RAMBU –RAMBU KESELAMATAN KERJA PEMBUANGAN SISA GALIAN KELUAR LOKASI DENGAN KENDARAAN

25 c. Pemasangan paving harus kita mulai dari satu titikgaris starting point diatas lapisan abu batupasir alas laying course. d. Tentukan kemiringan dengan menggunakan benang yang kita tarik tegang dan kita arahkan melintang sebagai pedoman garis A dan memanjang sebagai garis B, kemudian kita buat pasangan kepala masing-masing diujung benang tersebut. e. Pemasangaan paving harus segera kita lakukan setelah penggelaran abu batupasir alas. Hindari terjadinya kontak langsung antar block dengan membuat jarak celahnaat dengaan spasi 2-3 mm untuk pengisian joint filler. f. Memasang paving harus maju, dengan posisi si pekerja diatas block yang sudah terpasang. g. Apabila tidak disebutkan dalam spesifikasi teknis, maka profil melintang permukaan paving minimal mencapai 2 dan maksimal 4 denga toleransi cross fall 10 mm untuk setiap jarak 3 meter dan 20 mm utnuk jarak 10 meter garis lurus. Pembedaan maksimum kerataaan antaar block tidak boleh melebihi 3 mm. h. Pengisian joint filler harus segera kita lakukan setelah pamasangan paving dan seera dilanjutkan dengan pemadatan paving. i. Pemadatan paving dilakukan dengan menggunakan alat plat compactor yang mempunyai plat area 0,35 sd 0,50 m2 dengan gaya sentrifugal sebesar 16 sd 20 kN dan getaran dengan frekwensi 75 sd 100 MHz. Pemadatan hendaknya dilakukan secara simultan bersamaan dengan pemasangan paving dengan minimal akhir pemadatan meter dibelakang akhir pasangan. Jangan meninggalkan pasangan paving tanpa adanya pemadatan, karena hal tersebut dapat memudahkan terjadinya deformasi dan pergeseran garis joint akibat adanya sesuatu yang melintas melewati pasangan paving tersebut.Pemadatan sebaiknya kita lakukan dua putaran, putaran yang pertama ditujukan untuk memadatkan abu batupasir alas dengan penurunan 5 - 15 mm tergantung abu batupasir yang dipakai. Pemadatan putaran kedua, disertai dengan menyapu abu batupasir pengisi celahnaat block, dan masing-masing putaran dilakukan paling sedikit 2 lintasan. j. Pengecatan paving untuk marka parkir sepeda motor menggunakan cat Tennokote exterior. Pengecatan marka dilakukan sesuai dengan tata cara yang lazim. 6.6. Hasil akhir a. Bidang pasang paving rata atau tidak bergelombang, padat , tidak cacat, pecah patah terbagi . b. Alur –alur harus lurus dengan ukuran yang sama. c. Siar terisi penuh dengan pasir halus mortar. d. Air mengalir lancar kesaluran drainage jalan dengan kemiringan maximal 2 . e. Permukaan paving harus bersih dari bekas – bekas semen dan kotoran lainnya.

7. RAMBU –RAMBU KESELAMATAN KERJA

a. Bila diperlukan sebelum dimulainya dan selama berlangsungnya pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk memasang tanda – tanda pengaman lalu lintas dengan ketentuan sebagai berikut : Semua papan – papan dan tanda – tanda perhatian harus dibuat dari papan Kayu Kelas II tebal minimum 3 mm dengan warna dasar kuning dan Penunjuk Pengaman Lalu Lintas dengan warna hitam dengan ukuran sesuai petunjuk direksi. b. Pada malam hari ditempat – tempat yang berbahaya bagi yang lewat harus dipasang lampu merah yang cukup jelas dan terang menurut petunjuk Direksi untuk menghindari terjadinya kecelakaan. 26 c. Penempatan alat – alat dan bahan – bahan yang berada di tepi jalan pada malam hari harus juga diberi seperti lampu merah atau tanda – tanda yang sifatnya membantu keamanan jalannya lalu lintas. d. Menutup lalu lintas secara total tidak dibenarkan, kecuali setelah ada persetujuan tertulis dari Direksi. e. Kontraktor harus menjaga jangan sampai lalulintas macet dan Kontraktor harus menyediakan orang untuk mengatur lalu lintas jalannya bila diperlukan Kontraktor harus menyediakan pesawat HT untuk mempermudah sistem pengaturannya. f. Penetapan alat – alat dan bahan – bahan diusahakan sedapat mungkin tidak mengganggu lalu lintas. Bila karena terpaksa bahan – bahan harus dituangkan di tepi jalan, dengan tidak mengganggu lalu lintas selambat – lambatnya dalam waktu satu kali 24 jam sesudah penurunan bahan – bahan harus sudah dipindah ketempat penyimpanannya. g. Setiap kecelakaan yang disebabkan karena kelalaian kontraktor memberi pengaman seperti tersebut diatas, sepenuhnya adalah tanggung jawab Kontraktor.

8. PEMBUANGAN SISA GALIAN KELUAR LOKASI DENGAN KENDARAAN

a. Untuk keperluan pengangkutan jauh keluar lokasi kerja dengan alat angkut yang memadai. Alat angkut dan operatornya disediakan oleh kontraktor. Penempatan material tersebut pada tempat yang aman atas persetujuan Direksi.

9. PENYELESAIAN PEKERJAAN