Pelaksanaan Upacara Kematian Suku Dayak Lawangan 1. Menjaga Jenazah Selama Satu Malam Penuh
kedatangannya. Apabila ia tidak bisa meludah, yang berarti air liurnya itu benar telah mati. Jelas tidak bisa meludah karena mulut mayat ini dimasukan dan disumbat oleh lamiang.
c. Pada genggaman kedua belah tangannya dimasukkan uang perak. Benda ini berguna
dalam perjalanan si mati ke tempat tujuan nanti, sebagai bekal dalam perjalanan. Orang Dayak Lawangan percaya bahwa roh si mati, sama keadaannya pada waktu hidup didunia, ia
membutuhkan uang untuk berbelanja. d.
Pada dadanya, terutama di bagian ulu hati diletakkan uang, sasiri sejenis mangkuk kecil dan sebutir telur ayam. Ini merupakan tanda yang menunjukkan kesedihan, dan
perlambang si mati seolah-olah sedih berpisah dengan sanak keluarganya
3.2. Pelaksanaan Upacara Kematian Suku Dayak Lawangan 3.2.1. Menjaga Jenazah Selama Satu Malam Penuh
Minih hantu yaitu menjaga jenazah selama satu malam penuh. Untuk mengisi waktu orang-orang yang ikut berjaga melakukan berbagai jenis permainan misalnya main kartu,
berlemparan dengan beras panas, dan sebagainya. Permainan-permainan yang dilakukan selama berjaga dinamakan parusik liaw.
Selama menjaga jenazah pada malam hari beberapa anggota keluarga duduk menghadapi jenazah dan yang lainnya duduk menghadap ke pintu, hal semacam ini oleh suku dayak Lawangan
disebut mamali. Mereka yang ikut mamali tidak ikut kegiatan parusik liaw. Kegiatan mamali dibedakan menurut jenis kelamin orang yang meninggal, bila yang meninggal laki-laki maka kaum
wanitalah yang duduk mamali, dan bila yang meninggal adalah wanita, maka yang duduk mamali adalah para kaum lelaki.
Seseorang yang sedang ikut upacara mamali menginginkan sesuatu atau ada keperluan tertentu, ia hanya mengambil patung kayu yang berada dalam sebuah wadah yang berisi beras
terletak di depannya dan memukulkan patung tersebut pada kepalanya. Melalui isyarat yang diberikan itu orang-orang yang berada di sekitarnya akan segera membantu. Patung kayu yang
dipergunakan tersebut dianggap sebagai lambang dari diri orang yang ikut mamali.
Universitas Sumatera Utara