Enggan Bersumpah

A. Enggan Bersumpah

gajaran bahwa sesorang yang enggan untuk Secara formal bahwa alat bukti dalam kasus- bersumpah setelah di perintahkan oleh Hakim kasus perdata di Indonesia adalah terbatas. Ini untuk berbuat yang demikian maka dia dinya- sesuai yang diberikan oleh undang-undang takan sebagai pihak yang kalah.

Di lihat dari sudut perundangan Islam, ketentuan ini merupakan satu alat pembuktian

101 Di lihat dari bilangan alat bukti yang ditawarkan yang dikenal dengan nukul al-yamin. Keeng-

oleh para Ulama tidak ada yang menyebutkan Pemeriksaan Setempat sebagai alat bukti. Mu- 103 HIR Pasal 164, Rbg Pasal 284 dan BW, Pasal hammad Amin al-shahir bi Ibn ‘Abidin, Radd

al-Mukhtar ‘ala al-Darr al-Mukhtar Sharh 104 Pernyataan ini adalah hampir sama dengan Tanwir al-Absar, Jilid ke-8, alih bahasa ‘Adil

yang disebutkan dalam kitab al-Mawsu‘ah al- Ahmad ‘Abd al-Mawjud dan ‘Ali Muhammad

Fiqhiyyah. Wazarah al-Awqaf wa al-Shu’un Mu‘awwad, (al-Riyad: Dar al-‘Alam al-Kutub,

al-Islamiyyah, al-Mawsu‘ah al-Fiqhiyyah, Jilid 2003), hlm. 23.

ke-41, cet. ke-2, (al-Kuwayt: Wazarah al-Awqaf 102 Mustafa al-Zuhayli, Ibid, hlm. 590.

wa al-Shu’un al-Islamiyyah, 1983), hlm. 361

Al-Risalah

Vol. 15, No. 1, Juni 2015

Hidayat bin Muhammad ganan untuk bersumpah merupakan satu

Camat sebenarnya adalah surat pelepasan pembuktian penting dalam Islam. Sekalipun

hak (sebagaimana dinyatakan dalam su- Indonesia tidak memasukkan nukul al-yamin

rat tersebut, ‘APH’ yaitu Akta Pelepasan menjadi salah satu alat bukti dalam hukum

Hak, dengan ganti rugi).

pembuktiannya namun dalam praktek setiap

2. Juga dalam surat yang dibawa oleh perkara ia telah digunakan secara luas di Pera-

Nyonya Sanggup a/p Tarigan disebutkan dilan.

di muka surat 2 sebelah bawah, “Bidang tanah tersebut dalam akta hibah ini un-

B. Undian atau al-Qar‘ah

tuk diwakafkan untuk kepentingan umat Islam sebagai pengelolanya ialah yang

Dalam perundangan Indonesia tidak ada me-

menerima hibah”.

nyebut bahawa al-qar‘ah merupakan alat buk-

a. Dengan pernyataan bahwa tanah itu ti. Tetapi secara tidak sadar telahpun menggu- sebenarnya untuk diwakafkan maka nakan undian ini sebagai salah satu asas untuk

yang berkompeten membuat sijil wakaf adalah Kantor Urusan Agama

membuat keputusan di mahkamah. Misalnya,

pada situasi derajat pembuktian di antara para yaitu KUA. Karena itu yang berhak pihak adalah sama juga kemaslahatan yang untuk mendengar dan menilai Akta akan dijatuhkan kepada kedua-dua pihak ada-

wakaf itu adalah Mahkamah Syariah

lah sama maka disunatkan 105

untuk dibuat un-

bukan Pengadilan Negeri Medan. dian. Ini dapat di lihat dalam kasus Sanggup

b. Akta No. 27/3/APH/MTT1983 a/p Tarigan (Penggugat) melawan Badan Ke-

tanggal 30 Mei 1983 yang dijadikan

naziran Masjid (tergugat). 106

Penggugat telah

sebagai surat sokongan kepada menuntut nazir Masjid Masiah al-Ikhlas untuk dakwaannya oleh Nyonya Sanggup merobohkan Masjid dan sekolah yang ada di a/p Tarigan ditanda tangan tetapi tanah sengketa karena ia merupakan hak milik tidak dicantumkan nama (bermakna Penggugat yang di dapat dari pemberian Hjh. ia adalah palsu). Oleh itu pihak Badan Masiah kepada Penggugat (hibah). Kenaziran Masjid telah mengadukan Pihak Nazer (Terguggat) telah memban- hal ini ke pihak polisi untuk tah tuntutan tersebut dan telah membuat jawa- memastikan siapakah yang membuat pan: surat berkenaan (surat Polisi: LP/321/

1. Akta hibah yang disebutkan dan dibawa K.19/VIII/2000, tanggal 1 Ogos oleh Nyonya Sanggup a/p Tarigan adalah tahun 2000). Perbuatan memalsukan sebenarnya bukan akta hibah (karena for- dokumen merupakan kesalahan mulir untuk membuat akta hibah bukan pidana karanenya pihak Badan begitu). Surat yang dibawa oleh Nyonya Kenaziran Masjid sedang membawa Sanggup a/p Tarigan yang dibuat oleh kasus tersebut ke Polsek Medan

