Metodologi untuk identifikasi Model Usahatani Konservasi Berbasis Sumberdaya Spesifik Lokasi di Daerah Hulu Sungai(Studi Kasus: Lahan Pertanian Berlereng di Hulu Sub DAS Cikapundung, Kawasan Bandung Utara)

Keluaran Keluaran Jangka Jangka Panjang Panjang Keluaran Keluaran Jangka Jangka Panjang Panjang 1 1 Metodologi untuk identifikasi Metodologi untuk identifikasi berbagai berbagai 1.

1. Metodologi untuk identifikasi

Metodologi untuk identifikasi berbagai berbagai tingkat degradasi lahan di lahan kering tingkat degradasi lahan di lahan kering skala tinjau dan semi skala tinjau dan semi--detil detil skala tinjau dan semi skala tinjau dan semi detil. detil. 2. 2. Panduan metode rinci Panduan metode rinci tentang tentang inventarisasi tingkat degradasi lahan di inventarisasi tingkat degradasi lahan di inventarisasi tingkat degradasi lahan di inventarisasi tingkat degradasi lahan di lapangan pada skala tinjau dan semi lapangan pada skala tinjau dan semi-- detil detil detil. detil. 3. 3. Peta tingkat degradasi lahan Peta tingkat degradasi lahan pada pada k l ti j d i k l ti j d i d til d til INSTITUT PERTANIAN BOGOR skala tinjau dan semi skala tinjau dan semi--detil. detil. Lingkup Kegiatan Lingkup Kegiatan Lingkup Kegiatan Lingkup Kegiatan •• Menyusun metode Menyusun metode termasuk kriteria identifikasi termasuk kriteria identifikasi y y berbagai tingkat degradasi lahan di lahan kering. berbagai tingkat degradasi lahan di lahan kering. •• Menentukan satuan lahan Menentukan satuan lahan menurut tingkat kekritisan menurut tingkat kekritisan b i it li i di l k i liti d b i it li i di l k i liti d sebagai unit analisis di lokasi penelitian dengan sebagai unit analisis di lokasi penelitian dengan menggunakan peta menggunakan peta--peta yang sudah ada. peta yang sudah ada. •• Pengumpulan data karakteristik lahan, sifat fisik Pengumpulan data karakteristik lahan, sifat fisik Pengumpulan data karakteristik lahan, sifat fisik Pengumpulan data karakteristik lahan, sifat fisik dan kimia tanah dan kimia tanah pada tiap satuan lahan menurut pada tiap satuan lahan menurut tingkat kekritisan lahan yaitu sangat kritis, kritis, agak tingkat kekritisan lahan yaitu sangat kritis, kritis, agak kritis potensial kritis dan tidak kritis kritis potensial kritis dan tidak kritis kritis, potensial kritis dan tidak kritis kritis, potensial kritis dan tidak kritis INSTITUT PERTANIAN BOGOR Lingkup Kegiatan Lingkup Kegiatan Lingkup Kegiatan Lingkup Kegiatan ¾ ¾ Melakukan klasifikasi tingkat degradasi Melakukan klasifikasi tingkat degradasi ¾ ¾ Melakukan klasifikasi tingkat degradasi Melakukan klasifikasi tingkat degradasi lahan lahan dengan menggunakan analisis dengan menggunakan analisis gerombol gerombol Cluster Cluster analysis analysis.. g g y y ¾ ¾ Identifikasi faktor penciri Identifikasi faktor penciri yang yang membedakan berbagai tingkat degradasi membedakan berbagai tingkat degradasi g g g g g g lahan dengan menggunakan analisis lahan dengan menggunakan analisis diskriminan diskriminan Discriminant function Discriminant function l i l i analysis analysis ¾ ¾ Uji coba identifikasi lahan terdegradasi Uji coba identifikasi lahan terdegradasi b d k k it i h il k i t b d k k it i h il k i t INSTITUT PERTANIAN BOGOR berdasarkan kriteria hasil kegiatan berdasarkan kriteria