIK RSUD Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN Nama Pasien : Safii Waktu Pencampuran No. MR : 70-93-26 Hari : Kamis Ruang Rawat : 615 Tanggal : 08-April-2010 Dr.Yang Merawat : Prof. dr. Azmi Jam : 10:00 Keterangan : NHL Petugas : Surtati Khadijah Pelarut Infus No. Nama Obat Dosis yang dibutuhkan Cara Pemberian Isi AmpVial Jlh AmpVial Nama Vol Larutan yang diambil Nama Volume Vol. Campuran Exp date 1. Anzatax 240 mg i.v 30 mg5 ml 8 vial 40 ml NaCl 0,9 250 ml 290 ml 2. Platosin 140 mg i.v 50 mg50 ml 10 mg10 ml 2 vial 4 vial 140 ml NaCl 0,9 1000 ml 1140 ml Universitas Sumatera Utara Prosedur kerja diruang pencampuran sitostatik obat kanker yaitu: 1. Petugas pencampuran obat kanker masuk kedalam ruang steril dengan memakai alat pelindung khusus yaitu : baju pelindung, topi, masker, sarung tangan, sepatu khusus. 2. Matikan lampu UV Ultra Violet. 3. Hidupkan Exhaust system, AC dan lampu penerang ruangan sitostatika. 4. Gunakan Desinfeksi untuk “kotak aseptis“ dengan menyemprotkan Alkohol 70 ke seluruh permukaan dalam kotak aseptis tersebut. 5. Pasang alas “Khemoterapi“ pada meja tempat mencampur obat kanker, pencampuran obat kanker dilakukan secara aseptis, setelah selesai mencampur, kotak tersebut dibersihkan, lalu buang alas “Khemoterapi“ bekas dan desinfeksi dengan menyemprot alkohol 70 . 6. Sampah-sampah dimasukkan dalam tong sampah yang dibagi dalam dua tempat, tong sampah khusus dengan bag berwarna kuning untuk tempat pembuangan sampah bekas obat sitostatika, tong sampah biasa untuk tempat pembuangan sampah yang tidak berbahaya. 7. Matikan Exhaust system, AC dan lampu penerang kemudian hidupkan lampu UV. 8. Tutup pintu. 9. Antar sampah dalam bag berwarna kuning ke IPAL untuk dibakar dalam incenerator . Universitas Sumatera Utara Adapun obat-obat kanker yang harus dicampur dengan perlakuan khusus yaitu: 1. Untuk obat Paclitaxel generik, Azantax, Ebetaxel, Paxus, Taxol obat paten yaitu dengan cara memindahkan cairan obat dengan spuit ke dalam infus melalui dinding bag infus agar tidak keruh 2. Obat kanker yang harus dibungkus plastic hitam yaitu Platosin Carbocin dan Doxorubicin. Tabel 4. Daftar Stok Obat-Obat Sitostatik yang Ada di Instalasi Farmasi No Nama Obat Sediaan Obat Bentuk Obat 1. Anzatax 30 mg Vial 2. Carbocin 50, 150, 500 mg Vial 3. Cyclophosphamid 1000, 100 mg Vial 4. Doxorubin 10, 50 mg Vial 5. Fluracedyl 500 mg Vial 6. Vincristine 1, 2 mg Vial 7. Posyd 100 mg Vial 8. Platosin 10, 50 mg Vial 9. Tamoplex 10, 20 mg Tablet 10. Rescovulin 15, 50 mg Vial

3.3.4.3 Unit Clinical Ward

Fungsi dari pada unit ini telah terbukti dengan adanya peningkatan peranan apoteker dalam pemantauan rasionalisasi penggunaan obat untuk rawat inap dan rawat jalan. Peranan ini telah dibuktikan dengan dibentuknya Tim Legalisasi resep. Universitas Sumatera Utara

3.4 Instalasi Central Sterilization Supply Department CSSD