105 Badr al-Din Abi Muhammad Mahmud bin Ah-

Sunggal untuk dibuat dakwaan di

mad al-‘Aynay, ‘Umdah al-Qari Sharh Sahih

Pengadilan Negeri.

al-Bukhari, Jilid ke-13, alih bahasa ‘Abd Allah

c. Juga pada halaman surat satu

Mahmud Muhammad ‘Amar, (Beirut: Dar al-

bernombor, 27/3/APH/MTT1983

Kutub al-‘Ilmiyyah, 2001), hlm. 79.

tersebut dikatatakan, “Diwakafkan/

106 Putusan Mahkamah Agung Nomor 2842/K/ Pdt/2010

melalui S.K. NO. 72/3/0097/83 92 Vol. 15, No. 1, Juni 2015 Al-Risalah

Hukum Islam dan Hukum Pembuktian Perdata

Al-Risalah

Vol. 15, No. 1, Juni 2015

tanggal 3 September 1983”, Juga ianya tidak ditanda tangan. Oleh itu menurut Badan Kenaziran Masjid, pihak Polisi harus mencari siapa yang membuat surat berkenaan. Karena ianya tidak logik disebabkan: (1) Akta itu dibuat pada bulan September sedangkan Hjh. Masyiah (pemberi hibah) meninggal 3 bulan sebelumnya yaitu 23 Juni 1983. (2) Pada Akta berkenaan jugs terdapat cap jari, karena itu pihak Polisi harus membuat penyidikan siapakah yang membuat cap jari tersebu; apakah cap jari itu kepunyaan orang yang hidup ataupun sudah meninggal. Ini karena ketika kematian Hjh, Masyiah di dapati atau terdapat tinta stempel pada jari-jarinya.

Di Mahkamah Agung kasus ini di da- pati bahwa kekuatan pembuktian kedua-dua pihak adalah sama. Ini di lihat daripada para Hakim (tiga orang) yang mendengar kasus inipun berbeda pendapat. Salah seorang Ha- kim (H.M.Imron Anwari) menolak hujah- hujah tergugat (Nazer Masjid). Oleh karena para hakim berbeda pendapat menilai kasus ini, mereka kemudian telah membuat undian pendapat siapakah yang terbanyak. Maka da- lam undian tersebut di dapati dua hakim (Dr. Artidjo Alkostar dan Dr. Mohammad Saleh) memihak kepada tergugat (Nazer Masjid). Kedua-dua hakim tersebut bersetuju bahwa tanah yang dihibahkan oleh pemberi hibah adalah tanah wakaf untuk kegunaan orang Is- lam. Pemakaian pengundian (dissenting opin- ion) dalam perundangan Indonesia adalah disebutkan dalam prosedur Undang-undang Pidana. Undang-undang ini menyatakan seba- gai berikut:

Pada asasnya putusan dalam musyawarah majelis merupakan hasil permufakatan bulat

kecuali jika hal itu setelah diusahakan dengan sungguh-sungguh tidak dapat dicapai, maka berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Putusan diambil dengan suara terbanyak

b. Jika ketentuan tersebut huruf a tidak juga dapat diperoleh, putusan yang dipilih ada- lah pendapat hakim yang paling mengun- tungkan bagi terdakwa. 107

Dari kasus di atas dapat diambil satu pen- gajaran bahwa pengundian dalam system pe- rundangan di Indonesia adalah dikenal seka- lipun ia tidak dinyatakan dalam perundangan sebagai alat bukti. Tetapi agak sedikit berbeda bahwa yang dimaksud dengan (dissenting opinion) adalah perbedaan pendapat terhadap dalil-dalil yang di bawa oleh para pihak.

Adapun dalam prakteknya, jumlah Hakim dalam mendengar satu kasus di Mahkamah adalah berbeda-beda. Setiap perbicaraan har- us didengar oleh Hakim yang berjumlah gan- jil yaitu satu, 108 tiga, 109 lima, 110 tujuh ataupun sembilan orang. 111 Dalam membuat keputu-

107 Undang-Undang RI No. 8 Tahun 1981, Pasal

182 ayat (6). 108 Dalam kasus anak-anak di bawah umur, jumlah hakim yang mendengar kasus ini adalah satu orang. Undang-Undang RI No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak, Pasal 11 ayat (1).

109 Undang-Undang RI No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Pasal 11 ayat (1). Lihat Undang-Undang RI No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, Pasal 40 ayat (1).

110 Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia, Pasal 32 ayat (2)

111 Mahkamah Konstitusi jumlah hakim yang men- dengar sesebuah perkara berjumlah sembilan orang, kecuali dalam keadaan tertentu maka yang akan membicarakan kasus tersebut ber- jumlah tujuh orang. Ini bermakna jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan kasus-kasus yang didengar di Mahkamah lain. Tetapi jum- lahnya mesti ganjil, ini bertujuan untuk menge- lakkan dari pada sama kuat ketika hendak memberikan putusan terhadap sesuatu kasus.

