Pemberian Probiotik Saccharomyces Cerevisiae Dan Prebiotik Mannan Oligosakarida Untuk Pengendalian Infeksi Aeromonas Hydrophila Pada Ikan Mas Cyprinus Carpio
PEMBERIAN PROBIOTIK Saccharomyces cerevisiae DAN
PREBIOTIK MANNAN OLIGOSAKARIDA UNTUK
PENGENDALIAN INFEKSI Aeromonas hydrophila
PADA IKAN MAS Cyprinus carpio
HAEZY SATRIANI CAHYA WIDYASTUTI
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Pemberian Probiotik
Saccharomyces cerevisiae dan Prebiotik Mannan Oligosakarida untuk
Pengendalian Infeksi Aeromonas hydrophila pada Ikan Mas Cyprinus carpio
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2016
Haezy Satriani Cahya Widyastuti
NIM C151130241
RINGKASAN
HAEZY SATRIANI CAHYA WIDYASTUTI. Pemberian Probiotik
Saccharomyces cerevisiae dan Prebiotik Mannan Oligosakarida untuk
Pengendalian Infeksi Aeromonas hydrophila pada Ikan Mas Cyprinus carpio.
Dibimbing oleh WIDANARNI dan DEDI JUSADI.
Aeromonas hydrophila merupakan bakteri penyebab penyakit motile
aeromonad septicaemia (MAS) yang menyerang berbagai ikan budidaya air tawar,
termasuk ikan mas C. carpio, menyebabkan terjadinya kematian yang tinggi
hingga mencapai 90%. Beberapa strategi alternatif yang aman untuk pengendalian
penyakit bakterial diantaranya adalah probiotik, prebiotik, dan sinbiotik.
Manipulasi respons imun organisme akuatik dan kinerja pertumbuhan dapat
diberikan melalui pakan. Pada beberapa penelitian, pakan yang mengandung
imunostimulan dapat meningkatkan kerja sistem imun non spesifik pada ikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian probiotik
S. cerevisiae, prebiotik mannan oligosakarida, dan gabungan keduanya (sinbiotik)
melalui pakan terhadap imunitas dan kinerja pertumbuhan ikan mas yang diuji
tantang A. hydrophila.
Desain eksperimen yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan
acak lengkap yang terdiri atas lima perlakuan dengan tiga ulangan. Pada
pengujian in vivo, ikan mas (6,24±0,02 g), dipelihara di akuarium (40 x 30 x 30
cm3 ; volume 40 L), dengan kepadatan 10 ekor per akuarium. Ikan uji diberi pakan
secara at satiation dengan frekuensi tiga kali sehari, yakni pada pukul 08.00 WIB,
12.00 WIB, dan 16.00 WIB selama masa pemeliharaan. Ikan diberi perlakuan
pakan tanpa suplementasi yakni kontrol positif (K+) dan kontrol negatif (K-),
pakan perlakuan probiotik S. cerevisiae 0,2% (Pro), prebiotik MOS 0,2% (Pre),
dan gabungan probiotik 0,2% dan prebiotik 0,2% (Sin). Uji tantang bakteri
A. hydrophila dilakukan pada hari ke-33, melalui injeksi intramuscular (IM)
dengan dosis 10-7 CFU mL-1. Kematian ikan diamati setiap hari selama 10 hari.
