Sifat Mekanis Contoh Kecil Bebas Cacat Modulus Elastisitas MOE Contoh Kecil Bebas Cacat.

Gambar 10 merupakan contoh kurva beban deformasi kayu Nangka yang diuji dengan tekan tegak lurus serat, yang mempunyai model regresi P = 261+804 Δ-1062Δ р ²; R²=0,99. Batas elastis atau sering juga disebut batas proporsi pada saat menerima beban sebesar 1171 kgf dan terjadi deformasi sebesar 11,2 cm, jika kayu menerima beban di bawah batas nilai tersebut maka kayu Nangka masih bisa kembali seperti keadaan semula karena belum melewati batas proporsi. Gambar 11 merupakan contoh kurva beban deformasi kayu Afrika yang diuji dengan tekan sejajar serat, yang mempunyai model regresi P = -173+443 Δ- 534 Δр²; R²=0,99. Batas elastisnya saat menerima beban sebesar 789 kgf dan terjadi deformasi sebesar 21,0 cm. Gambar 12 merupakan contoh kurva beban deformasi kayu Randu yang diuji dengan tekan sejajar serat, yang mempunyai model regresi P =16+211 Δ-293Δ р ²; R²=0,99. Batas elastisnya saat menerima beban sebesar 303 kgf dan terjadi deformasi sebesar 13,0 cm. Gambar 13 merupakan contoh kurva beban deformasi kayu Sengon yang diuji dengan sejajar serat, yang mempunyai model regresi P = 22+913 Δ-535Δ р ²; R²=1. Batas elastisnya saat menerima beban sebesar 1058 kgf dan terjadi deformasi sebesar 11,3 cm.

4.3. Sifat Mekanis Contoh Kecil Bebas Cacat Modulus Elastisitas MOE Contoh Kecil Bebas Cacat.

Sifat kekakuan kayu merupakan ukuran kemampuan kayu untuk menahan beban tanpa terjadi perubahan bentuk yang permanen atau dapat kembali ke bentuk semula. Besarnya hasil pengujian dinyatakan dalam Modulus Elastisitas MOE. Dua metode digunakan untuk menghitung nilai MOE pada penelitian ini, yakni metode pertama dan metode kedua seperti yang disajikan oleh Bahtiar 2008. Tabel 12 Nilai rata-rata MOE contoh kecil bebas cacat yang diuji secara tekan tegak lurus serat Janis kayu Rata-rata MOE kgcm 2 t-hitung t-tabel Metode pertama Metode kedua 0,05 0,01 Nangka 5,3x10 3 4,7x10 3 6,78 2,00 2,66 Sengon 3,4x10 3 3,3x10 3 3,67 2,26 3,24 Afrika 4,1x10 3 3,8x10 3 3,52 2,26 3,24 Randu 1,8x10 3 1,7x10 3 3,68 2,26 3,24 Tabel 13 Nilai rata-rata MOE contoh kecil bebas cacat yang diuji secara tekan sejajar serat Janis kayu Rata-rata MOE kgcm 2 t-hitung t-tabel Metode pertama Metode kedua 0,05 0,01 Nangka 2,2x10 4 2,1x10 4 5,38 2,00 2,66 Sengon 1,5x10 4 1,4x10 4 3,57 2,26 3,24 Afrika 1,3x10 4 1,2x10 4 4,29 2,26 3,24 Randu 7,2x10 3 6,8x10 3 4,65 2,26 3,24 Dari Tabel 12 dan 13 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata MOE metode pertama dengan metode kedua terdapat perbedaan nilai yang dihasilkan untuk dua arah pengujian yang berbeda yakni tekan tegak lurus serat dan tekan sejajar serat. Secara berturut-turut nilai rata-rata MOE metode pertama untuk tekan tegak lurus serat yang dihasilkan oleh kayu Nangka 5,3x10 3 kgcm², kayu Afrika 4,1x10 3 kgcm², kayu Sengon 3,4x10 3 kgmm² dan kayu Randu 1,8x10 3 kgcm² dan nilai rata-rata MOE untuk metode kedua yang dihasilkan adalah untuk kayu Nangka 4,7x10 3 kgcm², kayu