Faktor-faktor yang menyebabkan terjerumusnya wanita menjadi pekerja seks komersial di Bandar Baru

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN

TERJERUMUSNYA WANITA MENJADI PEKERJA

SEKS KOMERSIAL DI BANDAR BARU

ELVERINA BR MUNTHE

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2008


(2)

Judul : Faktor-faktor yang menyebabkan terjerumusnya wanita menjadi pekerja seks komersial di Bandar Baru.

Peneliti : Elverina Munthe Nim : 075102018

ABSTRAK

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia, dampaknya mulai terasa sejak tahun 1998; selain langsung pada kehidupan ekonomi bangsa juga berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat, yang mengakibatkan turunnya pendapatan nyata penduduk akibat kehilangan kesempatan kerja. Dampak lanjutan adalah kerawanan yang menyangkut berbagai hal, salah satu di antaranya adalah meningkatnya jumlah pekerja seks komersial.

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjerumusnya wanita menjadi pekerja seks komersial di Bandar Baru. Metode pengambilan sampel yaitu dengan Total Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 96 orang. Penelitian ini merupakan Desain Deskriptif. Dari hasil penelitian 96 responden didapat sebanyak 85 responden (88,5%) menjadi PSK karena faktor ekonomi, sebanyak 7 responden (7,3%) dikarenakan dikarenakan faktor lingkungan, dan sebanyak 4 responden (4,2%) dikarenakan faktor kekerasan. Dari hasil analisa didapat faktor penyebab yang paling banyak adalah faktor ekonomi.

Diharapkan kepada semua pihak yang terkait yaitu Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan Masyarakat untuk lebih memperhatikan Pekerja Seks Komersial dalam hal pemberikan informasi, pelayanan kesehatan serta pendidikan dan keterampilan


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan anugrahNya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “ FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJERUMUSNYA WANITA MENJADI PEKERJA SEKS KOMERSIAL DI BANDAR BARU “.

Dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan, arahan, dan bantuan dari semua pihak sehingga penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan. Maka dengan penuh keiklasan penulis sampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Prof.dr. Chairuddin Lubis DTM & Sp.A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Prof.dr. Gontor Alamsyah Siregar, SpPD-KGEH selaku Dekan Fakultas Univertas Sumatera Utara.

3. Prof.dr. Guslihan Dasa Tjipta, Sp.A(K) selaku pembantu dekan 1 Fakultas Kedokteran Sumatera Utara.

4. dr. Murniati Manik, Msc, Sp.KK, selaku Ketua Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang memberi izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

5. dr. Juliandi Harahap MA, selaku Dosen Pembimbing Karya Tulis Ilmiah ini.


(4)

6. Ibu Dewi Elizadiani Zusa SKp, MNS selaku Koordinator Mata Kuliah Metode Penelitian dan Karya Tulis Ilmiah.

7. Seluruh Staf Dosen dan administrasi program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Sumatera Utara.

8. dr. Devi Sabarina T, selaku Kepala Puskesmas Bandar Baru yang memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di wilayah kerja yang dipimpinnya.

9. Ayahanda E. Munthe dan ibunda R br Tarigan yang telah memberikan dukungan moril dan do’anya dalam setiap langkah penulis.

10.Teman-teman seangkatan yang telah menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini bersama.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan di masa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu penulis selama menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Nov 2007 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... LEMBAR PERNYATAAN ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ...

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Pekerja Seks Komersial ... 5

2.1.1. Pengertian ... 5

2.1.2. Klasifikasi Pekerja Seks Komersial ... 6

2.2. Faktor yang Memungkinkan Penyebab Terjerumusnya Wanita Menjadi Pekerja Seks Komersial ... 6

2.2.1. Faktor Ekonomi ... 7

2.2.2. Faktor Kekerasan ... 10

2.2.3. Faktor Lingkungan ... 12

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN ... 16

3.1. Kerangka Konsep ... 16

3.2. Definisi Operasional ... 16

BAB IV METODE PENELITIAN ... 19

4.1. Jenis Penelitian ... 19

4.2. Populasi Dan Sampel ... 19

4.2.1. Populasi ... 19

4.2.2. Sampel ... 19

4.3. .Lokasi Penelitian ... 20

4.4. Waktu Penelitian ... 20

4.5. Pertimbangan Etik ... 20


(6)

4.7. Pengumpulan Data ... 21

4.8. Pengolahan Data ... 22

4.9. Analisa Data ... 22

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 23

5.1. Karakteristik Responden ... 23

5.2. Faktor- faktor yang menyebabkan terjerumusnya wanita menjadi Pekerja Seks Komersial ... 25

5.2.1. Faktor Ekonomi ... 25

5.2.2. Faktor Kekerasan ... 27

5.2.3. Faktor Lingkungan ... 27

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 29

6.1. Kesimpulan ... 29

6.2. Saran ... 30 DAFTAR PUSTAKA


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Wanita Pekerja Seks Komersial Di Bandar Baru Tahun 2008... 23

Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Wanita Pekerja Seks Komersial Di Bandar Baru Tahun 2008 ... 24

Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Status Kawin Wanita

Pekerja Seks Komersial Di Bandar Baru Tahun 2008 ... 24

Tabel 5.4. Distribusi Responden Berdasarkan Alasan Bekerja Sebagai

Wanita Pekerja Seks Komersial Di Bandar Baru Tahun 2008 ... 25

Tabel 5.5. Distribusi Responden Berdasarkan Alasan Memenuhi Kebutuhan Hidup Sebagai Wanita Pekerja Seks Komersial Di Bandar Baru Tahun 2008 ... 26

Tabel 5.6. Distribusi Responden Berdasarkan Alasan Memenuhi Kebutuhan Hidup Sebagai Wanita Pekerja Seks Komersial Di Bandar Baru Tahun 200828


(8)

Judul : Faktor-faktor yang menyebabkan terjerumusnya wanita menjadi pekerja seks komersial di Bandar Baru.

Peneliti : Elverina Munthe Nim : 075102018

ABSTRAK

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia, dampaknya mulai terasa sejak tahun 1998; selain langsung pada kehidupan ekonomi bangsa juga berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat, yang mengakibatkan turunnya pendapatan nyata penduduk akibat kehilangan kesempatan kerja. Dampak lanjutan adalah kerawanan yang menyangkut berbagai hal, salah satu di antaranya adalah meningkatnya jumlah pekerja seks komersial.

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjerumusnya wanita menjadi pekerja seks komersial di Bandar Baru. Metode pengambilan sampel yaitu dengan Total Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 96 orang. Penelitian ini merupakan Desain Deskriptif. Dari hasil penelitian 96 responden didapat sebanyak 85 responden (88,5%) menjadi PSK karena faktor ekonomi, sebanyak 7 responden (7,3%) dikarenakan dikarenakan faktor lingkungan, dan sebanyak 4 responden (4,2%) dikarenakan faktor kekerasan. Dari hasil analisa didapat faktor penyebab yang paling banyak adalah faktor ekonomi.

Diharapkan kepada semua pihak yang terkait yaitu Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan Masyarakat untuk lebih memperhatikan Pekerja Seks Komersial dalam hal pemberikan informasi, pelayanan kesehatan serta pendidikan dan keterampilan


(9)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia, dampaknya mulai terasa sejak tahun 1998; selain langsung pada kehidupan ekonomi bangsa juga berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat. Krisis ekonomi mengakibatkan turunnya pendapatan nyata penduduk akibat hilangnya kesempatan kerja. Dampak lanjutan adalah kerawanan yang menyangkut berbagai hal, salah satu di antaranya adalah bidang ekonomi dan sosial. Krisis ekonomi juga dapat meningkatkan jumlah pekerja seks komersil (PSK) (Kasnodihardjo, 2001).

Tidak semua jalan itu bermula dari faktor ekonomi, namun tidak dapat dipungkiri jika faktor ekonomi memegang peranan yang terbesar. Koentjoro, Ph.D dalam bukunya menjelaskan adanya beberapa faktor yang menjadi sebab seorang perempuan menjadi pelacur diantaranya adalah: (1) kemiskinan, (2) pendapatan rendah, (3) pendidikan rendah, (4) tidak memiliki keterampilan, dan (5) pengangguran (Mahardika, 2004).

Menurut penelitian Kasnodihardjo (2001) faktor penyebab seorang menjadi pekerja seks antara lain karena terkena PHK (Putus Hubungan Kerja), diajak teman, mudah mendapatkan uang, sebagai janda yang ditinggal suami, frustasi karena pernah digauli laki-laki, ditinggal pacar, sulit mencari pekerjaan.


(10)

Apa pun alasan seorang wanita terjun di dunia prostitusi karakteristik pekerjaan yang harus dilakukan oleh pekerja seks membuat prostitusi menjadi pekerjaan yang beresiko tinggi. Resiko yang dihadapi seorang pekerja seks banyak dan beragam dari mulai terkena penyakit menular seksual, kehamilan yang tidak diinginkan, kekerasan bahkan ancaman dari pelanggan, sampai terkena virus HIV (United Nation Children Fund’s, 2007).

