Variabel Independen Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

50 dimana nilai 1 diberikan jika komite audit beranggotakan lebih dari tiga orang, nilai 0 jika jumlah anggota komite audit sebanyak tiga orang atau kurang Baxter, 2010. Sesuai dengan penelitian Baxter 2010, variabel dependen yang berupa kualitas komite audit AC_QUAL dihitung dengan menjumlahkan skor yang diperoleh keempat indikator kualitas audit. Sehingga nilai yang diperoleh berkisar antara 0 hingga 4.

3.1.2. Variabel Independen

3.1.2.1.Dewan Komisaris Independen BCIND Menurut UU No 40 tahun 2007 komisaris independen adalah komisaris yang diangkat berdasarkan keputusan RUPS dan berasal dari pihak yang tidak terafiliasi dengan pemegang saham utama, anggota direksi danatau anggota dewan komisaris lainnya. Sedangkan menurut keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-643BL2012, syarat komisaris independen antara lain: 1. Berasal dari luar perusahaan 2. Bukan merupakan orang yang bekerja pada perusahaan dan mempunyai wewenang serta tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, atau mengendalikan serta mengawasi kegiatan perusahaan dalam waktu 6 enam bulan terakhir. 3. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada perusahaan. 4. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan perusahaan, komisaris, direksi, atau pemegang saham utama perusahaan. 51 5. Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha perusahaan. Dalam penelitian ini, independensi dewan komisaris dinyatakan dalam presentase jumlah anggota komisaris yang diklasifikasikan sebagai independen Baxter, 2010. BDIND = x 100

3.1.2.2. Kompetensi Dewan Komisaris BCEXP

Kompetensi dewan komisaris di bidang ekonomi dan bisnis adalah anggota dewan komisaris yang berlatarbelakang pendidikan ekonomi dan bisnis dengan jenjang minimal sarjana. Dalam penelitian ini latar kompetensi dewan komisaris ditentukan melalui gelar yang dimilikinya. Kompetensi dewan komisaris diukur dengan presentase dewan komisaris yang memiliki kompetensi dibidang ekonomi dan bisnis Baxter, 2010. BDACCEXP = x 100

3.1.2.3. Aktivitas Dewan Komisaris BCMEET

Aktivitas dewan komisaris mencerminkan kegiatan pertemuan yang dilakukan dewan komisaris untuk mengawasi dan meninjau kebijakan-kebijan direksi dan manajemen dalam pengelolaan perusahaan. Dewan komisaris biasanya mengadakan pertemuan secara berkala sekali dalam sebulan, triwulanan atau paling sedikit sekali dalam empat bulan. Semakin sering dewan komisaris mengadakan pertemuan untuk membahas pekerjaan terkait tugas dan tanggung jawab mereka, 52 maka diharapkan bahwa kualitas pengelolaan dan pengawasan terhadap kinerja perusahaan semakin baik Paramitha, 2013. Aktifitas dewan komisaris dalam penelitian ini diukur dengan cara menjumlah frekuensi rapat yang dilaksanakan selama setahun Baxter, 2010.

3.1.2.4. Ukuran Dewan Komisaris BCSIZE

Ukuran dewan komisaris mencerminkan jumlah dewan komisaris dalam suatu perusahaan. Menurut KNKG 2006 jumlah anggota dewan komisaris harus disesuaikan dengan kompleksitas perusahaan dengan tetap memperhatikan efektivitas dalam pengambilan keputusan. Ukuran dewan komisaris dalam penelitian ini diukur dengan cara menjumlah total anggota dari dewan komisaris Baxter, 2010.

3.1.2.5. Leverage LEV

Leverage adalah rasio untuk mengukur seberapa jauh perusahaan menggunakan hutang. Dalam penelitian ini leverage dihitung dengan cara membagi total utang dengan total aset Baxter, 2010. LEV =

3.1.2.6. Keberadaan KAP Big Four KAP

KAP Big Four merupakan KAP besar dan memiliki reputasi yang baik sehingga mendapatkan kepercayaan lebih daripada KAP non Big Four. KAP Big Four dianggap memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melakukan audit dan mampu menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi. Di Indonesia, KAP yang termasuk ke dalam daftar KAP Big Four adalah : 53 1. KAP Purwantono, Sarwoko, dan Sandjaja yang berafiliasi dengan Ernst and Young EY 2. KAP Tanudiredja, Wibisana Rekan yang berafiliasi dengan Pricewaterhouse Coopers PwC 3. KAP Osman Bing Satrio Eni yang berafiliasi dengan Deloitte Touche Tohmatsu Limited. 4. KAP Sidharta, dan Widjaja yang berafiliasi dengan Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG. Perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four diberi nilai 1, sedangkan perusahaan yang diaudit oleh KAP non Big Four diberi nilai 0 Baxter, 2010.

3.1.2.7. Kepemilikan Manajerial MGOWN

Kepemilikan manajerial merupakan saham yang dimiliki oleh para manajer di dalam suatu perusahaan seperti direksi dan komisaris non independen. Dalam penelitian ini besarnya kepemilikan manajerial diukur dengan cara menjumlahkan persentase saham yang dimiliki oleh manajer, direktur dan komisaris non independen Baxter, 2010.

3.1.2.8. Kepemilikan Institusional INSOWN

Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan institusi lain Tarjo, 2008. Persentase kepemilikan saham institusional ini diperoleh dari presentase perbandingan lembar saham oleh pihak institusi dan total lembar saham beredar Sutaryo, 2010. 54

3.1.3. Variabel Kontrol