FENOMENA BULLYING DI PONDOK PESANTREN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bullying adalah pengalaman yang biasa dialami oleh banyak anak-anak
dan remaja di sekolah. Perilaku Bullying dapat berupa ancaman fisik atau
verbal. Bullying terdiri dari perilaku langsung seperti mengejek, mengancam,
mencela, memukul, dan merampas yang dilakukan oleh satu atau lebih siswa
kepada korban atau anak yang lain. Selain itu bullying juga dapat berupa
perilaku tidak langsung, misalnya dengan mengisolasi atau dengan sengaja
menjauhkan seseorang yang dianggap berbeda.
Bully atau pelaku Bullying adalah seseorang yang secara langsung
melakukan agresi baik fisik, verbal atau psikologis kepada orang lain dengan
tujuan untuk menunjukkan kekuatan atau mendemonstrasikan pada orang lain.
Kebanyakan perilaku Bullying berkembang dari berbagai faktor lingkungan
yang kompleks. Tidak ada faktor tunggal menjadi penyebab munculnya
Bullying. Menurut Sullivan (dalam Juwita & Mustikolaksmi, 2010) Bullying
adalah perbuatan agresi atau manipulasi yang disadari dan bertujuan oleh satu
atau lebih orang terhadap satu atau sekelompok orang lainnya. Adapun
menurut Priyatna (2010) menyatakan bahwa bulying merupakan problem yang
dampaknya harus ditanggung oleh semua pihak. Baik itu pelaku, korban,

ataupun dia yang menyaksikan tindakan tersebut. Sedangkan menurut Rigby
(dalam Juwita & Mustikolaksmi, 2010) bullying adalah merupakan pola
berulang dari tingkah laku agresif terhadap orang lain yang memiliki status
kekuatan yang lebih lemah.
Pada sisi yang lain bullying merupakan pola berulang dari tingkah laku
agresif terhadap orang lain yang memiliki status kekuatan yang lebih lemah.
penyebab bullying menurut Juwita dan Mustikolaksmi (2010) mencakup faktor
personal dan situasional dari bullying dimana faktor-faktor tersebut meliputi
pola asuh ayah yang otoriter, pola asuh ibu yang otoriter, tayangan televisi,
bullying oleh guru dan konformitas pada remaja. Pada tingkatan perguruan

1

2

tinggi kesejahteraan psikologis, bullying oleh guru dan konformitas. Faktor
penyebab yang tidak muncul adalah pola asuh yang permisif dan bullying oleh
teman sebaya ternyata tidak mendorong terjadinya bullying pada siswa. Hanya
saja, ketika dimasukkan hasil olahan tambahan dari motivasi melakukan
bullying, tampak bahwa balas dendam merupakan faktor yang mendorong

seseorang untuk melakukan bullying. Pada kasus terjadinya bullying menurut
Coloroso (2007) menunjukkan sebuah isu hidup-dan –mati yang sering
diabaikan resikonya.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Panca (2011) dapat diketahui bahwa
ada pengaruh yang signifikan antara distorsi kognitif terhadap perilaku
bullying dengan hasil analisa sebesar 0,667 atau sebesar 66,7% sedangkan
sisanya sekitar 33,3% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak
termasuk dalam penelitian ini seperti variabel sikap yaitu sikap diam yang
dilatarbelakangi oleh pemikiran apabila korban melaporkan tentang apa yang
menimpanya maka tidak akan menyelesaikan masalah, kondisi fisik berfisik
besar dan kuat dan kondisi lingkungan yang mendukung terjadinya perilaku
bullying.
Fenomena kekerasan bullying bisa juga diartikan sebagai perbuatan atau
perkataan seseorang kepada orang lain yang dapat menimbulkan rasa takut,
sakit dan tertekan baik secara fisik maupun mental yang telah direncanakan
oleh pihak yang lebih kuat dan berkuasa terhadap pihak yang dianggap lebih
lemah darinya. Bullying biasanya dilakukan dengan alasan pembentukan
mental si yunior. Tetapi, bullying biasanya terjadi atas dasar ‘balas dendam’ si
senior karena mereka juga pernah menjadi korban bullying senior sebelum
mereka. Akibat dari perilaku tersebut banyak siswa yang merasa terkucil,