Fenomena seks bebas di kalangan remaja, khususnya yang terlibat dalam bisnis prostitusi tercatat di seluruh dunia 2 juta anak dieksploitasi secara seksual tiap tahunnya. Di Asia perkiraanya berkisar dari 250.000 – 400.000 orang jumlah pekerja seks komersil atau 30% dari angka perkiraan global (UNICEF, 2007). Seperti catatan terkini organisasi buruh di Indonesia menunjukkan 180.000 orang terjebak dalam bisnis prostitusi (Ardarini,2006). Di Sumatera Utara tercatat pekerja seks komersil berkisar 7800 orang, sementara di Medan tercatat 1500 orang pekerja seks komersil (Tempointeraktif, 2005).

Ditinjau dari tingginya data pekerja seks komersial di Sumatera Utara, daerah Bandar Baru merupakan pusat lokalisasi yang paling terkenal (Suara Merdeka, 2007). Dari data Pusat Kesehatan Masyarakat Bandar Baru mencatat 96 orang pekerja seks komersial.

Melihat tingginya angka pekerja seks, yang ada di Sumatera Utara khususnya di Bandar Baru, maka perlu diadakan penelitian tentang apa yang menjadi penyebab terjerumusnya wanita menjadi pekerja seks komersial yang nantinya dapat berguna


(11)

sebagai informasi kepada masyarakat dan pendidik tentang faktor-faktor yang menyebabkan terjerumusnya wanita menjadi pekerja seks komersial di Bandar Baru.

1.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apakah yang menyebabkan sehingga wanita terjerumus menjadi pekerja seks komersial di Bandar Baru.

1.2. Tujuan Penelitian 1.2.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjerumusnya wanita menjadi pekerja seks komersial di Bandar Baru.

1.2.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui seberapa besar faktor ekonomi menyebabkan wanita terjerumus menjadi pekerja seks komersial.

b. Untuk mengetahui seberapa besar faktor kekerasan menyebabkan wanita terjerumus menjadi pekerja seks komersial.

c. Untuk mengetahui seberapa besar faktor lingkungan menyebabkan wanita terjerumus menjadi pekerja seks komersial.

1.3. Manfaat Penelitian

1.3.1. Bagi Dinas Kesehatan / Puskesmas

Memberi masukan dan bahan informasi bagi Dinas Kesehatan / Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pekerja seks komersial.


(12)

1.3.2. Bagi Masyarakat

Menjadi sumber informasi bagi masyarakat khususnya wanita, sehingga dapat menghindari berbagai faktor yang dapat menyebabkan terjerumus menjadi pekerja seks komersial.

1.3.3. Bagi Program D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara

Sebagai referensi dan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian dengan topik yang sama.

1.3.4. Bagi Peneliti

Untuk meningkatkan wawasan pengetahuan dan sebagai sumber informasi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian yang telah dilakukan peneliti.


(13)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pekerja Seks Komersial

Kaum perempuan sebagai penjaja seks komersial selalu menjadi objek dan tudingan sumber permasalahan dalam upaya mengurangi praktek prostitusi (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2003). Prostitusi juga muncul karena ada definisi sosial di masyarakat bahwa wanita sebagai objek seks (Agus, 2002).

Pekerja seks komersial pada umumnya adalah seorang wanita. Wanita adalah mahluk bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual yang utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang bermacam – macam sesuai dengan tingkat perkembangannya. Wanita/ibu adalah penerus generasi keluarga dan bangsa sehingga keberadaan wanita sehat jasmani dan rohani serta sosial sangat diperlukan. Wanita/ibu adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga (Ikatan Bidan Indonesia, 2006).

2.1.1 Pengertian Pekerja Seks Komersial

Pekerja seks komersial adalah seseorang yang menjual dirinya dengan melakukan hubungan seks untuk tujuan ekonomi (Subadara, 2007). Pelacuran atau prostitusi adalah penjualan jasa seksual. Pelacuran adalah profesi yang menjual jasa untuk memuaskan kebutuhan seksual pelanggan, biasanya pelayanan ini dalam bentuk penyerahan tubuhnya (Wikipedia, 2007).

Sebelum adanya istilah pekerja seks komersial, istilah lain yang juga mengacu kepada pelayanan seks komersial adalah pelacur, prostitusi, wanita tuna susila (WTS).


(14)

2.1.2 Klasifikasi Pekerja Seks Komersial

Berdasarkan modus operasinya, pekerja seks komersial di kelompokkan menjadi dua jenis, yaitu (Subadara, 2007).

a. Terorganisasi

Yaitu mereka yang terorganisasi dengan adanya pimpinan, pengelola atau mucikari, dan para pekerjanya mengikuti aturan yang mereka tetapkan. Dalam kelompok ini adalah mereka yang bekerja di lokalisasi, panti pijat, salon kecantikan.

b. Tidak Terorganisasi

Yaitu mereka yang beroperasi secara tidak tetap, serta tidak terorganisasi secara jelas. Misalnya pekerja seks di jalanan, kelab malam, diskotik.

2.2. Faktor yang Memungkinkan Penyebab Terjerumusnya Wanita Menjadi Pekerja Seks Komersial

Terjerumus adalah jatuh tersungkur, terjebak, jatuh ke dalam kesengsaraan, tersesat (Anwar, 2001).

Banyaknya faktor yang melatar belakangi terjerumusnya pekerja seks komersial antara lain adalah :

2.2.1. Faktor Ekonomi

Ekonomi adalah pengetahuan dan penelitian azas penghasilan, produksi, distribusi, pemasukan dan pemakaian barang serta kekayaan, penghasilan,


(15)

menjalankan usaha menurut ajaran ekonomi (Anwar, 2001). Salah satu penyebab faktor ekonomi adalah:

a. Sulit mencari pekerjaan

Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan setiap hari yang merupakan sumber penghasilan. Ketiadaan kemampuan dasar untuk masuk dalam pasar kerja yang memerlukan persyaratan, menjadikan wanita tidak dapat memasukinya. Atas berbagai alasan dan sebab akhirnya pilihan pekerjaan inilah yang dapat dimasuki dan menjanjikan penghasilan yang besar tanpa syarat yang susah (Mudjijono, 2005).

Berdasarkan survei yang dilakukan Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) tahun 2003-2004 menjadi pekerja seks komersial karena iming-iming uang kerap menjadi pemikat yang akhirnya justru menjerumuskan mereka ke lembah kelam (Hukumonline, 2007).

Alasan seorang wanita terjerumus menjadi pekerja seks adalah karena desakan ekonomi, dimana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari namun sulitnya mencari pekerjaan sehingga menjadi pekerja seks merupakan pekerjaan yang termudah (Kasnodihardjo, 2001).

Penyebab lain diantaranya tidak memiliki modal untuk kegiatan ekonomi, tidak memiliki keterampilan maupun pendidikan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik sehingga menjadi pekerja seks merupakan pilihan (Yustinawaty, 2007). Faktor pendorong lain untuk bekerja sebagai PSK antara lain terkena PHK sehingga untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup menjadi PSK merupakan pekerjaan yang paling mudah mendapatkan uang.


(16)

b. Gaya Hidup

Adalah cara seseorang dalam menjalani dan melakukan dengan berbagai hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

Pergeseran norma selalu terjadi dimana saja apalagi dalam tatanan masyarakat yang dinamis. Norma kehidupan, norma sosial, bahkan norma hukum seringkali diabaikan demi mencapai sesuatu tujuan (Gunarsa, 2000).

Kecenderungan melacurkan diri pada banyak wanita untuk menghindari kesulitan hidup, selain itu untuk menambah kesenangan melalui jalan pintas. Dikutip dari TV7.com seorang pengarang best seller “Jakarta Undercover” Moammar MK mengungkapkan bahwa pekerja seks komersial sebagian rela menjajakan tubuhnya demi memenuhi kebutuhan lifestyle.

Menjadi pekerja seks dapat terjadi karena dorongan hebat untuk memiliki sesuatu. Jalan cepat yang selintas terlihat menjanjikan untuk memenuhi sesuatu yang ingin dimiliki (Mahardika, 2004).

Gaya hidup yang cenderung mewah juga dengan mudah ditemui pada diri pekerja seks. Ada kebanggaan tersendiri ketika menjadi orang kaya, padahal uang tersebut diketahui diperoleh dari mencari nafkah sebagai PSK (Hukumonline, 2007).

Gaya hidup menyebabkan makin menyusutnya rasa malu dan makin jauhnya agama dari pribadi-pribadi yang terlibat dalam aktifitas prostitusi maupun masyarakat. Pergeseran sudut pandang tentang nilai-nilai budaya yang seharusnya dianut telah membuat gaya hidup mewah dipandang sebagai gaya hidup yang harus di miliki (Yusmarni, 2006).