Hidayat bin Muhammad san, semua hakim akan ditanya pendapat mer- di atas ialah:

eka. Keputusan majelis hakim akan diambil

berdasarkan kemuwafakatan. Sekiranya kata ْؤَا ىَﺮ ْﺧُٔ ْﻻا ُﻪْﺘَﺘَﺒْﺛَٔا ﺎَﻣ ِﻲْﻔَﻨِﺑ ﺎَ ُﳘاَﺪْﺣِٕا َﺪَﻬ َﺸَﺗ ْنَٔا :ﺎَﻤُﻬ ُﺿُرﺎَﻌَﺘَﻓ

sepakat tidak dapat diambil dari semua hakim

maka akan diadakan voting. Pendapat terban-

Ta‘arud adalah salah satu dari kedua yang ber-

yak merupakan keputusan mahkamah, tetapi

tikai saling membantah apa yang didakwa oleh

yang lain atau sebaliknya. sekiranya dengan cara ini juga tidak dapat 114 dilakukaan maka diadakan pengundian. Pen-

Di bandingkan dengan Peradilan Perdata gundian di sini yaitu dengan melalui pemili- Indonesia, sekalipun ta‘arud tidak disebutkan

han pendapat yang mana yang lebih memihak dalam hukum pembuktiannya namun dalam kepada yang kena dakwa maka itulah yang contoh kasus sebelumnya yaitu Nyonya Sang- menjadi hasil keputusan majelis hakim.

gup a/p Tarigan (Penggugat) melawan Badan Kenaziran Masjid (Tergugat). 115 Sebagaimana

telah disebutkan sebelumnya bahwa keteran- Ta‘arud al-Bayyinat adalah keterangan yang gan di antara Penggugat dan Tergugat di Mah-

C. Ta‘arud al-Bayyinat

dibuat oleh yang bersengketa adalah sangat kamah Agung adalah hampir sama. Sehingga susah untuk menyatukannya, 112 ini karena ket- majelis Hakim terpaksa bermusyawarah un- erangan keduanya saling berlawanan. Dengan tuk mencari keputusan di antara tiga orang arti lain bahwa salah satu pihak dapat meng- Hakim yang mendengar kasus tersebut. Ini hadirkan bukti seumpama bukti yang dibawa karena ketiga-tiga Hakim mempunyai penila- oleh pihak yang satu lagi. Apabila terjadi ka- ian dan pendapat yang yang berbeda berke- sus yang sama seperti ini maka Hakim me- naan perkara ini. merlukan pemerhatian dan penghayatan yang sangat mendalam. Ini karena para waktu itu

D. Istifadah

keterangan kedua-dua pihak di lihat sama- Salah satu cara mendapatkan maklumat ada- sama benar. Oleh itu para ulama telah mem- lah melalui pendengaran. Melalui pendenga- bahas masalah ini dengan panjang lebar. ‘Ali ran juga dapat menghasilkan keterangan yang al-Zila‘iy/i al-Hanafiy/i 113 misalnya telah men- diubah menjadi bukti yang boleh dihadirkan di takrifkannya dengan: ِﻦْﻴَﺘ ﱠﺠ ُﺤْﻟﺍ ُﻞُﺑﺎَﻘَﺗ (Berlawanan mahkamah. Keterangan melalui pendengaran dua hujah/ keterangan).

ini di dalam kitab-kitab fiqh disebut dengan Takrif lain, yang lebih panjang daripada al-istifadah. Sebagaimana alat lain, ia meru-

pakan pembuktian tidak langsung atau ghair

Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 2011 ten- tang Perubahan Atas Undang-Undang RI No. al-mubasharah yang mana Ulama berbeda

24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, pendapat mengenai penggunaannya dalam

Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 28 ayat (4).

peradilan. Para Ulama sepakat untuk mengam-

112 Mansur bin Yunus bin Idris al-Bahuti, Kashshaf al-Qina‘an Matn al-Iqna‘, Jilid ke-5, alih baha- 114 Abu Ishaq Burhan al-Din Ibrahim bin Muham- sa Muhammad Amin al-Dinnawiy, (t.tp: ‘Alam

mad bin ‘Abd Allah bin Muhammad Ibn al-Mu- al-Kutub, t.t), hlm. 344

flih al-Hanbaliy, al-Mubdi‘ Sharh al-Muqni‘, 113 Fakhr al-Din ‘Uthman bin ‘Ali al-Zila‘iy al-

Jilid ke-8, (Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, Hanafiy, Tabyin al-Haqaiq Sharh Kanz Daqaiq,

1997), hlm. 269

Jilid ke-5, (Misr: Matba‘ah al-Kubra al-Amiri- 115 Putusan Mahkamah Agung Nomor 2842/K/ yyah, 1315 H), hlm. 178.

