ANALISIS OPTIMALISASI MODAL KERJA PADA PT. SALIM IVOMAS PRATAMA Tbk.

ANALISIS OPTIMALISASI MODAL KERJA PADA
PT. SALIM IVOMAS PRATAMA Tbk.

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

JONI MARDIANTO
201010160311075

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

ANALISIS OPTIMALISASI MODAL KERJA PADA
PT. SALIM IVOMAS PRATAMA Tbk.

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai

Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:
Joni Mardianto
201010160311075

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
Nim
Jurusan
Fakultas

: Joni Mardianto
: 201010160311075
: Manajemen

: Ekonomi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
1. Tugas akhir dengan judul ”Analisis Optimalisasi Modal Kerja Pada
PT. Salim Ivomas Pratama Tbk.”
Adalah hasil karya saya dan dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat
karya ilmiah yang tidak pernah diajukan oleh orang lain untuk
memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutif
dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam naskah tugas akhir ini dapat dibuktikan terdapat
unsur-unsur PLAGIAT, saya bersedia TUGAS AKHIR INI
DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG SAYA PEROLEH
DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku.
3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK
BEBAS ROYALTY NON EKSKLUSIF.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Malang, 22Oktober 2014
Yang menyatakan,

Joni Mardianto

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas kelimpahan rahmat, hidayah, dan
inayah-MU, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis
Optimalisasi Modal Kerja Pada PT. Salim Ivomas Pratama Tbk. “.
Skripsi ini ditulis dalam rangka melengkapi syarat untuk memperoleh gelar
sarjana ekonomi setara S1 pada Universitas Muhammadiyah Malang dan juga
sebagai bentuk aplikasi penerapan teori-teori yang didapat selama perkuliahan.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini peneliti
mengucapkan terima kasih atas segala jasa dan bantuan dari semua pihak yang
telah diberikan selama penyelesaian skripsi ini, kepada yang terhormat:
1.


Dr. H. Nazarudin Malik, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan
kepada peneliti untuk menimba ilmu disini.

2.

Drs. H. Marsudi, M.M, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang memberi
dorongan dan semangat untuk segera menyelesaikan penelitian ini.

3.

Drs. H. M. Jihadi, M.Si. sebagai dosen wali manajemen kelas B 2010 yang
telah mengarahkan peneliti dalam menyelesaikan perkuliahan dengan baik.

4.

Dra. Dewi Nurjannah, M.M., AFP sebagai dosen pembimbing pertama
yang sabar dan selalu meluangkan waktu untuk membimbing dalam

menyelesaikan penelitian ini.

5.

Dra. Hj. Erna RetnaRahadjeng, M.M, AFP. selaku dosen pembimbing
kedua yang telah memberikan bimbingan baik berupa saran, kritik, arahan
dan perbaikan dalam penyusunan penelitian ini.

6.

Bapak Nuriman dan Ibu Suriah selaku orang tua peneliti yang tiada
hentinya

memberikankasihsayang,

doa,

nasehat,

sertadukunganmorildanmateri yang takternilaiharganya dalam proses

penyelesaian skripsi.
7.

Kakak Kustono, Mbak Maryati dan adek Ihsan Nabeel Triawan yang
selalu memberikan semangat, do’a, nasehat serta dukungan moril sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

8.

Ilmi Aridha Ningrum dan teman-teman semasa SMA yang selalu menjadi
penyemangat, memberikan motivasi, dukungan serta do’a yang berdampak
positif dalam penyelesaian skripsi ini.

9.

Teman-teman seperjuangan Bachelor Manajemen B (2010), A. Muin,
Rezky Rahman. R, Taifur, M. Zaini, Haqal, Pak Heri, dan teman-teman
semua yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya, terima kasih atas
kebersamaan selama di kampus UMM tercinta.


10. Teman-teman KOJETUEN (Kos Jetis 76), Pak Chilman, Ayin, Ansor,
Hari yang sekaligus teman perjuangan skripsi, dan yang tidak
dapatdisebutkan namanya satu persatu, terima kasih banyak atas semangat
dan kebersamaan kita dan banyak bantuan yang diberikan dikala sakit,
terima kasih untuk keluarga kecil ini, buat empat orang sahabat yang
disebutkan namanya diatas, ditunggu janjinya wisuda Februari yaa .
11. Teman-teman seperjuangan skripsi, Rizky Ayu Amelia, Dimas, Judha,
Helen, Heriski, Haqal, Saddam, Samsul, Fergi, Dina, Winda, Nur Mutia,

Devi dan lain-lain, terima kasih telah berjuang bersama mengarungi
bahterai indahnya skripsi dari mulai bimbingan sampai akhir dengan
penuh kenangan “manis” saat bimbingan skripsi.
12. Kepadasemua pihak yang telahmemberikanmotivasidanmembantu proses
penyelesaianskripsiini

yang tidak

dapat

disebutkan


satu

persatu,

terimakasih semuanya.
Semoga semua amal kebaikan serta bantuan pihak-pihak yang telah tersebut
di atas mendapatakan balasan dari Allah SWT.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan,
dikarenakan keterbatasan dalam kemampuan dan pengetahuan serta pengalaman
penulis.Peneliti sangat mengarapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
guna menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata penelitiberharap skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi siapapun yang membaca.
Wassalamualaikum.Wr.Wb
Malang, 22 Oktober 2014

Joni Mardianto

DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL ......................................................................................

i

LEMBAR PERSETUJUAN ..........................................................................

ii

LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................

iii

SURAT PERNYATAAN ...............................................................................

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................

v


ABSTRAKSI...................................................................................................

vi

ABSTRACT ....................................................................................................

vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................

viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................

ix

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

BAB I


BAB II

BAB III

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .........................................................

1

B. Rumusan Masalah ..................................................................

7

C. Batasan Masalah.....................................................................

7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..............................................