Pengambilan data parameter imunitas dan kepadatan bakteri patogen di organ hati
dan ginjal dilakukan pada hari ke-34, 37, dan 41. Variabel pengamatan kinerja
pertumbuhan meliputi, bobot akhir (Wt), jumlah konsumsi pakan (JKP), Specific
Growth Rate (SGR), Feed Convertion Ratio (FCR), kelangsungan hidup dan rasio
panjang usus (RPU), dan total probiotik S. cerevisiae dan total bakteri di usus ikan
mas. Respons imunitas yang diamati terdiri dari jumlah sel darah merah (eritrosit),
sel darah putih (leukosit), hematokrit, hemoglobin, aktivitas fagositosis,
respiratory burst, serta total A. hydrophila pada organ hati dan ginjal ikan uji.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pakan yang
mengandung probiotik S. cerevisiae, prebiotik MOS, dan sinbiotik dapat
meningkatkan SGR, JKP dan bobot akhir (wt), serta nilai FCR yang lebih rendah
dibandingkan dengan kontrol. Bobot akhir (Wt), SGR, pada perlakuan sinbiotik
menunjukkan hasil tertinggi diikuti dengan perlakuan prebiotik dan probiotik
dibandingkan dengan kontrol positif dan kontrol negatif. Bakteri usus total (TBC)
pada perlakuan prebiotik (8,64±0,03) menunjukkan nilai tertinggi dan diikuti oleh
perlakuan sinbiotik (8,37±0,1). Nilai rasio panjang usus (RPU) menunjukkan
bahwa perlakuan probiotik, prebiotik, dan sinbiotik lebih tinggi dibandingkan
dengan kontrol. Total S. cerevisiae pada usus mengindikasikan bahwa probiotik
yang diberikan mampu bertahan hidup pada saluran pencernaan inang dan
melakukan fungsi-fungsinya.
Terjadi peningkatan parameter gambaran darah pada hari ke-30 sebelum
uji tantang, yang meliputi eritrosit (Et), hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht),
leukosit (Lc), aktivitas fagositik (AF), dan respiratory burst (RB) pada perlakuan
probiotik, prebiotik, dan sinbiotik dan menunjukkan hasil yang lebih tinggi
dibandingkan dengan kontrol. Pasca uji tantang terjadi fluktuasi nilai parameter
gambaran darah pada setiap perlakuan, untuk parameter SDM, Hb, dan Ht pada
H-34 mengalami penurunan, dan mulai meningkat kembali pada hari ke-37 hingga
hari ke-41, karena merupakan proses recovery. SDM, Hb, dan Ht pada perlakuan
sinbiotik menunjukkan nilai yang lebih baik, diikuti dengan prebiotik dan
probiotik dibandingkan dengan kontrol positif. Parameter SDP, aktivitas fagositik,
dan respiratory burst, setelah dilakukan uji tantang mengalami peningkatan
dimulai dari hari ke-34 hingga hari ke-37, dan turun pada hari ke 41. Perlakuan
probiotik, prebiotik, dan sinbiotik menunjukkan nilai yang lebih tinggi
dibandingkan dengan kontrol positif. Kelangsungan hidup ikan mas setelah diuji
tantang oleh bakteri A. hydrophila pada perlakuan probiotik (50,00±0,0 %),
prebiotik (56,67±5,7 %), dan sinbiotik (63,3±5,7 %), menunjukkan hasil yang
lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol positif (20,0±10%). Total bakteri
A. hydrophila pada organ hati dan ginjal dengan jumlah yang tinggi terdapat pada
hari ke-34 hingga ke-37. Pada hari ke-34 dan ke-37 total bakteri A. hydrophila
perlakuan probiotik, prebiotik, dan sinbiotik pada kedua organ menunjukkan hasil
yang lebih rendah dibandingkan dengan kontrol positif. Pada hari ke-41, terjadi
penurunan total bakteri A. hydrophila pada organ target, perlakuan prebiotik dan
sinbiotik pada organ hati menunjukkan hasil yang lebih rendah dibandingkan
dengan perlakuan probiotik dan kontrol positif, sedangkan pada organ ginjal
perlakuan sinbiotik menunjukkan total bakteri terendah dibandingkan dengan
probiotik. Ini menunjukkan bahwa suplementasi probiotik, prebiotik, dan sinbiotik
mampu meningkatkan ketahanan tubuh ikan mas terhadap infeksi A. hydrophila.
Keywords : Cyprinus carpio, probiotik, prebiotik, sinbiotik, A. hydrophila
SUMMARY
HAEZY SATRIANI CAHYA WIDYASTUTI. Administration of probiotic
Sacharomyces cerevisiae and prebiotic mannan oligosaccharide to control
Aeromonas hydrophila infection in Cyprinus carpio. Supervised by
WIDANARNI and DEDI JUSADI.