hasil kegiatan penelitian penelitian METODE PENELITIAN METODE PENELITIAN METODE PENELITIAN METODE PENELITIAN ¾ ¾ Penelitian ini Penelitian ini didisain berlangsung selama didisain berlangsung selama tiga tahun tiga tahun. . g g g g g g Pada tahun pertama Pada tahun pertama 2009 2009 kegiatan dilakukan selama kegiatan dilakukan selama lima lima bulan bulan Juli Juli 2009 sampai dengan Desember 2009 2009 sampai dengan Desember 2009. . ¾ ¾ L k i liti L k i liti d l h d l h l h k i t d d i di l h k i t d d i di ¾ ¾ Lokasi penelitian Lokasi penelitian adalah adalah lahan kering terdegradasi di lahan kering terdegradasi di Kabupaten Bogor Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat Propinsi Jawa Barat yang mencakup yang mencakup 3 kecamatan: Kecamatan Sukamakmur, Babakan 3 kecamatan: Kecamatan Sukamakmur, Babakan Madang dan Cigudeg. Madang dan Cigudeg. INSTITUT PERTANIAN BOGOR WilayahWilayah StudiStudi Wilayah Wilayah StudiStudi IN S T IT U T P E R T A N IA N B O G O R Bahan dan Alat Bahan dan Alat Bahan dan Alat Bahan dan Alat ¾ ¾ Bahan Bahan:: contoh tanah, bahan kimia, contoh tanah, bahan kimia, peta peta rupa bumi, rupa bumi, peta peta , , , , p p p , p , p p tanah, citra ALOS tanah, citra ALOS 2009, peta 2009, peta pola drainase, pola drainase, peta peta lahan lahan kritis, dan kritis, dan peta peta administrasi. administrasi. ¾ ¾ P l t P l t lti t lti t Gl b l P iti i S t Gl b l P iti i S t GPS GPS ¾ ¾ Peralatan Peralatan: : altimeter, altimeter, Global Positioning System Global Positioning System GPS, GPS, Abney Abney level level, bor belgi, , bor belgi, Munsell Soil Color Chart Munsell Soil Color Chart, ring , ring sampel, skop, cangkul, pisau, meteran, kamera, dan sampel, skop, cangkul, pisau, meteran, kamera, dan kantong sampel plastik, perangkat lunak GIS Arc View kantong sampel plastik, perangkat lunak GIS Arc View 3.3 dan statistik. 3.3 dan statistik. INSTITUT PERTANIAN BOGOR Teknik Teknik Pengambilan Pengambilan Contoh Contoh dan dan R d R d Responden Responden ¾ ¾ Satuan Satuan pengamatan pengamatan adalah adalah daerah daerah kunci kunci key key p g p g y y region region ditetapkan ditetapkan berdasarkan berdasarkan tingkat tingkat kekritisan kekritisan lahan lahan: : sangat sangat kritis kritis, , kritis kritis, , agak agak kritis kritis, , potensial potensial kritis kritis dan dan tidak tidak kritis kritis.. ¾ ¾ Jumlah Jumlah key region key region: 50 unit : 50 unit lahan lahan.. z z Pengamatan Pengamatan karakteristik karakteristik lahan lahan di di lapang lapang z z Contoh Contoh tanah tanah komposit komposit: : untuk untuk analisis analisis beberapa beberapa sifat sifat kimia kimia dan dan fisik fisik tanah tanah.. z z Contoh Contoh tanah tanah utuh utuh:: untuk untuk analisis analisis z z Contoh Contoh tanah tanah utuh utuh: : untuk untuk analisis analisis permeabilitas permeabilitas tanah tanah ¾ ¾ Jumlah Jumlah responden responden analisis analisis sosial sosial ekonomi ekonomi: 45 : 45 INSTITUT PERTANIAN BOGOR orang orang.. Teknik Analisis Data Teknik Analisis Data Teknik Analisis Data Teknik Analisis Data ¾ ¾ Klasifikasi penggunaan lahan dilakukan melalui Klasifikasi penggunaan lahan dilakukan melalui p gg p gg klasifikasi visual dengan delineasi layar klasifikasi visual dengan delineasi layar on on-- screen digitizing