Afrika 3,8x10 3 kgcm², kayu Sengon 3,3x10 3 kgcm² dan untuk kayu Randu 1,7x10 3 kgcm². Sedangkan nilai rata-rata MOE metode pertama untuk tekan sejajar serat yang dihasilkan oleh kayu Nangka adalah 2,2x10 4 kgcm², kayu Afrika 1,5x10 4 kgcm², kayu Sengon 1,3x10 4 kgcm² dan kayu Randu 7,2x10 3 kgcm². Nilai rata-rata MOE untuk metode kedua yang dihasilkan adalah untuk kayu Nangka 2,1x10 4 kgcm², kayu Afrika 1,4x10 4 kgcm², kayu Sengon 1,2x10 4 kgcm² dan utuk kayu Randu 6,8x10 3 kgcm². Pada kedua arah pengujian yang telah dilakukan, nilai MOE yang terbesar adalah kayu Nangka, disusul oleh kayu Afrika, kemudian kayu Sengon, dan nilai MOE yang terkecil adalah kayu Randu. Faktor yang menyebabkan perbedaan nilai MOE antar jenis kayu adalah berat jenis kayu. Berdasarkan sifat anatomi kayu, kayu dengan berat jenis yang tinggi memiliki dinding sel yang tebal, dinding sel yang tebal dapat meningkatkan kekuatan kayu. Haygreen dan Bowyer 2003 menyatakan bahwa kekakuan dan kekuatan kayu meningkat dengan meningkatnya berat jenis pada kondisi kayu bebas cacat. Mengacu pada Tabel 12 dan 13, terdapat perbedaan nilai MOE yang dihasilkan antara metode pertama dan metode kedua yang disajikan oleh Bahtiar 2008, pada kedua arah pengujian yang berbeda. Uji-t berpasangan dependent t- test merupakan uji lanjut untuk mengetahui tingkat perbedaan antara metode pertama dengan metode kedua. Hasil uji-t berpasangan secara lengkap disajikan pada lampiran 8 dan 9 . Dari hasil uji-t berpasangan dengan taraf kepercayaan 95 dan 99 untuk semua jenis kayu penyusun lamina baik yang diuji secara tekan tegak lurus serat dan tekan sejajar serat di dapat bahwa nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel t-hitung t-tabel, hal ini dapat diartikan bahwa metode pertama berbeda nyata dengan metode kedua. Perbedaan nilai MOE metode pertama dan metode kedua ini disebabkan pada saat menghitung ΔPΔy, metode pertama hanya memakai sebagian data persamaan linier, ± 10 dari data keseluruhan, sedangkan metode kedua menggunakan sebagian besar dari data keseluruhan persamaan linier dan kuadratik ± 90. Oleh sebab itu, MOE yang diperoleh dari metode pertama memiliki kecendrungan over estimate dibandingkan dengan metode kedua. Selanjutnya dalam menghitung MOE glulam menggunakan metode kedua. Kurva disrtibusi MOE pertama dan metode kedua contoh kecil empat jenis kayu, disajikan pada gambar di bawah ini. Tabel 13a. Perbandingan MOE ckbc tekan sejajar serat dengan Glulamnya Jenis glulam Contoh uji MOE kgcm 2 Face Back Core Glulam Nangka- Randu- Nangka 1 22713.84 27688.67 4792.71 4010.67 2 20516.15 16206.06 8845.46 5279.59 3 24606.12 16024.31 7375.47 7048.44 4 17225.49 19844.66 6183.91 2886.34 5 18759.71 24475.84 7099.00 10874.02 Rata-rata 20764.26 20847.91 6859.31 6019.8 Nangka- Sengon- Nangka 1 22216.88 26570.17 16574.97 2171.95 2 15072.36 17909.67 13388.42 5559.12 3 16096.73 25691.88 14161.65 10239.55 4 20199.17 26463.40 6057.39 6577.33 5 24197.87 22911.29 13033.41 11978.07 Rata-rata 19556.60 23909.28 12643.17 7305.2 