2 2.
Mengoptimalkan fungsi ponsel selain sebagai alat komunikasi 3.
Menjaga sepeda motor dari curanmor yang semakin hari semakin merajalela 4.
Menekan angka kriminalitas khususnya curanmor
1.3. Batasan Masalah
Batasan Masalah dalam pembahasan pembuatan alat ini antara lain : 1.
Program ini dibangun dengan menggunakan Bahasa Pemrograman C 2.
Desain dan pembuatan rangkaian mikrokontroller yang nantinya dipasang di dalam sepeda motor
3. Bagaimana mengatur sistem alarm pada sepeda motor yang dikontrol IC
mikrokontroller ATMega 8 yang dapat bekerja secara baik 4.
Tidak membahas lebih lanjut mengenai komponen tambahan yang digunakan untuk berkomunikasi dari ponsel ke mikrokontroller yang
dipasang pada sepeda motor
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah untuk Skripsi ini antara lain : 1.
Bagaimana membuat sistem pengamanan sepeda motor yang baik dandapat dipergunakan sehari-hari
2. Bagaimana membuat dan merancang alat yang memiliki sistem yang baik
dengan modal yang murah dan dapat dipakai setiap pemilik sepeda motor.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat dari pembuatan alat SISTEM PENGAMANAN SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8 VIA PONSEL yaitu :
1. Secara teoritis manfaat dari alat ini digunakan untuk mengamankan sepeda
motor dari aksi curanmor dan membuat efek jera para curanmor untuk melakukan aksinya.
2. Secara praktisnya alat ini digunakan untuk penulis sendiri yang pernah
mengalami kejadian kehilangan sepeda motor sehingga ke depannya hal tersebut tidak akan pernah terjadi lagi.
3
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memberi gambaran dalam mempermudah serta memahami tentang sistematika kerja dari alat PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
PENGAMANAN SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8 VIA PONSEL, maka penulis menulis skripsi ini dengan sistematika
penulisan sbagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang pembahsan mengenai Latar Belakang, Tujuan Penelitian, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Manfaat Penelitian dan Sistematika
Penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan membahas teori-teori yang mendukung pembahasan tentang Sensor Posisi limit switch, Motor DC, Buzzer, Mikrokontroller ATMega 8, Relay, dan
Field Effect Transistor FET.
BAB 3 METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini akan dijelaskan tentang metode penelitian dan perancangan sistem yaitu diagram blok rangkaian, skematik dan kerja setiap rangkaian.
BAB 4 DATA DAN ANALISA DATA
Bab ini berisikan tentang pengujian alat dan juga analisa tugas akhir yang telah dibuat.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan seluruh proses perancangan dan pembuatan skripsi ini.
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sensor Posisi limit switch
Limit switch merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi menggantikan tombol. Prinsip kerja limit switch sama seperti saklar
Push ON yaitu hanya akan menghubung pada saat katupnya ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah ditentukan dan akan memutus saat katup tidak
ditekan. Limit switch termasuk dalam kategori sensor mekanis yaitu sensor yang akan memberikan perubahan elektrik saat terjadi perubahan mekanik pada sensor
tersebut. Penerapan dari limit switch adalah sebagai sensor posisi suatu benda objek yang bergerak. Simbol limit switch ditunjukan pada gambar berikut:
Gambar 2.1 . Simbol dan bentuk limit switch
Limit switch umumnya digunakan untuk : Memutuskan dan menghubungkan rangkaian menggunakan objek atau benda lain. Menghidupkan daya yang besar,
dengan sarana yang kecil. Sebagai sensor posisi atau kondisi suatu objek. Prinsip kerja limit switch diaktifkan dengan penekanan pada tombolnya pada
batasdaerah yang telah ditentukan sebelumnya sehingga terjadi pemutusan atau penghubungan rangkaian dari rangkaian tersebut. Limit switch memiliki 2 kontak
yaitu NO Normally Open dan kontak NC Normally Close dimana salah satu kontak akan aktif jika tombolnya tertekan.
Konstruksi dan simbol limit switch dapat dilihat seperti gambar di bawah:
Gambar 2.2 Konstruksi dan simbol limit switch
5
2.2 Motor DC