sehingga ia selalu merasa gelisah ketika bertemu dengan orang lain. bullying
tidak juga hanya dilakukan dengan kekerasan, melainkan bisa juga dilakukan
dengan mengejek, memaki, melanggar bahasa, di hakimi oleh pengurus pondok
pesantren dan menggosipi orang lain. Dan beberapa korban bullying memiliki
karakter yang berbeda dengan yang lainnya, seperti selalu cemas, tidak percaya
diri, dan memiliki kemampuan bersosialisasi yang kurang.

3

Tradisi bullying agar sering terjadi di suatu lembaga pendidikan, baik
formal, maupun informal, tidak terkecuali di pondok pesantren, seperti yang
kita ketahui bahwasannya pondok pesantren memiliki peraturan terhadap
santrinya, yaitu santri dapat langsung menginap di asrama pondok yang telah
disediakan oleh pihak pondok pesantren. Terjadinya bullying di pondok
pesantren ini menjadi hal yang menarik diteliti karena pondok pesantren
sebagai tempat pendidikan agama namun demikian bullying menjadi hal biasa
yang sering dilakukan para santri senior kepada santri yuniornya. Pelaku
bullying biasanya memiliki karakter merasa paling hebat dan overactive. Bagi
seseorang yang tak kuat lagi menagalami bullying, mereka akan mengalami
gangguan psikologis (stress).

Pelaku bullying biasanya memiliki karakter merasa paling hebat dan
overactive. Bagi seseorang yang tak kuat lagi megalami bullying, mereka akan
mengalami gangguan psikologis (stress). Seperti hasil wawancara yang di
lakukan di suatu pondok pesantren seorang senior memukul yuniornya
dikarenakan ia susah dibangunkan untuk menunaikan ibadah sholat Subuh,
karena menurut korban seniornya sudah keterlaluan ia langsung memanggil
teman-temannya yang berada di luar pondok pesantren untuk membalas
perbuatan seniornya, ketika itu seniornya mendengar kalau si korban
memanggil teman-temannya yang berada di luar pondok pesantren seniornya
langsung juga memanggil teman-temannya yang berada di luar pondok
pesantren akhirnya terjadilah tawuran di depan pondok pesantren.
Pondok pesantren merupakan suatu institusi sosial yang tidak hanya
berbentuk lembaga dengan seperangkat elemen pendukungnya seperti masjid,
rungan mengaji, asrama putri dan beberapa guru serta kyai. Tetapi pesantren
merupakan entitas budaya yang mempunyai implikasi terhadap kehidupan
sosial yang melingkupinya (Farchan dan Syarifuddin, 2005). Dalam aktivitas
para atau kegiatan pesantre terdapat beberapa hal yang menjadi hal negatif
terkait dengan pengelolaan pondok pesantren, hal-hal tersebut yaitu mengenai:
pertama, sosok kyai di lingkungan pondok pesantren merasa menjadi penguasa
tnggak dan dibentuk dengan sendirinya sehingga keberaaan kyai tidak diangkat


4

dan tidak dapat dibuktikan dengan surat keputusan. Kedua, perilaku
manajemen pondok pesantren berlangsung secara alami, bukan atas dasar teori
disamping berdasarkan turun-temurun dari para guru. Ketiga, lemahnya sumber
daya manusia di lembaga pondok pesantren dan keempat yaitu mengenai
adanya sikap fanatisme yang berlebihan dari masyarakat terhadap lembaga
pondok pesantren sehingga timbulnya pandangan seorang kyai sebagai sosok
yang peling benar dan paling jujur. (Ahmad, 2006). Beberapa faktor tersebut
secara langsung menjadi pemicu terjadi permasalahan di dalam lingkungan
pondook pesantren, dimana salah satunya yaitu mengenai permasalahan
bullying.
Peristiwa bullying yang terjadi di lingkungan pondok pesantren menjadi
fenomena yang menarik karena sebagai lembaga pendidikan keislaman yang
syarat dengan nilai agama, bulying masih sering terjadi baik berupa fisik
maupun non fisik. Bullying dengan menggunakan fisik contohnya seperti
menendang, memukul, sedangkan non fisik yaitu dengan aspek verbal
(mengintimidasi) dan non verbal (mengucilkan teman) (Sullivan K, Sullivan G
& Cleary, 2005). Karenanya peneliti tertarik untuk mengangkat judul

