Aplikasi Probiotik, Prebiotik dan Sinbiotik Melalui Pakan untuk Pencegahan Infeksi Aeromonas hydrophila pada Ikan Mas Cyprinus carpio

APLIKASI PROBIOTIK, PREBIOTIK DAN SINBIOTIK
MELALUI PAKAN UNTUK PENCEGAHAN INFEKSI
Aeromonas hydrophila PADA IKAN MAS Cyprinus carpio

DIAH NOVIKA SARI

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Aplikasi Probiotik,
Prebiotik dan Sinbiotik Melalui Pakan untuk Pencegahan Infeksi Aeromonas
hydrophila pada Ikan Mas Cyprinus carpio” adalah benar karya saya dengan
arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2014

Diah Novika Sari
NIM C14100095

ABSTRAK
DIAH NOVIKA SARI. Aplikasi Probiotik, Prebiotik dan Sinbiotik Melalui Pakan
untuk Pencegahan Infeksi Aeromonas hydrophila pada Ikan Mas Cyprinus carpio.
Dibimbing oleh WIDANARNI dan SUKENDA.
Penyakit motile aeromonad septicemia (MAS) merupakan kendala yang
sering dialami dalam budidaya ikan mas. Salah satu alternatif yang dapat
dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut yaitu dengan aplikasi probiotik,
prebiotik dan sinbiotik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas
pemberian bakteri probiotik, prebiotik dan sinbiotik terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan ikan mas yang diinfeksi dengan A. hydrophila. Sebanyak 15
ekor ikan mas dengan bobot rata-rata 5,09±0,09 g dipelihara di akuarium dengan
volume 96 L. Perlakuan yang diberikan yaitu kontrol negatif (K-), kontrol positif

(K+) tanpa penambahan probiotik, prebiotik dan sinbiotik, perlakuan penambahan
1% probiotik (A), perlakuan penambahan 2% prebiotik (B) dan perlakuan
penambahan sinbiotik (C; 1% probiotik dan 2% prebiotik). Setelah 30 hari, semua
perlakuan (kecuali K-) diuji tantang dengan menyuntikkan A. hydrophila
sebanyak 100 μL/ekor pada konsentrasi 107 CFU/ml secara intramuskular dan
diamati mortalitasnya selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penambahan sinbiotik memberikan kelangsungan hidup yang lebih tinggi (100%)
dibandingkan dengan perlakuan kontrol positif (45,83%) serta memberikan
pengaruh yang lebih baik terhadap pertumbuhan ikan mas.
Kata kunci: Aeromonas hydrophila, ikan mas, probotik, prebiotik, sinbiotik

ABSTRACT
DIAH NOVIKA SARI. Application of Dietary Probiotic, Prebiotic and Synbiotic
of Infected by Aeromonas hydrophila on Common Carp Cyprinus
carpio.Supervised by WIDANARNI and SUKENDA.
Motile aeromonad septicemia often becomes problem for common carp
culture. One of the solution is using probiotic, prebiotic and synbiotic. This study
aimed to test effectiveness of probiotic, prebiotic and synbiotic application on the
survival rate and growth of common carp that infected by A. hydrophila. Fifteen
fish with mean weight 5,09±0,09 g cultured in 96 L. The treatment in this study

were negative (K-) and positive control (K+) without treatment probiotic,
prebiotic and synbiotic, 1% probiotic supplementation (A), 2% prebiotic
supplementation (B) and treatment synbiotic supplementation (C; 1% probiotic
and 2% prebiotic). Rearing was carried out for 30 days, and then all treatment
(except K-) were injected intramuscullar (im) with 100 μL A. hydrophila at a
concentration 107 CFU/ml and then the mortality was observed for 14 days. The
result showed that the supplementation of synbiotic (C) increased survival of
common carp (100%) higher than control (45,83%) and gave positive influence
growth of common carp.
Keywords: Aeromonas hydrophila, common carp, probiotic, prebiotic, synbiotic

APLIKASI PROBIOTIK, PREBIOTIK DAN SINBIOTIK
MELALUI PAKAN UNTUK PENCEGAHAN INFEKSI
Aeromonas hydrophila PADA IKAN MAS Cyprinus carpio

