2.1.5.1 Tujuan Evaluasi Pentingnya evaluasi kebijakan menurut Subarsono 2005:123 yakni:
1. Untuk mengetahui tingkat efektivitas suatu kebijakan, yakni seberapa jauh suatu
kebijakan mencapai tujuannya. 2.
Mengetahui apakah suatu kebijakan berhasil atau gagal. Dengan melihat tingkat efektivitasnya, maka dapat disimpulkan apakah suatu kebijakan berhasil atau gagal.
3. Memenuhi aspek akuntabilitas publik. Dengan melakukan penilaian kinerja suatu
kebijakan, maka dapat dipahami sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah kepada publik sebagai pemilik dana dan mengambil manfaat dari kebijakan dan
program pemerintah. 4.
Menunjukan pada stakeholders manfaat suatu kebijakan. Apabila tindakan dilakukan evaluasi terhadap suatu kebijakan, para stakeholders, terutama kelompok sasaran
tidak mengetahui secara pasti manfaat dari sebuah kebijakan atau program. 5.
Agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Pada akhirnya evaluasi kebijakan bermanfaat untuk memberikan masukan bagi proses pengambilan kebijakan yang
akan datang agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Sebaliknya, dari hasil evaluasi diharapkan dapat ditetapkan kebijakan yang lebih baik.
2.1.5.2 Pendekatan Evaluasi
Pendekatan evaluasi Menurut William Dunn 2003:611-612 membedakan atas tiga pendekatan yakni:
1. Evaluasi semu pseudo evaluationadalah pendekatan yang menggunakan metode-
metode deskriptif untuk menghasilkan informan yang valid dan dapat dipercaya mengenai hasil kebijakan,tanpa berusaha untuk menanyakan tentang manfaat atau
nilai dari hasl-hasil tersebut terhadap individu, kelompok, atau masyarakat secara
Universitas Sumatera Utara
keseluruhan. Asumsi utama dari evaluasi semu adalah bahwa ukuran tentang manfaat atau nilai merupakan sesesuatu yang dapat terbukti sendiriself evident atau tidak
kontroversial. 2.
Evaluasi Formal Formal Evaluation merupakan pendekatan yang menggunakan metode deskriptif untuk menghasilkan inormasi yang valid dan cepat dipercaya
mengenai hasil-hasil kebijakan tetapi mengevaluasi hasil tersebut atas dasar tujuan program kebijakan yang telah diumumkan secara formal oleh pembuat kebijakan dan
administrator program. Asumsi utama dari evaluasi formal adalah bahwa tujuan dan target diumumkan secara formal adalah merupakan ukuran yang tepat untuk manfaat
atau nilai kebijakan program. 3.
Evaluasi keputusan teoritis Decision-Theoretic Evaluation adalah pendekatan yang menggunakan metode-metode deksriptif untuk menghasilkan informasi yang dapa
dipertanggungjawabkan dan valid mengenai hasil-hasil kebijakan yang secara eksplisit dinilai oleh berbagi macam pelaku kebijakan. Perbedaan pokok antara
evaluasi teoritis keputusan di satu sisi dan evaluasi semu dan evaluasi formal di sisi lainnya, adalah bahwa evaluasi keputusan teoritis berusaha untuk memunculkan dan
membuat eksplisit tujuan dan target dari pelaku kebijakan baik yang tersembunyi maupun yang dinyatakan. Ini berarti bahwa tujuan dan target dari para pembuat
kebijakan dan administrator merupakan salah satu sumber nilai, karena semua pihak mempunyai andil dalam memformulasikan dan mengimplementasikan kebijakan.
Tabel 2.1 Pendekatan Evaluasi
Pendekatan Tujuan
Asumsi Bentuk-Bentuk Utama
Evaluasi semu
Menggunakan metode
deskriptif untuk menghasilkan
informasi yang Ukuran manfaat
atau nilai terbukti dengan
sendirirnya atau tidak
1.Eksprementasi sosial 2.Akuntasi sistem sosial
3.Pemeriksaan sosial 4.Sintesis riset dan
praktik
Universitas Sumatera Utara
valid tentang hasil kebijakan
kontroversial Evaluasi
formal Menggunakan
metode deskriptif untuk
menghasilkan informasi yang
terpercaya dan valid mengenai
hasil kebijakan secara formal
diumumkan sebagai tujuan
program- kebijakan
Tujuan dan sasaran dari
pengamil kebijakan dan
administrator yang secara
resmi diumumkan
merupakan ukuran yang
tepat dari manfaat atau
nilai. 1.Evaluasi perkembangan
2.Evaluasi eksperimental 3.Evaluasi proses
retrospektif 4.Evaluasi hasil
retrospektif
Evaluasi keputusan
teoritis Menggunakan
metode deskriptif untuk
menghasilkan informasi yang
valid dan dapat dipercaya
mengenai hasil kebijakan yang
secara eksplisit diinginkan oleh
berbagai pelaku kebijakan.
Tujuan dan sasaran dari
berbagai pelaku yang
diumumkna secara formal
ataupun diam- diam
merupakan ukuran yang
tepat dari manfaat atau
nilai. 1.Penilaian tentang dapat
tidaknya dievaluasi 2.Analisis utilitas
multiatribut.
Sumber: William Dunn
2.1.5.3 Metode Evaluasi