7

TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Penelitian Terdahulu ..............................................

9

B. Landasan Teori .......................................................................

10

C. Kerangka Pikir .......................................................................

24

D. Hipotesis.................................................................................

25

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .......................................................................

27

B. Jenis Data dan Sumber Data .................................................

27

C. Teknik Pengumpulan Data .....................................................

27

D. Definisi Operasional Variabel ................................................

28

E. Teknik analisis data ................................................................

29

BAB IV

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ......................................................................

31

B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................

44

KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................

47

B. Saran ......................................................................................

47

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9

Tabel 4.10
Tabel 4.11
Tabel 4.12

Data Produksi Kelapa Sawit di Indonesia Tahun 20082012 ...........................................................................................

2

Data Pendapatan dan Laba Bersih PT. Salim Ivomas
Pratama Tbk. ..............................................................................

5

Data Aktiva Lancar PT. Salim Ivomas Pratama Tbk
Tahun 2009-2013 .......................................................................

33

Data Kas PT. Salim Ivomas Pratama Tbk. Tahun 20092013 ...........................................................................................

33

Data Piutang PT. Salim Ivomas Pratama Tbk. Tahun
2009-2013 .................................................................................

34

Data Persediaan PT.Salim Ivomas Pratama Tbk. Tahun
2009-2013 ..................................................................................

34

Perhitungan Elemen Modal Kerja Kas PT. Salim
Ivomas Pratama Tbk. Tahun 2009-2013 ....................................

35

Perhitungan Elemen Modal Kerja Piutang PT. Salim
Ivomas Pratama Tbk. Tahun 2009-2013 ....................................

36

Perhitungan Elemen Modal Kerja Persediaan PT. Salim
Ivomas Pratama Tbk. Tahun 2009-2013 ....................................

36

Perputaran Modal Kerja PT. Salim Ivomas Pratama
Tbk. Tahun 2009-2013 ..............................................................

38

Perhitungan Elemen Kas, Elemen Piutang, dan Elemen
Persediaan PT. Salim Ivomas Pratama Tbk. Tahun
2009-2013 ..................................................................................

39

Pertumbuhan Penjualan PT. Salim Ivomas Pratama
Tbk. Tahun 2009-2013 ...............................................................

41

Modal Kerja Optimal PT. Salim Ivomas Pratama Tbk.
Tahun 2009-2013 .......................................................................

42

Selisih Antara MKR dan MKO PT. Salim Ivomas
Pratama Tbk. Tahun 2009-2013 ................................................

43

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Rata-rata Elemen Modal Kerja
Lampiran 2 : Perputaran Modal Kerja dalam Kali
Lampiran 3 : Periode Elemen Modal Kerja dalam Hari
Lampiran 4 : Perputaran Modal Kerja
Lampiran 5 :Estimasi Penjualan Tahun Mendatang
Lampiran 6 : Modal Kerja Optimal dan Modal Kerja Rill
Lampiran 7 : Laporan Keuangan dan Laba Rugi PT. Salim Ivomas Pratama Tbk
Tahun 2009-2013

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Sri Dewi. 2010. Manajemen Keuangan Lanjut. Edisi pertama.
Yogyakarta. Graha Ilmu.
Gitosudarmo, Indriyono dan Basri. 2000. Manajemen Keuangan. Edisi ketiga.
Yogyakarta. BPFE.
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi pertama. Jakarta. Kencana
Prenada Media Group.
Nurwindiyani, VidiaYurista. 2013. Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada PT.
Bhakti Mandiri Putra Tanjung. Skripsi Universitas Muhammdiyah Malang.
Riyanto, Bambang. 2000. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta.
Edisi kedua BPFE.
Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi empat.
Yogyakarta. BPFE.
Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan Kedua. Jakarta.
Salemba Empat.
Sartono, Agus. 2012. Manajemen Keuangan. Teori dan Aplikasi. Edisi keempat.
Yogyakarta. BPFE.
Sarwoko dan Abdul Halim.2001. Manajemen Keuangan. Buku 1. Edisi kedua.
Yogyakarta. BPFE.
Sayamsuddin, M. Lukman. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta.
Bina Graha.
Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan (Teori, Konsep dan Aplikasi). Edisi
Pertama. Yogyakarta. EKONISIA.
http://finance.detik.com/read/2014/02/28/125550/2511268/6/laba-salim-ivomasanjlok-55-pasca-kenaikan-upah-buruh Diakses tanggal 25 Maret 2014 pukul
03.16 WIB.
http://www.pertanian.go.id/infoeksekutif/bun/BUN-asem2012/ProduksiKelapaSawit.pdf Diakses tanggal 26 Maret 2014 pukul 10.11 WIB.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia akan masuk dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
pada tahun 2015 nanti, itu artinya arus perdagangan bebas negara-negara
ASEAN semakin padat di Indonesia. Para pelaku usaha baik perusahaan yang
bergerak di bidang apapun baik besar maupun kecil dituntut agar dapat
meningkatkan kegiatan operasionnya demi kelangsungan perusahaannya dan
ikut serta memajukan perekonomian Indonesia di era globalisasi sekarang.
Banyak sektor yang mendukung persiapan ekonomi Indonesia dalam
menghadapi perdagangan bebas tersebut, salah satunya adalah sumber daya
alam non-migas yaitu sawit yang merupakan komoditas utama Indonesia
dalam menopang ekonomi berkelanjutan.
Tingginya permintaan dan kebutuhan minyak sawit dunia juga
semakin memotivasi pemerintah Indonesia untuk menjadikan kelapa sawit
sebagai tanaman primadona dibandingkan tumbuhan lain. Sumber daya alam
non-migas andalan Indonesia saat ini sawit, khususnya minyak sawit mentah
atau Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya. Indonesia menduduki
posisi puncak sebagai penghasil minyak sawit terbesar di Asia dan dunia yang
bersaing ketat dengan Malaysia. Produksi CPO di Indonesia meningkat dari
tahun ke tahun seiring dengan semakin meluasnya invasi perkebunan kelapa
sawit di beberapa pulau besar di Indonesia. Berikut adalah data produksi
kelapa sawit di Indonesia.