penelitian tentang fenomena bullying di pondok pesantren.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bentuk-bentuk perilaku bullying remaja apa saja yang terjadi di pondok
pesantren ?
2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya bullying di pondok
pesantren ?
3. Bagaimana peran pelaku, korban, & saksi dalam pristiwa bullying yang
terjadi di pondok pesantren ?
4. Bagaimanakah dampak bullying pada remaja ?

5

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu meliputi:
1.

Untuk mengetahui bentuk-bentuk bullying yang terjadi di pondok

pesantren.

2.

Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya bullying di
pondok pesantren.

3.

Untuk mengetahui peran pelaku, korban, & saksi dalam pristiwa bullying
yang terjadi di pondok pesantren.

4.

Untuk mengetahui dampak bullying pada remaja.

D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
Dari segi ilmu pengetahuan penelitian ini diharapkan dapat
memberikat sumbangan yang berarti bagi perkembangan ilmu psikologi

khususnya dalam bidang psikologi pendidikan dan perkembangan.

2.

Secara praktis
Penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pada pihak pondok
pesantren untuk memberikan pemecahan masalah bullying yang terjadi,
sehingga terjadinya kasus bullying dapat diminimalisir.

FENOMENA BULLYING DI PONDOK PESANTREN
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Syarat untuk Mendapat Gelar Sarjana (S1)

Oleh :
ZULFAHMI
07810109

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

FENOMENA BULLYING DI PONDOK PESANTREN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu persayaratan memperoleh gelar
sarjana Psikologi strata satu (S1) pada Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :
ZULFAHMI
07810109

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012


i

LEMBAR PERSETUJUAN

1. Judul Skripsi

: Fenomena Bullying di Pondok Pesantren

2. Nama Peneliti

: Zulfahmi

3. Nomer Induk Mahasiswa

: 07810109

4. Fakultas

: Psikologi


5. Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

6. Waktu Penelitian

: Tanggal 24-28-Mei-2012/29-03 Agustus.

7. Tanggal Ujian

: 10-11 Agustus 2012

Malang, 13 Agustus 2012
Telah diperiksa dan disetujui
Oleh Dosen Pembimbing

Pembimbing 1

Pembimbing 2

Dr. Diah Karmiati, M.Si

Ni’ matuzahroh, S.Psi.M.Si

ii

LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini telah di uji oleh dewan penguji
Pada tanggal

: 13 Agustus 2012

Dewan penguji
Ketua penguji

: Dr. Diah Karmiati, M.Si

(

)

Anggota penguji

: Ni’ matuzahroh, S.Psi M.Si

(

)

: Dra. Siti Suminarti Fasikhah, M.Si (

)

: Ari Firmanto, S. Psi M.Si

)

(

Mengesahkan,
Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang

Dra. Cahyaning Suryaningrum, S. Psi M.Si

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Zulfahmi

Nim

: 07810109

Fakultas/Jurusan

: Psikologi

Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah yang berjudul:
Fenomena Bullying dipondok pesantren

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan
kecuali dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini
dan telah disebutkan sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan
merupakan Hak bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan
sebagai sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya
dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan undang undang yang berlaku.

