Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas dan Likuiditas PT.Excelcomindo Pratama, Tbk.

(1)

ABSTRAK

Modal kerja merupakan aktiva lancar dikurangi hutang lancar, hasilnya bisa positif atau negatif, jika positif berarti perusahaan sudah mampu membayar semua kewajiban lancarnya dari aktiva lancarnya, jika negatif berarti perusahaan belum mampu membayar kewajiban lancarnya dari aktiva lancarnya.

Modal kerja dapat berpengaruh terhadap profitabilitas, yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, dan pengaruhnya juga terhadap likuiditas, yaitu kecepatan perusahaan membayar kewajiban-kewajibannya.

PT Exelcomindo Pratama, Tbk merupakan perusahaan jasa telekomunikasi yang arus kasnya cepat sehingga memerlukan pengelolaan modal kerja yang baik agar profitabilitas dan likuiditasnya baik.

Dari hasil perhitungan, modal kerja perusahaan mengalami fluktuasi, di tahun 2003 hingga tahun 2006 keadaannya kurang baik , namun di tahun 2006 dan 2007 sudah membaik. Sedangkan profitabilitas perusahaan dari tahun 2004 hingga 2005 kurang baik karena perusahaan mengalami rugi yang terlihat dari rasio profitabilitas yang minus, namun di tahun 2006 dan 2007 perusahaan dapat bangkit kembali yang terlihat dari meningkatnya pendapatan dan laba yang besar. Sedangkan likuiditas dari tahun 2003-2007 sudah baik, likuiditas yang terbesar ada di tahun 2004 dan yang terkecil ada pada tahun 2007.

Pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan memiliki persamaan regresi Y= -17,689 + 0,388 x. Pengaruh modal kerja terhadap likuiditas perusahaan memiliki persamaan regresi Y= -0,66 + 0,012 x,. Sedangkan dari hasil uji hipotesis menyatakan bahwa tidak ada pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas dan likuiditas

Perusahaan perlu memaksimalkan faktor lain yang dapat mempengaruhi profitabilitas dan likuiditas perusahaannya, karena walaupun tahun 2007 kondisinya lebih sudah baik, perusahaan harus bisa mempertahankan kondisi ini lewat pengalaman yang sudah terjadi. Untuk itu kinerja keuangan perusahaan semakin efektif dan efisien agar profitabilitas dan likuiditasnya pun akan semakin baik.


(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Penelitian 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Pembatasan Masalah 3

1.4 Tujuan Penelitian 4

1.5 Kegunaan Penelitian 4

1.6 Kerangka Pemikiran 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1 Pengertian Modal Kerja 7

2.2 Konsep Modal Kerja 8

2.3 Jenis Modal Kerja 10

2.4 Elemen-elemen Modal Kerja 10

2.5 Pengelolaan Modal Kerja 11

2.6 Pentingnya Modal Kerja 12

2.7 Rasio Profitabilitas 14

2.8 Rasio Likuiditas 16

2.9 Keterkaitan Modal Kerja dengan Profitabilitas dan Likuiditas 18

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 19

3.1 Objek Penelitian 19

3.2 Metode Penelitian 23

BAB IV PEMBAHASAN 25

4.1 Analisis Aktiva Lancar 25

4.1.1 Perkembangan dan Analisis Total Aktiva Lancar 25


(3)