1

2

Tabel 1.1 Data Produksi Kelapa Sawit di Indonesia Tahun 2008-2013 (Dalam
Ton).
Presentase
Jumlah Produksi
Tahun
Pertumbuhan Produksi
2008
17.539.788
2009

19.324.294

10%

2010

21.958.120

14%

2011

23.096.541

5%

2012

26.051.518

13%

2013

26.000.000

-0,2%

Sumber: Direktorat Jendral Perkebunan
Tahun 2013 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri kelapa
sawit baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Hal ini dikarenakan tekanan
harga minyak metah atau Crude Palm Oil (CPO) dipasar global berlangsung
sepanjang tahun. Harga CPO hanya berada di harga rata-rata yaitu, US$ 847.710
per metrik ton. Volume ekspor CPO beserta produk turunannya pada tahun 2013
mengalami kenaikan 16 % yaitu sebesar 21,2 juta ton dibandingkan dengan tahun
sebelumnya sebesar 18,2 juta ton. (www.gapki.or.id)
Pelemahan harga CPO pada tahun 2013 diperkirakan sebagai akibat
dari penurunan hingga pembebasan pajak ekspor dan dihilangkannya quota
ekspor CPO oleh Malaysia, penggunaan biodiesel berbahan baku minyak
sawit di Uni Eropa dan penolakan masuknya produk sawit Nasional ke Uni
Eropa melalui berbagai kampanye negatif terhadap minyak kelapa sawit.
Kempanye negatif dari beberapa negara Eropa dengan melaksanakan food
lebeling dan pemberlakuan biodiesel anti dumping duty.

3

Industri sawit diperkirakan memiliki prospek yang cukup cerah dan
menjanjikan serta menjadi andalan dan motor penggerak sekaligus penyelamat
perekonomian nasional tahun 2014 pada saat perekonomian negara masih
dihadapkan pada berbagai persoalan ekonomi. Meskipun permintaan dunia
belum sepenuhnya pulih dan normal, Indonesia akan menambah pasokan
konsumsi CPO sebesar 3,3 juta ton untuk produksi biofuels terkait kebijakan
beberapa negara terutama Indonesia dan Malaysia yang memberlakukan
biodiesel berbahan baku minyak sawit. Momen ini menjadi peluang bagi
perusahaan minyak sawit Nasional untuk berperan lebih besar dalam
perekonomia Indonesia.(www.gapki.or.id)
PT. Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) adalah perusahaan sawit yang
memproduksi minyak dan lemak nabati serta turunanya yang terintegrasi
secara vertikal dengan kegiatan utama mencakup pemuliaan benih kelapa
sawit, mengelola dan memelihara perkebunan kelapa sawit, produksi dan
penyulingan minyak kelapa sawit mentah dan minyak kelapa mentah,
pengelolaan kebun karet, tebu, kakao, kelapa dan teh, serta proses pemasaran
dan penjualan produk akhir terkait.
Direktur utama PT. Salim Ivomas Pratama Tbk. Mark Julian Wakeford
menyatakan bahwa, laba tahun berjalan pada tahun 2013 mengalami
penurunan 58 persen yaitu sebesar Rp.635 miliar dari periode yang sama
tahun sebelumnya sebesar Rp.1,516 triliun. Penjualan bersih tercatat turun 4
persen menjadi Rp.13,27 triliun pada tahun 2013 dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar Rp.13,84 triliun. Padahal penjualan CPO perseroan

4

meningkat 4 persen dari 828.000 metrik ton (MT) pada tahun 2012 menjadi
864.000 MT pada tahun 2013. Hal ini dikarenakan tingginya biaya produksi
dan kenaikan upah serta produktivitas yang lebih rendah dari area yang baru
menghasilkan membuat marjin laba perseroan menyempit. (detik.com)
Perusahaan yang bergerak di bidang apapun baik besar maupun kecil
menginginkan agar usahanya dapat berkembang, sehingga tujuan yang
diinginkan dapat tercapai yaitu meningkatkan laba. Laba yang diperoleh
tersebut dapat digunakan untuk membelanjai kebutuhan atau biaya operasional
maupun memenuhi tanggung jawab sosialnya, sehingga kelangsungan hidup
perusahaan terjamin. Perusahaan yang sedang berkembang tidak lepas dari
banyaknya faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun faktor
eksternal perusahaan.
Suatu perusahaan dalam melakukan pengembangan perusahaannya
tersebut membutuhkan modal. Perusahaan perlu melakukan pengelolaan
modal kerja dengan baik agar tersedia modal kerja yang cukup dalam
melaksanakan kegiatan operasi. Modal itu sendiri menjadi salah satu aspek
penting

dalam

perusahaan

baik

dalam

pembukuan

bisnis

maupun

pengembangannya. Perusahaan harus menentukan seberapa banyak modal
yang diperlukan untuk membiayai perusahaan. Sumber dana bagi perusahaan
dapat diperoleh dari dalam maupun luar perusahaan. Dana dari dalam
perusahaan, yaitu melalui laba ditahan dan depresiasi serta dana dari luar
perusahaan yaitu dana yang berasal dari para kreditur dan investasi asing.