screen digitizing.. ¾ ¾ Penetapan penciri dari kelompok variabel Penetapan penciri dari kelompok variabel ¾ ¾ Penetapan penciri dari kelompok variabel Penetapan penciri dari kelompok variabel kategorik kualitatif ditetapkan dengan kategorik kualitatif ditetapkan dengan menggunakan eksplorasi tabulasi silang menggunakan eksplorasi tabulasi silang crosstab crosstab crosstab crosstab. . ¾ ¾ Analisis Analisis diskriminan diskriminan untuk untuk identifikasi identifikasi variabel variabel penciri penciri kuantitatif kuantitatif hasil hasil analisis analisis sifat sifat fisik fisik dan dan ki i ki i h h di di l b i l b i kimia kimia tanah tanah di di laboratorium laboratorium.. ¾ ¾ Analisis Analisis gerombol gerombol untuk untuk klasifikasi klasifikasi tingkat tingkat degradasi degradasi lahan lahan INSTITUT PERTANIAN BOGOR degradasi degradasi lahan lahan.. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Peta Lahan Kritis Peta Lahan Kritis K S k k K S k k K B b k M d K B b k M d INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kec. Sukamakmur Kec. Sukamakmur Kec. Babakan Madang Kec. Babakan Madang Peta Lahan Kritis Peta Lahan Kritis Peta Lahan Kritis Peta Lahan Kritis Kec. Cigudeg Kec. Cigudeg INSTITUT PERTANIAN BOGOR g g g g Citra ALOS AVNIR Wilayah Sukamakmur Citra ALOS AVNIR Wilayah Sukamakmur Citra ALOS AVNIR Wilayah Sukamakmur Citra ALOS AVNIR Wilayah Sukamakmur INSTITUT PERTANIAN BOGOR Citra ALOS AVNIR Wilayah Babakan Citra ALOS AVNIR Wilayah Babakan M d M d Madang Madang INSTITUT PERTANIAN BOGOR Penggunaan Lahan Kecamatan Penggunaan Lahan Kecamatan S k k S k k Sukamakmur Sukamakmur INSTITUT PERTANIAN BOGOR Penggunaan Lahan Babakan Madang Penggunaan Lahan Babakan Madang Penggunaan Lahan Babakan Madang Penggunaan Lahan Babakan Madang INSTITUT PERTANIAN BOGOR Penggunaan Lahan Kecamatan Cigudeg Penggunaan Lahan Kecamatan Cigudeg Penggunaan Lahan Kecamatan Cigudeg Penggunaan Lahan Kecamatan Cigudeg INSTITUT PERTANIAN BOGOR P ji K kt i tik P ji K kt i tik L h L h H il H il Pengujian Karakteristik Pengujian Karakteristik Lahan Lahan Hasil Hasil Pengamatan di Lapang Pengamatan di Lapang Pola Tingkat Erosi pada Berbagai Tingkat Kekritisan Lahan Tingkat kekritisan Ringan Sedang Berat Sangat Berat Tidak Kritis 92 8 Potensial Kritis 17 75 8 Potensial Kritis 17 75 8 Agak Kritis 8 25 58 8 Kritis 17 33 50 Sangat Kritis 42 58 Sangat Kritis 42 58 Tingkat erosi merupakan salah satu variabel yang memiliki pola pada Berbagai tingkat kekritisan lahan INSTITUT PERTANIAN BOGOR g g Pola Teknik Konservasi pada Berbagai Tingkat Kekritisan Lahan Tingkat Kekritisan Baik Sedang Buruk Kekritisan Tidak Krit is 42 58 Pot ensial Krit is 8 42 50 Agak Krit is 42 58 Krit is 17 83 Sangat Krit is 100 g Teknik konservasi merupakan salah satu karakteristik lahan yang memiliki pola pada berbagai tingkat kekritisan lahan INSTITUT PERTANIAN BOGOR Variabel penciri 5 tingkat degradasi lahan Variabel penciri 5 tingkat degradasi lahan Variabel penciri Variabel penciri: KTK KB H-dd P-tersedia Fraksi tekstur debu Variabel penciri Variabel penciri: KTK, KB, H dd, P tersedia, Fraksi tekstur debu INSTITUT PERTANIAN BOGOR Matriks klasifikasi 5 tingkat kekritisan Matriks klasifikasi 5 tingkat kekritisan Tingkat ketepatan klasifikasi berdasarkan sistem klasifikasi DRLKT hanya 51 67

51, 67.