c. Merencanakan pekerjaan, seperti pembongkaran mesin, perawatan, dan
pembongkaran mesin tahunan. d.
Membagi tugas dalam keadaan darurat. e.
Menerima suku cadang, bahan habis pakai, pelumas, dan bahan lain. f.
Menyiapkan bahan tambahan bila diperlukan. g.
Menghitung total jam kerja dan biaya bahan yang dipakai.
5. Bagian Produksi
a. Mengawasi kondisi operasi pabrik dan meminta pekerja perawatan dengan
berkonsultasi pada bagian lain yang terkait. b.
Mensahkan permintaan pekerja perawatan dan pengawasan. c.
Member izin kerja, izin masuk untuk pekerjaan di daerah berbahaya. d.
Melaksanakan semua persiapan yang diperlukan untuk perawatan.
e. Mensahkan laporan pekerjaan yang sudah selesai.
6. Bagian teknikal
a. Menerima informasi yang masuk, termasuk pekerjaan modifikasi dan
biaya perwatan dari bagian perencanaan. b.
Mempelajari hal-hal yang dapat meningkatkan efisiensi operasi pabrik dan yang dapat menurunkan biaya perawatan.
c. Mempelajari dan menyiapkan modifikasi mesinperalatan melalui
penyelidikan, pengetesan dan pengujian. d.
Menyimpan data-data teknik dari semua mesinperalatan secara baik. e.
Menjaga informasi terahir dari teknologi produksi dan perawatan.
7. Bagian Penyimpanan Bahan suku cadang
a. Menyimpan bahan yang diperlukan untuk bagian operasi didalam gudang.
b. Menyimpan bahan yang masuk ke gudang
c. Memeriksa stock minimum bahan, dan melaporkan kebagian pengawasan
bahan maupun bagian pembelian. d.
Memeriksa semua bahan yang ada di gudang.
e. Menyimpan dan mencatat semua bahan yang masuk ke gudang.
8. Bagian Penyimpanan Bahan suku cadang
Tugas dari bagian ini adalah : a.
Menyimpan bahan yang diperlukan untuk bagian operasi didalam gudang. b.
Menyimpan bahan yang masuk ke gudang c.
Memeriksa stock minimum bahan, dan melaporkan kebagian pengawasan bahan maupun bagian pembelian.
d. Memeriksa semua bahan yang ada di gudang.
e. Menyimpan dan mencatat semua bahan yang masuk ke gudang.
9. Bagian Keselamatan Kerja
Adapun tugas dari bagian ini adalah : a.
Menjaga keselamatan kerja pada saat berada di pabrik khususnya pada daerah bebahaya, seperti : mudah meledak, mudah terbakar
b. Memeriksa semua peralatan keselamatan kerja sebelum pekerjaan
dimulai c.
Mempelajari dan membuat saran untuk meningkatkan peralatan, fasilitas, dan peralatan keselamatan kerja dan bahan yang baru.
d. Meninjau langsung kelapangan jika pekerjaan tersebut berbahaya.
e. Melakukan permintaan pemadam kebakaran tambahan sebagai bahan
pendukung.
2.5 Instruksi-Instruksi Umum Dalam
Maintenance perawatan 2.5.1
Pentingnya Pekerjaan Maintenance perawatan
Produksi yang tinggi, mesin beroperasi secara kontiniu dan pada kapasitas penuh akan menghasilkan keuntungan yang tidak hanya untuk pabrik tetapi
pada masyarakat sekitar. Oleh sebab itu orang yang terlibat pada operasi pabrik harus berusaha dengan segala upaya agar menjaga dan merawat kesinambungan dari
beroperasinya mesin-mesin di pabrik. Untuk mendapatkan operasi pabrik yang paling ekonomis maka factor-
faktor penting yang harus diperhatikan, yaitu : a
Memastikan kapasitas operasi sesuai dengan perencanaan dan perawatannya.
b Menjaga kesinambungan operasi dan perawatan.
c Mengefisiensikan operasi dan perawatan
Didalam merencanakan perawatan, haruslah memiliki lima5 unsur yang terkandung didalamnya, yaitu :
1. Sasaran
a. Mengurangi pekerjaan ulang dalam dua tahun kedepan sebanyak 10
dari yahun tahun lalu sambil mempertahankan keadaan nihil keluhan pelanggan.
b. Keberadaan peralatan siap diopresikan sebesar 85
c. Rasionalisasi pemakaian suku cadang yang banyak dipakai.
