BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Notaris berwenang dalam membuat akta perdamaian, sebagaimana kedudukannya sebagai pejabat umum yang berwenang membuat akta
otentik. Akta otentik sebagai alat bukti terkuat dan terpenuh mempunyai peranan penting dalam setiap hubungan hukum dalam kehidupan
masyarakat. Dalam proses penyelesaian sengketa, akta perdamaian merupakan alat bukti tertulis terkuat dan terpenuh dan memberi
sumbangan nyata bagi penyelesaian perkara secara murah dan cepat. Akta perdamaian dibuat karena dikehendaki oleh pihak yang
berkepentingan untuk memastikan hak dan kewajiban para pihak demi kepastian, ketertiban, dan perlindungan hukum bagi pihak yang
berkepentingan. Akta perdamaian merupakan salah satu produk hukum yang dibuat oleh Notaris dalam menjalankan tugas dan fungsinya
memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat dalam kedudukannya sebagai pejabat umum, yang berpegang teguh dalam
menjalankan profesinya yaitu sebagai seorang penengah yang tidak memihak, pelayanan diberikan kepada semua pihak, dan berusaha
menyelesaiakan semua persoalan, sehingga semua pihak merasa puas dan memperoleh kepastian hukum.
2. Akta perdamaian yang dibuat di hadapan notaris mengakomodir kepentingan-kepentingan pihak-pihak yang bersengketa yang
dituangkan dalam isi perdamaian akta perdamaian tersebut, yang isinya menerangkan kesepakatan para pihak untuk menyelesaiakan sengketa
dengan memperhatikan hak dan kewajibannya serta memuat solusi yang harus dilaksanakan para pihak guna penyelesaian sengketa
dengan memperhatikan ketentuan undang-undang. Dalam kesepakatan tersebut para pihak bersengketa sesuai dengan kehendaknya membuat
persetujuan tertulis yaitu akta perdamaian dengan menuangkan kemauan para pihak dalam penyelesaian sengketa, sehingga dapat
dilaksanakan dengan damai tanpa sengketa dan memenuhi keadilan para pihak. Akta perdamaian memberikan jaminan kepastian hukum
terhadap penyelesaian sengketa yang mengedepankan pencapaian keadilan dengan pendekatan konsensus dan mendasar pada
kepentingan pihak yang bersengketa dalam rangka mencapai win-win solution.
3. Akta perdamaian yang dibuat di hadapan Notaris memiliki kedudukan
hukum yang sah terhadap putusan pengadilan dan sebagai alat pembuktian yang lengkap. Perdamaian merupakan salah satu bentuk
penyelesaian sengketa yang efektif dalam menyikapi mekanisme hukum yang memberikan perlindungan hukum bagi pihak yang bersengketa.
Perdamaian dapat dilakukan baik sebelum proses persidangan pengadilan dilakukan, maupun setelah sidang peradilan dilaksanakan,
baik di dalam maupun di luar sidang pengadilan. Akta perdamaian notariil mempunyai kekuatan hukum yang tetap, dan kekuatan
eksekutorial dengan adanya penetapan yang dikeluarkan oleh Ketua Pengadilan Negeri berisi perintah eksekusi agar akta perdamaian dapat
dilaksanakan.
B. Saran