Pdt/2010

94 Vol. 15, No. 1, Juni 2015 Al-Risalah

Hukum Islam dan Hukum Pembuktian Perdata

bil keterangan ini dalam kasus berkenaan nas- Penutup

ab dan al-wiladah. 116 Sedangkan selain dalam Sekalipun banyak undang-undang Indone- kedua-kedua perkara tersebut Ulama tidak sia yang berasal dari pada undang-undang sepakat. 117 Menurut Mazhab Hanbali, dibole-

klasik peninggalan bangsa Eropa, tetapi ba- hkan menggunakan keterangan al-istifadah gaimanapun tidak dinafikan ada di beberapa

dalam masala perkawinan, wakaf, pemerde- segi ianya perlu dikekalkan. Pengkekalan ini kaan dan lain-lain. 118 Dalam praktek Penga-

perlu di buat karena ia tidak berlawanan den- dilan Agama Indonesia yang mempunyai we- gan hukum Islam dan dari sudut-sudut tertentu

wenang mendengar permasalahan keluarga ia unik yang perlu dijaga. Islam adalah mengambil al-istifadah sebagai

Berdasarkan teori pembuktian undang salah satu hujah untuk membuat keputusan, undang secara negatif, putusan para hakim da-

sekalipun dalam undang-undang ia tidak din- lam suatu perkara harus didasarkan keyakinan yatakan sebagai salah satu alat bukti. Ini da- hakim sendiri serta ditambah dengan minimal pat di lihat dalam kasus wakaf yaitu Ijudin dua dari lima alat bukti. Pasal 183 KUHAP Taufikillah melawan Hj. Komaruddin bin Hj. berbunyi sebagai berikut: Anwar dkk. 119

Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepa-

Menurut saksi Sali bin Sairin (92 ta-

da seorang, kecuali apabila dengan sekurang-

hun), Dadat Muhammad (41 tahun) dan Hj.

kurangnya dua alat bukti yang sah ia mem-

Utomi Bustomi (65 tahun), mereka menga-

peroleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana

takan, bahwa berita tanah yang diperikaikan

benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya.

itu sebagai tanah wakaf adalah sudah men- jadi berita umum dan diketahui oleh orang

Ini dapat di lihat dalam kasus Taharudin ramai. Komen hakim, pesan secara turun 120 (Penggugat) melawan Firma Medan Jaya.

temurun tentang wakaf yang tidak ada surat Penggugat adalah perantara diantara bank tanda wakaf adalah diterima dan sah menurut dengan pengusaha untuk peminjaman uang. hukum. Ini sesuai dengan Yurisprudensi Mah- Setelah diminta beberapa kali, pihak tergugat kamah Agung tanggal 25 November 1975 No. (Firma Medan Jaya) enggan untuk memba- 239 K/Sip/1873, yang menyatakan bahwa yarnya hutangnya. Akibatnya Pemohon harus “apabila peristiwa hukum yang terjadi dahulu membayar keterlambatan bayaran tersebut tidak mempunyai surat, akan tetapi berdasar- kepada syarikat Primkopad. Karena tidak ada kan pesan turun temurun, sedang saksi yang penyelesaiannya, penggugat telah membuat langsung menghadapi perbuatan hukum itu dakwaan di Pengadilan Negeri Medan. Dan sudah tidak ada dan telah meninggal dunia, putusan memihak kepadanya, dan mengarah- maka dari pesan turun temurun itulah dapat kan pihak tergugat untuk membayar hutang- dinilai sebagai keterangan saksi”.

hutang tersebut.

Tergugat kemudian tidak puas hati den-

116 Abu al-Qasim ‘Ali bin Muhammad bin Ahmad

al-Samnaniy, Rawdah al-Qada’ wa Tariq al-Na- gan putusan itu dan telah banding ke Pengadi- jah, Jilid ke-1, alih bahasa Salah al-Din al-Nahi, lan Tinggi Negeri Medan. Akhirnya Putusan (Beirut: Muassasah al-Risalah, 1984).

banding lebih memihak kepada pihak tergu- 117 ‘Abd al-Karim Zaydan, Op. Cit., hlm. 174-175. gat dan memutuskan membatalkan keputu- 118 Ibid 119 Putusan Nomor 56/Pdt.G/2011/PTA.Bdg, hlm. 120 Putusan Mahkamah Agung Nomor 665 K/

Sip/1973, hlm. 276

Al-Risalah

Vol. 15, No. 1, Juni 2015 95

Hidayat bin Muhammad san Pengadilan Negeri Medan. Oleh kerana

Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, t.t. tidak puas dengan keputusan tersebut peng- Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Per- gugat asli telah membuat kasasi ke Mahka-

data di Lingkungan Peradilan Agama, mah Agung. Di Mahkamah Agung penggugat

Jakarta: Prenada Media Group, 2006. dapat membuktikan dakwaaannya tersebut Abd al-Rahman Ibrahim Abd al-‘Aziz, al- dan memberikan putusan bahwa tergugat asal