2. Sandaran
a. Rencana manajemen tahunan
b. Kebijakan perusahaan dalam hal kesadaran akan anggaran.
c. Kebijakan perusahaan dalam hal sumber daya manusia SDM
3. Sarana
a. Manusia
b. Material
c. Mesin
d. Modal
e. Metode
4. SistemStrategi
a. 5W + 1H what, where, when, who, why, and how
b. SMART specific, measurable, attanaible, reasonable, time oriented.
5. Saat perawatan
Pelatihan yang berkesinambungan pada bagian perawatan merupakan hal yang penting untuk mendapatkan pengalaman dan pengumpulan informasi
untuk merencanakan perawatan mesin maupun pabrik yang lebih sistematis.
2.5.2 Perawatan Mesin Yang Beroperasi Terus Menerus
Untuk mendapatkan produktivitas tahunan yang tinggi, maka kelangsungan operasi sepanjang tahun harus tetap dijaga. Dimana seluruh jajaran
manajemen harus meningkatkan teknik-teknik pengawasan pabrik dan memberikan pelatihan pada para pekerja dengan teknik-teknik perawatan dan operasi. Factor-
faktor yang harus dipertimbangkn untuk mendapatkan operasi dan perawatan yang baik pada suatu pabrik, yaitu :
1. Organisasi dan sistematisi dari perawatan dan operasinya.
2. Pengawasan operasi mesin dan pabrik tersebut.
3. Pengawasan perawatan mesin.
4. Pengawasan keselamatan kerja.
5. Pengawasan gudang suku cadang, bahan, pelumas
6. Pegawasan personel pekerja
2.5.3 Perawatan Langsung dan Tidak Langsung
Perawatan langsung adalah pekerjaan yang berhubungan dengan perawatan dan perbaikan dari mesinperalatan produksi. Dalam defenisi ini termasuk
hal-hal sebagai berikut :
1. Pembongkaran berskala besar dari peralatan maupun mesin-mesin
produksi 2.
Perbaikan berskala dari sebuah peralatan maupun mesin yang penting dalam keadaan terjadwal.
3. Perawatan skala kecil, perawatan rutin seperti perbaikan dan
penyetelan yang kecil, pemeriksaan, pekerjaan servis yang terjadwal.
Perawatan tidak langsung dapat didefenisikan sebagai pekerjaan perawatan yang berhubungan dengan peralatanmesin produksi, tetapi tidak lansung
mempengaruhi operasi itu sendiri. Dalam defenisi ini termasuk hal-hal sebagai berikut :
1. Peremajaan dari peralatan maupun mesin seperti mengecat dan
mengisolasi. 2.
Memperbaharui fasilitas-fasilitas, menukar peralatan, mengatur tata letak peralatan, dan memindahkan peralatan.
3. Penambahan kecil seperti pemasangan peralatan untuk mesin
cadangan.
2.5.4 Man Power
Man power atau tenaga kerja manusia dalam suatu perusahaan perawatan, ada banyak factor yang harus diperhatikan. Masing-masing pabrik akan
mempunyai persoalannya sendiri dan berbeda antara pabrik satu dengan pabrik yang lain. Hubungan antara orang dengan jumlah waktu operasional personal, kaitan antara
pekerja-pekerja perawatan yang bisa diperoleh , merupakan kajian yang sangat penting bagi direksi, sedikit jumlah tenaga kerja dengan kapasitas dan kualitas hasil
kerja yang memuaskan adalah tujuan manajemen. Dalam manajemen produksi khususnya bagi perawatan pabrik, man
power,merupakan bidang keputusan yang sangat penting, hal ini disebabkan bahwa tidak akan terjadi suatu proses produksi dan operasi tanpa adanya man power yang
mengejakan kegiatan menghasilkan produk.