DIAH NOVIKA SARI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan

pada
Departemen Budidaya Perairan

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi

Nama
NIM

: Aplikasi Probiotik, Prebiotik dan Sinbiotik Melalui Pakan
untuk Pencegahan Infeksi Aeromonas hydrophila pada Ikan
Mas Cyprinus carpio
: Diah Novika Sari
: C14100095


Disetujui oleh

Dr Ir Widanarni, MSi
Pembimbing I

Dr Ir Sukenda, MSc
Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Sukenda, MSc
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Aplikasi Probiotik,
Prebiotik dan Sinbiotik Melalui Pakan untuk Pencegahan Infeksi Aeromonas
hydrophila pada Ikan Mas Cyprinus carpio”. Penelitian ini dilakukan pada bulan

April sampai Juni 2014 di Laboratorium Kesehatan Ikan Departemen Budidaya
Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr
Ir Widanarni, MSi dan Bapak Dr Ir Sukenda, MSc selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan selama pengerjaan penelitian
ini. Ibu Dr Ir Mia Setiawati, MSi selaku dosen penguji dan Ibu Dr Sri Nuryati, SPi
MSi selaku komisi pendidikan dalam ujian sidang penulis yang telah memberikan
banyak kritik dan saran untuk perbaikan dan kesempurnaan dalam penulisan
skripsi ini. Bapak Dr Ir Nur Bambang P U, MSi selaku dosen pembimbing
akademik yang telah banyak memberikan masukan, semangat dan motivasi.
Keluargaku tercinta ayahanda Sugeng Sutrisno, ibunda Mardiah H. Latif,
Nazimuddin, SPi, Alfian Sodikin, Diah Khairunisa serta keluarga besar yang telah
banyak memberikan semangat dan motivasi kepada penulis. Sahabat tercinta Asty
Kafriaty dan Komalasari Marzuki yang selalu memberi dukungan dan saran tiada
henti. Bapak Ranta yang telah banyak mendukung dalam penelitian ini, Bapak
Wasjan, Mba Retno, Bapak Marjanta, Mba Yuli, Bapak Asep, Ka Rahman dan
semua staf Departemen Budidaya Perairan, serta keluarga besar BDP 47 Aziz,
Manova, Haris, Evy, Tiwi, Nadia, Enrika, Indri, Ike, Septi N, Dian, Amal, Netty,
Zahra, Fira, Lilis, Sepriadi, Alit, Dede, Oob, Septi Dwi, kak Yanti, kak Dewi, kak
Dwi, kak Dendi, kak Jenni, kak Arief rekan-rekan BDP 44, 45, 46, 47, 48 dan 49

yang telah banyak memberikan pengalaman-pengalaman indah selama penulis
menempuh pendidikan di Institut Pertanian Bogor.
Penulis berharap penelitian yang dituangkan dalam sebuah skripsi ini
dapat memberikan banyak manfaat sesuai dengan yang diharapkan.

Bogor, Agustus 2014

Diah Novika Sari

DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ viii
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
METODOLOGI ...................................................................................................... 2
Materi Uji ............................................................................................................ 2
Penyediaan Bakteri Probiotik .......................................................................... 2
Ekstraksi Oligosakarida/Prebiotik ................................................................... 2
Perhitungan Total Padatan Terlarut ................................................................. 2
Pengujian secara In Vivo...................................................................................... 3

Persiapan Wadah dan Ikan Uji ......................................................................... 3
Uji In Vivo ........................................................................................................ 3
Parameter pengamatan ......................................................................................... 4
Tingkat Kelangsungan Hidup (SR) .................................................................. 4
Laju Pertumbuhan Harian (LPH) ..................................................................... 4
Konversi Pakan (FCR) ..................................................................................... 4
Hematologi Ikan .................................................................................................. 5
Total Eritrosit ................................................................................................... 5
Total Leukosit .................................................................................................. 5
Total bakteri NP5 di usus ................................................................................. 5
Total bakteri di usus ......................................................................................... 5
Kualitas air ....................................................................................................... 6
Analisis Data .................................................................................................... 6
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 6
Hasil ..................................................................................................................... 6
Tingkat kelangsungan hidup ............................................................................ 6
Laju pertumbukan harian ................................................................................. 7
Rasio konversi pakan ....................................................................................... 7
Hematologi Ikan .................................................................................................. 7
Total Eritrosit ................................................................................................... 7

Total Leukosit .................................................................................................. 8
Total bakteri NP5 di usus ................................................................................. 9
Total bakteri di usus ......................................................................................... 9

Pembahasan........................................................................................................ 10
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 12
Kesimpulan ........................................................................................................ 12
Saran .................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 13
LAMPIRAN .......................................................................................................... 16
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... 20

DAFTAR GAMBAR
1 Tingkat kelangsungan hidup ikan mas pada perlakuan kontrol, probiotik,
prebiotik dan sinbiotik selama 30 hari pemeliharaan.......................................... 6
2 Laju pertumbuhan harian ikan mas pada perlakuan kontrol, probiotik,
prebiotik dan sinbiotik selama 30 hari pemeliharaan.......................................... 7
3 Rasio konversi pakan ikan mas pada perlakuan kontrol, probiotik, prebiotik
dan sinbiotik selama 30 hari pemeliharaan ......................................................... 7
4 Total eritrosit ikan mas pada perlakuan kontrol, probiotik, prebiotik dan

sinbiotik selama 30 hari pemeliharaan dan setelah uji tantang ........................... 8
5 Kadar leukosit ikan mas pada perlakuan kontrol, probiotik, prebiotik dan
sinbiotik selama 30 hari pemeliharaan dan setelah uji tantang .......................... 8

DAFTAR TABEL
1 Satuan dan alat ukur parameter kualitas air ........................................................ 6
2 Total bakteri Bacillus NP5 diusus pada ikan mas setelah 30 hari
pemeliharaan ...................................................................................................... 9
3 Total bakteri usus ikan mas pada awal dan setelah 30 hari perlakuan ............... 9
4 Kualitas air ikan mas selama pemeliharaan ........................................................ 9

DAFTAR LAMPIRAN
1 Data statistik uji lanjut Duncan tingkat kelangsung hidup ikan mas selama
30 hari pemeliharaan dan setelah uji tantang .................................................... 16
2 Data statistik uji lanjut Duncan laju pertumbuhan harian ikan mas selama
30 hari pemeliharaan ......................................................................................... 17
3 Data statistik uji lanjut Duncan rasio konversi pakan ikan mas selama 30
hari pemeliharaan .............................................................................................. 17
4 Data statistik uji lanjut Duncan total eritrosit ikan mas selama 30 hari
pemeliharaan dan setelah uji tantang ................................................................ 18

5 Data statistik uji lanjut Duncan total leukosit ikan mas selama 30 hari
pemeliharaan dan setelah uji tantang ................................................................ 18

PENDAHULUAN
Ikan mas Cyprinus carpio merupakan salah satu komoditas unggulan
nasional yang telah diupayakan peningkatan produksinya dari 375.200 ton pada
tahun 2012 menjadi 399.078 ton pada tahun 2013 (KKP 2013). Seiring dengan
peningkatan produksi ikan mas maka sistem budidaya intensif telah banyak
dilakukan. Namun kendala yang sering dialami dalam kegiatan produksi dengan
sistem budidaya intensif adalah adanya wabah penyakit yang disebabkan oleh
bakteri, parasit, jamur dan virus. Salah satu penyakit yang sering menyerang ikan
mas adalah Motile Aeromonad Septicemia (MAS) yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Aeromonas hydrophila. Ikan yang terserang penyakit MAS umumnya
memiliki ciri-ciri nafsu makan berkurang dan timbul luka di tubuh. Penyakit ini
bersifat akut yang dapat menyebabkan kematian ikan 80-90% (Cipriano 2001).
Pengobatan yang umum diberikan adalah dengan menggunakan antibiotik.
Namun, penggunaan antibiotik telah dilarang karena dapat meninggalkan residu
pada ikan yang berdampak negatif apabila dikonsumsi manusia, dan penggunaan
dalam jangka panjang dapat menimbulkan resistensi pada bakteri (Lewis 2001).
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk pencegahan penyakit MAS
adalah dengan menggunakan probiotik, prebiotik dan sinbiotik.
Fuller (1989) menyatakan bahwa probiotik merupakan makanan tambahan
dalam bentuk mikroba hidup yang memberi pengaruh menguntungkan bagi inang
dengan meningkatkan keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan.
Probiotik dapat meningkatkan dan mengoptimalkan peran mikroflora dalam
saluran pencernaan sehingga dapat menekan jumlah patogen dalam tubuh inang
serta meningkatkan sistem imun inang. Prebiotik merupakan bahan pangan yang
tidak dapat dicerna oleh inang seperti inulin, fruktooligosakarida (FOS),
mannanoligosakarida (MOS), galaktoligosakarida (GOS) yang merupakan
turunan oligosakarida. Bahan-bahan tersebut berpotensi untuk mempengaruhi
komposisi mikroflora yang ada di tubuh inang (Delgado et al. 2011).
Sinbiotik merupakan kombinasi seimbang dari probiotik dan prebiotik
dalam mendukung kelangsungan hidup dan pertumbuhan bakteri menguntungkan
dalam saluran pencernaan makhluk hidup (Schrezenmeir dan Vrese 2001).
Pemberian probiotik bersama prebiotik diharapkan akan mampu menstimulir
bakteri probiotik dan mikroflora yang akan menguntungkan bagi inangnya.
Beberapa studi menunjukkan bahwa probiotik yang diberikan bersama prebiotik
pada inang dapat meningkatkan kelangsungan hidup dan sistem imun inang,
seperti pada koi (Lin et al. 2012), lobster (Daniels et al. 2010), teripang (Zhang et
al. 2010), yellow croaker (Ai et al. 2011) dan udang (Li et al. 2009). Bakteri
probiotik yang digunakan pada penelitian ini Bacillus NP5 yang diisolasi dari
saluran pencernaan ikan nila (Putra 2010), sedangkan prebiotik yang digunakan
diekstraksi dari ubi jalar varietas sukuh dengan Total Padatan Terlarut (TPT) 5%
(Marlis 2008). Saat ini penggunaan sinbiotik pada kegiatan budidaya belum
banyak diterapkan terutama dalam pengendalian penyakit Motile Aeromonad
Septicemia (MAS). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji
efektivitas pemberian bakteri probiotik, prebiotik dan sinbiotik terhadap
kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan mas yang diinfeksi dengan A.
hydrophila.

2

METODOLOGI
Materi Uji
Penyediaan Bakteri Probiotik
Bakteri probiotik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bacillus
NP5 yang diisolasi dari saluran pencernaan ikan nila (Putra 2010). Penyediaan
bakteri probiotik diawali dengan menumbuhkan bakteri NP5 pada media
Trypticase Soy Agar (TSA) miring yang diinkubasi selama 24 jam dalam
inkubator dengan suhu 370C. Bakteri NP5 diberi penanda resistensi terhadap
rifampisin (RfR) agar keberadaannya dapat dimonitor pada usus ikan mas. Setelah
itu dilakukan kultur bakteri NP5 dalam 10 ml media Trypticase Soy Broth (TSB)
yang diinkubasi selama 18 jam di dalam waterbath shaker pada suhu 290C dengan
kecepatan 140 rpm. Hasil kultur bakteri NP5 diperoleh nilai Total Plate Count
(TPC) sebesar 1010 CFU mL-1. Selanjutnya, dilakukan pemisahan antara sel
bakteri dengan media dengan cara suspensi bakteri dimasukkan sebanyak 1 ml ke
dalam tabung mikro dan disentrifugasi dengan kecepatan 6.000 rpm selama lima
menit. Supernatan dibuang kemudian padatan sel bakteri ditambah larutan
Phosphate Buffer Saline (PBS) sebanyak 1 ml lalu dihomogenkan dengan vortex.
Suspensi bakteri disentrifugasi kembali dengan kecepatan 6.000 rpm selama lima
menit. Larutan PBS tersebut dibuang, kemudian padatan sel bakteri ditambah
larutan PBS baru sebanyak 1 ml dan dihomogenkan dengan vortex dan suspensi
bakteri probiotik dapat dicampurkan ke dalam pakan.
Ekstraksi Oligosakarida/Prebiotik
Prebiotik yang digunakan dalam penelitian ini diekstraksi dari ubi jalar
varietas sukuh (Ipomoea batatas L.). Ekstraksi prebiotik dilakukan dengan
menggunakan metode ekstraksi etanol 70% sebagai pelarutnya (Muchtadi 1989).
Sebanyak 10 g tepung kukus ubi jalar varietas sukuh dilarutkan ke dalam etanol
70% sebanyak 100 ml dan diaduk dengan menggunakan magnetic stirer selama
18 jam pada suhu ruang. Setelah proses ekstraksi selesai kemudian larutan
disaring menggunakan vacuum pump dengan kertas saring steril. Filtrat yang
diperoleh dipekatkan dengan menggunakan evaporator vacuum pada suhu 400C.
Hasil dari pemekatan ekstraksi ubi jalar tersebut selanjutnya diencerkan dengan
menggunakan akuades steril hingga mencapai kadar TPT (Total Padatan Terlarut)
sebesar 5% (Marlis 2008).
Perhitungan Total Padatan Terlarut
Total padatan terlarut (TPT) diukur berdasarkan metode Apriyantono et al.
(1989) yang bertujuan untuk mengetahui kepekatan padatan terlarut prebiotik.
Cawan porselin dikeringkan dalam oven selama 1 jam dengan suhu 1000C,
kemudian didinginkan dengan desikator selama 30 menit agar berat cawan stabil
dan cawan ditimbang (a gram). Sebanyak 1 ml ekstrak oligosakarida ditempatkan
dalam cawan porselin tersebut dan cawan ditimbang (b gram). Selanjutnya cawan
yang berisi ekstrak oligosakarida dimasukkan ke dalam oven bersuhu 1000C
selama 24 jam, kemudian cawan tersebut didinginkan dalam desikator selama 30
menit agar berat cawan stabil dan cawan ditimbang (c gram). Total padatan

3

terlarut dihitung berdasarkan hasil perbandingan berat ekstrak setelah dikeringkan
dengan berat ekstrak sebelum dikeringkan.

