26 Sistem Elmira dipengaruhi Sistem Irlandia sehingga ada 3 tiga tingkatan tetapi
titik berat pada aspek perbaikan terhadap diri narapidana. Putusan tidak ditentukan lamanya pidana tetapi cukup dengan dinyatakan “guilty” sampai
dengan diberikan “parole” bergantung pada perilaku narapidana yang bersangkutan.
Sistem ini menggunakan “mark system”, misal : masuk pertama mark-50 yang akan berkurang menjadi -40 dan seterusnya apabila yang bersangkutan
berperilaku baik selama menjalani pidananya. Narapidana diberikan pendidikan, pengajaran dan latihan kerja.
79
4. Sistem Osborne
Penjara Sing-Sing, Negara Bagian New York, Thomas Matt Osborne, 1914. Ide diambil dari Sistem Auburn.
Penerapan prinsip “self government” kepada narapidana untuk memilih mandor di antara mereka sendiri para narapidana.
Mengandung adanya “prison democracy”.
80
5. Sistem Irlandia
Inggris dan Irlandia, 1840. Disebut juga sebagai “Ire System”, “Irish System”, “Progressive System”,
“Intermediate System”. John Howard dalam “The State of Prison” , 1977 memberikan inspirasi
terciptanya “Penitentiary Act” dan “Penitentiary House” di tahun 1779 di U.S.A. Sistem ini ditentukan berdasarkan bilangan angka positif atau negatif berdasarkan
kejahatan yang dilakukan sehingga disebut juga Sistem Komutasi “Commutation System” atau “ Verzachting System”.
Maconochie memberikan 5 lima pedoman kerja, yakni : a.lamanya pidana sebaiknya dihapuskan dan diganti dengan hukuman pemberian
tugas, misal ; kejahatan yang dilakukan diberikan nilai-100 dimana yang bersangkutan tiap
minggu mendapatkan nilai positif mark positif.
79
Ibid., halaman 86-87.
80
Ibid., halaman 87.
27 b.jumlah pekerjaan yang dilakukan narapidana dinyatakan dalam sebuah bilangan
yang berupa tanda yang harus didapatkan. c.selama berada dalam penjara narapidana harus memperoleh segala sesuatu yang
harus ia terima upah. d.untuk memenuhi syarat lewat disiplin yang harus dipatuhi, narapidana harus
bekerjasama degan sekelompok kecil narapidana. e.mempersiapkan dirinya untuk dibebaskan ke dalam masyarakat.
Walter Crofton memisahkan antara terpidana yang masih dapat diperbaiki dengan yang tidak dapat diperbaiki lagi.
Beberapa Tingkatan yang dijalani oleh Narapidana, sebagai berikut : a.Tingkat I : Probation Percobaan
Berlaku selama 8 delapan atau 9 sembilan sampai dengan 12 duabelas bulan terpidana berada di sel baik siang maupun malam.
Terpidana mendapat perlakuan yang keras, mendapatkan pekerjaan yang berat, ditutup sepanjang siang dan malam.
b.Tingkat II : Public Work Prison Terdapat 4 empat kelas yang ditentukan berdasarkan berat atau ringannya
kejahatan yang dilakukan. Perpindahan kelas dilakukan dengan menggunakan “mark system”.
c.Tingkat III : Ticket of Leave Setelah menjalani ¾ tiga perempat maksimum pidananya diadakan
pembebasan dengan perjanjian “conditional pardon”, “conditional release from prison” disebut juga “parole system” di U.S.A. atau menurut Bonne ville
de Marsangy sebagai “parole” atau “conditional liberation”.
81
6. Sistem Borstal