Aeromonas hydrophila is a bacteria that responssible for motile
aeromonad septicaemia (MAS) disease that attacks numerous freshwater
aquaculture fish, including common carp C. carpio and eventually causing in high
rate of mortality up to 90%. Several alternatives strategies that safe to prevent and
control bacterial diseases are currently developed and applied on aquaculture
activities, among others are using probiotic, prebiotic, and synbiotic. Immune
responsse and growth performance of aquatic organism can be manipulated
through feed. In various studies, feeds with immunostimulant are capable of
increasing performance of non-specific immune system on fish. This study
therefore was carried out to evaluate the effect of probiotic S. cerevisiae, MOS,
and synbiotic of both through feed on the immunity and growth performance of
common carp challenged against A. hydrophila.
Experimental design used in this study was completely randomized design
consisted of five treatments and three replications. For in vivo test, carp
(6.24±0.02 g), reared in aquariums (40 x 30 x 30 cm3; volume 40 L), with
stocking density of 10 fishes each aquarium. During rearing period, fish fed on the
diet three times a day at 08.00 am, 12.00 pm, and 04.00 pm (Western Indonesia
Time). Fish were fed on commercial diet or either without any suplementation in
control positif (K+), and control negative (K-), on suplemented with probiotic
(0.2% S. cerevisiae), prebiotic ( 0.2% MOS), and synbiotic (0.2% S. cerevisiae +
0.2% MOS). Challenged test was on day 33 by injecting 0.1 mL pathogenic
bacteria A. hydrophila at 107 CFU mL-1 by intramuscular (IM) injection. The
death of fish were observed for 10 days. Data retrieval on immunity parameters
and density of pathogenic bacteria in liver and kidney was carried out on day 34,
37, and 41. Observation variabels consist of growth ferformance, there were final
body weight (Wt), feed intake (JKP) and specific growth rate (SGR), feed
convertion ratio (FCR), survival rate (SR), intestinal length ratio (ILR),
quantification of total intestinal bacteria and total probiotic S. cerevisiae in
intestine. Immune responsse parameters observed in this study were erythrocytes,
leukocytes, hematocrit, hemoglobin, phagocytic activity, respiratory burst, and
quantification total A. hydrophila in liver and kidney.
The result showed that the supplementation of feed containing probiotic
S. cerevisiae, probiotic MOS, and synbiotic were capable of increasing SGR, JKP
and final weight (wt), and FCR value lower than control. Final weight (Wt) and
SGR, on synbiotic treatment showed the highest result followed by treatment
prebiotic and probiotic compared to the positive and negative controls. Total
intestinal bacteria in the treatment prebiotic (8.64 ± 0.03) showed the highest
value, followed by treatment of synbiotic (8.37 ± 0.1). The result of length of
intestine ratio (RPU) showed that treatment probiotic, prebiotic, and synbiotic
were higher compared to the control. Total S. cerevisiae in the intestine indicated
that probiotics S. cerevisiae that was given could survive in the digestive tract of
the host.
An increase haematological parameter on day 30 before the challenge test,
which include erythrocytes (Et), hemoglobin (Hb), hematocrit (Ht), leukocytes
(Lc), phagocytic activity (AF), and the respiratory burst (RB) at treatment
probiotic, prebiotic, and sinbiotic and showed a higher result compared to the
control. Sinbiotic treatments showed higher result as compared with the treatment
probiotic, prebiotic and positive control on each parameter of blood. Postchallenge test, the haematological parameter values fluctuated on each treatment,
for the parameters erythrocyte, hemoglobin, and hematocrit in the H-34 decreased,
and began to rise again on day 37 to day 41, indicated recovery process took place
after infection on tested fish. Erythrocytes, hemoglobin, and hematocrit in
synbiotic treatment showed a better value, followed by prebiotic and probiotic
compared with the positive control. Leukocytes, phagocytic activity, and
respiratory burst, after the challenge test had increased starting from day 34 to day
37, and decrease at day 41. Treatment probiotic, prebiotic, and synbiotic showed a
higher value compared to the control positive. Survival rate of carps after
challenged by A. hydropila in treatment probiotic (50.00 ± 0.0%), prebiotic
(56.67 ± 5.7%), and sinbiotic (63.3 ± 5.7%), showed higher result compared with
positive controls (20.0 ± 10%). Total bacteria A. hydrophila in the liver and
kidneys with a high amount contained at day 34 until 37. On day 34th and 37th
total bacteria A. hydrophila treatment probiotic, prebiotic, and synbiotic in both
organs showed lower result than positive control. On day 41, there was a decrease
in total bacteria A. hydrophila in liver and kidney, treatment prebiotic and
synbiotic in the liver showed a lower result compared with the treatment probiotic
and positive control. This suggests that supplementation probiotic, prebiotic, and
synbiotic were able to increase the resistance of carp againts A. hydrophila.