(17)

c. Keluarga yang tidak mampu

Keluarga adalah unit sosial paling kecil dalam masyarakat yang peranannya besar sekali terhadap perkembangan sosial, terlebih pada awal-awal perkembangannya yang menjadi landasan bagi perkembangan kepribadian selanjutnya.

Masalah yang sering terjadi dalam keluarga adalah masalah ekonomi. Dimana ketidak mampuan dalam memenuhi kebutuhan didalam keluarga, sehingga kondisi ini memaksa para orang tua dari kelurga miskin memperkerjakan anaknya sebagai pekerja seks.

Pada dasarnya tidak ada orang tua yang mau membebani anaknya untuk bekerja namun karena ketidakmampuan dan karena faktor kemiskinan, sehingga tidak ada pilihan lain mempekerjakan anak menjadi pekerja seks, untuk pemenuhan tuntutan kebutuhan sehari-hari yang tidak dapat ditoleransi (Agus, 2002).

Pelacuran erat hubungannya dengan masalah sosial. Pasalnya kemiskinan sering memaksa orang bisa berbuat apa saja demi memenuhi kebutuhan hidup termasuk melacurkan diri ke lingkaran prostitusi. Hal ini biasanya dialami oleh perempuan-perempuan kalangan menengah kebawah.

2.2.2. Faktor Kekerasan

Kekerasan adalah segala bentuk tindakan kekerasan yang berakibat atau mungkin berakibat, menyakiti secara fisik, seksual, mental atau penderitaan terhadap seseorang termasuk ancaman dan tindakan tersebut, pemaksaan atau perampasan semena-mena, kebebasan baik yang terjadi di lingkungan masyarakat maupun dalam kehidupan pribadi (Depkes RI, 2003). Dimana salah satu faktor kekerasan adalah: a. Perkosaan


(18)

adalah suatu tindakan kriminal dimana si korban dipaksa untuk melakukan aktifitas seksual khususnya penetrasi alat kelamin diluar kemauannya sendiri. Perkosaan adalah adanya prilaku kekerasan yang berkaitan dengan hubungan seksual yang dilakukan dengan jalan melanggar hukum (Wahid, 2001).

Banyaknya kasus kekerasan terjadi terutama kekerasan seksual, justru dilakukan orang-orang terdekat. Padahal mereka semestinya memberikan perlindungan dan kasih sayang serta perhatian yang lebih dari pada orang lain seperti tetangga maupun teman (Ardarini, 2006).

Seorang wanita korban kesewenangan kaum lelaki menjadi terjerumus sebagai pekerja seks komersial (Trisnadi, 2004). Dimana seorang wanita yang pernah diperkosa oleh bapak kandung, paman atau guru sering terjerumus menjadi pekerja seks (Agus, 2002).

Korban pemerkosaan menghadapi situasi sulit seperti tidak lagi merasa berharga di mata masyarakat, keluarga, suami, calon suami dapat terjerumus dalam dunia prostitusi. Artinya tempat pelacuran dijadikan sebagai tempat pelampiasan diri untuk membalas dendam pada laki-laki dan mencari penghargaan (Wahid, 2001). Biasanya seorang anak korban kekerasan menjadi anak yang perlahan menarik diri dari lingkungan sosialnya. Tetapi di sisi lain juga menimbulkan kegairahan yang berlebihan. Misalnya anak yang pernah diperkosa banyak yang menjadi pekerja seks komersial (Ardarini, 2006).

b. Dipaksa / Disuruh Suami

Dipaksa adalah perbuatan seperti tekanan, desakan yang mengharuskan / mengerjakan sesuatu yang mengharuskan walaupun tidak mau (Anwar, 2001).


(19)

Istri adalah karunia Tuhan yang diperuntukkan bagi suaminya. Dalam kondisi yang wajar atau kondisi yang normal pada umumnya tidak ada seorang suamipun yang tega menjajakan istrinya untuk dikencani lelaki lain.

Namun kehidupan manusia di dunia ini sangat beragam lagi berbeda-beda jalan hidupnya, sehingga ditemui pula kondisi ketidak wajaran atau situasi yang berlangsung secara tidak normal salah satunya adalah suami yang tega menyuruh istrinya menjadi pelacur. Istri melacur karena disuruh suaminya, apapun juga situasi dan kondisi yang menyebabkan tindakan suami tersebut tidaklah dibenarkan, baik oleh moral ataupun oleh agama. Namun istri terpaksa melakukannya karena dituntut harus memenuhi kebutuhan hidup keluarga, mengingat suaminya adalah pengangguran. (Mahardika, 2004).

2.2.3. Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan semua yang ada di lingkungan dan terlibat dalam interaksi individu pada waktu melaksanakan aktifitasnya. Lingkungan tersebut meliputi lingkungan fisik, lingkungan psikososial, lingkungan biologis dan lingkungan budaya. Lingkungan psikososial meliputi keluarga, kelompok, komuniti dan masyarakat (IBI, 2006).

Lingkungan dengan berbagai ciri khusunya memegang peranan besar terhadap munculnya corak dan gambaran kepribadian pada anak. Apalagi kalau tidak didukung oleh kemantapan dari kepribadian dasar yang terbentuk dalam keluarga, sehingga


(20)

penyimpangan prilaku yang tidak baik dapat terhindari (Gunarsa, 2000). Dimana salah satu faktor lingkungan adalah :

a. Seks Bebas

Pada dasarnya kebebasan berhubungan seks antara laki-laki dan wanita sudah ada sejak dahulu, bahkan lingkungan tempat tinggal tidak ada aturan yang melarang siapapun untuk berhubungan dengan pasangan yang diinginkannya (Mudjijono, 2005).

Lingkungan pergaulan adalah sesuatu kebutuhan dalam pengembangan diri untuk hidup bermasyarakat, sehingga diharapkan terpengaruh oleh hal-hal yang baik dalam pergaulan sehari-hari (Gunarsa, 2000).

Mode pergaulan diantara laki-laki dengan perempuan yang semakin bebas tidak bisa lagi membedakan antara yang seharusnya boleh dikerjakan dengan yang dilarang (Wahid, 2001).

Di beberapa kalangan remaja ada yang beranggapan kebebasan hubungan badan antara laki-laki dan perempuan merupakan sesuatu yang wajar (Mudjijono, 2005). Coba simak cerita yang dikutip Gatra.com berikut. Seorang remaja putri kehilangan kegadisannya saat masih berusia 13 tahun. Karena kecewa ditinggal pacarnya, ia sekalian menceburkan diri ke lembah hitam.

Beberapa wanita menjadi PSK tidak semata karena tuntutan ekonomi tetapi juga akibat kekecewaan oleh laki-laki. Dimana kesuciannya telah terenggut dan akhirnya merasa kepalang tanggung sudah tidak suci lagi dan akhirnya memutuskan untuk menjadi PSK. (Yustinawaty, 2007).


(21)

Turunan adalah generasi penerus atau sesuatu yang turun-temurun. Tidak dapat disangkal bahwa keluarga merupakan tempat pertama bagi anak untuk belajar berinteraksi sosial. Melalui keluarga anak belajar berespons terhadap masyarakat dan beradaptasi ditengah kehidupan yang lebih besar kelak (Satiadarma, 2001). Lingkungan keluarga seringkali disebut sebagai lingkungan pendidikan informal yang mempengaruhi perkembangan orang yang ada didalamnya. Adakalanya melalui tindakan-tindakan, perintah-perintah yang diberikan secara langsung untuk menunjukkan apa yang seharusnya dilakukan. Orang tua atau saudara bersikap atau bertindak sebagai patokan, contoh, model agar ditiru. Berdasarkan hal-hal diatas orang tua jelas berperan besar dalam perkembangan anak, jadi gambaran kepribadian dan prilaku banyak ditentukan oleh keadaan yang ada dan terjadi sebelumnya (Gunarsa, 2000).

Seorang anak yang setiap saat melihat ibunya melakukan pekerjaan itu, sehingga dengan tidak merasa bersalah itupula akhirnya ia mengikuti jejak ibunya. Ibu merupakan contoh bagi anak (Mahardika, 2004).

c. Broken Home

Keluarga adalah sumber kepribadian seseorang, didalam keluarga dapat ditemukan berbagai elemen dasar yang membentuk kepribadian seseorang (Satiadarma, 2001).

Lingkungan keluarga dan orang tua sangat berperan besar dalam perkembangan kepribadian anak. Orang tua menjadi faktor penting dalam menanamkan dasar kepribadian yang ikut menentukan corak dan gambaran kepribadian seseorang.


(22)

Lingkungan rumah khususnya orang tua menjadi sangat penting sebagai tempat tumbuh dan kembang lebih lanjut.