4.1.2 Pengelolaan dari Elemen-elemen Atkiva Lancar 26

4.1.2.1 Analisis Kas dan Setara Kas 26

4.1.2.2 Analisis Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain 28

4.1.2.3 Pengelolaan Persedian 29

4.1.2.4 Pengelolaan Pajak di Bayar Dimuka 32

4.1.2.5 Pengelolaan Uang Muka dan Aktiva Lain-lain 33

4.2 Pengelolaan Hutang Lancar 34

4.2.1 Pengelolaan Total Hutang Lancar 34

4.2.2 Pengelolaan Elemen-elemen Hutang Lancar 35

4.2.2.1 Pengelolaan Hutang Usaha 35

4.2.2.2 Pengelolaan Hutang Pajak 36

4.2.2.3 Pengelolaan Hutang Lain-lain 36

4.2.2.4 Penglolaan Penghasilan Tangguhan 37

4.2.2.5 Pengelolaan Pinjaman Jangka Panjang yang jatuh

Tempo dalam satu tahun 38

4.3Pengelolaan Modal Kerja Bersih 40

4.4Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas dan Likuiditas PT

Exelcomindo Pratama, Tbk 41

4.4.1 Analisis kinerja profitabilitas di

PT Exelcomindo Pratama, Tbk 41

4.4.2 Analisis likuiditas 43

4.4.3 Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas 46

4.4.4 Pengaruh modal kerja terhadap Likuiditas 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 51

5.1 Kesimpulan 51

5.2 Saran 53

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Perkembangan modal kerja 25

Tabel 4.2 Proporsi kas dan setara kas terhadap aktiva lancar 27

Tabel 4.3 Proporsi total piutang terhadap aktiva lancar 28

Tabel 4.4 Proporsi persediaan terhadap aktiva lancar 31

Tabel 4.5 Proporsi pajak dibayar dimuka 32

Tabel 4.6 Proporsi uang muka dan aktiva lain-lain terhadap aktiva lancar 33

Tabel 4.7 Perkembangan hutang lancar 34

Tabel 4.8 Perbandingan hutang usaha terhadap hutang lancar 35

Tabel 4.9 Perbandingan hutang pajak terhadap hutang lancar 36

Tabel 4.10 Proporsi Hutang lain-lain terhadap Hutang Lancar 37 Tabel 4.11 Proporsi penghasilan tangguhan terhadap hutang lancar 38 Tabel 4.12 Proporsi pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo

dalam satu tahun terhadap 39

Tabel 4.13 Modal kerja bersih 40

Tabel 4.14 Perhitungan Rasio Profitabilitas 42

Tabel 4.15 Perhitungan rasio-rasio Likuiditas


(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Sejak pertengahan tahun 1997, negara-negara di wilayah regional Asia Pasifik, termasuk Indonesia mengalami dampak memburuknya kondisi perekonomian, terutama karena adanya depresiasi mata uang negara-negara tersebut yang disebabkan oleh langkanya likuiditas, tingginya tingkat bunga dan kurs mata uang. Labilnya nilai tukar mata uang dan tingkat bunga menyebabkan naiknya biaya dan jumlah kewajiban yang harus dipenuhi perusahaan.

Modal kerja perusahaan sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan tidak mengalami kesulitan keuangan, misalnya dapat menutup kerugian-kerugian dan dapat mengatasi keadaan kritis atau darurat tanpa membahayakan keadaan keuangan perusahaan. Kelebihan modal kerja, khususnya dalam bentuk kas dan surat-surat berharga, tidak menguntungkan karena dana tersebut tidak digunakan secara produktif dan akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah disia-siakan. Dana yang menganggur, pendapatan yang rendah, investasi pada proyek-proyek yang tidak diinginkan atau fasilitas pabrik dan perlengkapannya yang tidak perlu, semuanya merupakan operasi perusahaan yang tidak efisien. Maka dari itu modal kerja perusahaan harus dikelola dengan baik, manajemen perusahaan harus hati-hati


(6)

dalam membuat dan mengambil keputusan mengenai modal kerja agar tidak terjadi kelebihan ataupun kekurangan modal kerja.

Modal kerja dapat menentukan tingkat profitabilitas dan likuiditas suatu perusahaan. Untuk mengukur profitabilitas di hitung melalui rasio-rasio profitabilitas, rasio profitabilitas digunakan untuk menunjukkan hasil akhir yang dicapai manajemen dari setiap kebijakan dan keputusannya, salah satunya adalah

Profit Margin Ratio : Profit after taxes dibanding sales. Rasio yang dapat

menggambarkan hasil yang dicapai oleh setiap kebijakan dan keputusan manajemen Return on Total Assets : Net Profit After Taxes dibanding dengan total asset. Rasio yang menunjukkan kemampuan modal yang ditanam secara keseluruhan untuk menghasilkan keuntungan adalah Return on Equity : Net Profit After Taxes dibanding Equity, merupakan rasio yang dapat menunjukkan kemampuan modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan.