Malang, 13 Agustus 2012
Mengetahui
Ketua Program Studi

Yang menyatakan

Ni’ matuzahroh, S.Psi.M.Si

Zulfahmi

iv

KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan hidayah-Nya, serta Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah membimbing umatNya ke jalan yang benar.
Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan Judul “Fenomena
Bullying dipondok pesantren”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.Dalam proses penulisan
skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta
bantuanyang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan
ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Drs. Cahyaning Suryaningrum, selaku dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang
2. Dr. Diah karmiyati,M.si

dan Nimatuzahroh, S.Psi

M.si selaku

pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu
untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. M. Salis Yuniardi, M.Psi selaku dosen wali yang telah mendukung dan
memberi pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.
4. Pengasuh

pondok

pesantren

Matlabul

ullum

KH.

MOH.

TAUFIQUROHMAN FM yang telah memberikan ijin dan fasilitas bagi
penulis untuk melakukan penelitian.
5. Santri pondok pesantren Matlabul ulum yang telah bersedia menjadi
subjek penelitian
6. Ummi dan keluarga di Bali dan Madura yang selalu mendukung atas
pengerjaan skripsi
7. Penghuni kost kelana putra, warga Fakultas Psikologi angkatan 20072012 khususnya Kelas B 2007 dan teman-teman para penghobi burung
yang selalu memberi semangat sehingga penulis terdorong untuk
menyelesaikan skripsi ini.

v

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah benyak
memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna,
sehingga kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis
harapkan. Meski demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.

Malang, 20 Agustus 2012
Penulis

Zulfahmi

vi

INTISARI

Zulfahmi.(2012). Fenomena Bullying di pondok pesantren di (Pondok
Pesantren Matlabul ullum).
Skripsi.Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Pembimbing : (1) Dr. Diah karmiyati, M.Si (2) Ni matuzahroh S. Psi, M.Si
Kata Kunci : Fenomena Bullying di Pondok Pesantren Matlabul Ullum
Bullying adalah pengalaman yang biasa dialami oleh banyak anak-anak
dan remaja di sekolah. Perilaku Bullying dapat berupa ancaman fisik atau verbal.
Bullying terdiri dari perilaku langsung seperti mengejek, mengancam, mencela,
memukul, dan merampas yang dilakukan oleh satu atau lebih siswa kepada korban
atau anak yang lain. Selain itu bullying juga dapat berupa perilaku tidak langsung,
misalnya dengan mengisolasi atau dengan sengaja menjauhkan seseorang yang
dianggap berbeda.Peristiwa bullying yang terjadi di lingkungan pondok pesantren
menjadi fenomena yang menarik karena sebagai lembaga pendidikan keislaman
yang syarat dengan nilai agama, bulying masih sering terjadi baik berupa fisik
maupun non fisik. Bullying dengan menggunakan fisik contohnya seperti
menendang, memukul. Sedangkan non fisik yaitu dengan aspek verbal
(mengintimidasi) dan non verbal (mengucilkan teman) (Sullivan K, Sullivan G &
Cleary, 2005). Karenanya peneliti tertarik untuk mengangkat judul penelitian
tentang fenomena bullying di pondok pesantren.
peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriftif. Subjek
adalah santri Pondok Pesantren di Madura. Tehnik pengumpulan data
menggunakan wawancara semi struktur. Sedangkan analisa data yang digunakan
adalah analisa data kualitatif. Proses analisis data dimulai dengan menelaah
seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan
yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen resmi, dan sebagainya
Hasil penelitian menujukan faktor Bullying di pondok pesantren yaitu
adanya unsur balas dendam antar santri dalam pondok pesantren. Bentuk perilaku
bullying yang trejadi di pondok pesantren yaitu kekerasan verbal. Peran pelaku,
korban dan saksi yaitu mejadi penguat. Dampak yang ditimbulkan adalah rasa
tidak nyaman dan merubah perilaku korban bullying menjadi pelaku bullying.

vii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................
SURAT PERNYATAAN ................................................................................
KATA PENGANTAR ....................................................................................
INTISARI ........................................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
DAFTAR TABEL ...........................................................................................

i
ii
iii
iv
v
vii
viii
x

BAB I

PENDAHULUAN ...........................................................................
A. Latar Belakang ...........................................................................
B. Rumusan Masalah ......................................................................
C. Tujuan Penelitian .......................................................................
D. Manfaaat Penelitian ...................................................................