Perilaku negatif dengan berbagai coraknya adalah akibat dari suasana dan perlakuan negatif yang di alami dalam keluarga. Hubungan antara pribadi dalam keluarga yang meliputi hubungan antar orang tua, saudara menjadi faktor yang penting munculnya prilaku yang tidak baik. Dari paparan beberapa fakta kasus anak yang menjadi korban perceraian orang tuanya, menjadi anak-anak broken home yang cenderung berprilaku negatif seperti menjadi pecandu narkoba atau terjerumus seks bebas dan menjadi PSK.

Anak yang berasal dari keluarga broken home lebih memilih meninggalkan keluarga dan hidup sendiri sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sering mengambil keputusan untuk berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersial, dan banyak juga dari mereka yang nekat menjadi pekerja seks karena frustasi setelah harapannya untuk mendapatkan kasih sayang dikeluarganya tidak terpenuhi.


(23)

BAB 3

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan uraian pada bab terdahulu bahwa wanita terjerumus menjadi pekerja seks komersial dipengaruhi oleh berbagai faktor. Namun karena keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini penulis hanya meneliti faktor ekonomi, faktor kekerasan, faktor lingkungan yang menyebabkan terjerumusnya wanita menjadi pekerja seks komersial. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kerangka konsep dibawah ini :

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

3.2. Definisi Operasional

Definisi operasional bermanfaat untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel. Diberi batasan yang bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran dan pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen atau alat ukur (Notoatmodjo, 2002).

Faktor ekonomi

Wanita menjadi

pekerja seks

komersial

Faktor kekerasan


(24)

3.2.1. Pekerja Seks Komersial adalah seseorang yang menjual dirinya dengan melakukan hubungan seks untuk tujuan ekonomi.

3.2.2. Faktor ekonomi

Hal-hal yang berhubungan dengan masalah keuangan / pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang menyebabkan wanita menjadi pekerja seks, yang meliputi :

a. Kesulitan mencari pekerjaan b. Gaya Hidup

c. Keluarga yang tidak mampu

Pengukuran dilakukan untuk mengetahui apakah faktor ekonomi menyebabkan wanita terjerumus menjadi pekerja seks. Berdasarkan jawaban yang diberikan wanita dari pernyataan yang dibuat pada kuesioner dalam bentuk check list. Jawaban YA diberi nilai 1 dan untuk jawaban TIDAK diberi nilai 0.

Alat ukur : Kuesioner

Skala Ukur : Interval (Guttman) 3.2.3. Faktor kekerasan

Adalah suatu keadaan kekerasan yang pernah terjadi didalam kehidupan wanita, yaitu :

a. Perkosaan


(25)

Pengukuran untuk mengetahui apakah kekerasan yang di alami wanita menyebabkan menjadi pekerja seks.

Berdasarkan jawaban yang diberikan wanita dari pernyataan yang dibuat pada kuesioner dalam bentuk check list. Jawaban YA diberi nilai 1 dan untuk jawaban TIDAK diberi nilai 0.

Alat ukur : Kuesioner

Skala Ukur : Interval (Guttman) 3.2.4. Faktor lingkungan

Adalah hal-hal yang terjadi di dalam keluarga atau di dalam lingkungan masyarakat, yang meliputi :

a. Seks bebas b. Turunan c. Broken Home

Pengukuran untuk mengetahui sejauh mana faktor lingkungan menyebabkan wanita menjadi pekerja seks komersial.

Berdasarkan jawaban yang diberikan wanita dari pernyataan yang dibuat pada kuesioner dalam bentuk check list. Jawaban YA diberi nilai 1 dan untuk jawaban TIDAK diberi nilai 0.

Alat ukur : Kuesioner


(26)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan desain deskriptif yaitu untuk mengetahui seberapa besar faktor ekonomi, faktor kekerasan, faktor lingkungan menyebabkan terjerumusnya wanita menjadi pekerja seks komersial.

4.2. Populasi dan sampel 4.2.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita pekerja seks komersial sebanyak 96 orang menurut data dari Pusat Kesehatan Masyarakat Bandar Baru.

2. Sampel

Penarikan sampel secara total sampling, dimana seluruh wanita pekerja seks komersial berjumlah 96 orang dijadikan sampel penelitian.

4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bandar Baru dengan pertimbangan keterbatasan waktu dan belum pernah dilakukan penelitian tentang faktor yang menyebabkan wanita terjerumus menjadi pekerja seks. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2008.


(27)

4.4. Pertimbangan Etik

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan kepada program D-IV Bidan pendidik FK USU, setelah itu mengajukan permohonan penelitian kepada kepala Puskesmas di Bandar baru, kemudian proses penelitian dilakukan.

Pada calon responden, peneliti memperkenalkan diri kemudian menjelaskan tujuan penelitian serta memberitahukan bahwa tidak ada pengaruh negatif yang akan terjadi selama dan sesudah pengumpulan data bagi responden.

Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data (kuesioner) yang dicantumkan kodenya saja. Data-data yang diperoleh akan digunakan semata-mata demi perkembangan ilmu pengetahuan dan kesehatan serta tidak akan dipublikasikan kepada pihak lain.

Setelah diberi penjelasan, calon responden diminta secara sukarela untuk menjadi responden penelitian. Jika calon responden menolak, maka peneliti tidak akan memaksa dan akan tetap menghormati hak-hak calon responden. Apabila saat pengumpulan data sedang berlangsung responden merasa keberatan, responden boleh mengundurkan diri sebagai responden penelitian.


(28)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, kuesioner yang dibuat secara tersusun berdasarkan tujuan penelitian. Kuesioner dibagi atas dua bagian yaitu : bagian pertama tentang data demografi responden meliputi data tentang umur, pendidikan, status, lama bekerja. Bagian yang kedua adalah berupa pertanyaan tentang faktor yang menyebabkan wanita terjerumus menjadi pekerja seks komersial (ekonomi, kekerasan, lingkungan).

4.6. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada wanita pekerja seks komersial. Kuesioner yang telah diisi dikumpulkan kembali kepada petugas.

4.7. Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul diolah melalui tahapan berikut ini:

1. Editing yaitu memeriksa data yang telah terkumpul apakah sudah berisi dengan benar.

2. Coding yaitu memberikan kode-kode tertentu pada masing-masing jawaban.

3. Tabulating yaitu mengelompokkan responden berdasarkan kategori yang telah dibuat dan selanjutnya dimasukkan ke dalam total distribusi frekuensi.


(29)

4.9. Analisa Data

Analisa data dilakukan secara deskriptif dengan melihat persentase data yang telah terkumpul dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan dilanjutkan dengan pembahasan hasil penelitian dengan menggunakan teori kepustakaan yang ada.


(30)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Karakteristik Responden

Pada penelitian ini karakteristik responden meliputi umur, pendidikan dan status kawin. Karakteristik responden berdasarkan umur, sebanyak 78 responden (81,3%) berumur antara 20 – 35 tahun, 12 responden (12,5%) berumur kurang dari 20 tahun dan diatas 35 tahun ada sebanyak 6 responden (6,3%). Secara rinci dapat dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1.

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Wanita Pekerja Seks Komersial Di Bandar Baru Tahun 2008

No Kategori Umur f %

1 < 20 tahun 12 12.5

2 20 – 35 tahun 78 81.3

3 >35 tahun 6 6.2

Jumlah 96 100.0

Berdasarkan karakteristik pendidikan, mayoritas PSK tamatan SLTP sebanyak 34 responden (35,4%) diikuti 26 responden (27,1%) tamatan SD. Sementara 2 responden (2,1%) tidak pernah mengenyam pendidikan formal. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.


(31)

Tabel 5.2.

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Wanita Pekerja Seks Komersial Di Bandar Baru Tahun 2008

No Tingkat Pendidikan f %

1 Tidak Sekolah 2 2.1

2 SD 26 27.1

3 SLTP 34 35.4

4 SLTA 19 19.8

5 Akademik/PT 15 15.6

Jumlah 96 100.0

Berdasarkan karakteristik status kawin, sebagian besar PSK berstatus sudah kawin yaitu sebanyak 36 responden (37,5%), sebanyak 33 responden (34,4%) berstatus belum kawin dan janda ada sebanyak 27 responden (28,1%). Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.3.

Distribusi Responden Berdasarkan Status Kawin Wanita Pekerja Seks Komersial Di Bandar Baru Tahun 2008

No Status Kawin f %

1 Kawin 36 37.5

2 Tidak Kawin 33 34.4

3 Janda 27 28.1


(32)

5.1.2. Faktor-faktor yang Menyebabkan Wanita Menjadi Pekerja Seks Komersial di Bandar Baru Tahun 2008

Pada penelitian ini faktor-faktor yang menyebabkan wanita memilih profesi sebagai PSK karena adanya faktor ekonomi, kekerasan dan lingkungan disekitar tempat tinggal. Secara rinci dapat dilihat sebagai berikut.