Keywords : Cyprinus carpio, probiotic, prebiotic, synbiotic, A. hydrophila
© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2016
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
PEMBERIAN PROBIOTIK Saccharomyces cerevisiae DAN
PREBIOTIK MANNAN OLIGOSAKARIDA UNTUK
PENGENDALIAN INFEKSI Aeromonas hydrophila
PADA IKAN MAS Cyprinus carpio
HAEZY SATRIANI CAHYA WIDYASTUTI
Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Studi Ilmu Akuakultur
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
Penguji Luar Komisi: Dr. Dinar Tri Soelistyowati, DEA
Judul Tesis : Pemberian Probiotik Saccharomyces cerevisiae dan Prebiotik
Mannan Oligosakarida untuk Pengendalian Infeksi Aeromonas
hydrophila pada Ikan Mas Cyprinus carpio
Nama
: Haezy Satriani Cahya Widyastuti
NIM
: C151130241
Disetujui oleh
Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Widanarni, M.Si
Ketua
Dr. Dedi Jusadi
Anggota
Diketahui oleh
Ketua Program Studi
Ilmu Akuakultur
Dekan Sekolah Pascasarjana
Dr.Ir. Widanarni, M.Si
Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc Agr
Tanggal Ujian:
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wata’ala atas
segala karunia-Nya sehingga tesis ini berhasil diselesaikan. Penelitian
dilaksanakan bulan Maret hingga Agustus 2015 dengan judul Pemberian Probiotik
Saccharomyces cerevisiae dan Prebiotik Mannan Oligosakarida untuk
Pengendalian Infeksi Aeromonas hydrophila pada Ikan Mas Cyprinus carpio.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Widanarni, M.Si dan
Dr. Dedi Jusadi selaku komisi pembimbing, atas bimbingan dan saran pada
penyelesaian karya imiah ini, serta Dr. Dinar Tri Soelistyowati, DEA selaku
dosen penguji luar komisi pada ujian tesis penulis. Selain itu, penghargaan penulis
sampaikan kepada DIKTI yang telah memberikan Beasiswa Pendidikan
Pascasarjana Dalam Negeri (BPPDN) tahun 2013 kepada penulis. Ungkapan
terima kasih juga disampaikan kepada suami tercinta Yudhi Romansyah, S.IK,
ayah, ibu, adik, dan ibu Rohmania serta seluruh keluarga atas segala doa,
dukungan, dan kasih sayangnya. Penulis sampaikan pula terima kasih dan
penghargaan kepada teman-teman Ilmu Akuakultur 2013, teman-teman
Laboratorium Kesehatan Organisme Akuatik, serta adik-adik tingkat atas
dukungan dan bantuannya selama penelitian. Semoga tesis ini bermanfaat.
Bogor, Februari 2016
Haezy Satriani Cahya Widyastuti
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Hipotesis
2 METODE
Waktu dan Tempat Penelitian
Rancangan Percobaan
Prosedur Penelitian
Variabel Pengamatan
Analisis Data
3 HASIL DAN PEMBAHASAN
4 SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
vi
vi
vi
1
1
1
2
2
3
3
3
3
4
8
8
16
16
16
16
20
23
DAFTAR TABEL
1 Desain eksperimen penelitian
2. Kinerja pertumbuhan pada ikan mas selama 30 hari pemeliharaan
3
8
DAFTAR GAMBAR
1 Eritrosit (a), hematokrit (b), hemoglobin (c), leukosit (d), aktivitas fagositik
(e), respiratory burst (f). Huruf superscript yang berbeda pada kolom yang
sama menunjukkan pengaruh perlakuan yang berbeda nyata (Duncan,
p
PREBIOTIK MANNAN OLIGOSAKARIDA UNTUK
PENGENDALIAN INFEKSI Aeromonas hydrophila
PADA IKAN MAS Cyprinus carpio
HAEZY SATRIANI CAHYA WIDYASTUTI
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Pemberian Probiotik
Saccharomyces cerevisiae dan Prebiotik Mannan Oligosakarida untuk
Pengendalian Infeksi Aeromonas hydrophila pada Ikan Mas Cyprinus carpio
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2016
Haezy Satriani Cahya Widyastuti
NIM C151130241
RINGKASAN
HAEZY SATRIANI CAHYA WIDYASTUTI. Pemberian Probiotik
Saccharomyces cerevisiae dan Prebiotik Mannan Oligosakarida untuk
Pengendalian Infeksi Aeromonas hydrophila pada Ikan Mas Cyprinus carpio.
Dibimbing oleh WIDANARNI dan DEDI JUSADI.
Aeromonas hydrophila merupakan bakteri penyebab penyakit motile
aeromonad septicaemia (MAS) yang menyerang berbagai ikan budidaya air tawar,
termasuk ikan mas C. carpio, menyebabkan terjadinya kematian yang tinggi
hingga mencapai 90%. Beberapa strategi alternatif yang aman untuk pengendalian
penyakit bakterial diantaranya adalah probiotik, prebiotik, dan sinbiotik.
Manipulasi respons imun organisme akuatik dan kinerja pertumbuhan dapat
diberikan melalui pakan. Pada beberapa penelitian, pakan yang mengandung
imunostimulan dapat meningkatkan kerja sistem imun non spesifik pada ikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian probiotik
S. cerevisiae, prebiotik mannan oligosakarida, dan gabungan keduanya (sinbiotik)
melalui pakan terhadap imunitas dan kinerja pertumbuhan ikan mas yang diuji
tantang A. hydrophila.
Desain eksperimen yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan
acak lengkap yang terdiri atas lima perlakuan dengan tiga ulangan. Pada
pengujian in vivo, ikan mas (6,24±0,02 g), dipelihara di akuarium (40 x 30 x 30
cm3 ; volume 40 L), dengan kepadatan 10 ekor per akuarium. Ikan uji diberi pakan
secara at satiation dengan frekuensi tiga kali sehari, yakni pada pukul 08.00 WIB,
12.00 WIB, dan 16.00 WIB selama masa pemeliharaan. Ikan diberi perlakuan
pakan tanpa suplementasi yakni kontrol positif (K+) dan kontrol negatif (K-),
pakan perlakuan probiotik S. cerevisiae 0,2% (Pro), prebiotik MOS 0,2% (Pre),
dan gabungan probiotik 0,2% dan prebiotik 0,2% (Sin). Uji tantang bakteri
A. hydrophila dilakukan pada hari ke-33, melalui injeksi intramuscular (IM)
dengan dosis 10-7 CFU mL-1. Kematian ikan diamati setiap hari selama 10 hari.
Pengambilan data parameter imunitas dan kepadatan bakteri patogen di organ hati
dan ginjal dilakukan pada hari ke-34, 37, dan 41. Variabel pengamatan kinerja
pertumbuhan meliputi, bobot akhir (Wt), jumlah konsumsi pakan (JKP), Specific
Growth Rate (SGR), Feed Convertion Ratio (FCR), kelangsungan hidup dan rasio
panjang usus (RPU), dan total probiotik S. cerevisiae dan total bakteri di usus ikan
mas. Respons imunitas yang diamati terdiri dari jumlah sel darah merah (eritrosit),
sel darah putih (leukosit), hematokrit, hemoglobin, aktivitas fagositosis,
respiratory burst, serta total A. hydrophila pada organ hati dan ginjal ikan uji.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pakan yang
mengandung probiotik S. cerevisiae, prebiotik MOS, dan sinbiotik dapat
meningkatkan SGR, JKP dan bobot akhir (wt), serta nilai FCR yang lebih rendah
dibandingkan dengan kontrol. Bobot akhir (Wt), SGR, pada perlakuan sinbiotik
menunjukkan hasil tertinggi diikuti dengan perlakuan prebiotik dan probiotik
dibandingkan dengan kontrol positif dan kontrol negatif. Bakteri usus total (TBC)
pada perlakuan prebiotik (8,64±0,03) menunjukkan nilai tertinggi dan diikuti oleh
perlakuan sinbiotik (8,37±0,1). Nilai rasio panjang usus (RPU) menunjukkan
bahwa perlakuan probiotik, prebiotik, dan sinbiotik lebih tinggi dibandingkan
dengan kontrol. Total S. cerevisiae pada usus mengindikasikan bahwa probiotik
yang diberikan mampu bertahan hidup pada saluran pencernaan inang dan
melakukan fungsi-fungsinya.