Selain itu modal kerja dapat menentukan tingkat likuiditas suatu perusahaan. Dalam mengukurnya digunakan rasio-rasio likuiditas, antara lain: Net

Working Capital: Selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancer yang

digunakan untuk melihat likuiditas perusahaan secara keseluruhan. Current Ratio : aktiva lancar dibagi dengan pasiva lancar, rasio ini menggambarkan kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Cash

Ratio : kas ditambah sekuritas dibagi pasiva lancar, rasio ini digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang yang segera dipenuhi dengan kas dan sekuritas.


(7)

PT. Exelcomindo, Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi selular dengan tujuan untuk melakukan kegiatan dalam usaha penyelenggaraan dan atau jaringan komunikasi dan atau multimedia.

PT. Exelcomindo harus beroperasi secara terus menerus. Perusahaan perlu mengusahakan modal kerja yang baik agar tingkat profitabilitas dan likuiditas perusahaan menjadi baik pula. Oleh karena itu, penulis mengambil judul "ANALISIS PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS PT EXELCOMINDO PRATAMA, TBK "

1.2 Identifikasi Masalah

Manajemen modal kerja meliputi pengambilan keputusan mengenai jumlah dan komposisi aktiva lancar dan bagaimana membiayai aktiva ini. Dalam menganalisa modal kerja dan pengaruhnya pada profitabilitas dan likuiditas perusahaan, diperlukan suatu analisa yaitu analisa rasio keuangan. Berdasarkan hal tersebut maka masalah dalam penelitian terhadap analisis modal kerja dan pengaruhnya terhadap profitabilitas dan likuiditas perusahaan dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Bagaimana perkembangan modal kerja PT Exelcomindo Pratama? 2. Bagaimana profitabilitas PT Exelcomindo Pratama ?

3. Bagaimana likuiditas PT Exelcomindo Pratama?

4. Bagaimana pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas dan likuiditas PT Exelcomindo Pratama?


(8)

1.3 Pembatasan Penelitian

Dalam menyusun penelitian ini, penulis mengambil data laporan keuangan yang diambil dari website milik Exelcomindo yaitu dari lima tahun terakhir (tahun 2003-2007)

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui seberapa besar perkembangan modal kerja dari PT Exelmindo Pratama.

2. Untuk mengetahui seberapa besar profitabilitas PT Exelcomindo Pratama. 3. Untuk mengetahui seberapa besar likuiditas PT Exelcomindo Pratama 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh modal kerja terhadap

profitabilitas dan likuiditas PT Exelcomindo Pratama.

1.5 Kegunaan Penelitian

Dengan melakukan penelitian ini, diharapkan data dan informasi yang diperoleh dapat memberikan gambaran yang tepat tentang pengaruh manajemcn modal kerja terhadap profitabilitas dan likuiditas perusahaan dan dapat memberikan manfaat.

1. Bagi Penulis:

Sebagai bagian dari proses belajar, sehingga analisis ini diharapkan akan menambah pengetahuan dan wawasan pemikiran penulis dalam teori maupun praktek, khususnya dalam manajemen modal kerja dan dapat


(9)

menganalisa besarnya pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas dan likiditas perusahaan.

2. Bagi Mahasiswa:

Penelitian merupakan penalaran teoritis terhadap masalah yang sesungguhnya terjadi, dengan demikian diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti bagi mahasiswa dalam menjalankan kebijakan-kebijakan selanjutnya dalam aspek keuangan, khususnya dalam masalah modal kerja.

3. Bagi perusahaan:

Dapat mengetahui seberapa besar keefektifan modal kerja-nya sehingga perusahaan dapat menganalisis lebih lanjut untuk mengoptimalkan profitabilitas dan likuiditas-nya.

1.6 Kerangka Pemikiran

Modal kerja dalam suatu perusahaan sangatlah diperlukan untuk membelanjai kegiatan operasionalnya sehari-hari. Pembelanjaan ini merupakan salah satu fungsi yang sangat penting bagi keberhasilan suatu usaha. Penggunaan prinsip-prinsip pembelanjaan yang benar dalam pelaksanaan modal kerja akan sangat menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Fungsi pembelanjaan meliputi semua aktivitas yang berkaitan dengan usaha untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan serta menggunakan dana seefisien mtmgkin untuk mencapai tujuan perusahaan. Hal ini sesuai dengan pengertian dari buku: Manajemen keuangan J.