5.1.2.1. Faktor Ekonomi

Sebagian besar ditemukan dilapangan para PSK memilih profesi ini karena adanya desakan ekonomi ditambah di keluarga rata-rata mereka merupakan tulang punggung keluarga, sulit mendapatkan pekerjaan pada zaman sekarang dan sebagian kecil dari mereka yang beralasan memilih profesi ini dikarenakan adanya tuntutan gaya hidup mewah biasanya terjadi dikalangan mahasiswa.

Berdasarkan faktor ekonomi diketahui sebanyak 45 wanita menyatakan status pekerjaan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan mereka memilih sebagai PSK (46,9%). Sementara sebanyak 30 wanita menyatakan satu-satunya anggota keluarga yang bekerja menafkahi kebutuhan hidup keluarga namun bukan penyebab dominan dalam memilih sebagai PSK. Sedangkan 10 wanita yang menyatakan adanya tuntutan gaya hidup sehari-hari terutama berasal dari tuntutan keluarga (83,3%). Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.


(33)

Tabel 5.4.

Distribusi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan, Gaya Hidup dan Keluarga Kurang Mampu Penyebab Wanita Sebagai Pekerja Seks Komersial Di Bandar

Baru Tahun 2008

No Faktor Ekonomi f %

1 Status pekerjaan

a. Sulit mendapatkan pekerjaan 45 46.9

b. Akibat di PHK/berhenti pekerjaan lama 4 1.0

c. PSK mudah dan tidak butuh keterampilan 47 52.1

2 Gaya hidup

a. Memenuhi kebutuhan keluarga 75 83.3

b. Memenuhi kebutuhan sendiri 5 5.6

c. Ingin bergaya hidup mewah 10 11.1

3 Keluarga tidak mampu

a. Satu-satunya yang bekerja/menafkahi keluarga 30 31.2

b. Tidak bekerja sendiri 66 68.8

5.1.2.2. Faktor Kekerasan

Faktor kekerasan yang dialami para wanita ini menyebabkan menjadi PSK meliputi adanya traumatis akibat perkosaan dan paksaan dari suami sendiri. Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebanyak 4 responden pernah mendapatkan tindakan kekerasan dan jenis tindakan kekerasan yang diterima berupa pemaksaan kerja oleh suami (75%) dan perkosaan (25%). Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini.


(34)

Tabel 5.5.

Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Kekerasan Penyebab Wanita Sebagai Pekerja Seks Komersial di Bandar Baru Tahun 2008

No Tindakan Kekerasan f %

1 Pernah mendapat tindakan kekerasan 4 100%

2 Jenis tindakan kekerasan yang diterima

a. Perkosaan 1 25.0

b. Pemaksaan bekerja 3 75.0

5.1.2.3. Faktor Lingkungan

Dalam penelitian ini, faktor lingkungan yang mendorong 7 wanita terjerumus sebagai PSK, dimana lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa seks bebas salah satu penyebab 4 wanita memilih bekerja sebagai PSK, hal ini dikarenakan perasaan kecewa dengan pasangannya (4,2%), diikuti 2 wanita yang dilatarbelakangi keluarga broken home dan 1 wanita karena ada anggota keluarga berprofesi sebagai PSK juga (1%). Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.


(35)

Tabel 5.6.

Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Lingkungan Penyebab Wanita Sebagai Pekerja Seks Komersial Di Bandar Baru Tahun 2008

No Faktor Lingkungan f %

1 Seks bebas

a. Kekecewaan terhadap pacar 4 4.2

b. Tidak kecewa terhadap pacar/bukan karena seks bebas 92 95.8 2 Anggota keluarga sebagai PSK

a. Ada 1 1.0

b. Tidak ada 95 99.0

3 Broken home

a. Orang tua bercerai 1 50.0

b. Lari dari rumah 1 50.0

5.2. Pembahasan

Penelitian pada 96 wanita PSK ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan wanita tersebut terjerumus menjadi pekerja seks komersial di Bandar Baru. Faktor penyebab terbagi atas 3 macam yaitu faktor ekonomi, kekerasan dan lingkungan. Untuk lebih jelas dapat dilihat sebagai berikut.


(36)

5.2.1. Faktor Ekonomi Menyebabkan Wanita Menjadi Pekerja Seks Komersial

di Bandar Baru Tahun 2008

Hasil penelitian menujukkan bahwa sebanyak 45 wanita menyatakan status pekerjaan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan mereka memilih sebagai PSK (46,9%). Sementara sebanyak 30 wanita menyatakan satu-satunya anggota keluarga yang bekerja menafkahi kebutuhan hidup keluarga namun bukan penyebab dominan dalam memilih sebagai PSK. Sedangkan 10 wanita yang menyatakan adanya tuntutan gaya hidup sehari-hari terutama berasal dari tuntutan keluarga (83,3%).

Hal ini didukung dengan pernyataan Modjijono (2005) bahwa wanita akhirnya memilih profesi PSK dikarenakan ketiadaan kemampuan dasar individu untuk masuk dalam pasar kerja yang memerlukan persyaratan kerja sementara pada profesi PSK dapat menjanjikan penghasilan yang besar tanpa syarat yang susah.

Yustinawaty (2007) juga menyatakan tidak memiliki modal untuk kegiatan ekonomi, tidak memiliki keterampilan maupun pendidikan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik sehingga menjadi pekerja seks merupakan pilihan hidupnya.

Moammar Mk. (2007) bahwa kecenderungan melacurkan diri pada banyak wanita untuk menghindari kesulitan hidup, selain itu untuk menambah kesenangan melalui jalan pintas. Mereka umumnya rela menjajakan tubuhnya demi memenuhi kebutuhan Lifestyle.


(37)

5.2.2. Faktor Kekerasan Menyebabkan Wanita Menjadi Pekerja Seks Komersial

di Bandar Baru Tahun 2008

Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebanyak 4 responden pernah mendapatkan tindakan kekerasan dan jenis tindakan kekerasan yang diterima berupa pemaksaan kerja oleh suami (75%) dan perkosaan (25%).

Fenomena hasil penelitian diatas didukung dengan pendapat Mahardika (2001) bahwa istri melacur karena disuruh suaminya, apapun juga situasi dan kondisi yang menyebabkan tindakan suami tersebut tidaklah dibenarkan, baik oleh moral ataupun oleh agama. Namun istri terpaksa melakukannya karena dituntut harus memenuhi kebutuhan hidup keluarga, mengingat suaminya adalah pengangguran.

Anwar (2001) menyatakan dipaksa adalah perbuatan seperti tekanan, desakan yang mengharuskan / mengerjakan sesuatu yang mengharuskan walaupun tidak mau. Istri adalah karunia Tuhan yang diperuntukkan bagi suaminya. Dalam kondisi yang wajar atau kondisi yang normal pada umumnya tidak ada seorang suamipun yang tega menjajakan istrinya untuk dikencani lelaki lain.

Wahid (2001) menyatakan bahwa korban pemerkosaan menghadapi situasi sulit seperti tidak lagi merasa berharga di mata masyarakat, keluarga, suami, calon suami dapat terjerumus dalam dunia prostitusi. Artinya tempat pelacuran dijadikan sebagai tempat pelampiasan diri untuk membalas dendam pada laki-laki dan mencari penghargaan.

Menurut Ardarini ( 2006) biasanya seorang anak korban kekerasan menjadi anak yang perlahan menarik diri dari lingkungan sosialnya. Tetapi di sisi lain juga


(38)

menimbulkan kegairahan yang berlebihan. Misalnya anak yang pernah diperkosa banyak yang menjadi pekerja seks komersial.

5.2.2. Faktor Lingkungan Menyebabkan Wanita Menjadi Pekerja Seks

Komersial di Bandar Baru Tahun 2008

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa seks bebas salah satu penyebab 4 wanita memilih bekerja sebagai PSK, hal ini dikarenakan perasaan kecewa dengan pasangannya (4,2%), diikuti 2 wanita yang dilatarbelakangi keluarga broken home dan 1 wanita karena ada anggota keluarga berprofesi sebagai PSK juga (1%).

Mahardika (2001) menyatakan bahwa seorang anak yang setiap saat melihat ibunya melakukan pekerjaan itu, sehingga dengan tidak merasa bersalah itupula akhirnya ia mengikuti jejak ibunya. Ibu merupakan contoh bagi anak.

Menurut Gunarsa (2000) bahwa lingkungan pergaulan adalah sesuatu kebutuhan dalam pengembangan diri untuk hidup bermasyarakat, sehingga diharapkan terpengaruh oleh hal-hal yang baik dalam pergaulan sehari-hari perilaku negatif dengan berbagai coraknya adalah akibat dari suasana dan perlakuan negatif yang di alami dalam keluarga.

Wahid (2001) menyatakan bahwa model pergaulan diantara laki-laki dengan perempuan yang semakin bebas tidak bisa lagi membedakan antara yang seharusnya boleh dikerjakan dengan yang dilarang.