Terjadi peningkatan parameter gambaran darah pada hari ke-30 sebelum
uji tantang, yang meliputi eritrosit (Et), hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht),
leukosit (Lc), aktivitas fagositik (AF), dan respiratory burst (RB) pada perlakuan
probiotik, prebiotik, dan sinbiotik dan menunjukkan hasil yang lebih tinggi
dibandingkan dengan kontrol. Pasca uji tantang terjadi fluktuasi nilai parameter
gambaran darah pada setiap perlakuan, untuk parameter SDM, Hb, dan Ht pada
H-34 mengalami penurunan, dan mulai meningkat kembali pada hari ke-37 hingga
hari ke-41, karena merupakan proses recovery. SDM, Hb, dan Ht pada perlakuan
sinbiotik menunjukkan nilai yang lebih baik, diikuti dengan prebiotik dan
probiotik dibandingkan dengan kontrol positif. Parameter SDP, aktivitas fagositik,
dan respiratory burst, setelah dilakukan uji tantang mengalami peningkatan
dimulai dari hari ke-34 hingga hari ke-37, dan turun pada hari ke 41. Perlakuan
probiotik, prebiotik, dan sinbiotik menunjukkan nilai yang lebih tinggi
dibandingkan dengan kontrol positif. Kelangsungan hidup ikan mas setelah diuji
tantang oleh bakteri A. hydrophila pada perlakuan probiotik (50,00±0,0 %),
prebiotik (56,67±5,7 %), dan sinbiotik (63,3±5,7 %), menunjukkan hasil yang
lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol positif (20,0±10%). Total bakteri
A. hydrophila pada organ hati dan ginjal dengan jumlah yang tinggi terdapat pada
hari ke-34 hingga ke-37. Pada hari ke-34 dan ke-37 total bakteri A. hydrophila
perlakuan probiotik, prebiotik, dan sinbiotik pada kedua organ menunjukkan hasil
yang lebih rendah dibandingkan dengan kontrol positif. Pada hari ke-41, terjadi
penurunan total bakteri A. hydrophila pada organ target, perlakuan prebiotik dan
sinbiotik pada organ hati menunjukkan hasil yang lebih rendah dibandingkan
dengan perlakuan probiotik dan kontrol positif, sedangkan pada organ ginjal
perlakuan sinbiotik menunjukkan total bakteri terendah dibandingkan dengan
probiotik. Ini menunjukkan bahwa suplementasi probiotik, prebiotik, dan sinbiotik
mampu meningkatkan ketahanan tubuh ikan mas terhadap infeksi A. hydrophila.
Keywords : Cyprinus carpio, probiotik, prebiotik, sinbiotik, A. hydrophila
SUMMARY
HAEZY SATRIANI CAHYA WIDYASTUTI. Administration of probiotic
Sacharomyces cerevisiae and prebiotic mannan oligosaccharide to control
Aeromonas hydrophila infection in Cyprinus carpio. Supervised by
WIDANARNI and DEDI JUSADI.
