Usaha dan tantangan untuk meningkatkan efisiensi turbin angin Darrieus-H

51 3. Karena generator dibuat sendiri oleh penulis, sehingga efisiensinya sangat rendah, dan karena generator terdiri dari 1 fasa maka ketika dibebani terjadi getaran yang sangat tinggi yang mengurangi putaran dan daya turbin. Getaran ini disebabkan oleh perbedaan sudut fasa generator yang sangat besar yaitu sebesar 360 .

4.5 Usaha dan tantangan untuk meningkatkan efisiensi turbin angin Darrieus-H

1. Megurangi gaya drag sudu Sudu merupakan komponen utama pada turbin angin. Pada saat sudu berputar, sudu menghasilkan gaya lift dan gaya drag. Semakin besar gaya lift semakin baik, sebaliknya semakin kecil gaya drag semakin baik. Pada turbin angin Darrieus, gaya drag pada sudu biasanya paling besar pada bagian ujung sudu. Karena pada bagian ini terjadi aliran vortex udara sehingga timbul pusaran udara yang akan menghambat sudu. Untuk satu sudu turbin terdapat dua ujung sudu. 2. Pemilihan generator yang tepat Sistem konversi energi angin yang mengkonversikan energi angin menjadi tenaga listrik menggunakan generator. Pemilihan generator yang tepat akan mempengaruhi efisiensi sistem turbin angin. Berikut ini merupakan perbandingan beberapa generator: a Doubly-fed Induction Generator with Three-stage Gearbox DFIG3G b Direct Drive Synchronous Generator with electrical excitation DDSG c Direct Drive Permanent Magnet Generator DDPMG d Permanent Magnet Generator with Single-stage Gearbox PPMG1G e Doubly-fed Induction Generator with Single-stage Gearbox DFIG1G Yang dibandingkan adalah biaya dan hasil energi tahunan yang dibangkitkan generator. DFIG3G merupakan solusi untuk biaya murah dengan menggunakan komponen-komponen standar. DFIG1G merupakan generator yang paling diminati karena perbandingan biaya dan hasil energi yang dibangkitkan. Sedangkan DDPMG merupakan generator dengan hasil energi tahunan yang Universitas Sumatera Utara 52 paling tinggi dan lebih murah dari DDSG, tetapi masih lebih mahal jika dibangdingkan dengan generator yang menggunakan gearbox Polinder, 2006. 3. Pemilihan sistem transmisi Jika untuk alasan biaya harus menggunakan generator dengan sistem transmisi, maka perlu diterapkan sistem transmisi dengan kecepatan variable variable speed transmission. Karena kecepatan angin tidak konstan maka putaran yang dihasilkan turbin juga tidak konstan. Begitu juga dengan putaran generator akan terjadi fluktuasi, sehingga akan mengurangi efisiensi. Untuk itu perlu dikembangkan sistem tranmisi dengan kecepatan variabel. Dengan menggunakan sistem transmisi ini, meskipun putaran turbin terjadi fluktuasi, tetapi putaran generator akan konstan. 4. Penerapan sistem variable pitch Pada turbin angin Darrieus, sudut serang sudu untuk satu putaran terus berubah-ubah seiring dengan perubahan sudut azimuth sudu θ. Pada sudut azimuth tertentu, sudut serang sudu akan melewati sudut serang kritis sudu sehingga terjadi stall pada sudu stall = kehilangan gaya angkat. Pada kondisi stall, sudu akan menghasilkan gaya drag yang sangat besar sehingga akan mengurangi performansi turbin. Untuk mengatasi permasalahan ini, maka dikembangkan sistem yang disebut dengan variable pitch. Dengan sistem ini, sudut serang sudu akan sama untuk setiap sudut azimuth sudu. Tetapi sistem ini membutuhkan konstruksi yang lebih rumit. Ada dua jenis sistem variable pitch: a Passive variable pitch, dimana sistem variable pitch hanya berfungsi seiring dengan perubahan sudut azimuth sudu θ. b Active variable pitch, dimana sistem variable pitch berfungsi seiring dengan perubahan sudut azimuth sudu θ dan tip speed ratio turbin TSR. Sistem ini lebih baik dari sistem passive variable pitch, tetapi membutuhkan sistem yang lebih rumit. Universitas Sumatera Utara 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Simulasi Pengaruh Jumlah Sudu Dan Tip Speed Ratio Terhadap Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Menggunakan Profil Sudu Naca 0018

4 48 106

Uji Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Dengan Profil Sudu Naca 4415 dan analisa perbandingan menggunakan variasi jumlah sudu dan sudut PITCW

11 83 99

Uji Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Dengan Profil Sudu Naca 0018 Dan Analisa Perbandingan Efisiensi Menggunakan Variasi Jumlah Sudu Dan Sudut Pitch

5 59 106

Simulasi Pengaruh Jumlah Sudu Dan Tip Speed Ratio Terhadap Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Menggunakan Profil Sudu Naca 0018

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensi Angin Energi merupakan suatu kekuatan yang dimiliki oleh suatu zat sehingga - Uji Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Dengan Profil Sudu Naca 4415 dan analisa perbandingan menggunakan variasi jumlah sudu dan sudut

0 0 24

UJI PERFORMANSI TURBIN ANGIN TIPE DARRIEUS-H DENGAN PROFIL SUDU NACA 4415 DAN ANALISA PERBANDINGAN EFISIENSI MENGGUNAKAN VARIASI JUMLAH SUDU DAN SUDUT PITCH SKRIPSI

1 2 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Energi Angin - Uji Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Dengan Profil Sudu Naca 0018 Dan Analisa Perbandingan Efisiensi Menggunakan Variasi Jumlah Sudu Dan Sudut Pitch

1 1 18

UJI PERFORMANSI TURBIN ANGIN TIPE DARRIEUS-H DENGAN PROFIL SUDU NACA 0018 DAN ANALISA PERBANDINGAN EFISIENSI MENGGUNAKAN VARIASI JUMLAH SUDU DAN SUDUT PITCH SKRIPSI

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Energi Angin - Uji Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Dengan Profil Sudu Naca 0012 Dan Analisa Perbandingan Efisiensi Menggunakan Variasi Jumlah Sudu Dan Sudut Pitch

1 1 21

UJI PERFORMANSI TURBIN ANGIN TIPE DARRIEUS-H DENGAN PROFIL SUDU NACA 0012 DAN ANALISA PERBANDINGAN EFISIENSI MENGGUNAKAN VARIASI JUMLAH SUDU DAN SUDUT PITCH SKRIPSI

0 0 13