(10)

manajer keuangan adalah merencanakan untuk memperoleh dana dan menggunakan dana tersebut untuk memaksimisasi nilai perusahaan". Kondisi keuangan dan modal kerja suatu perusahaan biasanya dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang disusun secara berkala pada akhir pembukuan perusahaan. Sebagian dari apa yang terlihat dalam laporan keuangan tcrsebut mencerminkan kebijakan yang diambil oleh pimpinan perusahaan atas hasil yang telah dicapai oleh perusahaan pada waktu-waktu sebelumnya. Pengelolaan keuangan yang baik dapat membantu perusahaan dalam menghasilkan produk atau jasa yang lebih baik bagi konsumennya dengan harga yang lebih rendah dan untuk membayar upah dan gaji yang lebih tinggi bagi karyawan dan manajernya, serta masih memberikan hasil atau laba yang lebih besar bagi para investor yang menyertakan modal untuk mendirikan dan mengoperasikan perusahaan.

Untuk dapat menciptakan laba yang maksimum bagi perusahaan, penentuan besarnya kebutuhan modal kerja merupakan suatu masalah yang penting bagi manajer keuangan. Modal kerja yang optimal sangat penting bagi perusahaan karena berapa modal kerja optimal yang akan menaikkan aktiva perusahaan tanpa diikuti kenaikan laba yang proposional, sehingga akan menurunkan tingkat pengembalian atas investasi (Return On Investment) dan sebaliknya jika modal kerja terlalu rendah menggambarkan ketidakmampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya tepat waktu. Besarnya modal kerja yang berlebihan juga menyebabkan munculnya biaya-biaya yang tidak perlu dan dana menjadi tidak produktif.


(11)

Perputaran modal kerja dimulai saat kas diinvestasikan pada komponen-komponen modal kerja sampai kembali lagi menjadi kas. Semakin pendek perputaran modal kerja berarti semakin cepat perputarannya tergantung pada masing-masing komponen yang ada pada modal kerja. Dengan mengetahui jumlah pengeluaran tiap harinya dan periode perputarannya, yang berarti maju mundurnya atau mampu tidaknya perusahaan membayar hutang ini sangat tergantung pada besarnya modal kerja. Fred Weston dan Thomas E. Copeland, diterjemahkan oleh Jaka Wasana dan Kirhandoko, Edisi kedelapan (1994,hal. 335)

Adapun hipotesis yang digunakan untuk melihat pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas dan likuiditas PT Exelcomindo Pratama, yaitu:

H1: Ada pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas PT Exelcomindo Pratama

H2: Ada pengaruh modal kerja terhadap likuiditas PT Exelcomindo Pratama


(12)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas dan likuiditas perusahaan, maka pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan. Selain itu penulis juga mencoba mengajukan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan pihak-pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang. Adapun kesimpulan dan beberapa saran tersebut adalah sebagai berikut:

5.2 Kesimpulan

Dalam mencari pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas dan likuiditas, untuk mewakili modal kerja maka elemen yang di pakai adalah kas dan setara kas karena jumlahnya besar di atas 50%. Untuk mewakili profitabilitas rasio yang digunakkan adalah net profit margin, karena dapat melihat keuntungan bersih perusahaan, sedangkan untuk mewakili likuiditas rasio yang digunakkan adalah current ratio karena dapat melihat seberapa besar kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam membayar kewajiban lancarnya. Berikut ini dijabarkan kesimpulan dari perhitungan yang sudah dilakukan penulis:

1. Perkembangan modal kerja perusahaan dapat terlihat dari tabel 4.13, yaitu diketahui bahwa dalam membiayai kegiatan operasional sehari-hari, perusahaan lebih banyak menggunakkan hutang jangka pendeknya. Dari tahun 2003 hingga 2005 jumlahnya tidak terlalu besar


(13)

karena angkanya di bawah 1 miliar, namun dari tahun 2006 hingga 2007 perusahaan perlu memperhatikan bagaimana melunasi hutang jangka pendeknya karena angkanya diatas 2 miliar, terlebih di tahun 2007 yang merupakan puncaknya karena mencapai 5,7 miliar.