5

Tabel 1.2 Data Pendapatan dan Laba Bersih PT. Salim Ivomas Pratama Tbk.
(Dalam Jutaan Rupiah).
Perubahan Perubahan
Tahun

Aktiva Lancar

Pendapatan

pada

pada

pendapatan

laba bersih

Laba Bersih

2009

Rp.3.793.525

Rp. 9.040.325

Rp.1.008.662

-

-

2010

Rp.4.671.323

Rp. 9.484.281

Rp. 970.975

4,9%

(3,7%)

2011

Rp.8.094.207

Rp.12.605.311

Rp.2.251.296

32,9%

131,8%

2012

Rp.6.797.552

Rp.13.844.891

Rp.1.516.101

9,8%

(32,6%)

2013

Rp.5.353.269

Rp.13.279.778

Rp. 635.277

(4%)

(58%)

Sumber: Laporan Keuangan PT. Salim Ivomas Pratama Tbk.
Dari tabel diatas terlihat bahwa PT. Salim Ivomas Pratama Tbk. setiap
tahunnya mengalami peningkatan dalam pendapatannya. Perusahaan berusaha
semaksimal mungkin untuk dapat mengangkat pendapatannya. Modal kerja
diperlukan

untuk

meningkatkan

pendapatan

karena

dengan

adanya

pertumbuhan pendapatan perusahaan harus memiliki dana untuk membiayai
aktiva lancar. Pendapatan yang terus meningkat diharapkan laba yang akan
diperoleh juga ikut meningkat.
Pada tabel 1.2 diketahui laba yang diperoleh perusahaan mengalami
penurunan meskipun tidak pada tahun seluruhnya mengalami penurunan, dan
pendapatan yang mengalami peningkatan begitupun dengan aktiva lancar
meskipun tidak semua aktiva lancar tersebut mengalami peningkatan, dengan
kata lain pengelolaan modal kerja yang dilakukan perusahaan belum optimal.
Pertumbuhan pendapatan mempunyai hubungan erat dan langsung
dengan investasi dalam bentuk aktiva lancar yang merupakan elemen dari
modal kerja rill. Bertumbuhnya pendapatan, perusahaan harusnya menaikkan

6

piutang, persediaan, dan kasnya pun mungkin perlu dinaikkan agar modal
kerja rill ikut mengalami pertumbuhan.
Peran modal kerja sangat penting bagi perusahaan, diantaranya adalah
untuk melindungi perusahaan dalam krisis modal, membantu perusahaan
dalam melunasi kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya, untuk membeli
dana operasinya sehari-hari. Modal kerja merupakan investasi perusahaan
dalam bentuk kas, piutang, persediaan, dan lainnya yang termasuk aktiva
lancar. Modal kerja adalah salah satu unsur aktiva yang sangat penting dalam
perusahaan. Karena tanpa modal kerja perusahaan tidak dapat memenuhi
kebutuhan data untuk menjalankan aktivitasnya.
Masa perputaran modal kerja yakni sejak kas ditanamkan pada elemenelemen modal kerja hingga menjadi kas lagi, yaitu kurang dari satu tahun atau
berjangka pendek. Masa perputaran modal kerja ini menunjukan tingkat
efisiensi penggunaan modal kerja tersebut. Semakin cepat masa perputaran
modal kerja semakin efisien penggunaan modal kerja, dan tentunya investasi
pada modal kerja semakin kecil. Manajer keuangan dituntut agar mengelola
modal kerja dengan baik sehingga meningkatkan efisiensi modal kerja.
Modal kerja merupakan masalah pokok dan topik penting yang
seringkali dihadapi oleh perusahaan, karena modal kerja dan aktiva lancar
merupakan bagian yang cukup besar dari aktiva, sehingga perusahaan dituntut
untuk selalu meningkatkan efisiensi kerjanya sehingga dicapai tujuan yang
diharapkan oleh perusahaan yaitu mencapai laba yang optimal.

7

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka menarik untuk
dilakukan penelitian dengan judul “Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada
PT. Salim Ivomas Pratama Tbk”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti
mengambil kesimpulan bahwa masalah yang menjadi objek penelitian adalah
“Apakah modal kerja PT. Salim Ivomas Pratama Tbk. selama tahun 20092013 sudah optimal ?”

C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini agar pokok permasalahan yang diteliti tidak
terlalu melebar dan penelitian terfokus pada tujuan yang diteliti. Peneliti
dalam hal ini membatasi penelitian dengan menggunakan data laporan
keuangan yang berupa laporan neraca dan laba rugi pada PT. Salim Ivomas
Pratama Tbk. tahun 2009-2013 dengan metode analisis yang digunakan adalah
metode perputaran modal kerja dan modal kerja PT. Salim Ivomas Pratama
Tbk tahun 2009-2013 apakah sudah optimal atau belum optimal.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui modal kerja optimal
pada PT. Salim Ivomas Pratama Tbk tahun 2009-2013.

8

2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Perusahaan
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi atau
masukan untuk kebijakan dalam pengambilan keputusan dan
penentuan modal kerja optimal diperusahaan yang dapat digunakan
untuk keberlangsungan hidup perusahaan.
b. Bagi Investor
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan di
dalam pengambilan keputusan investasi pada perusahaan sehingga
investasi yang ditanamkan tidak merugikan.
c. Bagi Pemasok
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi pihak
pemasok dalam memberikan pasokan bahan baku kepada perusahaan.
d. Bagi Kreditur
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan bagi
kreditur dalam memberikan pinjaman kredit kepada perusahaan dalam
rangka mengembangkan usaha.
e. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan
dapat dijadikan referensi serta informasi yang bermanfaat bagi
penyusunan penelitian yang akan datang khususnya membahas topik
yang sama.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurwindiyani (2013), dengan
penelitian Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada PT. Bhakti Mandiri Putra
Tanjung. Teknik analisis yang digunakan adalah perputaran modal kerja
dengan cara menghitung elemen modal kerja dalam kali, menghitung periode
elemen modal kerja dalam hari, menghitung perputaran modal kerja,
menghitung estimasi penjualan tahun mendatang dan menghitung modal kerja
optimal.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurwindiyani (2013)
menyimpulkan bahwa modal kerja PT. Bhakti Mandiri Putrat Tanjung belum
optimal. Hal ini dikarenakan modal kerja tidak berputar secara efektif, adanya
penumpukan pada kas dan persediaan. Hasil perhitungan modal kerjanya
yaitu, pada tahun 2010 sebesar 1,74 kali, dan meningkat pada tahun 2011
sebesar 1,77 kali, dan mengalami peningkatan lagi sebesar 2,27 kali pada
tahun 2012. Perputaran modal kerja yang tinggi menunjukan adanya
kekurangan modal kerja

yang mungkin disebabkan tingginya perputaran

persediaan, piutang atau adanya saldo kas yang terlalu besar.