2.5.5 Man Hour
Dalam praktik perawatan dan pemeliharaan pabrik, man hour adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu pekerjaan sangat bergantung pada
pengalaman yang ada. Menyadari akan hal tersebut, dimana pengalaman memerlukan waktu yang lama, maka terdapat dua metode yang dapat dipakai, yaitu :
a. Waktu yang maksimal untuk pekerjaan yang khusus
b. Menegunakan data standar yang berskala dari konsultan,
maupun jurnal pendukung yang releven. Indikator yang biasa ditemukan adalah persentase jam kerja yang
terjadwal. Tenaga kerja bagian perawatan biasanya tersedia untuk pekerjaan yang terjadwal, perbedaan antara jam rutin yang tersedia dan jam kerja yang terjadwal
disebut sebagai persentase jam rutin yang ada. Indikator pengawasan merupakan jam kerja yang sebenarnya dilaporkan oleh workshop dan supervisor perbaikan dan jam
kerja yang dibayarkan untuk pekerja tersebut. Hal ini merupakan informasi yang penting sebab semua laporan pengawasan berdasarkan jam kerja yang dilaporkan.
2.5.6 Equipment, Tool, Material and consumable
Equipment adalah peralatan-peralatan yang besar seperti crane, mobil, Derek, Dll. Tool adalah peralatan kerja seperti obeng, tang, martil, dan yang lainnya.
Material adalah bahan-bahan yang tidak habis pakai seperti packing, bantalan, dan yang lainnya. Consumable adalah bahan-bahan yang habis pakai, seperti minyak, oli,
sabun, dan yang lainnya. Setiap jenis peralatan biasanya ditempatkan pada tempat- tempat strategis agar pada saat diperlukan dengan cepat dapat langsung digunakan.
Setiap pemakaian dari peralatan tersebut harus memiliki laporan baik secara lisan maupun tulisan, hal ini dilakukan untuk pengontrolan.
2.6 Failure Definision
Failure definition adalah merupakan gambaran tentang pengaruh kerusakan terhadap performancelevel condition sebuah mesin terhadap waktu umur
sebuah mesin. Failure definition ini biasanya ditunjukkan dalam grafik yaitu sebagai berikut
Sumber, usurespository.com
Grafik 2.5.5 Failure definition
Tidak
Ya
Keterangan grafik :
Initial condition : Merupakan batas kondisi awal dari
sebuah mesin sebelum pemakaian. Potential failure condition : Merupakan batas terjadinya kerusakan atau
keausan pada sebuah mesin yang diakibatkan oleh pemakaian normal.
Functional condition : Merupakan batas terjadinya cacat defect pada
sebuah mesin yang diakibatkan oleh diluar pemakaian normal.
Dari grafik failure definition diatas maka dapat kita lihat bahwa pemeliharaanperawatan sudah harus dilakukan pada saat batas Potential failure
condition tanpa harus menunggu terjadinya kerusakancacat Functional failure condition. Sehingga dengan demikian performancelevel condition akan kembali
kekeadaan semula dan umur mesin akan semakin panjang.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan membahas tentang metodologi penelitian yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan pada skripsi ini. Penelitian ini terdiri dari
beberapa tahapan yakni :
a. Surat izin pengambilan data ke perusahaan
b. Pengambilan data – data yang diperlukan untuk mencari permasalahan yang
ada pada rotating equipment. c.
Melakukan analisa dan pembahasan terhadap data yang didapat d.
Hasil
3.1 Surat Izin Pengambilan Data Ke Perusahaan
Dalam hal ini, surat permohonan pengambilan data di buat agar mendapatkan izin dari pihak perusahaan. Yakni pembuatan surat izin yang diawali
dari Departemen Teknik Mesin untuk selanjutnya ke Fakultas Teknik, hinggar akhir nya surat dikirim ke perusahaan dan mendapatkan izin untuk melakukan survey ke
perusahaan.
3.2 Waktu dan Tempat 3.2.1 Waktu
Adapun waktu penelitian dilakukan oleh penulis selama 3 minggu, dari tanggal 15 mei sampai dengan tanggal 3 juni 2012, dengan mengikuti semua
prosedur kerja di PT. TOBA PULP LESTARI, tbk