BAB DELAPAN NYANYiAN PEmBAwA PLAkAT

BAB DELAPAN NYANYiAN PEmBAwA PLAkAT

Tahun ke Tujuh Puluh Satu (1616-1617)

Pada musim semi, bulan pertama, aku kembali ke Hu Dong dan mengetahui bahwa tubuh Master Da Guan, sahabat-Dharma lamaku, akan dikremasikan pada akhir tahun itu. Segera setelah kematiannya, tubuh Master Da Guan diletakkan di sebuah peti mati yang dibawa oleh muridku ke Jing Shan sehingga murid-muridku dan teman-teman biksu bisa menyampaikan penghormatan mereka di Wihara Ji Zhao. Dua belas tahun berlalu dan aku belum juga pergi ke sana untuk memberikan penghormatan kepada almarhum. Dengan malu, aku menyadari bahwa aku bahkan belum pernah mengirim dupa ataupun pernyataan belasungkawa. Sekarang aku mengetahui rencana upacara kremasi dan penempatan abu sisa kremasi ke dalam kendi. Aku memutuskan, tak ada lagi hal yang bisa menghalangiku menghadiri upacara tersebut.

Pada musim semi itu diadakan juga upacara peralihan pimpinan di Wihara Hua Yaom yang kuhadiri. Aku pergi ke Aula Mei Xue untuk memberi penghormatan kepada Master Chan Shun An.

Musim panas itu, pada bulan ke empat, aku tiba di Wu Chang di mana setelah bersujud di bawah Buddha Rupang, aku mengunjungi Jiu Feng.

Pada bulan ke enam, aku tiba di Xun Yang dan mengunjungi Wihara Dong Lin di mana aku menulis sebuah puisi untuk penghargaan terhadap para leluhur. Aku kemudian mendaki Gunung Kuang Lu dan menghaturkan hormat pada Master Che Kong.

Ketika tinggal di dataran tinggi Jin Zhu untuk menghindari teriknya

Nyanyian Pembawa Plakat

musim panas, aku menulis komentar tentang Zhao Lun. Pemandangan yang luar biasa indah membuat aku berpikir untuk membangun sebuah tempat tinggal kecil melewatkan hari tua di sana.

Pada bulan ke tujuh, aku mengunjungi Gui Zong dan mendaki Puncak Roda Emas, menulis sebuah puisi untuk menandai kejadian tersebut, aku menghaturkan puja di Stupa Sarira.

Pada waktu itu, seorang biksu dengan baik hati menawarkanku Aula Wu Ru untuk digunakan sebagai tempat pengasingan diri dan aku pergi melihat tempat yang dimaksud. Meskipun aula tersebut agak kecil, pemandangannya memukau, dan aku menerima tawarannya. Seorang pelajar bernama Jiang Lai Ci yang pernah menjadi murid Master Da Guan menawarkan bantuan keuangan untuk mendanai masa pengasingan diriku di sini. Penasihat Chen Chi Shi juga mengunjungiku dan ketika ia mengetahui bawa aku berniat tinggal di sini, ia berikrar sebagai Pelindung Dharma.

Musim gugur pada bulan ke delapan, aku meninggalkan Gunung Kuang Shan, pergi ke Huang Mei di mana aku menghaturkan puja pada Sesepuh Chan ke empat dan ke lima. Aku juga pergi ke Zi Yun Shan dan tinggal di sana selama sepuluh hari sehingga aku bisa mengunjunginya dengan Kepala daerah Wang yang dengan baik menawarkan untuk membangunkan sebuah wihara di Kuang Shan untukku. Setelah meninggalkan Kepala Daerah Wang, aku pergi ke Xiang Cheng di mana Wu Guan Wo dan Wu Ben Ru juga menawarkan untuk membangun sebuah wihara untuk aku jika aku ingin menetap di sini. Kemudian, aku mengunjungi Fu Shan dan menyeberangi sungai untuk mendaki Gunung Jiu Hua.

Di awal bulan ke sepuluh, aku tiba di Wihara Dong Chan di Jin Sha di mana aku berjumpa dengan Upasaka Yun, Wang, dan Sun. Aku kemudian pergi ke Gunung Shuang Jing. Melalui sepanjang Wu Jiang, Upasaka

Otobiografi Han Shan (Master Chan) 1546-1623

Yan Sheng dan pengikutnya mengundangku untuk makan malam dan memberiku uang untuk menutupi biaya perjalanan.

Pada hari ke lima belas di bulan ke sebelas, aku tiba di Wihara Ji Zhao. Pada hari ke sembilan belas, aku melaksanakan kebaktian pemakaman untuk kremasi tubuh Master Da Guan. Sebagai pernyataan kenangan cinta kasih pada almarhum, aku menulis sebuah naskah pujian. Pada hari ke dua puluh lima, aku secara pribadi menaruh abunya ke dalam kendi dan mengawasi peletakkan kendi tersebut di dalam Pagoda Manjusri. Untuk menghormati Master Da Guan, muridku Fa Kai mendirikan sebuah pagoda, yang untuk itu aku menulis sebuah prasasti kenangan. Semua yang kulakukan tidak lain hanyalah sedikit tindakan balas budi pada sahabat-Dharma sejatiku.

Aku tinggal untuk melewatkan Tahun Baru dan menulis Pentingnya Mempraktikkan Chan untuk biksu di sini. Ketika Fa Kai memohon ajaran tentang Dharmalakshana 20 , aku menulis Hubungan antara Nomena dan Fenomena. Aku menjawab semua pertanyaan mengenai Dharma. Aku juga menulis Nyanyian Pembawa Plakat.