9

10

B. Landasan Teori
1. Modal Kerja
Terdapat beberapa definisi mengenai modal kerja yang dikemukakan
oleh para ahli yang pada intinya mengandung makna yang sama, hanya saja
cara pengungkapan yang berbeda satu sama lain. Berikut beberapa
pengertian modal kerja, diantaranya:
a. Modal kerja (Kasmir, 2010:210), didefinisikan sebagai modal yang
digunakan untuk membiayai operasional sehari-hari, terutama yang
memiliki jangka waktu pendek, atau juga diartikan selisih aktiva lancer
setelah dikurangi utang lancar.
b. (Ambarwati, 2010:112) modal kerja (working capital), atau kadangkadang disebut juga modal kerja kotor, sebenarnya adalah aktiva lancar
yang digunakan dalam operasi perusahaan yang harus selalu ada dalam
perusahaan, seperti kas, piutang, persediaan dan surat berharga.
2. Konsep Modal Kerja
Mengenai pengertian modal kerja (Riyanto, 2010:57-58) terdapat beberapa
konsep yaitu:
a. Konsep kuantitatif
Konsep ini mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam
dalam unsur-unsur aktiva lancar dimana aktiva ini merupakan aktiva
yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula atau aktiva dimulai
dari yang tertanam di dalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu

11

yang pendek. Modal kerja dalam konsep ini adalah keseluruhan dari
jumlah aktiva lancar.
b. Konsep kualitatif
Dalam konsep ini pengertian modal kerja juga dikaitkan dengan
besarnya jumlah utang lancar atau utang yang harus segera dibayar.
Sebagian dari aktiva lancar itu harus disediakan untuk memenuhi
kewajiban finansial yang harus segera dibayar dimana bagian aktiva
lancar ini tidak boleh digunakan untuk membayar operasi perusahaan
untuk menjaga likuiditasnya.
Modal kerja menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva
lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membayar operasi
perusahaan mampu mengganggu likuiditasnya yaitu yang merupakan
kelebihan aktiva lancar diatas utang lancar. Modal kerja dalam
pengertian ini sering disebut modal kerja memo (non working capital).
c. Konsep fungsional
Konsep ini mendasarkan pada fungsi dari dana dalam
menghasilkan pendapatan. Setiap dana yang dikerjakan atau digunakan
dalam perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan.
Pendapatan yang dimaksud adalah pendapatan dalam satu periode
accounting (current income) bukan periode berikutnya (future income).
3. Jenis Modal Kerja
Kebutuhan modal kerja perusahaan ditentukan oleh aktivitas produksi
dan kapasitas produksi yang dilakukan oleh perusahaan. Apabila kapasitas

12

produksi berubah maka modal kerja yang dibutuhkan juga mengalami
perubahan. Menurut AW. Taylor (dalam Ambarwati, 2010:113) modal
kerja dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Modal kerja permanen
Adalah modal kerja yang harus ada dalam perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan konsumen berupa barang jadi. Modal kerja permanen
dibedakan menjadi:
1) Modal kerja primer
Adalah modal kerja minimal yang harus dimiliki perusahaan agar
dapat terus beroperasi.
2) Modal kerja normal
Adalah modal kerja yang harus ada dalam perusahaan agar dapat
beroperasi dalam kapasitas normal.
b. Modal kerja variabel
Adalah modal kerja yang selalu berubah proporsional dengan perubahan
kapasitas produksi. Modal kerja ini terdiri dari:
1) Modal kerja musiman
Modal kerja yang berubah sesuai perubahan musim/permintaan,
misalnya permintaan yang besar pada waktu hari raya.
2) Modal kerja siklis
Modal kerja yang berubah akibat fluktuasi konjungtur.

13

3) Modal kerja darurat
Modal kerja yang berubah sesuai keadaanyang terjadi di luar
kemampuan perusahaan.
4. Kebijakan Modal Kerja
Kebijaksanaan modal kerja merupakan strategi yang ditetapkan oleh
perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan modal kerja dengan berbagai
alternatif sumber dana. Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja tersebut bisa
dipilih dari sumber dana berjangka panjang atau sumber dana berjangka
pendek. Perlu keberanian oleh perusahaan untuk mengambil kebijakan dalam
mencari sumber pembelanjaan sehingga diperoleh biaya dana yang paling
murah. Berikut kebijaksanaan modal kerja yang bisa diambil oleh perusahaan
(Sutrisno, 2001:47-49):
a. Kebijakan konservatif
Merupakan rencana pemenuhan dana modal kerja yang lebih
banyak menggunakan sumber dana jangka panjang dibandingkan sumber
dana jangka pendek. Disebut kebijakan konservatif karena sumber dana
jangka panjang mempunyai jatuh tempo yang lama, sehingga perusahaan
memiliki keleluasaan dalam pelunasan kembali, artinya perusahaan
mempunyai tingkat keamanan atau margin of safety yang besar.
b. Kebijakan moderat
Pada kebijakan atau strategi pendanaan ini perusahaan membiayai
setiap aktiva dengan dana yang jangka waktu yang kurang lebih sama
dengan jangka waktu perputaran aktiva tersebut. Artinya aktiva yang