Qada’ wa Nizamuhu fi al-Kitab wa adalah bersalah dan dinyatakan sebagai pihak

al-Sunnah, Mamlakah al-‘Arabiyyah yang kalah.

al-Sa‘udiyyah: Jami‘ah Umm al-Qura, Dintara hujah dan dalil-dalil menolak

dakwaan itu ialah tergugat 2 telah mengelu- ‘Abd al-Rahman Ibrahim Abd al-‘Aziz, al- arkan chek atas nama tergugat 3. Alasan ini

Qada’ wa Nizamuhu fi al-Kitab wa telah diterima oleh Pengadilan Tinggi Negeri

al-Sunnah, Mamlakah al-‘Arabiyyah Medan.

al-Sa‘udiyyah: Jami‘ah Umm al-Qura, Dalil-dalil tergugat ini bagaimanapun

tidak cukup, karena Hakim Mahkamah Agung Abi Bakr Muhammad bin Ibrahim bin al- menyatakan satu surat saja tanpa dikuatkan

Mundhir al-Naysaburi, al-Ijma‘, Cet. dengan keterangan lain adalah tidak diterima.

Ke-2, alih bahasa Abu Hammad Saghir Juga karena menurut surat kuasa No. 40 yang

Ahmad bin Muhammad Hanif, ‘Ajman: dikeluarkan tanggal 20 Juni 1968 bahwa ter-

Maktabah al-Furqan, 1999. gugat 2 hanya dapat membuat peminjaman Abi Muhammad ‘Abd Allah bin Ahmad bin duit untuk kepentingan tergugat 3 kepada

Muhammad bin Qudamah al-Hanbaliy, bank dengan syarat disetujui oleh Direktur

al-Kafi, Jil. Ke-6., alih bahasa ‘Abd Allah Firma Medan Jaya.

bin ‘Abd al-Muhsin, Hajr li al-Taba‘ah Juga yang agak menarik dalam perun-

wa al-Nashr wa al-I‘lan, ttp. dangan Indonesia adalah berkenaan jumlah Abi al-Mahasin ‘Abd al-Wahid bin Isma‘il al- alat bukti yang digunakan di mahkamah dan

Ruyani, Bahr al-Madhhab, alih bahasa perkara-perkara tertentu. Sekalipun di Peradi-

Ahmad ‘Izzw ‘Inayah al-Damshiqi, Jil. lan perdata pemakaian alat bukti adalah terba-

Ke-12, Beirut: Dar Ihya’al, 2002. tas tetapi dalam kasus-kasus berat atau pidana Abi ‘Abd Allah Muhammad bin Abi Bakr maka pemakaian alat-alat bukti adalah tidak

bin Ayyub Ibn Qayyum al-Jawziyyah, di batasi.

al-Turuq al-Hukmiyyah fi al-Siyasah al- Syar‘iyyah aw, alih bahasa Nayif bin Ah-

Bibliografi

mad al-Hamad, Jeddah: Dar al-‘Alam wa al-Fawaid, t.t.

Literatur

Abu Muhammad ‘Abd Allah bin Ahmad bin Muhammad bin Qudamah al-Hanbaliy/i,

‘Abd al-Karim Zaydan, Nizam al-Qada’ fi al- al-Mughniy, Jil. Ke-14, Cet. Ke-3, Tahq-

Shara‘ah al-Islamiyyah, Cet. Ke-2., Bei- iq ‘Abd Allah bin ‘Abd al-Muhsin al-

rut: Muassasah al-Risalah, 1989. Turkiy/i dan ‘Abd al-Fattah Muhammad

‘Abd Allah bin Mahmud bin Mawdud, al- al-Halwi, Sa‘udi: Dar ‘Alam al-Kutub,

Ikhtiyar li Ta‘lil al-Mukhtar, Jil. Ke-2.,

Ta‘liqat: Shaikh Mahmud Abu Daqiqah, Abu ‘Abd Allah Muhammad bin Nasr al-Mar-

96 Vol. 15, No. 1, Juni 2015 Al-Risalah

Hukum Islam dan Hukum Pembuktian Perdata waziy, Ikhtilaf al-Ulama’, alih bahasa

Ibn al-Muflih al-Hanbaliy/i, al-Mubdi‘ al-Sayyid Subhi al-Samiraiy/i, Beirut:

Sharh al-Muqni‘, Jil. Ke-8, Beirut: Dar ‘Alam al-kutub, 1985.

al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1997. Abu ‘Abd Allah Muhammad bin Idris al- Abu al-Qasim ‘Ali bin Muhammad bin Ah- Shafi‘iy/i, al-Umm, Jil. Ke-8., alih ba-

mad al-Samnaniy/i, Rawdah al-Qada’ wa hasa Rif‘at Fawzi ‘Abd al-Mutallib, ttp.,

Tariq al-Najah, Jil. Ke-1, Tahqiq: Salah Dar al-Wafa’ li al-Taba‘ah wa al-Nashar

al-Din al-Nahi, Beirut: Muassasah al-Ri- wa al-Tawzi‘, 2001.

salah, 1984.

Abu ‘Amr Yusuf bin ‘Abd Allah bin Mu- Abu Zakariya Yahya bin Sharaf al-Nawawi hammad bin Abd al-Barr al-Namiriyi

al-Damsiqi, Rawdah al-Talibin, Jil. Ke-8, al-Andalusiy/i, al-Istidhkar, Jil. Ke-22,

Tahqiq: Shaikh ‘Adil Ahmad a’Abd al- Beirut: Dar Qutaybah li al-Taba‘ah wa

Mawjud dan Shaikh ‘Ali Mu‘awwad, al-Nashr, t.t.

Mamlakah al-‘Arabiyyah al-Sa‘udiyyah: Abu al-Fadl Ahmad bin ‘Ali bin Hajar al-

Dar ‘Alam al-Kutub, 2003. ‘Asqalaniy, Fath al-Bari bi Syarh Sa- Ahmad bin Shaikh Muhammad al-Zarqa, hih al-Imam Abi ‘Abd Allah Muhammad

Sharh al-Qawa‘id al-Fiqhiyyah, Cet. bin Isma‘il al-Bukhari, Jil. Ke-5, Riyad:

Ke-2, Damshiq: Dar al-Qalam, 1989. Maktabah al-Mulk Fahad al-Wataniah Ahmad Fathi Bahnasiyy, Nazariyyah al-Itsbat athna’ al-Nasyar, 2001.

fi al-Fiqh al-Jinaiyy al-Islamiyyah, (t.t): Abu al-Husayn Yahya bin al-Khayr bin Salim

Dar al-Syuruq.

al-‘Imrani al-Shafi‘iy/i al-Yamaniy/i, al- Ahmad Ibrahim Bek, Turuq al-Ithbat al- Bayan fi Madhhab al-Imam al-Shafi‘iy/i,

Shar‘iyyah, Misr: Maktbah al-Azhari- Jil. Ke-13, alih bahasa Qasim Muham-

yyah li al-Turath, 2003. mad Nuri, Beirut: Dar al-Minhaj, 2000. Ahmad Mustafa al-Muraghi, al-Muragi, Jil. Abu al-Walid Muhammad bin Ahmad bin

Ke-3., (Misr: Syarikah Maktabah wa Muhammad bin Ahmad bin Rushd al-

Matba‘ah Mustafa al-Baba al-Halabi Qurtubiyy, Bidayah al-Mujtahid wa Ni-

waawladih, 1946.

hayah al-Muqtasid, Jil. Ke-2., Cet. Ke-6., ‘Ali Haydar khawajah amin afnada, Diraru Beirut: Dar al-Ma‘rifah, 1982.

al-Hukkam Syarh Majallah al-Ahkam, Abu Hamid Muhammad bin Muhammad

Jil. Ke-1, alih bahasa al-Mahami Fahmi bin Muhammad al-Ghazaliy/i, al-Wajiz

al-Husayni, Beirut: Dar al-Kutub al- fi Fiqh al-Imam al-Shafi‘iy/i, Jil. Ke-2.,

‘Ilmiyyah, t.t.

alih bahasa ‘Ali Mu‘awwid e.t., Beirut: ‘Alau al-Din Abi Bakr bin Mas‘ud al-Kassani Shirkah Dar al-Arqam bin Abi al-Arqam,

al-Hanafi, Kitab Bada’i‘ al-Sanna’i‘ fi 1998.

Tartib al-Islami‘, Cet. Ke-3., Jil. Ke-7., Abu Ishaq Ibrahim bin Yusuf al-Fayruza badi-

Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1986. yy al-Shirazi, al-Muhadhdhab fi Fiqh Al-‘Allamah al-Hummam Mawlana Shaikh al-Imam al-Shafi‘i, Jil. Ke-5, Taqiq Mu-

Nizam, al-Fatawa al-Hindiyyah al- hammad al-Zuhayli , Beirut: al-Dar al-

Ma‘rufah al-Fatawa al-‘Alamghiriyyah Shamiyyah, 1996.

fi Mazhab al-Imam al-A‘zam Abi Hani- Abu Ishaq Burhan al-Din Ibrahim bin Mu-

fah al-Nu‘man, Jil. Ke-4, Tashih ‘Abd hammad bin ‘Abd Allah bin Muhammad

al-Latif Hasan ‘Abd al-Rahman, Beirut:

Al-Risalah

Vol. 15, No. 1, Juni 2015

Hidayat bin Muhammad Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2000.

Imam Malik bin Anas al-Asbahaniyy, al- Al-Imam al-Hafiz Muhammad bin ‘Isa

Mudawwanah al-Kubra, Jil. Ke-4, Bei- bin Sawrah al-Tirmidhiy/i, Sunan al-

rut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1994. Tirmidhiy/i, Tahqiq: Muhammad Nasr al- Imam ‘Ala’ al-Din Abi Bakr bin Mas‘ud Din al-Albani/i, Riyad: t.t.

al-Kasani al-Hanafi, Kitab Badai‘ al- Al-Shaikh Ahmad bin Shaikh Muhammad al-

Sana’i‘, Jil. Ke-6., Cet. Ke-2., Beirut: Zarqa, Sharh al-Qawa‘id al-Fiqhiyyah,

Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1986. Cet. Ke-2, Damshiq: Dar al-Qalam, M. Nur Rasaid, Hukum Acara Perdata, Jakar- 1989.

ta: Sinar Grafika, 2003. Bambang Waluyo, Sistem Pembuktian da- M. Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata,

lam Peradilan Indonesia, Jakarta: Sinar Jakarta: Sinar Grafika, 2004. Grafika, 1991.

Majallah al-Ahkam al-‘Adliyyah, Pasal 78. Badr al-Din Abi Muhammad Mahmud bin Ah- Mansur bin Yunus bin Idris al-Bahuti, Kash- mad al-‘Aynay, ‘Umdah al-Qari Sharh

shaf al-Qina‘an Matn al-Iqna‘, Jil. Sahih al-Bukhari, Jil. Ke-13, Tashih:

Ke-2, alih bahasa Muhammad Amin al- ‘Abd Allah Mahmud Muhammad ‘Amar,

Dinnawiy/i, ‘Alam al-Kutub, ttp. Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2001. Muhammad Amin al-shahir bi Ibn ‘Abidin, Departemen Agama, Yurisprudensi Peradilan

Radd al-Mukhtar ‘ala al-Darr al-Mukhtar Agama, 2002.

Sharh Tanwir al-Absar, Jil. Ke-8, Tahqiq Fakhr al-Din ‘Uthman bin ‘Ali al-Zila‘iy/i al-

‘Adil Ahmad ‘Abd al-Mawjud dan ‘Ali Hanafiy/i, Tabyin al-Haqaiq Sharh Kanz

Muhammad Mu‘awwad, al-Riyad: Dar Daqaiq, Jil. Ke-5, Misr: Matba‘ah al-Ku-

al-‘Alam al-Kutub, 2003. bra al-Amiriyyah, 1315 H.

Muhammad bin ‘Abd al-Rahman bin Muham- Hamid Muhammad Abu Talib, al-Tanzim

mad bin Qasim, al-Mustadrak ‘ala Ma- al-Qadaiyy al-Islami, t.tp: Matba‘ah al-

jmu‘ al-Fatawa Syekh al-Islam Ahmad Sa‘adah, 1982.

Ibn Taimiyyah, Jil. Ke-5, ttp, 1418 H. Ibn Qayyim al-Jawziyyah, al-Firasah, alih Muhammad bin Husayn bin ‘Ali al-Turiy/i al- bahasa Salah Ahmad al-Samraiy/i, Bagh-

Qadiriy/i al-Hanafiy/i (1997), Takmilah dad: Matba‘ah Izman, 1986.

al-Bahr al-Raiq Sharh Kanz Daqaiq, Jil. Ibrahim bin ‘Ali bin Muhammad Ibn Farhun,

Ke-7, Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, Tabsirah al-hukkam fi usul al-aqdiyyah

t.t.

wa manahij al-ahkam, Jil. Ke-1, Kairo: Muhammad bin Muhammad bin Khalil Badr Matba‘ah al-Kulliyah al-Azhariyyah,

al-Din al-Ma‘ruf bi Ibn al-Ghars al- 1986.

Hanafi, al-Majani al-Zahriyyah ‘ala al- Imam Shihab al-Din Abi al-‘Abbas Ahmad bin

Fawakih al-Badriyyah fi al-Aqdiyyah al- Idris bin ‘Abd al-Rahman al-Sanhajiy/i

Hukmiyyah, Misr: Matba‘ah al-Nayl, t.t. al-ma‘ruf al-Qarafiy/i, Kitab al-Furuq Muhammad Nasir al-Din al-Albani, al-

Anwar al-Buruq fi Anwa’ al-Furuq, Ju- Ta‘liqat al-Radiyyah al-Nadiyyah, Juz 3, zuk 4, Tahqiq Muhammad Ahmad Sarraj

Saudi: Dar ibn ‘Affan, 2003. dan ‘Ali Jumu‘ah Muhammad, Qaherah: Mujamma‘ al-Lughah al-‘Arabiyyah, al- Dar al-Salam li al-Taba‘ah wa al-Nashr

Mu‘jam al-Wajiz, Jumhuriyyah Misr al- wa al-Tawzi‘ wa al-Tarjamah, 2001.

‘Arabiyyah: Wizarah al-Tarbiyyah wa al- 98 Vol. 15, No. 1, Juni 2015 Al-Risalah

Hukum Islam dan Hukum Pembuktian Perdata Ta‘lim, 1994.

