Kapasitas Pengaku Global (Brecing)

3. Menghitung nilai ω

Sebelum mendapatkan nilai ω, penentuan parameter kelangsingan kolom λc terlebih dahulu harus dilakukan. Selanjutnya, nilai λc akan menentukan rumus yang akan digunakan untuk menghitung nilai ω seperti persamaan berikut

λc2

Penentuan nilai λc seperti yang disebutkan sebelumnya

Karena nilai maka

3. Menghitung nilai Nn

Daya dukung nominal komponen sturktur tekan dapat dihitung menggunakan perumusan sebagai berikut :

Sehingga didapat nilai Nn = 286.020 kN

Kemudian, didapatkan nilai Nn = 243.117 kN, dibandingkan dengan besar nilai Nu = 5.16 kN, Nn.> Nu …ok

Adapun perhitungan nilai Nu pada bentang lainnya. Dapat terlihat pada tabel dibawah ini

Tabel 4.14 Kapasitas Tekan Pada Brecing

No

Bentang (m)

ѲNn

(kN)

Nu

(kN)

Ѳ Nn>Nu

Bc1

0.77

243.117

5.1628

Ok

Bc2

1.31

243.117

3.2272

Ok

Bc3

1.54

242.6318

5.255

Ok

Bc4

1.54

242.6318

5.255

Ok

Bc5

2.32

227.7473

5.1986

Ok

Bc6

2.06

232.7088

2.2695

Ok

Bc7

3.09

213.0537

3.7649

Ok

Dari hasil perhitungan diatas dapat kita simpulkan bahwa Profil Siku 100.100.7.7 yang digunakan kuat menahan gaya ultimate batang tekan yang terjadi pada bangunan.

c. Batang Tarik

Pada batang tarik, pengecekan yang harus dilakukan adalah dua macam, yaitu pengecekan bila kegagalan leleh (yielding), kegagalan retak (fraktur), dan keruntuhan geser blok ujung. Berikut ini adalah prosedur dalam menghitung kekuatan batan tarik untuk kondisi kegagalan retak (fraktur) :

1. Menentukan Nilai A

Nilai A didapat dari tabel profil

2. Menentukan Nilai Nn

Sehingga didapatkan Nn = 214515 N= 214.515 KN

Berikut merupakan perhitungan batang tarik dimana kegagalannya adalah leleh (yielding) :

3. Menentukan nilai An (luas nominal penampang)

Pada perhitungan An diasumsikan Alubang = 15% dari Ag (konservatif) sehingga nilai Ae dapat kita hitung seperti dibawah ini.

4. Menentukan nilai Ae (luas efektif penampang)

Pada perhitungan Ae diasumsikan u = 0.9, dikarenakan u < 0.9 sehingga nilai Ae dapat kita hitung seperti dibawah ini

5. Menentukan nilai Nn untuk kondisi leleh

𝑁𝑛 = 0.9x 𝐴g 𝑥 𝐹y = 257418 𝑁 = 257.418 𝑘𝑁

Pilih yang lebih kecil lalu nilai Nn yang dipilih kemudian kita cek kekuatannya terhadap Nu.

6. Menentukan nilai Nn untuk kondisi Fraktur

Pilih yang lebih kecil lalu nilai Nn yang dipilih kemudian kita cek kekuatannya terhadap Nu.

7. Menentukan nilai Nn untuk kondisi keruntuhan blok ujung

𝒇𝒖. 𝑨𝒏𝒕 = 340(50 − 0,5 (19 + 2 )(10) = 87720 N

𝟎, 𝟔. 𝒇𝒖. 𝑨𝒏𝒗 = 0,6(340)(120 − 3,5 (19 + 2 )(10) = 132600 N

Cek 𝟎, 𝟔. 𝒇𝒖. 𝑨𝒏𝒗 𝒇𝒖. , maka rumus Nn adalah

Nn = 0.75 [ 0.6 fy Agv + fu Ant ]

Nn = 0.75 [ 0.6 x 210 x(120x10) + 340 (0,5 (19 + 2 )(10))]

Nn = 141450 N= 141.450 N

Diantara ketiga kapasitas yang telah dihitung sebelumnya, akan diambil kapasitas yang terkecil sebagai kapasitas dari batang Tarik yang akan digunakan adalah sebesar 141.45 kN.

Dari hasil perhitungan diatas dapat kita simpulkan bahwa Profil Siku 100.100.7.7 yang digunakan kuat menahan gaya ultimate batang tarik yang terjadi pada komponen stukrut yang ditinjau.