14

bersifat permanen yakni aktiva tetap dan modal kerja permanen akan
didanai dengan sumber dana jangka panjang, dan aktiva yang bersifat
variabel atau modal kerja variabel akan didanai dengan dana sumber
jangka pendek.
c. Kebijakan agresif
Dengan kebijakan agresif kebutuhan dana jangka panjang akan
dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek. Pada pendekatan ini
perusahaan berani menanggung risiko yang cukup besar, sedangkan
trade-off yang diharapkan adalah memperoleh profitabilitas yang lebih
besar.
5. Elemen-Elemen Modal Kerja
Membahas modal kerja tidak akan terlepas dari elemen-elemen
modal kerja yang terkandung di dalamnya. Elemen dari modal kerja
semuanya bersifat lancar dan elemen-elemen modal kerja (Riyanto,
2000:59) yaitu:
a. Kas
Perusahaan sangat membutuhkan kas dalam setiap usahanya. Kas
yang diperlakukan baik untuk membiayai perusahaan sehari-hari
maupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap. Kas dan
surat berharga merupakan jenis aktiva yang paling likuid bagi
perusahaan. Pengertian kas adalah seluruh uang tunai yang ada di tangan
dan yang disimpan di bank dalam berbagai bentuk seperti deposito dan
rekening koran.

15

Makin tinggi perusahaan menahan kas berarti semakin tinggi
tingkat likuiditasnya, yang berarti pula semakin cepat perusahaan untuk
membayar hutang jangka pendeknya. Perusahaan tidak harus menahan
kas dalam jumlah yang berlebihan, karena akan membiarkan sejumlah
kas

menganggur

(tidak

produktif)

akibatnya

akan

menekan

produksi/penjualan dan pencapaian profit tidak maksimal.Beberapa
alasan perusahaan untuk menahan kas, yaitu meliputi (Syamsuddin,
2001:246).
1) Transaction Motive
Salah satu alasan utama penanaman kas adalah untuk memenuhi
semua transaksi rutin sehari-hari dalam melakukan kegiatan operasional
perusahaan.

Tingkat

kegiatan

operasional

perusahaan

akan

mempengaruhi tingkat modal kerja termasuk besarnya kas yang
dibutuhkan.
2) Precauntionary Motive
Menahan kas untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang tak
terduga semula. Apabila predikbilitas tinggi, cukup hanya sedikit kas
untuk menghadapi keadaan darurat atau tak terduga.
3) Sepculative Motive
Menahan kas agar dapat menarik keuntungan dari perubahan harga
surat berharga yag diperkirakan dan untuk motif spekulasi. Umumnya
perusahaan jarang menahan kas.

16

b. Piutang
Standar kredit adalah salah satu kriteria yang dipakai perusahaan
untuk menyeleksi para pelanggan yang akan diberikan kredit berapa
jumlah yang harus diberikan. Hal ini menyangkut kebiasaan langganan
dalam membayar kembali, kemungkinan langganan tidak membayar
kredit yang diberikan dan rata-rata jangka waktu pembiayaan para
pelanggan.
Jangka waktu pengumpulan piutang adalah jangka waktu dari saat
terjadinya piutang tersebut. Semakin lama jangka waktu pengumpulan
piutang semakin besar investasi pada piutang dan biaya yang timbul juga
semakin besar.
Piutang adalah suatu perkiraan aktiva yang menunjukkan jumlah
yang terutang pada perusahaan sebagai akibat penjualan barang dan jasa.
Hal ini muncul karena adanya transaksi penjualan secara kredit oleh
perusahaan kepada pelanggannya (Syamsudin, 2001:255). Pengelolaan
piutang yang efisien dapat dilihat pada neraca yaitu besar kecilnya
piutang terutama dalam menetapkan jangka waktu kredit yang akan
mempengaruhi perputaran modal kerja. Sebaliknya bila terlalu ketat maka
penjualan akan menurun sehingga keuntungan akan menurun juga.
Pengendalian piutang, perusahaan perlu menetapkan kebijakan
kreditnya. Kebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat
pelaksanaan penjualan kredit dan pengumpulan piutang tidak sesuai

17

dengan standar yang telah ditentukan maka perusahaan perlu melakukan
perbaikan.
c. Persediaan
Persediaan

merupakan

faktor

penting

dalam

menentukan

kelancaran operasi perusahaan. Tanpa ada persediaan yang memadai
kemungkinan besar perusahaan tidak bisa memperoleh keuntungan yang
diinginkan disebabkan produksi akan terganggu. Persediaan ini memiliki
jenis yang berbeda-beda. (Sutrisno, 2001:95)
Perusahaan manufaktur memiliki tiga macam persediaan utama
yaitu persediaan bahan baku, persediaan setengah jadi, dan persediaan
barang jadi. Persediaan utama yang dimiliki perusahaan dagang berupa
persediaan barang dagang, persediaan bahan penolong, dan persediaan
perlengkapan kantor. Persediaan adalah sejumlah barang atau bahan yang
dimiliki oleh perusahaan yang tujuannya untuk dijual dan diolah kembali,
sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan jasa memiliki persediaan
yang biasanya dalam bentuk persediaan bahan pembantu atau persediaan
yang habis pakai yang berhubungan dengan jasa.
Menurut (Gitosudarmo dan Basri, 2002:103), besar kecilnya modal
kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1) Volume penjualan
Faktor ini adalah faktor yang paling utama karena perusahaan
memerlukan modal kerja untuk menjalankan aktivitasnya yang mana
puncak dari aktivitasnya itu adalah aktivitas penjualan. Tingkat

