46 2. Kabupaten Deli Serdang yaitu Kecamatan
Lubuk Pakam, Perbaungan, Tanjung Morawa, Tembung, Batang Kuis, dan Pantai Cermin
9.516 sambungan. 3. Kabupaten Tapanuli Selatan 8.581 sambungan.
4. Kabupaten Tapanuli Tengah yaitu Kecamatan Pandan 1.837 sambungan.
5. Kabupaten Nias yaitu Kota Gunung Sitoli dan Teluk Dalam 4.172 sambungan.
6. Kabupaten Mandailing Natal 865 sambungan. 7. Kabupaten Simalungun yaitu Kota Parapat
3.509 sambungan. 8. Kabupaten Toba Samosir 3.107 sambungan.
4.1.2 Sistem Kapasitas dan Hidrolis a. Sistem Kapasitas Produksi
Kapasitas terpasang saat ini untuk wilayah pelayanan Tingkat I 3.950 ld meliputi 5
sumber yaitu: 1. Mata air Sibolangit dengan sumber dari
beberapa bronkaptering 600 ld. 2. IPA Sunggal dengan sumber air baku dari
Sungai Belawan 1.500 ld. 3. IPA Deli Tua dengan sumber air baku dari
Sungai Deli 1.400 ld. 4. IPA Belumai dengan sumber air baku dari
Sungai Belumai 400 ld. 5. Sumur bor di Belawan 50 ld.
Sedangkan untuk wilayah pelayanan operasi Tingkat II kapasitas terpasangnya adalah 673 ld
meliputi 8 sumber yaitu: 1. Mata air di Brastagi sebesar 70 ld.
2. IPA Sungai Ular dan sumur bor di Deli Serdang sebesar 180 ld.
3. Mata air di Parapat sebesar 58 ld. 4. IPA Toba Samosir sebesar 75 ld.
5. Mata air di Tapanuli Tengah sebesar 49 ld. 6. IPA Gunung Sitoli dan Teluk Dalam di
Nias sebesar 45 ld. 7. Mata air Tapanuli Selatan sebesar 168 ld.
8. IPA Mandailing Natal 25 ld.
b. Sistem Hidrolis
Sistem hidrolis yang mendasar bahwa seluruh jaringan transmisi dan distribusi terinterkoneksi
dan dioperasikan secara balance system antara produksi dan reservoar. Pelaksanaan pengaturan
waktu pemompaan booster di reservoar, dalam hal ini pemompaan dari produksi, bekerja 24 jam
dan aliran dari mata air Sibolangit, sehingga aliran minimum pada malam hari hanya dari
reservoar utama. Skematisasi jaringan ditunjukkan pada Gambar 2
pada halaman berikut. Jaringan perpipaan dibagi atas 2 sistem hidrolis,
di mana sampai dengan bulan September 2004 panjangnya mencapai:
1. Jaringan transmisi 200 – 1.000 mm: 481,5 km
2. Jaringan distribusi 200 mm: 2.186,5 km
c. Sistem Nonhidrolis
Sistem nonhidrolis yaitu: 1. Reservoar sebagai penampung air untuk
menyeimbangkan balance system kondisi pemakaian air pada jam-jam puncak.
2. Pemompaan dari produksi maupun pompa- pompa booster di reservoar bekerja dengan
jadwal operasional. 3. Peralatan kontrol hidrolis seperti katup-katup
operasi, interkoneksi dan pengaman, maupun peralatan pembacaan tekanan dan aliran.
4. Sumber daya listrik sebagai alat utama penggerak motor-motor pompa, peralatan
penunjang lainnya. 5. Peralatan dan fasilitas penunjang operasi dan
pemeliharaan sistem jaringan transmisi dan distribusi.