Nangka- Afrika- Nangka 1 28060.23 17405.64 23216.47 11361.54 2 21936.44 17991.02 10382.03 10568.08 3 21998.00 13497.87 19812.28 7586.34 4 15107.80 20539.31 8657.45 5892.71 5 26253.62 8351.47 11678.82 12421.66 Rata-rata 22671.22 15557.06 14749.41 9566.07 Tabel 13b. Perbandingan MOE ckbc tekan tegak lurus serat dengan Glulamnya Jenis glulam Contoh uji MOE kgcm 2 Face Back Core Glulam Nangka- Randu- Nangka 1 7914.9 4506.4 1602.0 2783.39 2 5880.1 2263.9 1828.8 3455.33 3 6657.3 4609.5 1658.8 2986.00 4 4527.7 3451.4 1753.1 2379.76 5 5732.1 6206.7 1683.3 3208.89 Rata-rata 6142.4 4207.6 1705.2 2962.67 Nangka- Sengon- Nangka 1 4985.0 4893.5 4338.9 4107.60 2 7099.5 3734.8 3481.4 4203.30 3 5511.2 2477.5 3734.4 2973.80 4 3697.3 2882.9 1629.1 4033.08 5 4928.6 3465.1 3467.5 3625.14 Rata-rata 5244.3 3490.8 3330.3 3788.59 Nangka- Afrika- Nangka 1 6788.5 1860.1 5587.9 3923.34 2 5280.1 6010.1 3481.8 3394.83 3 6457.4 2686.4 4065.9 5759.29 4 5967.6 5826.0 2739.6 4710.14 5 5502.6 2148.7 3275.4 3009.26 Rata-rata 5999.2 3706.3 3830.1 4159.37 Tabel 14a Perbandingan Kekuatan tekan ckbc tekan sejajar serat dengan Glulamnya Jenis glulam Contoh uji Fc kgmm 2 Face Back Core Glulam Nangka- Randu- Nangka 1 450.64 472.12 94.13 23.71 2 198.51 336.80 164.75 25.31 3 525.73 302.59 131.36 52.24 4 402.19 396.03 120.14 28.11 5 340.16 382.92 118.74 56.09 Rata-rata 383.45 378.09 125.82 37.09 Nangka- Afrika- Nangka 1 487.59 514.30 240.59 55.45 2 300.20 402.16 283.42 96.67 3 504.06 391.90 312.65 48.00 4 401.16 238.18 248.74 28.12 5 440.62 401.90 311.60 78.88 Rata-rata 426.73 389.69 279.40 61.42 Nangka- Sengon- Nangka 1 486.11 265.29 318.61 55.45 2 290.46 289.48 313.24 37.49 3 293.49 253.23 368.28 77.64 4 351.80 567.24 234.31 44.58 5 489.61 253.52 280.13 47.94 Rata-rata 382.29 325.75 302.91 56.35 Tabel 14b Perbandingan Kekuatan tekan ckbc tekan tegak lurus serat dengan Glulamnya Jenis glulam Contoh uji Fc kgmm 2 Face Back Core Glulam Nangka- Randu- Nangka 1 92.73 57.88 11.35 2.79 2 48.57 77.92 16.88 5.10 3 53.45 79.08 25.30 4.65 4 112.04 71.33 25.30 3.76 5 107.56 44.60 22.15 4.23 Rata-rata 82.87 66.16 20.20 4.11 Nangka- Afrika- Nangka 1 78.10 58.93 38.34 6.22 2 51.23 42.68 51.38 4.29 3 50.72 59.93 39.14 7.60 4 65.46 68.30 38.81 4.83 5 59.67 61.90 45.10 5.22 Rata-rata 61.04 58.35 42.56 5.63 Nangka Sengon Nangka 1 56.11 55.03 37.70 3.90 2 26.72 28.49 19.91 4.85 3 61.91 89.49 39.99 5.29 4 158.17 92.11 35.25 3.96 5 27.02 68.37 39.77 4.55 Rata-rata 65.99 66.70 34.52 4.51 Gambar 14 Kurva distribusi MOE metode pertama ckbc tekan serat. Gambar 15 Kurva distribusi MOEmetode kedua ckbc tekan serat. Gambar 16 Kurva distribusi MOE metode pertama ckbc tekan ⊥ serat. 