(39)

Yustinawati (2007) juga menyatakan bahwa beberapa wanita menjadi PSK tidak semata karena tuntutan ekonomi tetapi juga akibat kekecewaan oleh laki-laki. Dimana kesuciannya telah terenggut dan akhirnya merasa kepalang tanggung sudah tidak suci lagi dan akhirnya memutuskan untuk menjadi PSK.


(40)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan faktor-faktor yang menyebabkan wanita berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) adalah sebagai berikut: 1. Faktor ekonomi merupakan faktor yang paling banyak mempengaruhi wanita

menjadi PSK. Hal ini diketahui dari 96 responden, sebesar 88,5% menyatakan faktor ekonomi penyebab mereka memilih profesi PSK dan ini dikarenakan adanya tuntutan status pekerjaan, gaya hidup dan status keluarga tidak mampu. 2. Faktor lingkungan juga merupakan penyebab wanita memutuskan untuk memilih

profesi sebagai PSK yaitu dari 96 responden sebesar 7,3% responden menyatakan faktor lingkungan penyebabnya. Faktor lingkungan tersebut berupa dampak dari seks bebas, keluarga broken home dan profesi turunan dari anggota keluarga. 3. Faktor kekerasan merupakan faktor penyebab paling sedikit menjerumuskan

wanita menjadi PSK, yaitu dari 96 responden sebesar 4,2% responden memilih profesi PSK. Faktor kekerasan tersebut berupa pemerkosaan dan pemaksaan bekerja dari suaminya.


(41)

6.2. Saran

1. Bagi Masyarakat

a. Peningkatan dan penanaman nilai-nilai moral dan agama dilingkungan keluarga sehingga antar sesama anggota keluarga dapat saling menjaga dan menasehati agar tidak terjadi penyimpangan perilaku.

b. Peningkatan kewaspadaan oleh orang tua terhadap putra-putrinya khususnya dalam pergaulan yang saat ini cenderung batasan norma/aturan semakin melemah.

c. Peningkatan pemahaman pendidikan seks dikalangan remaja lebih ditanamkan sejak dini yang diberikan mulai dilingkungan keluarga dan sekolah.

2. Bagi Instansi Pendidikan khususnya Bagian Program D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara, dapat menambah referensi kepustakaan sehubungan dengan masalah penelitian ini.

3. Bagi peneliti yang lainnya diharapkan melakukan penelitian selanjutnya yang bersifat analitik sehingga hasil penelitian lebih spesifik lagi.


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineke Cipta, Jakarta.

Aziz, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data, Salemba Medika, Jakarta.

Ardarini, Mailila. 2006. “62 Tahun Merdeka, Anak Indonesia Masih Dilema “ http://www.ri.go.id/id/index.php? 11-09-2007.

Anwar, Dessy. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Karya Abditama, Surabaya.

Agus, Rahmadi. 2002. “Teology Pembebasan Untuk PSK”

http://groups.google.co.id/group/soc.culture.indonesia 11-09-2007. Dwiloka, Bambang. 2005. Tehnik Menulis Karya Ilmiah, Rineka Cipta, Jakarta. Dianawati, A. 2006. Pendidikan Seks Untuk Remaja, Lintas Media, Jombang DEPKES RI. 2003. Kesehetan Reproduksi. DEPKES RI, Jakarta.

Hukumonline. 2007. “Menyoroti Sisi Gelap Child Trafficking di Indramayu” http://Hukumonline.com/detail.asp?id=10805&et=fokus 06-11-2007. IBI. 2006. 50 Tahun IBI Bidan menyongsong Masa depan, IBI, Jakarta.

Kasnodihardjo. 2001. “Dinamika Pelacuran di wilayah Jakarta dan Surabaya dan Faktor Sosio Demografi yang melatar belakanginya”, Depkes RI, Jakarta.

http://www.kalbe.co.id/fiks/dinamikapelacuran.pdf/ 04-11-2007.

Mahardika, Asmar. 2004. Tuhan Singgah Di Pelacuran, Kreasi Wacana, Yogyakarta.

Mudjijono. 2005. SARKEM Reproduksi Sosial Pelacuran, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Notoatmodjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. Pikiran Rakyat. 2007. “Pekerja Seks Koersial”

http://pikiran-rakyat.com 28-10-2007.

Subadara, I Nengah. 2007. “Bali Tourism Watch : Keberadaan Pekerja Seks Komersial sebagai dampak negative Pariwisata di Bali”

http://www.subadara.wordpress.com 06-11-2007.

Satiadarma, P. 2001. Persepsi orang tua membentuk prilaku anak, Pustaka Populer Obor, Jakarta.

TRISNADI. 2004. Dolly Hitam Putih Prostitusi, GagasMedia, Jakarta.

UNICEF. 2007. “Lembar Fakta Tentang Eksploitasi Seks Komersial Dan Perdagangan Anak”

http://www.unicef.org/indonesia/id/factsheet 06-11-2007. WIKIPEDIA, 2007. “PELACURAN”

http://id.wikipedia.org/wiki/pelacuran#pelacur 06-11-2007. Wahid, Abdul. 2001. Perlindungan Terhadap Kekerasan Seksual, Refika


(43)

Yustinawaty. 2007. “Perempuan & Kemiskinan”


(44)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini merasa tidak keberatan untuk menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa D-IV Bidan pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara atas nama :

Peneliti : Elverina Munte

NIM : 075102018

Pembimbing : dr. Juliandi Harahap MA

Judul : Faktor-faktor yang menyebabkan wanita terjerumus menjadi Pekerja Seks Komersial di Bandar Baru.

Sebelumnya saya telah diberikan penjelasan oleh peneliti tentang tujuan penelitian serta jaminan tidak ada pengaruh negatif pada diri saya selama dan setelah proses penelitian. Peneliti juga menjamin kerahasiaan identitas saya dan data-data yang didapat dari saya hanya digunakan untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan kesehatan dan saya telah mengerti dan mengizinkan peneliti menjadikan saya sebagai responden dalam penelitiannya.

Medan, Januari 2008

Responden


(45)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TA. 2007/2008

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN

Petunjuk !

Jawablah setiap pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda ( ) pada kolom yang telah disediakan dan isilah titik-titik sesuai dengan pertanyaan.

Identitas Responden

Tanggal :

No. Responden : (diisi oleh peneliti)

Umur :……… th

Pendidikan :………. Status : Menikah Tidak menikah Janda Lama bekerja di Bandar Baru : ……….

A. Faktor Ekonomi

1. Sebelum bekerja di Bandar Baru apakah anda sudah pernah bekerja ? Ya Tidak

2. Pekerjaan yang sama dengan pekerjaan yang di Bandar Baru ? Ya Tidak

3. Jika jawaban anda Ya, dimana …….

4. Jika jawaban anda Tidak, pekerjaan apa ……. 5. Mengapa anda memilih bekerja di Bandar Baru ?


(46)

Baru di PHK/Berhenti dari pekerjaan yang lama

Pekerjaan ini mudah dan tidak memerlukan ketrampilan 6. Apakah alasan utama anda menjalani pekerjaan ini ?

Untuk memenuhi kebutuhan keluarga saya Untuk membeli barang-barang yang saya ingini

Untuk mendapatkan uang sehingga saya dapat bergaya hidup mewah 7. Apakah dalam keluarga hanya anda sendiri yang bekerja ?

Ya Tidak

8. Jika jawaban anda Ya, apa alasan anda bekerja disini……. 9. Jika jawaban anda Tidak, apa alasan anda bekerja disini ……. B. Faktor Kekerasan

10.Pernahkah anda mendapat tindakan kekerasan dari pasangan/orang lain ? Ya Tidak

11.Apakah kekerasa itu sering terjadi ? Ya Tidak

12.Jika jawaban anda Ya, tindakan kekerasan apa ? Perkosaan

Pemaksaan bekerja Perdagangan perempuan

13.Apakah karena salah satu dari jawaban pertanyaan no.12 sehingga anda bekerja disini ?

Ya Tidak


(47)

Ya Tidak

15.Apakah pekerjaan ini atas keinginan anda sendiri ? Ya Tidak

16.Jika jawaban anda Ya, apakah alasan anda ? Suami tidak memiliki pekerjaan

Tidak memiliki suami, jadi harus bekerja disini untuk memenuhi kebutuhan hidup

17.Jika jawaban anda Tidak, apakah alasan anda ? Disuruh suami

Hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup

18.Apakah suami pernah memaksa anda untuk bekerja disini ? Ya Tidak

C. Faktor Lingkungan

19.Apakah ada keluarga yang mengetahui anda bekerja disini ? Ya Tidak

20.Jika jawaban anda Ya, siapa saja yang mengetahui anda bekerja disini ? Seluruh keluarga saya

Hanya orangtua saja Hanya suami saya

21.Jika jawaban anda Tidak, apa alasan anda bekerja disini ? Dirumah tidak ada teman

Orangtua sudah bercerai, jadi untuk memenuhi kebutuhan hidup saya sendiri


(48)

Karena bertengkar dengan orangtua, jadi saya keluar dari rumah dan bekerja disini.

