Teknik Pengumpulan Data ASPEK HUKUM RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PERSEROAN TERBATAS MELALUI TELEKONFERENSI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

Wawancara terstruktur dilakukan dengan berpedoman pada daftar pertanyaan-pertanyaan yang sudah disediakan peneliti, sedangkan wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara yang dilakukan tanpa berpedoman pada daftar pertanyaan. Bahan diharapkan berkembang sesuai jawaban dari yang diwawancari dan situasi pada saat itu. b. Data sekunder Data ini diperoleh melalui studi pustaka. Studi kepustakaan dilakukan sebagai langkah awal untuk memperoleh : Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat dan terdiri dari : norma dasar, yaitu Undang-Undang Dasar 1945, peraturan dasar, dan peraturan perundang-undangan. c. Data Tersier Bahan hukum tersier atau bahan hukum penunjang, mencakup: 1. Bahan-bahan yang memberi petunjuk-petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Contohnya : Kamus hukum dan Kamus bahasa Inggris. 2. Bahan-bahan primer, sekunder dan tersier penunjang di luar bidang hukum, misalnya yang berasal dari bidang : sosiologi dan filsafat dan lain sebagainya, yang dapat dipergunakan untuk melengkapi ataupun menunjang data lapangan. 11 11 Soerjono Soekanto, Dan Sri Mamudji, 1990, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Rajawali Press, Jakarta, 1990, Hlm. 41

4. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan secara kualitatif, yaitu dari data yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis, kemudian dianalisa secara kualitatif untuk mencapai kejelasan masalah yang dibahas. Pengertian analisis di sini dimaksudkan sebagai suatu penjelasan dan penginterprestasian secara logis sistematis. Logis sistemais menunjukkan cara berpikir deduktif-induktif dan mengiuti tata tertib dalam penulisan laporan ilmiah. Analisis Data Kualitatif adalah suatu cara penelitian yang menghasilkan data deskritif analisis, yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan dan juga perilakunya yang nyta diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh. 12 12 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Loc. Cit, hlm 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Perseroan Terbatas

1. Pengertian Perseroan Terbatas

Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas. 13 Selain berasal dari saham , modal PT dapat pula berasal dari obligasi . Keuntungan yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut. 13 Wikipedia bahasa Indonesia, Perseroan Terbatas, ensiklopedia bebas.co.id