Jurna l Siste m Te knik Ind ustri Vo lum e 6, No . 3 Juli 2005
2. Persamaan
Slope-Deflection yang
termodifikasi
Tinjauan suatu balok-kolom seperti pada Gbr 1b. persamaan slope deflection dengan
memperhitungkan perilaku inelastis batang dapat dinyatakan sebagai berikut Goncalves 1992 dimana
C dan S adalah fungsi stabilitas diberikan seperti
1b 1a
E E
3 EI
P 2b
sin cos
2 2
L sin
- L
L S
2a sin
cos 2
2 cos
sin
1
⎥⎦ ⎤
⎢⎣ ⎡
Δ +
− +
= ⎥⎦
⎤ ⎢⎣
⎡ Δ
+ −
+ =
= =
− −
= −
− −
=
L S
C S
C L
EI M
L S
C S
C L
EI M
L L
L L
L L
L L
L L
C
A B
B B
A A
θ θ
η θ
θ η
η π
α α
α α
α α
α α
α α
α α
α α
dimana l = momen inersia penampang tehradap sumbu tegak lurus bidang tekuk,; L = panjang kolom
; E = modulus elastistias bahan, dan E
1
= modulus tangen. Bila gaya aksial P = 0, maka C = 4 dan S = 2.
Di sini digunakan metode AISC-LRFD dapat digunakan untuk mendapatkan parameter
1
E E
=
η
antar alain : -
Formula tangen modulus AISC-LRFD diberikan dalam bentuk
6 2
dimana 0,39P
P untuk
ln 7243
, 02
P 0,39
P untuk
, 1
2 c
y y
1
y y
y
F E
P P
P P
E E
π λ =
⎪ ⎪
⎪ ⎭
⎪ ⎪
⎪ ⎬
⎫
⎪ ⎪
⎪ ⎩
⎪ ⎪
⎪ ⎨
⎧
⎟⎟⎠ ⎞
⎜⎜⎝ ⎛
⎟⎟⎠ ⎞
⎜⎜⎝ ⎛
=
Adalah rasio kelangsungan sebagai batas ekuk elastis dan inelastis ; F
y
= tegangan leleh dan
7 r
KL =
λ
Adalah rasio kelangsingan kolom ; K = faktor panjang efektif kolom, dan r = jari-jari inersia
penampang. Dalam tulisan ini parameter
1
E E
=
η
menggunakan formula dari SSRC karena berhubungan langsung dengan rasio kelangsingan
kolom. 3.
Fungsi Stabilitas Tergeneralisir Prosedur yang diberikan Chen dan Lui
1991 dan Goncalves 1992 digunakan disini untuk mengembangkan fungsi stabilitas elemen balok
dengan memperhitungkan syrat batasnya. Dengan mengabaikan pengaruh deromasi aksial, maka nilai
fungsi stabilitas C = 4 dan S = 2. Bila sambungan balok ke kolom tidak kaku sempurna tetapi fleksibel
Gbr 2 maka bentuk persamaan slope-deflection menjadi
8b 2
4 8a
2 4
⎥⎦ ⎤
⎢⎣ ⎡
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛ −
+ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ − =
⎥⎦ ⎤
⎢⎣ ⎡
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛ −
+ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ − =
k M
k M
L Ei
M k
M k
M L
Ei M
A A
B B
B B
B A
a A
θ θ
θ θ
82
Fa iza l Eze d d in
Bila persamaan 8a dan 8b diselesaikan dalam bentuk M
A
dan M
B
diperoleh
[ ]
[ ]
10b 2
1 k
6 1
2 T
10a 2
1 k
6 1
k 3
1 4
D dimana
9a 9a
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛ +
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛ +
= ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ + ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ + ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ + =
+ =
+ =
k k
T D
L Ei
M T
D L
Ei M
A B
B B
A A
θ θ
θ θ
Disebut sebagai fungsi stabilitas tergeneralisir, dan
10c ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ =
L Ei
k K
Adalah koefisien kekakuan tanpa dimensi pada sambungan, dan k = kekakuan sambungan dianggap
kekakuan sambungan berperilaku linear dan sama besar untuk semua balok.
Bila ujung A adalah terhubung fleksibel dengan batal lain dan ujung lain B dapat berupah
kondisi batas sendi atau jepit, maka memoen ujung- ujung dapat dinyatakan sebagai :
11b 2
4 11a
2 4
⎥⎦ ⎤
⎢⎣ ⎡
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛ −
+ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ − =
⎥⎦ ⎤
⎢⎣ ⎡
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛ −
+ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ − =
k M
k M
L Ei
M k
M k
M L
Ei M
A A
B B
B B
B A
a A
θ θ
θ θ
Dimana d, T, H adalah fungsi stabilitas tergeneralisir, dengan persamaan
13c 4
1 12
4 13b
4 1
2 13a
4 1
4
k k
H k
T k
D
+ +
= +
= +
=
Perlu diketahui bahwa bila ujung balok B adalah jepit, maka rotasi
θ
B
dibuat nol, sedangkan memen ujung M
B
adalah nol bila ujung B sendi.
4. Persamaan Faktor Panjang Efektif