22.Apakah di antara keluarga anda, ada juga yang bekerja disini ? Ya Tidak

23.Jika jawaban anda Ya, siapa saja keluarga yang bekerja disini ? Ibu Kakak Adik Kerabat dekat

24.Siapakah yang pertama sekali mengajak anda untuk bekerja disini ? Keluarga Teman Kerabat dekat

25.Apakah bekerja disini ada alasan karena kecewa terhadap pacar ? Ya Tidak

26.Jika jawaban anda Ya, mengapa ?

Karena ditinggal/diputuskan pacar


(49)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TA. 2007/2008

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN

Petunjuk !

Jawablah setiap pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda ( ) pada kolom yang telah disediakan dan isilah titik-titik sesuai dengan pertanyaan.

Identitas Responden

Tanggal :

No. Responden : (diisi oleh peneliti)

Umur :……… th

Pendidikan :………. Status : Menikah Tidak menikah Janda Lama bekerja di Bandar Baru : ……….

27.Sebelum bekerja di Bandar Baru apakah anda sudah pernah bekerja ? Ya Tidak

28.Pekerjaan yang sama dengan pekerjaan yang di Bandar Baru ? Ya Tidak

29.Jika jawaban anda Ya, dimana …….

30.Jika jawaban anda Tidak, pekerjaan apa ……. 31.Mengapa anda memilih bekerja di Bandar Baru ?

Karena sulit mencari pekerjaan


(50)

Pekerjaan ini mudah dan tidak memerlukan ketrampilan 32.Apakah alasan utama anda menjalani pekerjaan ini ?

Untuk memenuhi kebutuhan keluarga saya Untuk membeli barang-barang yang saya ingini

Untuk mendapatkan uang sehingga saya dapat bergaya hidup mewah 33.Apakah dalam keluarga hanya anda sendiri yang bekerja ?

Ya Tidak

34.Jika jawaban anda Ya, apa alasan anda bekerja disini……. 35.Jika jawaban anda Tidak, apa alasan anda bekerja disini …….

36.Pernahkah anda mendapat tindakan kekerasan dari pasangan/orang lain ? Ya Tidak

37.Apakah kekerasa itu sering terjadi ? Ya Tidak

38.Jika jawaban anda Ya, tindakan kekerasan apa ? Perkosaan

Pemaksaan bekerja Perdagangan perempuan Perceraian

39.Apakah karena salah satu dari jawaban pertanyaan no.12 sehingga anda bekerja disini ?

Ya Tidak

40.Apakah suami mengetahui pekerjaan yang anda jalani sekarang ? Ya Tidak


(51)

41.Apakah pekerjaan ini atas keinginan anda sendiri ? Ya Tidak

42.Jika jawaban anda Ya, apakah alasan anda ? Suami tidak memiliki pekerjaan

Tidak memiliki suami, jadi harus bekerja disini untuk memenuhi kebutuhan hidup

43.Jika jawaban anda Tidak, apakah alasan anda ? Disuruh suami

Hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup

44.Apakah suami pernah memaksa anda untuk bekerja disini ? Ya Tidak

45.Apakah ada keluarga yang mengetahui anda bekerja disini ? Ya Tidak

46.Jika jawaban anda Ya, siapa saja yang mengetahui anda bekerja disini ? Seluruh keluarga saya

Hanya orangtua saja Hanya suami saya

47.Jika jawaban anda Tidak, apa alasan anda bekerja disini ? Dirumah tidak ada teman

Orangtua sudah bercerai, jadi untuk memenuhi kebutuhan hidup saya sendiri

Karena bertengkar dengan orangtua, jadi saya keluar dari rumah dan bekerja disini.


(52)

48.Apakah di antara keluarga anda, ada juga yang bekerja disini ? Ya Tidak

49.Jika jawaban anda Ya, siapa saja keluarga yang bekerja disini ? Ibu Kakak Adik Kerabat dekat

50.Siapakah yang pertama sekali mengajak anda untuk bekerja disini ? Keluarga Teman Kerabat dekat

51.Apakah bekerja disini ada alasan karena kecewa terhadap pacar ? Ya Tidak

52.Jika jawaban anda Ya, mengapa ?

Karena ditinggal/diputuskan pacar


(53)

Reliability

Warnings

The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis.

Case Processing Summary

15 100.0 0 .0 15 100.0 Valid Excludeda Total Cases N %

Listwise deletion based on all variables in the procedure. a.

Reliability Statistics

.961 19

Cronbach's

Alpha N of Items

Item Statistics

2.20 .676 15

2.13 .640 15

1.13 .352 15

1.27 .458 15

1.13 .352 15

1.27 .458 15

.07 .258 15

1.20 .414 15

1.40 .507 15

1.27 .458 15

1.33 .488 15

1.27 .458 15

1.13 .352 15

1.40 .507 15

.40 1.056 15

1.47 .516 15

2.00 .535 15

1.40 .507 15

.13 .516 15

p5 p6 p7 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 p21 p22 p24 p25 p26


(54)

Item-Total Statistics

21.40 50.971 .722 .959

21.47 50.410 .834 .957

22.47 54.124 .802 .958

22.33 52.952 .786 .958

22.47 54.124 .802 .958

22.33 52.381 .877 .957

23.53 55.981 .609 .961

22.40 53.257 .823 .958

22.20 52.171 .815 .957

22.33 52.381 .877 .957

22.27 52.067 .866 .957

22.33 52.952 .786 .958

22.47 54.124 .802 .958

22.20 52.171 .815 .957

23.20 46.314 .764 .964

22.13 52.695 .725 .959

21.60 53.114 .642 .960

22.20 52.171 .815 .957

23.47 53.695 .586 .960

p5 p6 p7 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 p21 p22 p24 p25 p26

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Scale Statistics

23.60 58.400 7.642 19


(55)

Frequency Table

Kategori Umur

12 12.5 12.5 12.5

78 81.3 81.3 93.8

6 6.3 6.3 100.0

96 100.0 100.0

< 20 tahun 20 - 35 Tahun > 35 tahun Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Tingkat Pendidikan

2 2.1 2.1 2.1

26 27.1 27.1 29.2

34 35.4 35.4 64.6

19 19.8 19.8 84.4

15 15.6 15.6 100.0

96 100.0 100.0

Tidak sekolah Tamatan SD Tamatan SLTP Tamatan SLTA Tamatan Akademik/PT Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Status Kawin

36 37.5 37.5 37.5

33 34.4 34.4 71.9

27 28.1 28.1 100.0

96 100.0 100.0

Kawin Tidak Kawin Janda Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Status bekerja Sebelum Menjadi PSK

76 79.2 79.2 79.2

20 20.8 20.8 100.0

96 100.0 100.0

Ya Tidak Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(56)

Jenis Pekerjaan sebelum PSK

53 55.2 69.7 69.7

23 24.0 30.3 100.0

76 79.2 100.0

20 20.8 96 100.0 Ya Tidak Total Valid System Missing Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Alasan Bekerja Sebagai PSK

45 46.9 46.9 46.9

1 1.0 1.0 47.9

50 52.1 52.1 100.0

96 100.0 100.0

Karena sulit cari pekerjaan

Akibat PHK/berhenti pekerjaan lama Pekerjaan PSK mudah dan tidak butuh keterampilan Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Alasan Utama Menjalani Pekerjaan Sebagai PSK

75 78.1 83.3 83.3

5 5.2 5.6 88.9

10 10.4 11.1 100.0

90 93.8 100.0

6 6.3

96 100.0

Kebutuhan Kelurga Pemenuhan Kebutuhan sendiri

Ingin Gaya hidup mewah Total

Valid

System Missing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Tulang Punggung keluarga

30 31.3 31.3 31.3

66 68.8 68.8 100.0

96 100.0 100.0

Ya Tidak Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(57)

Faktor ekonomi

85 88.5 88.5 88.5

11 11.5 11.5 100.0

96 100.0 100.0

faktor ekonomi bukan faktor ekonomi Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Mendapatkan Tindakan Kekerasan

4 4.2 4.2 4.2

92 95.8 95.8 100.0

96 100.0 100.0

Ya Tidak Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sering Adanya tindakan kekerasan

1 1.0 1.0 1.0

95 99.0 99.0 100.0

96 100.0 100.0

Ya Tidak Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Jenis Kekerasan yang Didapatkan

1 1.0 25.0 25.0

3 3.1 75.0 100.0

4 4.2 100.0

92 95.8 96 100.0 Perkosaan Pemaksaan Bekerja Total Valid System Missing Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Faktor kekerasan

4 4.2 4.2 4.2

92 95.8 95.8 100.0

96 100.0 100.0

Adanya faktor kekerasan Tidak faktor kekerasan Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(58)

