Kinerja Pertumbuhan Dan Status Kesehatan Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Yang Diberi Probiotik, Prebiotik Dan Sinbiotik

KINERJA PERTUMBUHAN DAN STATUS KESEHATAN
IKAN MAS (Cyprinus carpio) YANG DIBERI PROBIOTIK,
PREBIOTIK DAN SINBIOTIK

RICKY DJAUHARI

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi berjudul Kinerja
Pertumbuhan dan Status Kesehatan Ikan Mas (Cyprinus carpio) yang diberi
Probiotik, Prebiotik dan Sinbiotik adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada

Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2016
Ricky Djauhari
NIM C161110091

RINGKASAN
RICKY DJAUHARI. Kinerja Pertumbuhan dan Status Kesehatan Ikan Mas
(Cyprinus carpio) yang Diberi Probiotik, Prebiotik dan Sinbiotik. Dibimbing oleh
WIDANARNI, SUKENDA, MUHAMMAD AGUS SUPRAYUDI, dan
MUHAMMAD ZAIRIN JR.
Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu komoditas akuakultur
penting yang populer dibudidayakan di Indonesia. Dalam perkembangan
budidayanya, sebagian besar sentra produksi mengalami serangan penyakit Motile
Aeromonad Septicaemia (MAS) yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas
hydrophila. Penyakit MAS menyebar sangat cepat dan mengakibatkan mortalitas
sekitar 25%, namun angka ini dapat jauh lebih tinggi mencapai sekitar 80% pada
budidaya dengan kepadatan tinggi dan kualitas air buruk. Antibiotik
sudah
sering digunakan untuk menghambat dan mencegah bakteri patogen berkembang,
namun beresiko tinggi dengan meningkatnya strain bakteri resisten, terganggunya

keseimbangan normal mikroflora usus dan residunya banyak terakumulasi pada
ikan dan lingkungan perairan. Penggunaan probiotik merupakan salah satu
alternatif ramah lingkungan untuk mereduksi penggunaan antibiotik karena dapat
memodifikasi komunitas mikroba, menghambat pertumbuhan atau berkompetisi
dengan patogen, memperbaiki nilai nutrisi, memperbaiki kualitas lingkungan,
serta dapat meningkatkan respons imun. Peran bakteri probiotik tersebut dapat
ditingkatkan melalui aplikasi prebiotik, yaitu bahan pangan yang tidak dapat
dicerna yang memberikan efek menguntungkan bagi inangnya dengan cara
merangsang pertumbuhan dan aktivitas sejumlah bakteri tertentu di usus sehingga
meningkatkan kesehatan inang. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bila
probiotik dan prebiotik digabung dalam suatu produk tunggal (sinbiotik) maka
manfaatnya menjadi meningkat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja pertumbuhan
dan status kesehatan ikan mas yang diberi probiotik Bacillus sp. NP5, prebiotik
dari ekstrak ubi jalar (Ipomoea batatas L.) varitas Sukuh dan gabungan keduanya
(sinbiotik) terhadap infeksi bakteri A. hydrophila. Secara garis besar untuk
menjawab tujuan tersebut, penelitian dibagi dalam empat tahap, yaitu: 1.
Karakterisasi Bacillus sp. NP5 dan aplikasinya sebagai probiotik pada ikan mas, 2.
Ekstraksi prebiotik dari ubi jalar dan aplikasinya pada ikan mas 3. Kinerja
pertumbuhan dan status kesehatan ikan mas yang diberi probiotik Bacillus sp.

NP5, prebiotik dari ubi jalar dan sinbiotik 4. Mikroenkapsulasi sinbiotik dan
aplikasinya untuk meningkatkan kinerja pertumbuhan ikan mas yang dipelihara
pada kondisi lapangan di kolam.
Penelitian tahap pertama bertujuan untuk mengkarakterisasi probiotik
Bacillus sp. NP5 dan mengevaluasi efektivitas aplikasinya terhadap kinerja
pertumbuhan dan status kesehatan ikan sebelum serta setelah diinfeksi A.
hydrophila. Bacillus sp. NP5 diberikan pada ikan mas melalui pakan secara at
satiation tiga kali sehari selama 30 hari dengan dosis 106, 108 dan 1010 CFU/mL
sebanyak 1% (v/w). Parameter yang diamati selama aplikasi probiotik meliputi
total bakteri dan total Bacillus sp. NP5 di usus, aktivitas enzim pencernaan,
kinerja pertumbuhan, dan respons imun. Pada hari ke-32, ikan mas diuji tantang
dengan injeksi bakteri patogen A. hydrophila secara intramuskular dengan dosis

107 CFU/mL (0.1 mL/ekor) dan resistensi ikan diamati dengan menghitung
kelangsungan hidup ikan sampai pada hari ke-45. Hasil identifikasi fenotipik dan
genotipik isolat Bacillus sp. NP5 menunjukkan bahwa isolat tersebut adalah
Bacillus cereus dengan indeks similaritas 99%. Secara in vitro isolat Bacillus
cereus NP5 mampu menghasilkan enzim protease, amilase, dan lipase serta
berpotensi menghambat bakteri patogen A. hydrophila, Streptococcus agalactiae,
dan Mycobacterium fortuitum. Suplementasi pakan mengandung probiotik dengan

dosis 1010 CFU/mL sebanyak 1% menghasilkan peningkatan jumlah total bakteri
dan total probiotik di usus serta aktivitas enzim amilase, protease dan lipase yang
disertai dengan laju pertumbuhan harian tertinggi dan konversi pakan terendah
(P