4.1.3 Batas Administratif Kawasan Kajian Lokasi kajian berbentuk empat persegi panjang
dengan luas wilayah 11.60 km
2
. Secara administratif kawasan kajian ini terletak pada Kelurahan
Helvetia Timur, Kelurahan Helvetia Tengah dan Helvetia, Kecamatan Medan Helvetia dengan
batas: 1. sebelah utara Kab. Deli Serdang,
2. sebelah selatan dan barat Kec. Medan Sunggal, 3. sebelah timur Kec. Medan Barat dan Petisah.
Terhadap Kota Medan, lokasi kajian yang berada di Kecamatan Medan Helvetia dengan luas
kecamatan 116 ha, memiliki persentase sebesar 0,44 terhadap luasan luas Kota Medan 26.150
ha, sumber air minum masyarakat di kecamatan ini 53 dilayani oleh PDAM Tirtanadi Cabang
Sei Agul dengan jumlah pelanggan hingga Maret 2005 sejumlah 17.386,00 NPA, selebihnya
masyarakat masih menggunakan air sumur.
Universitas Sumatera Utara
Abdul Ghani Salleh N. Vinky Rahman
47
17 16
12 21
26 20
11 22
25
Gambar 2. Jaringan pipa transmisi Kecamatan Medan Hevetia Sekitar
Sumber: Divisi Perencanaan PDAM Tirtanadi 2005 Wilayah pelayanan di Kecamatan Medan Helvetia
dilayani 8 wilayah, yakni wilayah 1, 11, 12, 16, 17, 21, 22, dan 25 yang meliputi pelayanan pelanggan
daerah: 1. Wilayah 1: Jl. Karya Sukaria, Jln. Persatuan,
Jl. Pembangunan, Jl. Masjid, Asrama Zipur, Jl. Damai, Kompleks Pondok Surya dan
sekitar dengan jumlah pelanggan 973 NPA. 2. Wilayah 11: Jl. Gatsu Asrama Jl. P.
Harapan Panta, Jln. Kapten Muslim, Jln. Budi luhur, Jln. Gatot Subroto, Jln. Asrama,
Gg. Banteng, Gg. Jawa, Jln. Ampera dan sekitar dengan jumlah pelanggan 2.100 NPA.
3. Wilayah 12: Jl. Budi Luhur, Jl. Perkutut, Jl. Gaperta, Jl. Beringin Raya,
Jl. Sawah Halus, Jl. Amir Hamzah dan sekitarnya, jumlah
pelanggan 3.184 NPA. 4. Wilayah 16: Jl. Melati Raya, Jl. Nusa Indah,
Jl. Palem IX, Jl. Anggrek, Jl. Melati, Jl. Filisium, Jl. Angsana, Jl. Flamboyan dan
sekitarnya, jumlah pelanggan 2.746 NPA. 5. Wilayah 17: Jl. Matahari Raya, Jl. Aster, Jl.
Wijaya Kesuma, Jl. Tanjung, Jl. Melur, Jl. Kemuning, Jl. Palem dan sekitarnya dengan
jumlah pelanggan 2.353 NPA. 6. Wilayah 21: Jl. Masjid, Jl. Karya II, Jl. Setia
Budi Gg. Panca, Jl. Kpt. Muslim, Jl.
Pembangunan, Jl. Setia Budi, Jl. Persatuan dan sekitar dengan pelanggan 1.653 NPA.
7. Wilayah 22: Jl. Kpt. Muslim, Jl. Budi Luhur Blok E, Jl. Karya luhur, Jl. Amal Luhur dan
sekitar dengan pelanggan 1.867 NPA. 8. Wilayah 25: Jl. Setia Luhur, Jl. Bakti Luhur,
Jl. Setia Luhur Gg. Apel, Gg. Madrasah, dan sekitar dengan pelanggan 1.519 NPA.
Jumlah pelanggan pada wilayah pelayanan 1, 11, 12, 16, 17, 21, 22, dan 25 adalah sebanyak 17.386
NPA, dan pemakaian rata-rata adalah 28 – 30 m
3
pelangganbulan.
4.2 Kependudukan Kawasan Kajian Kecamatan Medan Helvetia memiliki jumlah