e. Evolusi geomorfik yang kompleks lebih umum dibanding dengan evolusi geomorfik yang sederhana. Dari konsep ini dikenal adanya berbagai bentuklahan atas dasar
kekomplekan tenaga pembentuknya. 1. Bentuk sederhana simple forms
2. Bentuk campuran compund forms 3. Bentuk akibat satu daur erosi mono cyclic forms
4. Bentuk akibat daur erosi ganda multi cyclic forms 5. Munculnya kembali permukaan lahan terkubur kepermukaan sekarang exhumed
f. Hanya sedikit saja dari topografi permukaan bumi adalah lebih tua dari Tersier, dan kebanyakan dari padanya tidak lebih dari jaman Pleistosen.
g. Interprestasi secara tepat bentanglahan sekarang tidak akan mungkin dapat tanpa memperhatikan perubahan-perubahan iklim dan geologi selama masa pleistosen.
h. Apresiasi iklim-iklim dunia amat perlu untuk mengetahui secara benar berbagai kepentingan di dalam proses-proses geomorfologi yang berbeda.
i. Walaupun geomorfologi menekankan terutama pada bentanglahan sekarang, namun untuk mempelajarinya secara maksimal perlu mempelajari sejarah perkembangannya.
3. Aspek-Aspek kajian Geomorfologi
Menurut Karmono 1981, objek utama yang dipelajari dalam studi geomorfologi adalah bentuklahan, proses geomorfologi genesa dan evaluasi pertumbuhan bentuklahan,
serta geomorfologi yang mempelajari hubungannya dengan lingkungan. Berdasarkan hal di atas ada 4 aspek geomorfologi yang menjadi objek kajian geomorfologi sebagai berikut:
a. Aspek morfologi,
Mempelajari relief secara umum yang meliputi aspek a aspek Morfografi, yakni aspek-aspek yang bersifat pemerian suatu daerah seperti; teras sungai, bentuk-benuk yang
3
dihasilkan oleh abrasi, beting pantai, tanggul alam, kipas aluvial, biukit rendah, plato, kerucut gunungapi dan sebagainya. b, Morfometri yakni aspek-aspek kuantitatif dari suatu daerah
seprti; kemiringan lereng, bentuk lereng, ketinggian, beda tinggi, kekasaran medan, bentuk lembah sungai, tingkat pengikisan dan pola aliran
b. Aspek Morfogenesis,
Menekan pada proses geomorfologi,yakin proses yang mengakibatkan perubahan- perubahan bentuklahan waktu pendek serta proses terjadinya bentuklahan. Morfogenesa
mencakup beberapa aspek : a. Morfo Stuktur Pasif, meliputi litologi tipe dan stuktur bantuan yang berhubungan dengan pelapukan mekanis,chemis,dan organis.b Morfologi
Stuktur Aktif,berupa tenaga endogen atau tektonisme yang menghasilkan lipatan dan patahan. cMorfodinamik berupa tenaga eksogen yang berhubungan dengan tenaga angin,air,es,gerak
massa batuan dan vulkanisme. Studi yang menekan proses geomorfologi disebut geomorfologi dinamik.
c. Aspek Morfokronologi
Morfokronologi merupakan urutan bentuklahan yang ada dipermukaan bumi sebagai hasil proses geomorfologis. Adanya perbedaan urutan secara alami menyebabkan
terjadinya perbedaan urutan umur bentuklahan dari yang paling awal hingga yang paling akhir,masing-masing paling tua dan paling muda. Dalam kaitannya dengan umur suatu
bentuklahan dapat dilihat pula terjadinya pelapukan,pembetukan tanah dan erosi,serta sedimentasi,sehingga menentukan pula terhadap potensi suatu lahan,yang selanjutnya
menentukan terhadap pemanfaatannya.
d. Aspek Morfo-Asosiasi
Morfoasosiasi merupakan kaitan antar bentuklahan satu dengan bentuklahan yang lain dalam susunan keruangan atau sebarannya dipermukaan bumi. Morfo-asosiasi sangat
penting dalam geomorfologi karena bentuklahan yang ada dipermukaan bumi 4
pembentukannya sangat ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain : topografi, batuan, proses, iklim temperatur, curah hujan, kelembaban, vegetasi, organisme, dan waktu.
Adanya berbagai faktor penentu tersebut maka keberadaan bentuklahan penyusun permukaan bumi ini diketemukan adanya kaitan antara bentuklahan yang satu dengan yang
lain. Verstappen 1983,mendasarkan pada konsep dasar yang berkembang sebelumnya dan cakupan bidang ilmu yang tercakup dalam geomorfologi, membedakan empat aspek
geomorfologi, yaitu :
a. Geomorfologi statik, mempelajari bentuklahan aktual,yang mencakup morfografi dan morfometri; morfografi menekankan pada deskripsi watak bentuklahan, sedangkan
morfometri menekankan pada aspek ukuran bentuklahan seperti: topografi,relief, panjang lereng,kemiringan lereng dan bentuk lereng;
b. Geomorfologi dinamik, mempelajari proses dan perubahan jangka pendek dari bentuklahan yang diakibatkan oleh proses pelapukan,erosi,gerakan masa batuantanah; pelarutan, dan
abrasi; c. Geomorfologi genetik, mempelajari perkembangan relief dalam jangka panjang, akibat
tenaga tektonik dan vulkanik, termasuk bantuan dan stuktur bantuannya; d. Geomorfologi lingkungan, mempelajari hubungan ekologis bentanglahan antara
geomorfologi dengan ilmu pengetahuan yang terkait atau parameter lahan.
3. SEJARAH GEOMORFOLOGI