2. Profitabilitas perusahaan dapat dilihat dari tabel 4.14:

Profitabilitas perusahaan pada tahun 2003 baik, namun di tahun 2004 dan 2005 kurang baik karena perusahaan mengalami kerugian. Di tahun 2006 dan 2007 perusahaan mengalami perbaikan karena sudah mampu membawa keuntungan.

3. Likuiditas perusahaan dapat dilihat dari tabel 4.15 di bawah ini:

Dari tabel 4.15, dapat dilihat bahwa tahun 2003 hingga 2007 hutang lancar lebih besar daripada aktiva lancar, ini tercermin dari net working capital yang minus, kondisi yang perlu diperhatikan adalah tahun 2007 karena net working capital mencapai 5.700.227.354 yang berarti perusahaan mempunyai hutang lancar yang begitu besar, perusahaan perlu lebih memperhatikan kondisi di tahun 2007 ini agar kegiatan perusahaan tetap berjalan dengan baik.

4. Hasil pengujian menunjukan bahwa tidak ada pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas. Sedangkan hasil pengujian pengaruh modal kerja terhadap likuditas menunjukan tidak ada pengaruh. Kemungkinan profitabilitas dan likuiditas dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti: Hutang dan modal.


(14)

Demikianlah kesimpulan yang dapat penulis sampaikan, kiranya dapat berguna bagi pihak yang membutuhkan, dan dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya.

5.2 Saran

Adapun saran dari penulis kepada perusahaan adalah sebagai berikut ini:

1. Kondisi modal kerja perusahaan dari tahun 2003 hingga 2007 secara menyeluruh kurang baik, ini terlihat dari nilai modal kerja yang minus. Kondisi terburuk ada di tahun 2007 dengan nilai hingga minus lima miliar. Perusahaan belum dapat memaksimalkan modal kerja yang sudah ada sedangkan pinjamannya di tahun 2007 tersebut cukup besar, untuk itu perlu adanya alokasi dana yang baik agar profitabilitasnya bisa ditingkatkan. Untuk menjaga stabilitas keuangan maka perusahaan perlu memperhatikan modal kerja ini agar tidak terjadi defisit karena kekurangan uang kas.

2. Kondisi profitabilitas perusahaan dari tahun 2004 hingga 2005 kurang baik karena perusahaan mengalami rugi, ini terlihat di laporan laba rugi perusahaan, selain itu dari perhitungan juga tercermin pada rasio operation profit margin, net profit margin, return on assets dan return on equity. Dari kenyataan ini hendaknya menjadi pelajaran agar perusahaan mendapatkan solusi


(15)

bagaimana seharusnya menjaga dan mempertahankan modal kerjanya.

3. Kondisi likuiditas di tahun 2003 hingga 2007 secara menyeluruh sudah baik, karena current ratio sebagai acuan likuiditas perusahaan nilainya cukup besar, ini menandakan bahwa kondisinya likuiditas perusahaan aman. ini menjadi acuan bagaimana pengelolaan modal kerja perusahaan selanjutnya agar aktiva tidak terlalu sedikit ataupun terlalu banyak, melainkan likuiditas perusahaan dapat di kontrol dengan baik.

4. Dari perhitungan ternyata pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas dan likuiditas perusahaan sangat lemah, Untuk itu perusahaan perlu memperhatikan faktor lain yang mempengaruhi profitabilitas dan likuiditas agar nilainya semakin baik.

5. Untuk penelitian selanjutnya, karena penelitian ini dibatasi dari tahun 2003 hingga 2007 dan untuk mewakili modal kerja digunakan elemen kas, untuk mewakili profitabilitas digunakan net profit margin dan untuk mewakili likuiditas digunakan current ratio. Penelitian ini memungkinkan untuk acuan penelitian-penelitian selanjutnya.

Demikianlah saran dari penulis, kiranya saran ini dapat membantu pihak-pihak yang membutuhkan.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, syafarudin. 1994. Alat-alat analisis Dalam Pembelanjaan. Edisi Ketiga, cetakan pertama. Yogyakarta: Andi Ofset

Gitman, Lawrance J. 1987. Principles of Managerial Financial. Boston: Addison-Wesley

John J hampton.1989. Financial Decision Making. Prentice Hall.