Minhaj, Jil. Ke-10, Misr: al-Maktabah al- Mustafa al-Zuhayli, Wasail al-Ithbat fi

Tijariyyah al-Kubra, 1983. Shari‘ah al-Islamiyyah fi al-Mu‘amalat Siddiq Hasan Khan, al-Ta‘liqat al-Radiyyah al-Madaniyyah wa Ahwal al-Shar‘iyyah,

al-Nadiyyah, Jil. Ke-3, Tahqiq: ‘Ali bin Beirut: Maktabah Dar al-Bayan, 1982.

Hasan bin ‘Ali bin ‘Abd al-Hamid, Sau- Nasr Farid Wasil, Nazariyah al-Da‘wa wa al-

di: Dar ibn ‘Affan, 2003. Ithbat fi Fiqh al-Islami, Qahirah: Dar al- Syihab al-Din al-Qalyubiy dan Syekh ‘Um- Syuruq, 2002.

airah, Hashiyatan al- Qalyubiy wa ‘Um- Salih bin ‘Abd al-‘Aziz bin Muhammad,

arah, Jil. Ke-4, Misr: Sharikah Maktabah Mawsu‘ah al-Hadith al-Syarif al-Kutub

wa Matba‘ah Mustafa al-Babi al-Halabi al-Sittah, Cet. Ke-3., al-Sa‘udiyyah: Dar

wa Awladih, 1982.

al-Salam, 2000. Teguh Samudra, Hukum Pembuktian dalam Shaikh Abi Bakr bin ‘Ali bin Muhammad

Acara Perdata, Cet. Ke-2, Bandung: bin Haddad al-Yamaniy/i, al-Jawharah

Penerbit P.T. Alumni, 2004. al-Nayyirah ‘ala Mukhtasar al-Quduri, Zayd Hansh ‘Abd Allah, “Wasail al-Ithbat”, Jilid Ke-2, Pakistan: Maktabah Haqqani-

Majallah al-Buhuth al-Qadaiyyah, Bil. yyah, t.t.

7, Juni 2007

Shams al-Din Abi ‘Abd Allah Muhammad bin Zayn al-Din bin Ibrahim, al-ma‘ruf bi Ibn Nu- Abi Bakr Ibn Qayyim al-Jawziyyah, I‘lam

jaym, al-Ashbah wa al-Nazair, Tahqiq al-Muwaqq‘in ‘an Rabb al-‘Alamin, Jil.

Muhammad Muti‘ al-Hafiz, Suriyyah: Ke-2., Beirut: Dar al-Kutub, 1996.

Dar al-Fikr, 1983.

Shams al-Din Abu Bakr Muhammad bin Abi Wazarah al-Awqaf wa al-Shu’un al-Islami- Sahal al-Sarakhsi, al-Mabsut, Jil. Ke-3,

yyah, al-Mawsu‘ah al-Fiqhiyyah, Jil. alih bahasa Khalil Muhyi al-Din al-Mays,

Ke-1., Cet. Ke-2., al-Kuwayt: Wazarah Beirut: Dar al-Ma‘rifah, 1989.

al-Awqaf wa al-Shu’un al-Islamiyyah, Shams al-Din Abi ‘Abd Allah Muhammad

bin Abi Bakr Ibn Qayyim al-Juwziyah,

al-Turuq al-Hukmiyyah fi al-Siyasah Lain-lain

al-Syar‘iyyah, Tahqiq Muhammad Ja- Kitab Undang-Undang Hukum Perdata mil Ghazi Beirut: Matba‘ah al-Madani,

(KUHP)

1995. Undang-Undang RI No. 8 Tahun 1981. Shams al-Din Muhammad bin al-Khatib al- Kompilasi Hukum Islam pasal 24 dan 25. Sharbayni, Mughni al-Muhtaj ilaMa‘rifah Putusan Mahkamah Agung No. 665 K/ al-Ma‘ani al-Fazi al-Minhaj, Jil. Ke-2,

Sip/1973.

Beirut: Dar al-Ma‘rifah, 1997. Putusan Mahkamah Agung no. 315/K/ Shams al-Din Muhammad bin Abi al-‘Abbas

AG/1997.

Ahmad bin Hamzah bin Shihab al-Din Putusan Mahkamah Agung No. 387 K/ al-Ramli, Nihayah al-muhtaj ila Sharh

AG/2010.

al-Minhaj, Jil. Ke-7., Beirut: Dar Ihya’ Putusan Mahkamah Agung No. 2842/K/ al-Turath al-‘Arabi, 1992.

Pdt/2010

Shihab al-Din Ahmad Ibn Hajar al-Haytamiy/i, Putusan Pengadilan Tinggi Agama Manado Hawashi Tuhfah al-Muhtaj bi Sharh al-

Al-Risalah

Vol. 15, No. 1, Juni 2015

Hidayat bin Muhammad No. 02/Pdt. G/1997/PTA.Mdo.

Putusan Pengadilan Agama Kotamabagu No. Putusan Pengadilan Tinggi Agama Bandung

70/Pdt.G/1996/PA.Ktg. No. 56/Pdt.G/2011/PTA.Bdg,

100

Vol. 15, No. 1, Juni 2015 Al-Risalah