16
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sepanjang perjalanan persekolahan bidang studi matematika termasuk salah satu pelajaran yang kurang diminati siswa bahkan menjadi momok sebagian besar
pelajar sejajar dengan bidang studi IPA saint dan bahasa inggris. Namun sungguh delimatis justru tiga bidang studi tersebut kurang lebih 10 tahun belakangan ini
masuk dalam daftar UAN yang merupakan pokok penentu kelulusan dan standar minimumnya setiap tahun beranjak naik. Melihat fenomena ini semua fihak yang
terkait dalam pendidikan harus menyingsingkan lengan untuk menyambut kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan tersebut dengan proaktif.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengemas bidang studi matematika, saint dan bahasa inggris agar menyenangkan dan mudah dipahami siswa diantaranya
dengan melakukan
inovasi dalam
pembelajaran agar
prestasi belajar
menggembirakan. Matematika secara garis besar meliputi aritmatika, aljabar dan geometri mempunyai tingkat kesulitan berbeda, tetapi kesulitan yang paling menonjol
dalam matematika adalah keabstrakan dan kepastian dalam perhitungan, sehingga tidak memungkinkan orang untuk mencoba- coba dan berspekulasi karena tidak ada
toleransi, kalau salah ya salah, tidak ada hampir benar tetapi harus benar. Pembelajaran perkalian dan pembagian merupakan bagian dari berhitung
aritmatika pada bidang studi matematika yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa karena bersifat abstrak dan pasti ilmu pasti. Oleh karena itu dalam
pembelajaran perlu dikongkretkan agar dapat mudah dipahami dan tidak menjadi mata pelajaran yang ditakuti siswa.
17
Beberapa metode, media telah banyak dilakukan digunakan diantaranya dengan menggunakan benda kongkret antara lain lidi, simpoa dan benda-benda di
lingkungan. Juga menggunakan yang semi abstrak antara lain: dengan garis bilangan dan penjumlahan bersusun, namun masih banyak beberapa kelemahan diantaranya:
keterbatasan menjumlah berulang-ulang dalam perkalian, pengurangan berulang- ulang pada pembagian atau justru perhatian anak terpusat pada warna ataupun bentuk
media belajar tersebut, sehingga prestasi belajar rendah. Jadi para siswa pada umumnya dan siswa SDLBC pada khususnya sulit dalam melakukan keterampilan
berhitung.Hal tersebut dapat dibuktikan dengan rendahnya nilai raport pada bidang studi matematika yaitu dalam kisaran nilai 50, atau dibawah standar kelulusan
minimum seperti yang ditunjukkan dalam rekap nilai raport siswa SLB kelas IV bidang studi matematika semester I, SLB Negeri Kotagajah tahun ajaran 2008 2009
sebagai berikut: Nilai Raport Bidang Studi Matematika Kelas IV, SLB.N Kotagajah TA.
20082009
No No Induk Nama
Nilai Keterangan
1 135
Yazid Rahmad 50
- 2
138 Roy Gian Fernando
50 -
3 141
Irma Oktafianti 50
- 4
145 Rosma Sarahwati
70 -
5 -
Agustina Indriani 50
Nilai dari SD 6
- Deviana Wati
60 Nilai dari SD
Rata-rata 55
“Pembelajaran matematika berdasarkan hasilnya, mencakup tiga elemen yaitu 1 konsep 2 keterampilan 3 pemecahan masalah.” Lerner, 1988: 430, dalam
Mulyono Abdurrahman, 1997: 219, dan hendaknya kurikulum bidang studi 1
18
matematika mencakup tiga elemen tersebut. Berdasarkan tinjauan fakta dan hasil belajar yang harus dicapai dalam pembelajaran matematika, untuk lebih
meningkatkan prestasi belajar matematika, maka penulis mengadakan penelitian tindakan kelas. yaitu, “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Pada
Pembelajaran Perkalian Dan Pembagian Melalui Penggunaan Meteran Bagi Anak Tunagrahita Ringan Kelas IV SLB Negeri Kotagajah Lampung Tengah Semester II
TA. 20082009.”
B. Identifikasi Masalah