Epidiomologi Etiologi Trauma Ginjal .1 Definisi

7

2.1.4 Fungsi Ginjal

Ginjal berperan dalam berbagai fungsi tubuh yang sangat penting bagi kehidupan, yakni menyaring sisa hasil metabolisme dan toksin dari darah, serta mempertahankan homeostasis cairan dan eletrolit tubuh, yang kemudian dibuang melalui urin. Fungsi tersebut di antaranya adalah: a Mengontrol sekresi hormon aldosteron dan ADH anti diuretic hormone yang berperan dalam mengatur jumlah cairan tubuh. b Mengatur metabolisme ion kalsium dan vitamin D. c Menghasilkan beberapa hormon, antara lain: eritropoetin yang berperan dalam pembentukan sel darah merah, renin yang berperan dalam mengatur tekanan darah, serta hormon prostaglandin yang berguna dalam berbagai mekanisme tubuh Purnomo, 2011. 2.2 Trauma Ginjal 2.2.1 Definisi Trauma ginjal adalah cedera pada ginjal yang disebabkan oleh berbagai macam trauma baik tumpul maupun tajam. Trauma ginjal merupakan trauma yang terbanyak pada sistem urogenitalia. Kurang lebih 10 dari trauma pada abdomen mencederai ginjal Purnomo, 2011.

2.2.2 Epidiomologi

Frekuensi cedera ginjal tergantung pada populasi pasien yang dipertimbangkan. Trauma ginjal menyumbang sekitar 3 dari seluruh penerimaan trauma dan sebanyak 10 dari pasien yang mempertahankan trauma abdomen. Dengan menggunakan Nasional Trauma Data Bank, Grimsby et al. mengulas data cedera ginjal anak untuk menentukan mekanisme cedera dan kelas, demografi, perawatan, dan pengaturan perawatan. Sebagian besar trauma ginjal pada anak-anak ditemukan pada kelas rendah 79 dan ditemukan trauma tumpul 90. Cedera usia rata-rata adalah 13.7 tahun, yaitu 94 dari pasien adalah berusia 5 sampai 18 tahun. Hanya 12 dari pasien dirawat di rumah sakit Universitas Sumatera Utara 8 anak. Meskipun sebagian besar anak-anak dirawat secara konservatif di rumah sakit dewasa, tingkat nefrektomi tiga kali lebih tinggi dibandingkan pasien dirawat di rumah sakit anak Grimsby et al, 2014.

2.2.3 Etiologi

Cedera ginjal dapat terjadi secara: a Langsung akibat benturan yang mengenai daerah pinggang. b Tidak langsung, yaitu merupakan cedera deselerasi akibat pergerakan ginjal secara tiba - tiba di dalam rongga retroperitoneum. Jenis cedera yang mengenai ginjal dapat merupakan cedera tumpul, luka tusuk, atau luka tembak. Goncangan ginjal di dalam rongga retroperitoneum menyebabkan regangan pedikel ginjal sehingga menimbulkan robekan tunika intima arteri renalis. Robekan ini akan memacu terbentuknya bekuan darah yang selanjutnya dapat menimbulkan trombosis arteri renalis beserta cabang- cabangnya. Cedera ginjal dapat dipermudah jika sebelumnya sudah ada kelainan pada ginjal, seperti hidronefrosis, kista ginjal atau tumor ginjal Purnomo, 2011. Terdapat 3 penyebab utama dari trauma ginjal : a Trauma tumpul Trauma tumpul biasanya terjadi karena kecelakaan kenderaan bermotor, dan jatuh. Trauma tumpul dari tabrakan kendaraan bermotor, jatuh dan tabrakan pribadi adalah penyebab utama trauma ginjal b Trauma iatrogenik Trauma iatrogenik dapat hasil dari operasi, retrograde pyelography, percutaneous nephrostomy, dan percutaneous lithotripsy. Biopsi ginjal juga dapat menyebabkan trauma ginjal c Trauma tajam ..................... Trauma tajam adalah seperti tikaman atau luka tembak pada daerah ...................... abdomen bagian atas ataupun pinggang Lusaya, 2015. Universitas Sumatera Utara 9

2.2.4 Klasifikasi