Kekerasan Penyebab Anda Sebagai PSK

4 4.2 100.0 100.0

92 95.8 96 100.0 Ya Valid System Missing Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Suami mengetahui Anda sebagai PSK

36 37.5 100.0 100.0

60 62.5 96 100.0 Ya Valid System Missing Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

PSK atas Kemauan Sendiri

92 95.8 95.8 95.8

4 4.2 4.2 100.0

96 100.0 100.0

Ya Tidak Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Alasan atas kemauan sendiri (Ya)

27 28.1 29.3 29.3

65 67.7 70.7 100.0

92 95.8 100.0

4 4.2

96 100.0

Suami tidak bekerja Bekerja sendiri untuk memenuhi kebutuhan (Tidak bersuami) Total Valid System Missing Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Alasan atas kemauan sendiri (Tidak)

3 3.1 75.0 75.0

1 1.0 25.0 100.0

4 4.2 100.0

92 95.8

96 100.0

disuruh suami

Semata-mata memenhi kebutuhan hidup saja Total

Valid

System Missing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(59)

Paksaan dari Suami

4 4.2 11.1 11.1

32 33.3 88.9 100.0

36 37.5 100.0

60 62.5 96 100.0 Ya Tidak Total Valid System Missing Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Anggota Keluarga mengetahui pekerjaan Anda

87 90.6 92.6 92.6

7 7.3 7.4 100.0

94 97.9 100.0

2 2.1 96 100.0 Ya Tidak Total Valid System Missing Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Siapa anggota yang mengetahui

84 87.5 96.6 96.6

3 3.1 3.4 100.0

87 90.6 100.0

9 9.4 96 100.0 Seluruh Keluarga Hanya Orangtua yang tahu Total Valid System Missing Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Alasan bekerja sebagai PSK

1 1.0 50.0 50.0

1 1.0 50.0 100.0

2 2.1 100.0

94 97.9

96 100.0

Orang tua bercerai, memenuhi kebutuhan hidup sendiri

Keluar/lari dari rumah Total

Valid

System Missing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(60)

Anggota Keluarga Ada Sebagai PSK

1 1.0 1.0 1.0

95 99.0 99.0 100.0

96 100.0 100.0

Ya Tidak Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Siapa Anggota keluarga Yang Sebagai PSK

1 1.0 100.0 100.0

95 99.0 96 100.0 Ibu Valid System Missing Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Orang Pertama kali Mengajak Pekerjaan PSK

1 1.0 1.0 1.0

95 99.0 99.0 100.0

96 100.0 100.0

Keluarga Teman Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Kekecewaan Terhadap Pacar

4 4.2 4.2 4.2

92 95.8 95.8 100.0

96 100.0 100.0

Ya Tidak Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Alasan Kekecewaan Terhadap Pacar

4 4.2 100.0 100.0

92 95.8 96 100.0 Pacar tidak bertanggungjawab Valid System Missing Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Faktor Lingkungan

7 7.3 7.3 7.3

89 92.7 92.7 100.0

96 100.0 100.0

faktor lingkungan Tidak faktor lingkungan Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(1)

Frequency Table

Kategori Umur

12 12.5 12.5 12.5

78 81.3 81.3 93.8

6 6.3 6.3 100.0

96 100.0 100.0

< 20 tahun 20 - 35 Tahun > 35 tahun Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Tingkat Pendidikan

2 2.1 2.1 2.1

26 27.1 27.1 29.2

34 35.4 35.4 64.6

19 19.8 19.8 84.4

15 15.6 15.6 100.0

96 100.0 100.0

Tidak sekolah Tamatan SD Tamatan SLTP Tamatan SLTA Tamatan Akademik/PT Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Status Kawin

36 37.5 37.5 37.5

33 34.4 34.4 71.9

27 28.1 28.1 100.0

96 100.0 100.0

Kawin Tidak Kawin Janda Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Status bekerja Sebelum Menjadi PSK

76 79.2 79.2 79.2

20 20.8 20.8 100.0

96 100.0 100.0

Ya Tidak Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(2)

Jenis Pekerjaan sebelum PSK

53 55.2 69.7 69.7

23 24.0 30.3 100.0

76 79.2 100.0

20 20.8

96 100.0 Ya

Tidak Total Valid

System Missing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Alasan Bekerja Sebagai PSK

45 46.9 46.9 46.9

1 1.0 1.0 47.9

50 52.1 52.1 100.0

96 100.0 100.0

Karena sulit cari pekerjaan

Akibat PHK/berhenti pekerjaan lama Pekerjaan PSK mudah dan tidak butuh keterampilan Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Alasan Utama Menjalani Pekerjaan Sebagai PSK

75 78.1 83.3 83.3

5 5.2 5.6 88.9

10 10.4 11.1 100.0

90 93.8 100.0

6 6.3

96 100.0 Kebutuhan Kelurga

Pemenuhan Kebutuhan sendiri

Ingin Gaya hidup mewah Total

Valid

System Missing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Tulang Punggung keluarga

30 31.3 31.3 31.3

66 68.8 68.8 100.0

96 100.0 100.0

Ya Tidak Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(3)

Faktor ekonomi

85 88.5 88.5 88.5

11 11.5 11.5 100.0

96 100.0 100.0

faktor ekonomi bukan faktor ekonomi Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Mendapatkan Tindakan Kekerasan

4 4.2 4.2 4.2

92 95.8 95.8 100.0

96 100.0 100.0

Ya Tidak Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sering Adanya tindakan kekerasan

1 1.0 1.0 1.0

95 99.0 99.0 100.0

96 100.0 100.0

Ya Tidak Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Jenis Kekerasan yang Didapatkan

1 1.0 25.0 25.0

3 3.1 75.0 100.0

4 4.2 100.0

92 95.8

96 100.0 Perkosaan

Pemaksaan Bekerja Total

Valid

System Missing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Faktor kekerasan

4 4.2 4.2 4.2

92 95.8 95.8 100.0

96 100.0 100.0

Adanya faktor kekerasan Tidak faktor kekerasan Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(4)

Kekerasan Penyebab Anda Sebagai PSK

4 4.2 100.0 100.0

92 95.8

96 100.0 Ya

Valid

System Missing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Suami mengetahui Anda sebagai PSK

36 37.5 100.0 100.0

60 62.5

96 100.0 Ya

Valid

System Missing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

PSK atas Kemauan Sendiri

92 95.8 95.8 95.8

4 4.2 4.2 100.0

96 100.0 100.0

Ya Tidak Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Alasan atas kemauan sendiri (Ya)

27 28.1 29.3 29.3

65 67.7 70.7 100.0

92 95.8 100.0

4 4.2

96 100.0 Suami tidak bekerja

Bekerja sendiri untuk memenuhi kebutuhan (Tidak bersuami) Total

Valid

System Missing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Alasan atas kemauan sendiri (Tidak)

3 3.1 75.0 75.0

1 1.0 25.0 100.0

4 4.2 100.0

disuruh suami

Semata-mata memenhi kebutuhan hidup saja Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(5)

Paksaan dari Suami

4 4.2 11.1 11.1

32 33.3 88.9 100.0

36 37.5 100.0

60 62.5

96 100.0 Ya

Tidak Total Valid

System Missing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Anggota Keluarga mengetahui pekerjaan Anda

87 90.6 92.6 92.6

7 7.3 7.4 100.0

94 97.9 100.0

2 2.1

96 100.0 Ya

Tidak Total Valid

System Missing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Siapa anggota yang mengetahui

84 87.5 96.6 96.6

3 3.1 3.4 100.0

87 90.6 100.0

9 9.4

96 100.0 Seluruh Keluarga

Hanya Orangtua yang tahu Total Valid

System Missing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Alasan bekerja sebagai PSK

1 1.0 50.0 50.0

1 1.0 50.0 100.0

2 2.1 100.0

94 97.9

96 100.0 Orang tua bercerai,

memenuhi kebutuhan hidup sendiri

Keluar/lari dari rumah Total

Valid

System Missing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(6)

Anggota Keluarga Ada Sebagai PSK

1 1.0 1.0 1.0

95 99.0 99.0 100.0

96 100.0 100.0

Ya Tidak Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Siapa Anggota keluarga Yang Sebagai PSK

1 1.0 100.0 100.0

95 99.0

96 100.0 Ibu

Valid

System Missing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Orang Pertama kali Mengajak Pekerjaan PSK

1 1.0 1.0 1.0

95 99.0 99.0 100.0

96 100.0 100.0

Keluarga Teman Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Kekecewaan Terhadap Pacar

4 4.2 4.2 4.2

92 95.8 95.8 100.0

96 100.0 100.0

Ya Tidak Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Alasan Kekecewaan Terhadap Pacar

4 4.2 100.0 100.0

92 95.8

96 100.0

Pacar tidak bertanggungjawab Valid

System Missing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Faktor Lingkungan

7 7.3 7.3 7.3

faktor lingkungan Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent