Sub Instalasi Distribusi Pasien rawat jalan

Keluar masuknya perbekalan farmasi dari gudang harus dicatat dalam buku besar barang masuk dan barang keluar kemudian dicatat dalam kartu stok gudang yang dapat dilihat pada Lampiran 14. Gudang mengeluarkan barang berdasarkan permintaan dari sub Instalasi Distribusi dengan menggunakan Formulir B2 Daftar Permintaan dan Pengeluaran Farmasi. Setiap akhir bulan petugas gudang membuat laporan sisa stok dan menghitung jumlah dan kondisi kadaluwarsa perbekalan farmasi dan alat kesehatan di gudang.

3.3.3 Sub Instalasi Distribusi

Sub Instalasi Distribusi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan dipimpin oleh seorang Apoteker. Distribusi perbekalan farmasi obat-obatan dan alat kesehatan merupakan salah satu fungsi utama pelayanan farmasi rumah sakit. Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah menjamin pemberian obat yang benar dan tepat kepada pasien sesuai dengan dosis dan jumlah yang tertulis pada resepkartu obat. Sistem distribusi perbekalan farmasi untuk pasien rawat jalan dan pasien umum rawat inap dilakukan berdasarkan resep perorangan Individual Prescription. Untuk pasien rawat inap ASKES, Jamkesmas, dan Medan Sehat dilakukan berdasarkan One Day Dose Dispensing ODDD. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan mendesak perbekalan farmasi pada sore dan malam hari emergency dengan sistem floor stock. One Day Dose Dispensing ODDD merupakan sistem distribusi dimana obat dikemas untuk satu hari pemakaian. Sistem ini melibatkan apoteker dalam memonitor penyampaian perbekalan farmasi kepada pasien sehingga tercapai penggunaan obat yang rasional dan efektif. Universitas Sumatera Utara Secara umum sistem pemasukan dan pengeluaran perbekalan farmasi pada sub instalasi distribusi adalah sebagai berikut: - Sub instalasi distribusi meminta perbekalan farmasi ke gudang berdasarkan besarnya kebutuhan rumah sakit dengan menggunakan formulir B2 Permintaan dan Pengeluaran Farmasi. - Sub instalasi distribusi menerima barang dari gudang dan menyalurkannya berdasarkan permintaan melalui resep dan kartu obat. Keluar masuknya perbekalan farmasi dari sub instalasi distribusi dicatat dalam kartu stok apotek yang dapat dilihat pada Lampiran 15. Sistem pengawasan terhadap pemasukan dan pengeluaran barang dari dan ke sub instalasi distribusi dilakukan dengan cara cross check dengan sub instalasi administrasi setiap bulan. Untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan pendistribusian perbekalan farmasi dan pelayanan kepada pasien, maka distribusi perbekalan farmasi dilaksanakan melalui: 1. Pelayanan Farmasi Rawat InapRawat Jalan 08.00 sd 14.30 WIB 2. Pelayanan Farmasi untuk pasien AskesJamkesmasMedan SehatPempropsu Rawat Inap 08.00 sd 14.30 WIB 3. Pelayanan Farmasi untuk pasien JamkesmasMedan SehatPempropsu Rawat Jalan 4. Pelayanan Farmasi Instalasi Gawat Darurat IGD buka 24 jam 5. Pelayanan Farmasi Instalasi Bedah Sentral IBS buka pada hari jam kerja 6. Distribusi Ruang PerawatanPoliklinik. Universitas Sumatera Utara

3.3.3.1 Pelayanan Farmasi Rawat InapRawat Jalan

Pelayanan farmasi rawat jalan melayani pasien umum dan pasien kredit. Permintaan obat dengan menggunakan resep. Pasien umum ini berasal dari poliklinik seperti poliklinik THT, gigi, paru, mata, neurology, obstetric and ginecology , stroke dan bebas nyeri, kardiovaskular dan lain-lain. Pasien kredit yaitu pasien yang berasal dari perusahaan yang bekerja sama dengan rumah sakit yaitu PJKA Perusahaan Jawatan Kereta Api, Kantor Pos dan PLN. Untuk Pasien kredit ini tidak dipungut biaya langsung, tetapi pihak rumah sakit akan menagih biaya tersebut pada perusahaan yang bersangkutan dan penagihan ini dilakukan sebulan sekali. Bagi pasien umum dan kredit pemilihan obat sesuai dengan permintaan dokter. Prosedur pelayanan farmasi pasien umum : 1. Pasien memberi resep kepada Apoteker, resep harus dicek ada atau tidak obat tersebut. 2. Resep diberi harga dan diinformasikan kepada pasien. Jika pasien setuju maka petugas apotek menagih biayanya, kemudian obat disiapkan. 3. Petugas apotek akan memberi nomor yang sama pada resep dan kuitansi. Kuitansi rangkap dua dimana lembar asli diberikan pada pasien dan lembar copy sebagai pertinggal di apotek. 4. Penyerahan obat disertai dengan pemberian informasi obat. Umumnya pemberian informasi yang diberikan masih pada tahap cara pemakaian obat. 5. Setelah obat diserahkan pada pasien disertai kuitansi asli, resep asli yang masuk tersebut disatukan dengan kuitansi copy masing-masing resep. No. Universitas Sumatera Utara kuitansi harus sesuai dengan no. yang tertera di dalam resep. Setiap resep yang masuk dibukukan dalam buku besar beserta kuitansi, tiap hari dikumpulkan kemudian dijepit dan dibuat keterangan, pada keesokan harinya juru pungut akan memberikannya ke bagian administrasi. Prosedur pelayanan farmasi pada pasien kredit : 1. Perawatkeluarga pasien yang datang dari poliklinik membawa kertas resep rangkap tiga serta surat keterangan dari perusahaan yang telah disetujui oleh bagian keuangan rumah sakit ke pelayan farmasi rawat inapjalan. 2. Obat yang terdapat di kertas resep dihitung harganya oleh petugas apotek, kemudian disiapkan obatnya, dikemas dan diberi etiket. 3. Obat diserahkan kepada perawatkeluarga pasien disertai dengan penjelasan cara pakai obat. 4. Sebagai bukti penerimaan, perawatkeluarga pasien harus memberi tandatangan di belakang kertas resep. Apotek rawat jalanrawat inap juga melayani pasien HIVAIDS. Disini yang membedakan adalah pasien HIVAIDS tidak hanya membawa kertas resep tetapi juga membawa kartu pasien berwarna biru. Kemudian obat langsung diserahkan tanpa pembayaran, tetapi terlebih dahulu pasien harus mengisi buku dokumentasi pengambilan obat dan menandatangani. Hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk memberikan pengobatan gratis bagi pasien HIVAIDS untuk rumah sakit pemerintah. Pemakaian obat golongan narkotika untuk pasien rawat inap dicatat ke Formulir Pemakaian Obat Golongan Narkotika Lampiran 16 yang ditandatangani oleh dokter yang bersangkutan sebagai bukti pertinggal di Sub Universitas Sumatera Utara Instalasi Distribusi untuk keperluan administrasi dan pelaporan narkotika. Dimana pada Formulir Pemakaian Golongan Obat Narkotika tertera nama pasien, alamat pasien, nomor rekam medik pasien, ruang rawat, nama dokter, jumlah dan jenis narkotika yang digunakan.

3.3.3.2 Pelayanan Farmasi untuk Pasien AskesJamkesmasMedan

SehatPemprovsu Rawat Inap Peserta Askes yaitu semua PNS Pegawai Negeri Sipil beserta keluarga yang meliputi istri dan 2 orang anak. Untuk anak maksimum sampai umur 21 tahun, kecuali masih kuliah bisa sampai umur 25 tahun dengan adanya surat keterangan masih aktif kuliah. Jaminan kesehatan masyarakat Jamkesmas adalah suatu program pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Mulai Januari 2005, Instalasi Farmasi RSUD Dr. Pirngadi melayani pasien Jamkesmas rawat inap. Program ini diselenggarakan secara nasional agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat miskin. Peserta Jamkesmas adalah semua anggota keluarga yang termasuk dalam kartu keluarga yang dinyatakan miskin oleh lurah setempat. Medan Sehat MS adalah program pemerintah daerah kota Medan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warga kota Medan, sedangkan Pemprovsu adalah program pelayanan kesehatan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Pelayanan obat untuk pasien Askes rawat inap di Instalasi Farmasi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan dimulai sejak 1 Mei 2004. Pelayanan Askes rawat inap melayani pasien di semua unit pelayanan dan ruang rawat. Pelayanan pasien Jamkesmas rawat inap dilayani pada ruangan bangsal yaitu di ruangan kelas Universitas Sumatera Utara tiga. Pelayanan obat yang diberikan kepada pasien Askes sesuai dengan yang tercantum dalam DPHO Daftar Plafon Harga Obat dan pasien JamkesmasMedan SehatPemprovsu berdasarkan formularium Jamkesmas. Pelayanan obat AskesJamkesmasMedan SehatPemprovsu rawat inap menggunakan sistem ODDD One Day Dose Dispensing, permintaan obat oral yang ditulis dalam resep khusus maksimum untuk tiga hari dan pelayanan ke pasien diberikan untuk pemakaian setiap hari. Untuk obat injeksi, resep ditulis dan diberikan ke pasien per hari. Untuk resep alat kesehatan habis pakai ditulis terpisah dari resep obat dan resep alat kesehatan langsung dilayani. Resep obat harus disetujui oleh Tim legalisasi terlebih dahulu. Setiap obat yang diberikan kepada pasien dicatat dalam formulir Catatan Pemberian Obat CPO yang dapat dilihat pada Lampiran 17. Untuk mempercepat proses pelayanan obat pasien AskesJamkesmasMedan SehatPemprovsu, maka dilakukan sistem floor stock di setiap ruangan rawat inap. Pelayanan ini dilakukan untuk mempermudah dan meningkatkan pelayanan obat terhadap pasien AskesJamkesmasMedan Sehat dikarenakan obat yang diperlukan segera telah langsung berada di setiap ruangan setiap waktu sehingga pasien AskesJamkesmasMedan Sehat dapat langsung dilayani setiap waktu obat di lemari floor stock tersebut umumnya digunakan pada malam harisituasi darurat. Resep penggunaan obat floor stock dilakukan pagi hari ke bagian AskesJamkesmasMedan SehatPemprovsu rawat inap untuk proses administrasi. Pasien yang baru masuk pada sore dan malam hari dilayani di Farmasi satelit IGD dengan menggunakan resep dan kartu obat hanya untuk satu kali pemakaian, kemudian pada hari kerja berikutnya dibuat CPO Catatan Pemberian Universitas Sumatera Utara Obat dan obat diambil ke pelayanan farmasi AskesJamkesmasMedan Sehat rawat inap.

A. Askes

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melayani resep Askes: 1. Kertas resep rangkap tiga 2. Bandingkan obat pada resep dengan yang tertulis pada status pasien 3. Dalam satu lembar resep maksimum tiga R 4. Ditandatangani oleh dokter dan kepala ruangan di sebelah kanan 5. Ditandatangani oleh Tim legalisasi resep Askes 6. Surat Jaminan Perawatan SJP 7. Bila anak sudah berumur 21-25 tahun harus ada surat keterangan masih aktif kuliah 8. Obat sesuai dengan DPHO 9. Jumlah obat yang diresepkan maksimum untuk pemakaian tiga hari 10. Protokol Terapi Askes Sosial yang dapat dilihat pada Lampiran 18, dimana perbekalan farmasi yang memerlukan protokol terapi yaitu : • Obat-obat narkotika dan psikotropika • Obat-obat kemoterapi • Untuk obat-obat Askes yaitu obat-obat khusus dan obat khusus penyakit kanker. Jalur Pelayanan resep Askes untuk pasien rawat inap di Instalasi Farmasi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan dapat dilihat pada bagan dibawah ini: Universitas Sumatera Utara Membawa Resep, Rekam Medik, Kartu Obat, Protokol Terapi jika perlu Dicek kerasionalannya Disetujui dan distempel ‘ Dicek kerasionalannya Resep dikerjakan Perawat Perawat Petugas Pengendali Askes Rawat Inap Disetujui dan distempel Alkes diserahkan Menyerahkan Resep yang telah dilegalisasi Resep diberi nomor Dicatat di buku Askes Resep digabungkan dengan CPO pasien bersangkutan Resep dikerjakan dan diberi etiket Dicatat di CPO pasien Mengantar obat Menerima Obat Perawat Petugas Farmasi Rawat Inap Petugas Farmasi Rawat Inap Perawat Pasien Menandatangani CPO Tim Legalisasi Resep Apoteker Resep Obat Resep Alat Kesehatan Habis Pakai Perawat Petugas Farmasi Rawat Inap Pasien Universitas Sumatera Utara Pengklaiman ke kantor PT. Askes pada akhir bulan berdasarkan jumlah pemakaian obat setiap pasien yang dapat dilihat pada CPO Catatan Pemberian Obat dengan melampirkan resep pasien warna kuning, Surat Jaminan Perawatan SJP pasien, dan protokol terapi jika perlu.

B. JamkesmasMedan SehatPemprovsu

Proses pelayanan resep JamkesmasMedan SehatPemprovsu untuk pasien rawat inap di Instalasi Farmasi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan adalah sebagai berikut: 1. Resep dari ruangan dibawa perawat ke apotek disertai kelengkapan persyaratan Rekam medik, kartu obat, protokol terapi jika perlu. 2. Resep diperiksa oleh petugas apotek, dilihat kelengkapan resep dan kartu. Setelah diperiksa, perawat akan menyerahkan resep ke bagian pengendali apotek yaitu apoteker. Apoteker akan melegalisasi dengan memeriksa kerasionalan obat yang diresepkan melalui rekam medik tiap pasien, setelah diperiksa akan distempel. 3. Resep yang telah dilegalisasi diserahkan oleh perawat ke petugas apotek untuk dinomori, selanjutnya dicatat ke buku pasien sesuai status JamkesmasMedan SehatPemprovsu. Resep digabungkan dengan Catatan Pemberian Obat CPO pasien tersebut. 4. CPO yang telah berisi resep diserahkan ke bagian peracikan. Obat disiapkan oleh petugas apotek selanjutnya diserahkan ke petugas CPO untuk mengisi obat yang diminta ke dalam lembar CPO tersebut. Universitas Sumatera Utara 5. Obat diserahkan ke perawat kemudian CPO ditandatangani oleh pasien. Resep ditinggal di apotek sebagai dokumentasi ke bagian verifikator Jamkesmas. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melayani resep JamkesmasMedan SehatPemprovsu, yaitu: 1. Kertas resep rangkap tiga 2. Periksa status pasien 3. Dalam satu lembar resep maksimum tiga R 4. Ditandatangani oleh dokter dan kepala ruangan di sebelah kanan 5. Obat sesuai dengan Formularium Jamkesmas 6. Kartu Obat dan Obat-obat yang memerlukan protokol terapi Adapun prosedur penagihan biaya pasien JamkesmasMedan SehatPemprovsu dilakukan dengan cara : • Semua resep direkap per hari sesuai dengan urutan tanggal resep • Semua data dalam resep tersebut diketik kembali dan dicetak • Data akan diperiksa ulang oleh apoteker dan diparaf, juga ditandatangani kepala instalasi farmasi • Lampiran resep yang berwarna merah jambu serta data rekapan yang telah diprint diberikan kepada bagian verifikasi resep setiap sebulan sekali dimana untuk pasien Jamkesmas diverifikasi oleh Depkes disebut verifikasi independent sedangkan untuk Medan SehatPemprovsu disebut verifikasi internal • Hasil dari verifikasi diserahkan ke farmasi dan bagian keuangan rumah sakit Universitas Sumatera Utara • Kemudian bagian keuangan rumah sakit mengklaim ke Menkes untuk pasien Jamkesmas, Pemko untuk Medan sehat dan Gubernur untuk Pemprovsu • Farmasi akan menagih ke bagian keuangan rumah sakit, lalu semua dana yang masuk tersebut diserahkan ke bendahara Instalasi Farmasi.

3.3.3.3 Pelayanan Farmasi untuk Pasien JamkesmasMedan

SehatPemprovsu Rawat Jalan. Pelayanan farmasi ini khusus melayani pasien JamkesmasMedan SehatPemprovsu rawat jalan yang berasal dari berbagai poliklinik. Berikut adalah alur pelayanan farmasi pasien JamkesmasMedan Sehat : 1. Pasien datang ke Apotek membawa kartu JamkesmasMedan Sehat, kertas resep rangkap dua dilampiri dengan surat keabsahan peserta JamkesmasMedan Sehat dan protokol terapi untuk obat-obat khusus. 2. Petugas Apotek menyesuaikanmencocokkan nomor peserta JamkesmasMedan Sehat dengan kartu kendali obat pasien Lampiran 19. 3. Petugas Apotek memberi nomor antrian dan mengembalikan kartu JamkesmasMedan Sehat kepada pasien. Kemudian memberi nomor resep, menulis nama pasien, asal poliklinik, dan nomor kartu kendali di pembukuan. 4. Apoteker melegalisasi resep yang diberikan dokter, apakah sudah sesuai dengan formularium Jamkesmas, kemudian resep ditandatangani oleh apoteker. Universitas Sumatera Utara 5. Petugas Apotek menyiapkan obatnya, memberi etiket dan menulis obat yang diresepkan oleh dokter tersebut di kartu kendali obat, kemudian mencek ulang kebenaran obat tersebut. 6. Obat diserahkan ke bagian penerimaan resep dan dilakukan cros chek. Kemudian obat diserahkan kepada pasien dengan sistem panggil sesuai nomor antrian. 7. Pasien memberikan nomor antrian dan mengembalikan kepada petugas apotek. 8. Petugas Apotek menyerahkan obat sambil menyampaikan informasi tentang cara pakai obat, kemudian pasien menandatangani lembar resep. Alur pelayanan farmasi untuk pasien Pemprovsu sama halnya dengan pasien JamkesmasMedan Sehat. Tetapi ada beberapa persyaratan yang harus dilengkapi yaitu: 1. Foto copy KTP 2. Foto copy kartu keluarga 3. Surat dari lurah 4. Surat dari dinas kesehatan 5. Surat rujukan dari Puskesmas Penagihan biaya dilakukan satu bulan sekali setelah semua berkas dan data-data terkumpul dan telah diperiksa oleh apoteker dan disetujui oleh Kepala Instalasi Farmasi. Kemudian bagian keuangan rumah sakit akan mengklaim ke Mentri Kesehatan untuk peserta Jamkesmas, Pemko untuk Medan Sehat dan Gubernur untuk Pemprovsu. Jika sudah selesai pengklaiman, farmasi akan menagih ke bagian keuangan rumah sakit. Kemudian semua dana yang masuk Universitas Sumatera Utara tersebut diserahkan ke bendahara Instalasi farmasi. Obat-obat yang diberikan biasanya untuk pengobatan selama tiga hari, sedangkan untuk penyakit kronis diberikan selama lima belas hari.

3.3.3.4 Pelayanan Farmasi di Instalasi Gawat Darurat IGD

Pelayanan farmasi di IGD dipimpin oleh seorang apoteker. Pelayanan farmasi di IGD selama 24 jam dilayani oleh petugas yang terbagi atas 3 shift yaitu pagi, siang, dan malam hari. Pada setiap pergantian shift dilakukan serah terima barang dan uang. Pengadaan barang dari unit gudang dengan menggunakan formulir B2 Permintaan dan Pengeluaran Farmasi. Tugas dan fungsi dari pelayanan farmasi di IGD: 1. Melayani perbekalan farmasi untuk pasien yang masuk dari IGD, baik pada jam kerja maupun diluar jam kerja dan hari libur. Melayani pasien umum, pasien Askes, pasien Jamkesmas, pasien Medan Sehat, pasien Pemprovsu, pasien kredit dan pasien yang tidak diketahui identitasnya Mr.Ms. X. 2. Melayani perbekalan farmasi untuk pasien yang memerlukan tindakan bedah di KBE Kamar Bedah Emergensi, yaitu tindakan bedah yang dilakukan 24 jam untuk yang tidak terjadwal. 3. Pasien yang membutuhkan Observasi ODC One Day Care Fungsi ODC One Day Care yaitu sebagai tempat observasi pasien yang memerlukan penanganan khusus seperti pasien jantung, hipertensi. Pemantauan keadaan pasien di ODC ini dilakukan 1 hari 12 jam. Jika pasien tidak diperbolehkan untuk pulang lebih dari 12 jam maka pasien dimasukkan ke ruang rawat inap. Pelayanan ini untuk umum, Askes, Jamkesmas maupun Medan Sehat. Perbekalan farmasi diterima dari IGD, bila dua jam kemudian Universitas Sumatera Utara ada terapi tambahan maka petugas ruangan mengambil perbekalan farmasi di instalasi rawat inap. Tabel 2. Daftar Stok Obat-obat Emergensi Apotek IGD No. Nama Obat Sediaan Obat Bentuk 1. AdrenalinEfinefrin 1 mgml Ampul 2. Aminofillin 24 mgml Ampul 3. Atropin sulfat 0,25 mgml Ampul 4. Anti Tetanus Serum ATS 10.000 UI Ampul 5. Anti Bisa Ular Vial 6. Calcium glukonat 100 mgml Ampul 7. Dexametason 5 mgml Ampul 8. Dextrose 5 500 ml Flas 9. Dopamin 200 mgml Ampul 10. Furosemid inj. 10 mgml Ampul 11 ForgesicTramadol 50 mg Ampul 12. ISDN inj. 10 mg10 ml Ampul 13. Kalium klorida 74,6 mg25 ml Flas 14. KlorfenonDelladryl 10 mgml Vial 15. Lidocain 2 20 mgml Ampul 16. Magnesium sulfat 25 ml Flas 17. Methergin 200 mcgml Ampul 18. Na-bicarbonatMeylon 84 mgml Flas 19. NaCl 0,9 500 ml Flas 20. OxytocinSynthocinon 10 UI2 ml Ampul 21. Pehacain Lidocain 20 mgml Epinefrin 0,0125 mgml Ampul 22. Ringer laktat 500 ml Flas 23. Transamin 500 mg 500 mgml Ampul 24. Tetagam 100 mgml Ampul 25. Ventolin Nebule 2,5 mg Inhalasi 26. Xylomidon 15 ml Vial Universitas Sumatera Utara Prosedur pelayanan farmasi di IGD:

a. Pasien Umum