0,00005 0,0001 0,00015 0,0002 0,00025 0,0003 10000 20000 30000 40000 50000 Nangka Afrika Sengon Randu Modulus Elastisitas Metode Petama tekan seratkgcm 2 Frekuensi 0,00005 0,0001 0,00015 0,0002 0,00025 0,0003 10000 20000 30000 40000 50000 Nangka Afrika Sengon Randu Modulus Elastisitas Metode Kedua Tekan serat kgcm 2 Frekuensi 0,0002 0,0004 0,0006 0,0008 0,001 0,0012 0,0014 0,0016 2000 4000 6000 8000 10000 12000 Nangka Afrika Sengon Randu Modulus Elastisitas Metode Pertama Tekan ⊥ serat kgcm 2 Frekuensi Gambar 17 Kurva distribusi MOE metode kedua ckbc tekan ⊥ serat. Mengacu pada gambar 17 untuk tekan sejajar serat dan tekan tegak lurus serat, kayu Nangka memiliki keragaman paling tinggi. Kayu Afrika cenderung lebih seragam untuk tekan sejajar serat maupun tekan tegak lurus serat bila dibandingkan dengan kayu Sengon maupun kayu Randu. Selain mempunyai keragaman yang tinggi untuk arah tekan sejajar serat maupun tekan tegak lurus serat, kayu Nangka juga memiliki nilai MOE yang terbesar. Untuk tekan sejajar serat maupun tekan tegak lurus serat, kayu Randu memiliki memiliki nilai MOE terkecil. Regresi linier antara metode pertama dan metode kedua untuk tekan sejajar serat dan tekan tegak lurus serat disajikan pada gambar 18 dan 19. Untuk semua jenis kayuyang diuji tekan sejajar serat dan tekan tegak lurus serat memiliki korelasi yang erat baik untuk metode pertama maupun metode kedua. 0,0002 0,0004 0,0006 0,0008 0,001 0,0012 0,0014 0,0016 2000 4000 6000 8000 10000 12000 Nangka Afrika Sengon Randu Modulus Elastisitas Metode Kedua Tekan ⊥ serat kgcm 2 Frek uensi Gambar 18. Hubungan antara MOE tekan serat metode pertama dengan metode kedua Gambar 19. Hubungan antara MOE tekan ⊥ metode pertama dengan metode kedua Untuk mengetahui perbedaan nilai MOE contoh uji antara tekan sejajar serat dengan tekan tegak lurus serat, dilakukan pengujian lanjut untuk nilai MOE metode kedua dengan menggunakan uji statistik. yNangka = 0,934x + 2612, R² = 0,899 yAfrika = 1,122x ‐ 766,6 R² = 0,990 ySengon = 1,025x + 293,4 R² = 0,988 yRandu = 1,037x + 151,6 R² = 0,970 0,0 5000,0 10000,0 15000,0 20000,0 25000,0 30000,0 35000,0 40000,0 0,0 5000,0 10000,0 15000,0 20000,0 25000,0 30000,0 35000,0 40000,0 nangka afrika Sengon Randu MOE meto de ked u a tek an serta k gcm2 MOE Metode Pertama ckbc tekan serat kgcm2 y Nangka= 1,034x + 401,1 R² = 0,914 y Afrika= 1,124x ‐ 201,1 R² = 0,991 y Sengon= 1,019x + 89,67 R² = 0,985 y Randu= 1,008x + 83,22 R² = 0,961 2000 4000 6000 8000 10000 12000 2000 4000 6000 8000 10000 12000 nangka Afrika Sengon Randu MOE Metode Pertama ckbc tekan ⊥ serat kgcm 2 MOE metod e kedua te kan ⊥ serat kgmm 2 Tabel 14 Nilai MOE tekan sejajar serat dan tekan tegak lurus serat untuk metode Kedua Dari hasil uji-t berpasangan diatas untuk selang kepercayaan 95 dan 99, nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel t-hitung t-tabel, ini berarti bahwa arah serat yakni tekan sejajajar serat dan tekan tegak lurus serat berbeda nyata dengan nilai MOE keduanya, nilai MOE untuk tekan sejajar serat adalah sebesar 1,7x10 4 kgcm 2 , sedangkan MOE untuk tekan tegak lurus serat 4,1x10 3 kgcm 2 . Perbedaan nilai MOE untuk tekan sejajar serat dengan tekan tegak lurus serat diakibatkan karena pada tekan sejajar terdiri dari kumpulan serat-serat,sehingga lebih kuat bila dibandingkan pada arah tekan tegak lurus.

4.4. Kekuatan tekan Contoh Kecil Bebas Cacat