Pengertian Prosedur Ekspor PENDAHULUAN

Agen ekspor terjadi apabila hubungan antar pedagang ekspor dengan produsen tidak hanya sebagai rekan biasa tapi sudah meningkat dengan suatu ikatan perjanjian keagenan. e. Wisma Dagang Suatu perusahaan ekspor impor yang besar dan dapat mengekspor kantor perwakilan di pusat-pusat perdagangan dunia dan mendapat fasilitas tertentu dari pemerintah. 2. Kelompok pendukung a. Bank Devisa Bank Devisa memberikan jasa perkreditan baik dalam bentuk kredit ekspor maupun sebagai utang sebagai uang muka jaminan LC impor, dibutuhkan dalam pelaksanaan pembukaan LC impor , penerimaan LC ekspor, penyampaian dokumen pengapalan maupun dalam negosiasi serta berfungsi sebagai peneliti keaslian dokumen pengapalan dan verivikasi jenis dan isi masing-masing dokumen pengapalan. b. Badan Usaha Transportasi Perusahaan jasa pengantaran barang ekspor disebut jugha forwarding agent yang tugasnya meliputi pengumpulan muatan, menyelenggarakan pengepakan sampai membukukan barang yang diperdagangkan. c. Maskapai Pelayaran Meskipun perkembanganangkutan darat dan udara telah berkembang baik pengiriman barang ke luar negeri lebih banyak memakai angkutan laut. d. Maskapai Asuransi Resiko yang ditanggung oleh eksportir maupun importir dalam pengiriman barang yang jaraknya jauh, diasuransikan pada suatu badan yang dikelola oleh pemerintah dan terkait dalam Perdagangan Internasional. e. Kantor Kedutaan Berperan untuk mempromosikan komoditi negaranya, merupakan instasi yang menerbitkan dokumen legalitas seperti consular invoice untuk mengecek dan mensahkan pengapalan suatu barang dari Negara tertentu. f. Surveyor Dikarenakan jarak antara eksportir yang jauh, maka diperlukan pihak ketiga yang netral dan obyektif untuk memberikan kesaksian antara mutu, jenis, kuantum, keaslian, kondisi, harga, tariff bea dari produk yang diperdagangkan. g. Pabean Merupakan alat pemerintah sebagai pengawas lalu lintas ekspor dan impor, untuk mengamankan pemasukan keuaangan negara serta memperlancar arus barang.