Keterangan:
a = berat cawan sebelum diisi ekstrak oligosakarida
b = berat cawan setelah diisi ekstrak oligosakarida
c = berat cawan setelah diisi ekstrak oligosakarida dan dioven 24 jam
Pengujian secara In Vivo
Persiapan Wadah dan Ikan Uji
Wadah yang digunakan pada penelitian ini adalah akuarium berukuran
80x60x40 cm3 sebanyak 15 buah. Sebelum digunakan, akuarium dicuci dan
dikeringkan, kemudian didesinfeksi selama 24 jam dengan klorin 30 ppm dan
dibilas hingga bersih. Setiap akuarium diisi air sebanyak 96 liter/akuarium dan
diklorin 30 ppm selama 24 jam, kemudian dinetralisir dengan tiosulfat 15 ppm
dan diberi aerasi kuat. Bagian luar dinding akuarium ditutup dengan plastik hitam
agar ikan tidak mengalami stres. Sumber ikan mas yang digunakan berasal dari
petani ikan mas dan berasal dari satu pemijahan, memiliki bobot rata-rata
5,09±0,09 g dan panjang rata-rata 6,87±0,16 cm, dipelihara dengan kepadatan 15
ekor/akuarium. Sebelum diberi perlakuan, ikan diadaptasikan terlebih dahulu
terhadap lingkungan selama 7 hari, kemudian ikan dipuasakan selama 1 hari
sebelum diberi pakan perlakuan.
Uji In Vivo
Pakan uji yang digunakan pada penelitian ini merupakan pakan komersil
dengan kadar protein 33,36%. Selanjutnya pakan ditambahkan probiotik,
prebiotik dan sinbiotik dengan dosis sesuai masing-masing perlakuan. Penelitian
ini terdiri dari 5 perlakuan dengan masing-masing 3 ulangan, yaitu:
K- : Pemberian pakan kontrol dan diinjeksi dengan PBS (Pophate Buffer
Saline)
K+ : Pemberian pakan kontrol dan diinjeksi dengan A. hydrophila
A : Pemberian pakan dengan penambahan probiotik 1% dan diinjeksi
dengan A. hydrophila
B : Pemberian pakan dengan penambahan prebiotik 2% dan diinjeksi
dengan A. hydrophila
C : Pemberian pakan dengan penambahan sinbiotik dan diinjeksi dengan A.
hydrophila
Sebelum dicampurkan ke dalam pakan, disediakan terlebih dahulu suspensi
bakteri probiotik (NP5) dengan kepadatan sebesar 1010 CFU mL-1. Pembuatan
pakan perlakuan dilakukan dengan cara mencampurkan bakteri probiotik,
prebiotik dan sinbiotik sesuai dosis masing-masing perlakuan dan 2% putih telur
kemudian diaduk hingga merata. Selanjutnya, campuran tersebut ditambahkan
pakan komersil dan diaduk hingga merata, sedangkan pakan kontrol hanya
ditambah 2% putih telur. Pakan dikeringanginkan selama 10 menit. Pencampuran
pakan dilakukan satu kali setiap pagi hari sebelum pemberian pakan, sisa pakan
disimpan di dalam lemari pendingin untuk pakan siang dan sore. Pemberian pakan

4

menggunakan feeding rate 11% dan feeding frequency tiga kali sehari (8.00, 12.00,
16.00 WIB) selama 30 hari pemeliharaan. Pergantian air dilakukan setiap dua hari
sekali sebanyak 50% dan penyiponan dilakukan setiap sore hari. Sampling bobot
dilakukan setiap 10 hari. Selain itu juga dilakukan pengukuran suhu setiap hari
pada pagi dan sore hari, sedangkan pengukuran DO, pH dan TAN dilakukan pada
awal dan akhir pemeliharaan. Sampling bobot ikan dilakukan setiap 10 hari.
Pengamatan uji tantang dilakukan selama 14 hari setelah diinjeksi dengan A.
hydrophila.
Parameter pengamatan
Tingkat Kelangsungan Hidup (SR)
Kelangsungan hidup ikan diamati setiap hari dari awal hingga akhir
perlakuan. Tingkat kelangsungan hidup ikan dihitung pada akhir perlakuan
dengan menggunakan rumus (Effendie 1997):

Keterangan :
SR
= Tingkat kelangsungan hidup (%)
Nt
= Jumlah ikan pada akhir perlakuan
No
= Jumlah ikan pada awal perlakuan
Laju Pertumbuhan Harian (LPH)
Laju pertumbuhan harian dihitung menggunakan rumus (Huisman 1987):
[ √

]

Keterangan :
Wt
= Bobot rata-rata ikan pada akhir perlakuan (gram)
Wo
= Bobot rata-rata ikan pada awal perlakuan (gram)
t
= Lama perlakuan
Konversi Pakan (FCR)
Konversi pakan dihitung dengan menggunakan rumus (Effendie 1997):

Keterangan :
FCR = Konversi pakan
Pa
= Jumlah pakan yang diberikan (gram)
Bt
= Biomassa ikan pada akhir perlakuan (gram)
Bo
= Biomassa ikan pada awal perlakuan (gram)
Bm
= Biomassa ikan yang mati (gram)

