Konsep algoritma genetika Kromosom dan Pola Representasi

2.4.7 Konsep algoritma genetika

Siklus perkembangbiakan algoritma genetika diawali dengan pembuatan himpunan solusi secara acak yang dinamakan populasi, dimana di dalamnya terdapat individu- individu yang dinamakan kromosom. Kromosom ini secara lambat laun mengalami iterasi atau perkembangbiakan dalam sebuah generasi. Selama dalam sebuah generasi kromosom-kromosom ini dievaluasi dengan menggunakan fungsi fitness fungsi kelayakan. Untuk menciptakan generasi berikutnya dengan kromosom yang baru dinamakan keturunan atau kromosom anak offspring dapat dilakukan dengan menggabungkan dua kromosom yang telah didapat sebelumnya dengan menggunakan operator pindah silang crossover ataupun dengan memodifikasi sebuah kromosom dengan menggunakn operator mutasi. Sebuah generasi baru sebelum dievaluasi lagi, maka generasi tersebut diseleksi berdasarkan nilai fitness-nya. Dari seleksi ini, kromosom-kromosom yang paling fit kuat mempunyai kemungkinan besar untuk terseleksi. Universitas Sumatera Utara BAB 3 ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Teka-teki silang dengan menggunakan algoritma genetika yang akan dibangun dalam penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan teka-teki silang dengan jumlah pertanyaan yang ditentukan sendiri oleh pengguna. Pertanyaan-pertanyaan yang akan ditampilkan pada pengguna tersebut diperoleh dari database secara acak oleh program. Teka-teki silang yang telah dibuat dapat disimpan dalam bentuk sebuah file yang memungkinkan pengguna untuk memainkan kembali teka-teki silang tersebut pada waktu yang lain. Pertanyaan-pertanyaan yang akan digunakan dalam teka-teki silang disimpan dalam database. Database yang berisi pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat di-update sehingga koleksi pertanyaan yang tersimpan dapat bertambah. Dengan demikian, pengguna dapat bermain teka-teki silang dengan pertanyaan yang lebih bervariasi. Teka-teki silang yang dibentuk merupakan kumpulan jawaban dari pertanyaan yang digunakan. Jawaban-jawaban pertanyaan disusun sedemikian rupa sehingga saling berpotongan satu sama lain. Untuk membentuk sekumpulan jawaban pertanyaan menjadi teka-teki silang digunakan sebuah papan matriks berdimensi dua. Papan matriks dapat dianalogikan seperti sebuah papan catur. Setiap kotak cell berada pada koordinat x,y. Pada papan matriks ini nantinya jawaban dari pertanyaan akan diletakkan untuk dibentuk menjadi sebuah teka-teki silang. Setiap huruf dari jawaban akan menempati satu cell pada papan matriks. Universitas Sumatera Utara