18

penjualan yang tinggi diperlukan modal kerja yang relatif tinggi pula
dan sebaliknya bila penjualan rendah dibutuhkan modal kerja yang
relatif rendah.
2) Beberapa kebijaksanaan yang ditetapkan oleh perusahaan, antaralain:
(a) Politik penjualan kredit
Panjang pendeknya piutang akan mempengaruhi besar kecilnya
modal kerja dalam satu periode.
(b) Politik penetuan persediaan besi
Bila diinginkan persediaan tinggi, baik persediaan kas, persediaan
bahan baku, persediaan bahan jadi, maka diperlukan modal kerja
yang relatif besar dan sebaliknya bila ditetapkan persediaan rendah
maka diperlukan modal kerja yang relatif rendah.
3) Pengaruh musim
Pergantian

musim

dapat

mempengaruhi

besar

kecilnya

barang/jasa kemudian mempengaruhi besarnya tingkat penjualan.
Fluktuasi tingkat penjualan akan mempengaruhi besar kecilnya modal
kerja yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan kegiatan produksi.
4) Kemajuan teknologi
Perkembangan teknologi dapat mempengaruhi atau merubah
proses produksi menjadi lebih cepat dan lebih ekonomis, dengan
demikian akan dapat mengurangi besarnya kebutuhan modal kerja,
akan tetapi dengan perkembangan teknologi maka perusahaan perlu

19

mengimbangi dengan membeli alat-alat investasi baru sehingga
diperlukan modal kerja yang relatif besar.
6. Model penentu modal kerja optimal
Masalah yang cukup penting dalam pengelolaan modal kerja adalah
menentukan seberapa besar kebutuhan modal kerja suatu perusahaan. Hal
ini penting karena bila modal kerja perusahaan terlalu besar berarti ada
sebagian dana yang menganggur dan ini akan menurunkan tingkat
profitabilitas perusahaan. Demikian pula bila modal kerja terlalu kecil akan
ada risiko proses produksi perusahaan kemungkinan besar akan terganggu.
Besar kebutuhan modal kerja suatu perusahaan perlu ditentukan. Modal
optimum merupakan jumlah modal (modal kerja) yang sebaiknya dibelanjai
dengan kredit jangka panjang. Untuk menentukan besarnya modal kerja
optimal, bisa digunakan beberapa model penentuan besarnya modal kerja
(Sutrisno, 2001:50), yaitu :
a. Metode keterikatan dana
Menentukan besarnya modal kerja dengan metode ini, maka perlu
diketahui dua faktor yang mempengaruhi, yakni pertamaperiode
terikatnya modal kerja dan kedua proyeksi kebutuhan kas rata-rata per
hari. Periode terikatnya modal kerja adalah jangka waktu yang
diperlukan mulai kas ditanamkan ke dalam elemen-elemen modal kerja
sampai menjadi kas lagi. Semakin lama periode terikatnya modal kerja
akan semakin memperbesar jumlah kebutuhan modal kerja, demikian

20

sebaliknya bila periode terikatnya modal kerja semakin kecil kebutuhan
modal kerja juga semakin kecil.
Periode terikatnya modal kerja pada perusahaan perdagangan
biasanya lebih rendah dibanding perusahaan industri. Perusahaan dagang
periode terikatnya dagang dimulai dari kas dibelikan barang dagangan
yang kemudian dijual (misalkan dengan kredit) akan menjadi piutang
dan setelah piutang terbayar, maka akan menjadi kas lagi.
Lamanya barang dagangan terjual dan lamanya piutang tertagih
tersebut merupakan periode terikatnya modal kerja. Perusahaan industri
periode terikatnya modal kerja dimulai dari kas dibelikan bahan baku
yang kemudian yang di proses kedalam proses produksi sehingga
menjadi barang jadi, barang jadi dijual menjadi piutang dagang dan bila
piutang telah dibayar akan menjadi kas lagi. Masing-masing elemen kas
tersebut terikatnya membutuhkan waktu beberapa lama.
b. Metode perputaran modal kerja
Metode ini besarnya modal kerja ditentukan dengan cara
menghitung perputaran elemen-elemen pembentuk modal kerja seperti
perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan. (Sutrisno,
2001:53).
Perputaran Elemen Modal Kerja :
Per putar an Kas =

Penjualan
Rata − r ata Kas

Per putar an Piutang =

X 1 Kali

Penjualan

Rata − r ata Piutang

X 1 Kali

21

Per putar an Per sediaan =

Periode terikatnya:

Per iode Kas =

Penjualan
Rata − r ata Per sediaan

360
Per putar an Kas

Per iode Piutang =

360

X 1 Har i

Per putar an Piutang

Per iode Per sediaan =

360

X 1 Har i

Per putar an Per sediaan

Per putar an Elemen Modal Ker ja
=

X 1 Kali

X 1 Har i

360

Per iode ter ikatnya semua elemen modal ker ja

Berdasarkan hasil perhitungan elemen aktiva lancar dapat
diketahui besarnya modal kerja. Setelah estimasi nilai penjualan tahun
mendatang dengan pertukaran modal kerja dapat dihitung nilai modal
kerja optimal tahun mendatang. Rumus yang digunakan untuk
mengetahui modal kerja optimal. (Sarwoko, 2001:92).

Kebijakan dalam menentukan modal keja yang optimal sangat
berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup perusahaan, sebab
perusahaan dapat mengalami kesulitan dan mengalami kerugian karena
adanya modal kerja yang kurang tepat. Modal kerja yang berlebihan
menunjukkan adanya dana menganggur dan tidak digunakan, sehingga

22

profitabilitas perusahaan kecil. Sedangkan modal kerja yang terlalu kecil
akan menghambat atau mengganggu kelancaran proses produksi karena
kurangnya dana.
Modal kerja sangat diperlukan dalam perusahaan. Modal kerja
digunakan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam jangka pendek.
Kebijakan dalam menentukan modal kerja optimal akan sangat
berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup perusahaan. Penambahan
dan pengurangan modal kerja didapat dengan menjumlah perputaran
modal kerja secara keseluruhan dan memperhatikan perputaran elemen
pembentuk modal kerja itu sendiri seperti kas, piutang, dan persediaan,
sehingga dapat mengetahui berapa kebutuhan modal kerja optimal secara
perhitungan dan dibandingkan dengan modal kerja perusahaan. Apabila
modal kerja lebih kecil daripada modal kerja perusahaan maka
perusahaan perlu mengurangi modal kerja.
7. Analisis Modal Kerja Optimal
Analisis optimalisasi modal kerja merupakan salah satu penentuan
besarnya aktiva lancar dengan metode perputaran modal kerja yang
didasarkan pada data hitoris, sehingga kondisi tahun mendatang
diasumsikan mirip dengan tahun sebelumnya. Dasar utama untuk
menentukan besarnya estimasi modal kerja tahun mendatang adalah hasil
estimasi nilai penjualan tahun mendatang. Metode ini didesain dengan
menggunakan perputaran seluruh elemen aktiva lancar.