Aeromonas hydrophila is a bacteria that responssible for motile
aeromonad septicaemia (MAS) disease that attacks numerous freshwater
aquaculture fish, including common carp C. carpio and eventually causing in high
rate of mortality up to 90%. Several alternatives strategies that safe to prevent and
control bacterial diseases are currently developed and applied on aquaculture
activities, among others are using probiotic, prebiotic, and synbiotic. Immune
responsse and growth performance of aquatic organism can be manipulated
through feed. In various studies, feeds with immunostimulant are capable of
increasing performance of non-specific immune system on fish. This study
therefore was carried out to evaluate the effect of probiotic S. cerevisiae, MOS,
and synbiotic of both through feed on the immunity and growth performance of
common carp challenged against A. hydrophila.
Experimental design used in this study was completely randomized design
consisted of five treatments and three replications. For in vivo test, carp
(6.24±0.02 g), reared in aquariums (40 x 30 x 30 cm3; volume 40 L), with
stocking density of 10 fishes each aquarium. During rearing period, fish fed on the
diet three times a day at 08.00 am, 12.00 pm, and 04.00 pm (Western Indonesia
Time). Fish were fed on commercial diet or either without any suplementation in
control positif (K+), and control negative (K-), on suplemented with probiotic
(0.2% S. cerevisiae), prebiotic ( 0.2% MOS), and synbiotic (0.2% S. cerevisiae +
0.2% MOS). Challenged test was on day 33 by injecting 0.1 mL pathogenic
bacteria A. hydrophila at 107 CFU mL-1 by intramuscular (IM) injection. The
death of fish were observed for 10 days. Data retrieval on immunity parameters
and density of pathogenic bacteria in liver and kidney was carried out on day 34,
37, and 41. Observation variabels consist of growth ferformance, there were final
body weight (Wt), feed intake (JKP) and specific growth rate (SGR), feed
convertion ratio (FCR), survival rate (SR), intestinal length ratio (ILR),
quantification of total intestinal bacteria and total probiotic S. cerevisiae in
intestine. Immune responsse parameters observed in this study were erythrocytes,
leukocytes, hematocrit, hemoglobin, phagocytic activity, respiratory burst, and
quantification total A. hydrophila in liver and kidney.
The result showed that the supplementation of feed containing probiotic
S. cerevisiae, probiotic MOS, and synbiotic were capable of increasing SGR, JKP
and final weight (wt), and FCR value lower than control. Final weight (Wt) and
SGR, on synbiotic treatment showed the highest result followed by treatment
prebiotic and probiotic compared to the positive and negative controls. Total
intestinal bacteria in the treatment prebiotic (8.64 ± 0.03) showed the highest
value, followed by treatment of synbiotic (8.37 ± 0.1). The result of length of
intestine ratio (RPU) showed that treatment probiotic, prebiotic, and synbiotic
were higher compared to the control. Total S. cerevisiae in the intestine indicated
that probiotics S. cerevisiae that was given could survive in the digestive tract of
the host.
An increase haematological parameter on day 30 before the challenge test,
which include erythrocytes (Et), hemoglobin (Hb), hematocrit (Ht), leukocytes
(Lc), phagocytic activity (AF), and the respiratory burst (RB) at treatment
probiotic, prebiotic, and sinbiotic and showed a higher result compared to the
control. Sinbiotic treatments showed higher result as compared with the treatment
probiotic, prebiotic and positive control on each parameter of blood. Postchallenge test, the haematological parameter values fluctuated on each treatment,
for the parameters erythrocyte, hemoglobin, and hematocrit in the H-34 decreased,
and began to rise again on day 37 to day 41, indicated recovery process took place
after infection on tested fish. Erythrocytes, hemoglobin, and hematocrit in
synbiotic treatment showed a better value, followed by prebiotic and probiotic
compared with the positive control. Leukocytes, phagocytic activity, and
respiratory burst, after the challenge test had increased starting from day 34 to day
37, and decrease at day 41. Treatment probiotic, prebiotic, and synbiotic showed a
higher value compared to the control positive. Survival rate of carps after
challenged by A. hydropila in treatment probiotic (50.00 ± 0.0%), prebiotic
(56.67 ± 5.7%), and sinbiotic (63.3 ± 5.7%), showed higher result compared with
positive controls (20.0 ± 10%). Total bacteria A. hydrophila in the liver and
kidneys with a high amount contained at day 34 until 37. On day 34th and 37th
total bacteria A. hydrophila treatment probiotic, prebiotic, and synbiotic in both
organs showed lower result than positive control. On day 41, there was a decrease
in total bacteria A. hydrophila in liver and kidney, treatment prebiotic and
synbiotic in the liver showed a lower result compared with the treatment probiotic
and positive control. This suggests that supplementation probiotic, prebiotic, and
synbiotic were able to increase the resistance of carp againts A. hydrophila.
Keywords : Cyprinus carpio, probiotic, prebiotic, synbiotic, A. hydrophila
© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2016
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
PEMBERIAN PROBIOTIK Saccharomyces cerevisiae DAN
PREBIOTIK MANNAN OLIGOSAKARIDA UNTUK
PENGENDALIAN INFEKSI Aeromonas hydrophila
PADA IKAN MAS Cyprinus carpio
HAEZY SATRIANI CAHYA WIDYASTUTI
Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Studi Ilmu Akuakultur
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
Penguji Luar Komisi: Dr. Dinar Tri Soelistyowati, DEA
Judul Tesis : Pemberian Probiotik Saccharomyces cerevisiae dan Prebiotik
Mannan Oligosakarida untuk Pengendalian Infeksi Aeromonas
hydrophila pada Ikan Mas Cyprinus carpio
Nama
: Haezy Satriani Cahya Widyastuti
NIM
: C151130241
Disetujui oleh
Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Widanarni, M.Si
Ketua
Dr. Dedi Jusadi
Anggota
Diketahui oleh
Ketua Program Studi
Ilmu Akuakultur
Dekan Sekolah Pascasarjana
Dr.Ir. Widanarni, M.Si
Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc Agr
Tanggal Ujian:
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wata’ala atas
segala karunia-Nya sehingga tesis ini berhasil diselesaikan. Penelitian
dilaksanakan bulan Maret hingga Agustus 2015 dengan judul Pemberian Probiotik
Saccharomyces cerevisiae dan Prebiotik Mannan Oligosakarida untuk
Pengendalian Infeksi Aeromonas hydrophila pada Ikan Mas Cyprinus carpio.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Widanarni, M.Si dan
Dr. Dedi Jusadi selaku komisi pembimbing, atas bimbingan dan saran pada
penyelesaian karya imiah ini, serta Dr. Dinar Tri Soelistyowati, DEA selaku
dosen penguji luar komisi pada ujian tesis penulis. Selain itu, penghargaan penulis
sampaikan kepada DIKTI yang telah memberikan Beasiswa Pendidikan
Pascasarjana Dalam Negeri (BPPDN) tahun 2013 kepada penulis. Ungkapan
terima kasih juga disampaikan kepada suami tercinta Yudhi Romansyah, S.IK,
ayah, ibu, adik, dan ibu Rohmania serta seluruh keluarga atas segala doa,
dukungan, dan kasih sayangnya. Penulis sampaikan pula terima kasih dan
penghargaan kepada teman-teman Ilmu Akuakultur 2013, teman-teman
Laboratorium Kesehatan Organisme Akuatik, serta adik-adik tingkat atas
dukungan dan bantuannya selama penelitian. Semoga tesis ini bermanfaat.
Bogor, Februari 2016
Haezy Satriani Cahya Widyastuti
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Hipotesis
2 METODE
Waktu dan Tempat Penelitian
Rancangan Percobaan
Prosedur Penelitian
Variabel Pengamatan
Analisis Data
3 HASIL DAN PEMBAHASAN
4 SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
vi
vi
vi
1
1
1
2
2
3
3
3
3
4
8
8
16
16
16
16
20
23
DAFTAR TABEL
1 Desain eksperimen penelitian
2. Kinerja pertumbuhan pada ikan mas selama 30 hari pemeliharaan
3
8
DAFTAR GAMBAR
1 Eritrosit (a), hematokrit (b), hemoglobin (c), leukosit (d), aktivitas fagositik
(e), respiratory burst (f). Huruf superscript yang berbeda pada kolom yang
sama menunjukkan pengaruh perlakuan yang berbeda nyata (Duncan,
p