1
1
4
5
5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................
A. Bullying ......................................................................................
1. Pengertian Bullying ................................................................
2. Bentuk – bentuk Bullying ......................................................
3. Faktor penyebab Bullying .....................................................
4. Karakteristik Bullying ...........................................................

6
6
6
7
7
8

B. Remaja .......................................................................................
1. Pengertian Remaja ................................................................
2. Ciri – ciri Remaja ..................................................................
3. Perkembangan Emosi Remaja ..............................................

10
10
11
13

C. Pondok Pesantren .......................................................................
1. Pondok Pesantren ..................................................................
2. Fenomena Bullying di Pondok Pesantern .............................

15
15
17

BAB III METODELOGI PENELITIAN .......................................................

18

A. Jenis Penelitian ..........................................................................
B. Batasan Istilah ............................................................................
C. Subyek Penelitian ......................................................................
D. Pengumpulan Data ......................................................................
E. Prosedur Penelitian ....................................................................
F. Keabsahan Data .........................................................................
G. Analisa Data ...............................................................................

18
18
19
19
20
20
22

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..............................

23

A. Identitas Subjek ..........................................................................
Deskripsi Hasil Penelitian ..........................................................

23
24

a. Hasil Penelitian Subjek I .......................................................
b. Hasil Penelitian Subjek II ......................................................
c. Hasil Penelitian Subjek III ....................................................
d. Hasil Penelitian Subjek IV ....................................................
e. Hasil Penelitian Subjek V ......................................................
B. Analisa Data ...............................................................................
C. Rangkuman Hasil Analisa Data .................................................
D. Pembahasan ...............................................................................

24
25
26
27
27
28
35
39

KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................

49

A. Kesimpulan ................................................................................
B. Saran ..........................................................................................

49
49

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
LAMPIRAN ................................................................................................

50
51

BAB V

ix

DAFTAR TABEL

Daftar tabel 4.1
Daftar tabel 4.2
Daftar tabel 4.3
Daftar tabel 4.5
Daftar tabel 4.6
Daftar tabel 4.6

:
:
:
:
:
:

Identitas subjek .................................................................
Hasil analisa subjek I .........................................................
Hasil analisa subjek II ........................................................
Hasil analisa subjek III .......................................................
Hasil analisa subjek IV ......................................................
Hasil analisa subjek V ........................................................

x

23
29
30
31
32
33

DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, B. E. (1980). Psikologi perkembangan. Jakarta : Erlangga
Moleong, J. 2010. Metodelogi penelitian kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosda
Karya.
Noor, Mahpuddin. 2006, Potret Dunia Pesantren, Bandung: Humaniora.
Royanto, L.R.M., & Djuwita, R. (2010). Peran Faktor Personal dan Situasional
terhadap perilaku bulying di tiga kota besar di Indonesia. Proceding temu
ilmiah konfrensi nasional Peran pendidikan dalam pembangunan karakter
bangsa di Malang.
Santrock, J. (2003). Adolescence. Jakarta : Erlangga
Sullivan, K. Sulivan G. & Cleary.(2005). Bullying in secondary schools.
California : Corwin Press.
Sugiyono, (2008). Metode penelitian bisnis (Cetakan ke IV). Bandung: CV.
ALFABETA.
Panca, L.L.S.P, (2011). Pengaruh Distorsi Kognitif Terhadap Perilaku Bullying
Pada Remaja, Skripsi Universitas Muhammadiyah Malang, Tidak
Dipublikasikan.
Yasmadi. 2005. Modernisasi Pesantren : Kritik Nurcholis Madjid terhadap
Pendidikan Islam Tradisional. Bandung : Ciputat press, Quantum
Teaching.
Wharton, S. (2009). How to stop that bully. Yogyakarta : Kanisius
Zulkifli. (1986). Psikologi perkembangan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

xi