Kamaruddin Ahmad. 1997. Dasar-dasar Manajemen Modal Kerja. Rineka Cipta Keown, A.J., John D. Martin, David F. Scott, Jr and J. William Petty. 1991. Basic

Financial Management. 5th edition. New Jersey: Prentice-Hall. Munawir, s. 1998. Analisa Laporan Keuangan. Edisi ketiga, cetakan pertama. Yogyakarta: Liberty

Riyanto, bambang. 1995. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi keempat. Yogyakarta : Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada

Suprapto, J. 2001. Statistik: Teory & aplikasi. Edisi kelima, Jakarta: Erlangga Weston, J Fred, Thomas Copeland diterjemahkan oleh Jaka Wasana dan

Kibrandoko. Manajemen Keuangan. 1997. Edisi Kesembilan, Jakarta: Binarupa

Weston, J Fred and Bringham, E F. 1998. Essensial of management Finance. Pearson education.


(1)

Perputaran modal kerja dimulai saat kas diinvestasikan pada komponen-komponen modal kerja sampai kembali lagi menjadi kas. Semakin pendek perputaran modal kerja berarti semakin cepat perputarannya tergantung pada masing-masing komponen yang ada pada modal kerja. Dengan mengetahui jumlah pengeluaran tiap harinya dan periode perputarannya, yang berarti maju mundurnya atau mampu tidaknya perusahaan membayar hutang ini sangat tergantung pada besarnya modal kerja. Fred Weston dan Thomas E. Copeland, diterjemahkan oleh Jaka Wasana dan Kirhandoko, Edisi kedelapan (1994,hal. 335)

Adapun hipotesis yang digunakan untuk melihat pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas dan likuiditas PT Exelcomindo Pratama, yaitu:

H1: Ada pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas PT Exelcomindo Pratama

H2: Ada pengaruh modal kerja terhadap likuiditas PT Exelcomindo Pratama


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas dan likuiditas perusahaan, maka pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan. Selain itu penulis juga mencoba mengajukan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan pihak-pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang. Adapun kesimpulan dan beberapa saran tersebut adalah sebagai berikut:

5.2 Kesimpulan

Dalam mencari pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas dan likuiditas, untuk mewakili modal kerja maka elemen yang di pakai adalah kas dan setara kas karena jumlahnya besar di atas 50%. Untuk mewakili profitabilitas rasio yang digunakkan adalah net profit margin, karena dapat melihat keuntungan bersih perusahaan, sedangkan untuk mewakili likuiditas rasio yang digunakkan adalah current ratio karena dapat melihat seberapa besar kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam membayar kewajiban lancarnya. Berikut ini dijabarkan kesimpulan dari perhitungan yang sudah dilakukan penulis:

1. Perkembangan modal kerja perusahaan dapat terlihat dari tabel 4.13, yaitu diketahui bahwa dalam membiayai kegiatan operasional sehari-hari, perusahaan lebih banyak menggunakkan hutang jangka


(3)

karena angkanya di bawah 1 miliar, namun dari tahun 2006 hingga 2007 perusahaan perlu memperhatikan bagaimana melunasi hutang jangka pendeknya karena angkanya diatas 2 miliar, terlebih di tahun 2007 yang merupakan puncaknya karena mencapai 5,7 miliar.

2. Profitabilitas perusahaan dapat dilihat dari tabel 4.14:

Profitabilitas perusahaan pada tahun 2003 baik, namun di tahun 2004 dan 2005 kurang baik karena perusahaan mengalami kerugian. Di tahun 2006 dan 2007 perusahaan mengalami perbaikan karena sudah mampu membawa keuntungan.

3. Likuiditas perusahaan dapat dilihat dari tabel 4.15 di bawah ini:

Dari tabel 4.15, dapat dilihat bahwa tahun 2003 hingga 2007 hutang lancar lebih besar daripada aktiva lancar, ini tercermin dari net working capital yang minus, kondisi yang perlu diperhatikan adalah tahun 2007 karena net working capital mencapai 5.700.227.354 yang berarti perusahaan mempunyai hutang lancar yang begitu besar, perusahaan perlu lebih memperhatikan kondisi di tahun 2007 ini agar kegiatan perusahaan tetap berjalan dengan baik.