23

Modal kerja optimum secara teoritis adalah aktiva lancar pada
berbagai keluaran (output). Setiap jumlah modal kerja yang lebih besar dari
jumlah optimum akan menaikan aktiva perusahaan tanpa diikuti dengan
kenaikkan

laba

proporsional

sehingga

menurunkan

tingkat

hasil

pengembalian atas investasi (ROI). Setiap jumlah modal kerja yang lebih
rendah berarti ketidakmampuan membayar utang pada waktunya,
kehilangan penjualan karena terlalu ketatnya kebijakan kredit.
Unsur ketidakpastian antara aktiva lancar dengan output, maka
manajemen aktiva lancar meliputi pertama, penentuan jumlah kebutuhan
minimum dari setiap jenis aktiva. Kedua, penambahan persediaan
pengaman sehubungan dengan kenyataan bahwa perkiraan yang dilakukan
tidak sempurna. Pada kebijakan aktiva lancar yang konservatif, perusahaan
mempertahankan jumlah kas dan surat berharga yang relative besar,
mengadakan persediaan dalam jumlah besar dan penjualan ditingkatkan
melalui kebijakan kredit yang longgar sehingga jumlah piutanf dagang
relative kecil.
Kebijakan pemenuhan kebutuhan dana yang akan memaksimumkan
kemakmuran

pemegang

saham,

manajemen

keuangan

juga

harus

mempertimbangkan faktor lain seperti varabilitas penjualan, aliran kas yang
akan mempengaruhi penilaian perusahaan. Adanya trade-off antara profitabilitas
dengan risiko untuk setiap alternatif pemenuhan kebutuhan dana maka, manajer
keuangan harus dapat mengambil keputusan yang terbaik agar terciptanya modal
yang optimal. (Sartono, 2012:390)

24

C. Kerangka Pikir
Peran kerangka pikir sangat penting dalam suatu penelitian karena
merupakan landasan pemikiran penelitian yang pada umumnya berdasarkan
konsep-konsep yang telah diuraikan. Berdasarkan penjelasan dan teori yang
telah dibahas sebelumnya, maka dapat disusun suatu kerangka pikir yang
menggambarkan alur dari peneltian yang akan dilakukan, sehingga melalui
kerangka pikir ini diharapkan penelitian dapat terarah sesuai dengan tujuan.
Kerangka pikir dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
PT. Salim Ivomas Pratama Tbk
Laporan Keuangan dan Neraca Laba Rugi
Motede Perputaran Modal Kerja
Elemen Modal Kerja:

Kas

Piutang

Persediaan

Modal Kerja Optimal

MKO = MK Riil

Optimal

MKO ≠MK Riil

Tidak Optimal
Gambar 1: Kerangka Pikir Penelitian

25

Pada gambar kerangka pikir penelitian di atas menjelaskan bahwa
dalam menganalisis modal kerja optimal pada PT. Salim Ivomas Pratama
Tbk. memerlukan yang memerlukan laporan keuangan berupa neraca dan
laba rugi. Analisis modal kerja yang digunakanadalahperputaran modal
kerja, yang bertujuan untuk mengetahui perputaran modal kerja, yang
terdiri dari perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan.
Setelah menganalisis perputaran modal kerja akan mengetahui Modal
kerja optimal perusahaan, sehingga mengetahui apakah modal kerja riil
perusahaan sudah optimal atau tidak optimal.

D. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang bahwa modal kerja diperlukan untuk
meningkatkan pendapatan karena adanya pertumbuhan pendapatan perusahaan
harus memiliki dana untuk membiayai aktiva lancar dan pendapatan yang
terus meningkat diharapkan laba yang akan diperoleh juga ikut meningkat,
namun pada kenyataannya laba yang diperoleh perusahaan mengalami
penurunan meskipun penjualannya meningkat, sehingga pengelolaan modal
kerja yang dilakukan perusahaan belum optimal.
Tinjauan teori yang menyatakan bahwa kebijakan dalam menentukan
kebijakan modal kerja optimal akan sangat berpengaruh bagi keberlangsungan
hidup perusahaan. Penambahan dan pengurangan modal kerja didapat dengan
menjumlah perputaran modal kerja secara keseluruhan dan memperhatikan
perputaran elemen pembentuk modal kerja seperti kas, piutang, dan persediaan

26

sehingga dapat mengetahui berapa kebutuhan modal kerja optimal secara
perhitungan dan dibandingkan dengan modal kerja perusahaan. Apabila modal
kerja optimal lebih kecil daripada modal kerja perusahaan maka perusahaan
perlu mengurangi modal kerja, begitupun sebaliknya.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nurwindiyani tentang
analisis optimalisasi modal kerja pada PT. Bhakti Mandiri Putra Tanjung yang
menggunakan metode perputaran modal kerja dengan hasil modal kerja
perusahaan belum optimal. Berdasarkan paparan diatas peneliti mengambil
hipotesis bahwa modal kerja PT. Salim Ivomas Pratama Tbk. tahun 2009-2013
tidak optimal.