5

Hematologi Ikan
Total Eritrosit
Total eritrosit dihitung berdasarkan Blaxhall dan Daisley (1973) dengan
cara sampel darah dihisap dengan pipet bulir merah sampai skala 0,5. Kemudian
ditambahkan larutan Hayem’s dengan cara dihisap sampai skala 101 dan
campuran tersebut dihomogenkan dengan cara pipet diputar membentuk angka
delapan selama 3-5 menit. Setelah itu, dua tetesan pertama dari dalam pipet
dibuang dan tetesan selanjutnya dikeluarkan di atas hemasitometer yang sudah
ditutup dengan kaca penutup. Selanjutnya dilakukan perhitungan sel darah merah
pada 5 kotak besar hemasitometer di bawah miroskop. Total sel darah merah
didapatkan berdasarkan rumus:
Σ eritrosit = Σ sel eritosit terhitung x (pengencer/volume)
Total Leukosit
Total leukosit dihitung berdasarkan Blaxhall dan Daisley (1973) dengan
cara sampel darah dihisap dengan pipet bulir putih sampai skala 0,5. Kemudian
ditambahkan larutan Turk’s dengan cara dihisap sampai skala 11, kemudian
campuran tersebut dihomogenkan dengan cara pipet diputar membentuk angka
delapan selama 3-5 menit. Setelah itu dua tetesan pertama dari dalam pipet
dibuang, dan tetesan selanjutnya dikeluarkan ke atas hemasitometer yang sudah
ditutup dengan kaca penutup. Selanjutnya dilakukan perhitungan sel darah putih
pada 5 kotak besar hemasitometer di bawah miroskop. Total sel darah putih
didapatkan berdasarkan rumus:
Σ leukosit = Σ sel leukosit terhitung x (pengencer/volume)
Total bakteri NP5 di usus
Kemampuan bakteri probiotik dalam mendominasi pada saluran pencernaan
ditentukan berdasarkan jumlah bakteri NP5 yang ada diusus yang telah diberi
penanda rifampisin. Organ usus diambil sebanyak 1 gram kemudian digerus
sampai homogen dalam 9 ml larutan PBS. Setelah homogen dengan larutan PBS,
diambil sebanyak 0,1 gram kemudian dilakukan pengenceran bertingkat pada 0,9
ml PBS dan disebar dalam cawan petri sebanyak 50µl dan disebar merata
menggunakan batang penyebar pada media TSA yang telah ditambahkan
rifampisin dengan dua ulangan dan diinkubasi selama 24 jam. Jumlah koloni
bakteri Bacillus NP5 dihitung berdasarkan rumus :
TBC =
Keterangan:
TBC = Total Bacterial Count (cfu/ml)
K
= Jumlah koloni
A
= Volume inokulasi dalam media pengencer (ml)
B
= Pada pengenceran keberapa koloni bakteri dihitung
Total bakteri di usus
Pengukuran jumlah bakteri di usus dilakukan pada hari ke-30 setelah
perlakuan. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui efektivitas pemberian

6

probiotik, prebiotik dan sinbiotik dalam menstimulir pertumbuhan bakteri dalam
usus. Cara kerja untuk perhitungan koloni bakteri diusus sama dengan
perhitungan koloni bakteri Bacillus NP5 di usus dengan menggunakan media TSA.
Kualitas air
Parameter kualitas air yang diukur dalam penelitian meliputi suhu, pH, DO,
dan TAN. Satuan dan alat pengukuran dari parameter kualitas air yang diukur
disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Satuan dan alat ukur parameter kualitas air
Parameter
Suhu
pH
DO
TAN

Satuan
0
C
mg/l
mg/l

Alat Ukur
Termometer
pH meter
DO meter
Spektrometer

Analisis Data
Rancangan percobaan berupa rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan
dan 3 ulangan. Data dianalisis menggunakan SPSS 18,0 dan dilakukan uji lanjut
dengan uji Duncan, sedangkan parameter kualitas air, total bakteri NP5 di usus
dan total bakteri usus dianalisis secara deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tingkat kelangsungan hidup
Kelangsungan hidup ikan mas selama 30 hari pemeliharaan dengan
perlakuan probiotik, prebiotik dan sinbiotik berkisar 97%-100% dan tidak
menunjukkan nilai yang berbeda nyata (P>0,05) antar perlakuan. Setelah uji
tantang dengan bakteri A. hydrophila, tingkat kelangsungan hidup ikan mas
tertinggi diperoleh pada perlakuan C (sinbiotik) dan berbeda nyata (P