4. Hasil pengujian menunjukan bahwa tidak ada pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas. Sedangkan hasil pengujian pengaruh modal kerja terhadap likuditas menunjukan tidak ada pengaruh. Kemungkinan profitabilitas dan likuiditas dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti: Hutang dan modal.


(4)

Demikianlah kesimpulan yang dapat penulis sampaikan, kiranya dapat berguna bagi pihak yang membutuhkan, dan dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya.

5.2 Saran

Adapun saran dari penulis kepada perusahaan adalah sebagai berikut ini:

1. Kondisi modal kerja perusahaan dari tahun 2003 hingga 2007 secara menyeluruh kurang baik, ini terlihat dari nilai modal kerja yang minus. Kondisi terburuk ada di tahun 2007 dengan nilai hingga minus lima miliar. Perusahaan belum dapat memaksimalkan modal kerja yang sudah ada sedangkan pinjamannya di tahun 2007 tersebut cukup besar, untuk itu perlu adanya alokasi dana yang baik agar profitabilitasnya bisa ditingkatkan. Untuk menjaga stabilitas keuangan maka perusahaan perlu memperhatikan modal kerja ini agar tidak terjadi defisit karena kekurangan uang kas.

2. Kondisi profitabilitas perusahaan dari tahun 2004 hingga 2005 kurang baik karena perusahaan mengalami rugi, ini terlihat di laporan laba rugi perusahaan, selain itu dari perhitungan juga tercermin pada rasio operation profit margin, net profit margin, return on assets dan return on equity. Dari kenyataan ini


(5)

bagaimana seharusnya menjaga dan mempertahankan modal kerjanya.

3. Kondisi likuiditas di tahun 2003 hingga 2007 secara menyeluruh sudah baik, karena current ratio sebagai acuan likuiditas perusahaan nilainya cukup besar, ini menandakan bahwa kondisinya likuiditas perusahaan aman. ini menjadi acuan bagaimana pengelolaan modal kerja perusahaan selanjutnya agar aktiva tidak terlalu sedikit ataupun terlalu banyak, melainkan likuiditas perusahaan dapat di kontrol dengan baik.

4. Dari perhitungan ternyata pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas dan likuiditas perusahaan sangat lemah, Untuk itu perusahaan perlu memperhatikan faktor lain yang mempengaruhi profitabilitas dan likuiditas agar nilainya semakin baik.

5. Untuk penelitian selanjutnya, karena penelitian ini dibatasi dari tahun 2003 hingga 2007 dan untuk mewakili modal kerja digunakan elemen kas, untuk mewakili profitabilitas digunakan net profit margin dan untuk mewakili likuiditas digunakan current ratio. Penelitian ini memungkinkan untuk acuan penelitian-penelitian selanjutnya.

Demikianlah saran dari penulis, kiranya saran ini dapat membantu pihak-pihak yang membutuhkan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, syafarudin. 1994. Alat-alat analisis Dalam Pembelanjaan. Edisi Ketiga, cetakan pertama. Yogyakarta: Andi Ofset

Gitman, Lawrance J. 1987. Principles of Managerial Financial. Boston: Addison-Wesley

John J hampton.1989. Financial Decision Making. Prentice Hall.

Kamaruddin Ahmad. 1997. Dasar-dasar Manajemen Modal Kerja. Rineka Cipta Keown, A.J., John D. Martin, David F. Scott, Jr and J. William Petty. 1991. Basic

Financial Management. 5th edition. New Jersey: Prentice-Hall. Munawir, s. 1998. Analisa Laporan Keuangan. Edisi ketiga, cetakan pertama. Yogyakarta: Liberty

Riyanto, bambang. 1995. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi keempat. Yogyakarta : Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada

Suprapto, J. 2001. Statistik: Teory & aplikasi. Edisi kelima, Jakarta: Erlangga Weston, J Fred, Thomas Copeland diterjemahkan oleh Jaka Wasana dan

Kibrandoko. Manajemen Keuangan. 1997. Edisi Kesembilan, Jakarta: Binarupa

Weston, J Fred and Bringham, E F. 1998. Essensial of management Finance. Pearson education.